p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Prosidia Widya Saintek
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGUATAN PELESTARIAN BATIK TULIS WANGSA SINGHASARI DESA RANDUAGUNG KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG Darmadji, Darmadji; Nugroho, Iwan; Hanafie, SRDm Rita; Julitasari, Evi Nurifah; Kiyono, Kiyono; Sahro, Hanifatus
Prosidia Widya Saintek Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik wangsa singhasari merupakan salah satu karya lansia Karang werda Pandu Dewanata desa randuagung kecamatan singosari. Sebagai satu-satunya batik yang memiliki filosofi luhur sangat penting untuk dikuatkan dan dilestraikan. Selama ini belum ada komunitas dosen yang turut mendukung pelestarian batik tersebut. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan  dukungan dan pelestarian batik tersebut. Metode Kegiatan: memberikan motivasi di kalangan para lansia untuk terus semangat membatik dan praktek membatik motif Adiluhung dengan tangan. Hasil kegiatan berupa dua kain batik tulis untuk selendang. Dukungan dan pelestarian batik yang dilaksankan karang werda tersebut penting untuk terus dilakukan karena selain batiknya memiliki  filosofi luhur dan juga bisa menjadi sumber pendapatan pembatiknya
STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DAN JAGUNG (STUDI KASUS) DI DESA SANGANOM KECAMATAN NGULING KABUPATEN PASURUAN Josimar, Rifki; Darmadji, Darmadji; Kiyono, Kiyono; Sahro, Hanifatus
Prosidia Widya Saintek Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang tanah dan jagung merupakan komoditas utama di Desa Sanganom Kecamatan Nguling. Sebagian petani sulit memilih antara menanam kacang tanah dan jagung di karenakan produksi jagung lebih besar dibandingkan dengan produksi kacang tanah tetapi perawatan kacang tanah lebih mudah. Selain itu juga karena adanya pengaruh budaya setempat dalam bercocok tanam. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel sebanyak 30 orang petani kacang tanah dan 30 orang petani jagung yang diambil secara random. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis biaya produksi (TC), penerimaan (TR), pendapatan (π), R/C Ratio, B/C Ratio, dan Uji T. Hasil menunjukkan bahwa usahatani jagung memiliki pendapatan yang lebih rendah yaitu sebesar Rp.9.256.032/Ha  di bandingkan dengan usahatani kacang tanah yaitu sebesar Rp.21.554.184/Ha. Petani jagung memiliki nilai  R/C Ratio dan B/C Ratio yang lebih kecil dari pada petani kacang tanah yaitu sebesar 1,7 dan 0,7. Sedangkan nilai  R/C Ratio dan B/C Ratio petani kacang tanah sebesar 2,2 dan 1,2. Sehingga dapat dikatakan bahwa usaha tani kacang tanah lebih lebih efisien dan nilai kebermanfaatannya lebih besar.
PROSPEK WIRAUSAHA APEL SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KOTA BATU Agustin, Eno Kusuma; Darmadji, Darmadji; Kiyono, Kiyono; Sahro, Hanifatus
Prosidia Widya Saintek Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Apel merupakan salah satu andalan komoditas unggulan kota Batu. Eksistensi wirausaha Apel dihadapkan pada permasalahan penurunan produksi, biaya produksi makin tinggi dan harga jual yang tidak pasti. Selama ini sudah banyak penelitian terkait komoditas apel, namun belum ditemukan yang mengkaji prospek usahatani apel dihadapkan permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan dari peneliti ini Untuk mengetahui tantangan dan peluang wirausaha apel Batu dan Untuk mengetahui kelayakan usaha apel Batu. Penelitian ini dilakukan di desa Sidomulya kecamatan Bumiaji kota Batu. Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari 47 responden yang dipilih secara acak. Metode pengambilan data dengan wwancara langsung responden dengan menggunakan kuesioner yang sudah disiapka. Metode analisis data menggunakan analisis B/C ratio dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai B/C ratio diperoleh 3,1 yang menunjukkan bahwa usahatani Apel di Batu secara finansila masih layak untuk diteruskan. Sebaliknya berdasarkan metode deskriftif diperoleh hasil bahwa usahatani Apel masih memiliki peluang untuk dikembangkan karena permintaan pasar masih prospektif. Adapun tantangan dainatarnya produksi Apel yang menururun , biaya produksi tinggi dan harga outpout yang tidak dtabiul. Berdasarkan hasil disimpulkan bahwa wirausaha Apel secara finansia masih memberikan peluang yang menguntungkan.
PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI SUKA MAJU DALAM PERSIAPAN MENDUKUNG SWASEMBADA BERAS Darmadji, Darmadji; Nugroho, Iwan; Hanafie, Rita; Julitasari, Evi Nurifah; Nugroho, Yuni Agung; Sudiyono, Sudiyono; Suharjanto, Toto; Ningsih, Elik Murni Nintyas; Sahro, Hanifatus; Kiyono, Kiyono; Angraeni, Frida Dwi; Silvy Novita A.P; Deris Trian R; Junaidi, Fahmi
Prosidia Widya Saintek Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Parabowo, memiliki komitmen besar dalam mewujudkan swasembada dan kesejahteraan petani. Salah satu motor pendukung adalah ketlibatan Kelompok tani (Poktan). Kegiatan pengbdian ini dilakukan di Kelompok Tani Suka Maju Kelurahan Wonokoyo kecamatan Kedungkandang kota Malang. Tujuan kegiatan adalah memberikan pendampingan kepada kelompok tani dalam mendukung arah baru kebijakan perberasan nasional sekaligus meningkatkan potensi kelompok yang berdampak terhadap kesejahteran petani. Metode kegiatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan Partisipatory. Bentuk Kegiatan pendampingan dengan menggalai potensi dan kendala yang dihadapi kelompok baik dalam mendukung swasembada. Hasil Kegiatan adalah: 1) teridentifikasinya berbagai persoalan baik yang bersifat teknis maupun non teknis, diantaranya yaitu: belum semua petani yang berhak menerima pupuk bersubsidi, belum memiliki alsintan, mahalnya biaya tenaga kerja, pengadaan bibit padi yang tidak tepat waktu tanam, petani masih susah lepas dari penggunaan pupuk kimia, produksi padi belum masksimal (sekitar 6 ton dari potensi sekitar 7 ton, jaringan irigasi yang belum sempurna diperbaiki, 2) disepakatinya kegiatan validasi data penerima pupuk bersubsidi, mendata ulang nama petani, luas lahan dan komoditas yang diajukan, 3) penggalakan pemakaian pupuk organic, hal ini didasarkjan pada realita di lapang bahwa petani sangat sulit melepaskan penakaian pupuk kimia, namun demikian sudah muncul pengakuan bahwa mereka mengakui pentingnya penggunaan pupuk organic, baik terkait dengan kesehatan tanah maupun masa depan petani penerusnya. Hasil kegiatan merekomendasikan pentingnya untuk memberikan pendampingan terhadap kelompok tani menuju kelompok tani yang sukses baik dalam mendukung swasemda maupun kesejahteraan petani.