Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Fulfillment of Family Needs Toward Family Satisfaction During Care in the Intensive Care Unit Salsabila Sakanti, Aulia; Sekar Siwi, Adiratna; Susanti, Indah
INDOGENIUS Vol 4 No 3 (2025): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v4i3.742

Abstract

Background & Objective: The family of patients treated in the intensive care unit often experiences anxiety and uncertainty, making it important to pay attention not only to the patients but also to their families. Meeting the needs of the patient's family is an important factor in increasing their satisfaction with health services. This study aims to analyze the relationship between the fulfillment of family needs and family satisfaction during treatment in the intensive care unit. Method: This research used a quantitative method with a cross-sectional design. The population in this study was family members of patients treated in the intensive care unit at RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. A total of 83 participants were selected using accidental sampling. The research instruments used were a questionnaire to assess the fulfillment of family needs and a questionnaire to measure family satisfaction. Data were analyzed using the Spearman correlation test, and the results were presented in the form of frequency distributions and percentage tables. Result: The results showed that most respondents, amounting to 92.8%, felt that their needs were fulfilled, and 88.0% were satisfied with the services provided in the intensive care unit. Statistical tests showed a positive and significant relationship between the fulfillment of family needs and family satisfaction, with a significance value of 0.008. Conclusion: The better the fulfillment of family needs during treatment in the intensive care unit, the higher the level of family satisfaction. Hospitals are expected to continuously improve service quality by enhancing communication, emotional support, and involving families in patient care.
PENERAPAN TEKNIK GUIDED IMAGERY UNTUK MENGATASI NYERI PADA PASIEN POST INSISI DRAINASE ABSES MANDIBULA Putri Utami, Mega; Sekar Siwi, Adiratna
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v14i2.349

Abstract

ABSTRAK Abses leher dalam merupakan akumulasi pus antara fasia superfisial dan profunda leher dalam yang terjadi akibat penjalaran infeksi seperti infeksi pada gigi. Akumulasi pus yang semakin banyak menyebabkan penekanan pada ruang submandibula sehingga menimbulkan nyeri Penanganan nyeri non-farmakologis lebih praktis, sederhana, dan dapat dilakukan oleh perawat. Perawatan nyeri nonfarmakologis antara lain akupresur, akupunktur, messaging, relaksasi Benson, dan terapi guided imagery. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan teknik guided imagery kombinasi aromatherapy untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post insisi drainase abses mandibula dengan masalah nyeri akut di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerti di Ruang Intensive Care Unit (ICU). Metode penelitian ini menggunakan case study dengan pendekatan proses asuhan keperawatan dan lembar Critical Care Pain Observation Toll (CPOT). Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan implementasi guided imagery berada pada skala 4 (nyeri sedang), setelah diberikan teknik guided imagery selama 3x24 jam menunjukkan adanya perubahan skala nyeri menjadi 2 (nyeri ringan). Teknik guided imagery efektif untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post insisi drainase abses mandibula dan diharapkan bisa diaplikasikan oleh perawat dalam manajemen nyeri.
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAAN PASIEN DI KLINIK UTAMA WISHNU HUSADA KABUPATEN BANYUMAS Tuti, Tuti Bhakti; Sumarni, Tri; Sekar Siwi, Adiratna
Jurnal Insan Cendekia Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v11i1.1270

Abstract

Pendahuluan: Kepuasan pasien menjadi salah satu indikator utama dalam upaya penilaian sebuah pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kepuasan pasien ditentukan oleh kualitas pelayanan kesehatan yang dikendaki tentang oleh pasien. Meskipun angka kepuasan pasien di Klinik Utama Wishnu Husada cukup baik, tetapi masih berada dibawah standar minimal kepuasan yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan yaitu 95%.Peningkatan mutu pelayanan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar dapat memenuhi harapan masyarakat.. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Klinik Utama Wishnu Husada Kabupaten Banyumas. Metode: Jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah seluruh pasien rawat jalan di Klinik Utama Wishnu Husada yang berjumlah 46 responden dengan teknik accidental sampling. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pasien sebagian besar memiliki usia kategori remaja akhir (34.8%), memiliki jenis kelamin perempuan (56.5%), memiliki pendidikan dasar (50%), memiliki status tidak bekerja (58.7%) dan memiliki status pembiayaan menggunakan asuransi pemerintah (BPJS, KIS) (67.4%). Mutu pelayanan kesehatan sebagian besar dalam kategori baik (50.0%). Kepuasan pasien sebagian besar dalam kategori sangat puas (56.5%). Kesimpulan: terdapat hubungan lemah antara mutu pelayanan dan kepuasan pasien di Klinik Utama Wishnu Husada Kabupaten Banyumas.
PENERAPAN TEKNIK GUIDED IMAGERY UNTUK MENGATASI NYERI PADA PASIEN POST INSISI DRAINASE ABSES MANDIBULA Putri Utami, Mega; Sekar Siwi, Adiratna
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v14i2.349

Abstract

ABSTRAK Abses leher dalam merupakan akumulasi pus antara fasia superfisial dan profunda leher dalam yang terjadi akibat penjalaran infeksi seperti infeksi pada gigi. Akumulasi pus yang semakin banyak menyebabkan penekanan pada ruang submandibula sehingga menimbulkan nyeri Penanganan nyeri non-farmakologis lebih praktis, sederhana, dan dapat dilakukan oleh perawat. Perawatan nyeri nonfarmakologis antara lain akupresur, akupunktur, messaging, relaksasi Benson, dan terapi guided imagery. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan teknik guided imagery kombinasi aromatherapy untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post insisi drainase abses mandibula dengan masalah nyeri akut di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerti di Ruang Intensive Care Unit (ICU). Metode penelitian ini menggunakan case study dengan pendekatan proses asuhan keperawatan dan lembar Critical Care Pain Observation Toll (CPOT). Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan implementasi guided imagery berada pada skala 4 (nyeri sedang), setelah diberikan teknik guided imagery selama 3x24 jam menunjukkan adanya perubahan skala nyeri menjadi 2 (nyeri ringan). Teknik guided imagery efektif untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post insisi drainase abses mandibula dan diharapkan bisa diaplikasikan oleh perawat dalam manajemen nyeri.
Edukasi Manajemen Stres Pada Lansia Dengan Hipertensi di Desa Dukuhwaluh Sumarni, Tri; Sekar Siwi, Adiratna
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol. 7 No. 3 (2025): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v7i3.1123

Abstract

Hypertension remains one of the leading causes of premature death worldwide, including in Indonesia. Data shows that the elderly, especially those in non-productive socioeconomic conditions, are particularly vulnerable to hypertension and its complications. One non-physical factor that exacerbates hypertension is psychological stress, which often goes unnoticed or is not treated properly. The objectives of this activity were (1) to increase knowledge about hypertension, stress, and their impact on health, and (2) to increase knowledge about stress management. This activity was attended by 35 elderly people with hypertension at the Mugi Sehat Posyandu/Posbindu in Dukuhwaluh Village. The activity began with screening for blood pressure, stress levels, and knowledge levels. Then, education about hypertension and stress management was provided. After the education, knowledge levels were measured again. Most of the participants were aged 60-74 years (80%), female (86%), and had a basic education (84%). Regarding blood pressure screening, most participants were in the category of stage 1 hypertension (48%) and moderate stress levels (89%). Before the stress management education, most participants were in the category of adequate knowledge (77%), and after the education, they were in the category of good knowledge (85%). This education was effective in increasing the knowledge of hypertensive patients regarding stress management, so it is hoped that elderly hypertensive patients will be able to manage their stress effectively.