Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor Risiko yang Dapat Diubah pada Demensia Lansia: Ulasan Literatur Naratif Singkat Hatimi, Fahmi Ilham; Hardiansyah, Ridwan; Islami, Suryadi
Medula Vol 15 No 1 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v15i1.1182

Abstract

The gradual neurological disease known as dementia causes a substantial reduction in cognitive function, which impairs an older person's capacity to carry out everyday tasks on their own. Dementia is a serious worldwide health concern since its prevalence rises with age. Through a narrative literature review, this study seeks to uncover modifiable risk factors for dementia in the elderly. Utilizing the terms "dementia risk factors," "factors of dementia," and "dementia in elderly," information was obtained from databases including Google Scholar, Garuda, and NCBI. The results show that reducing alcohol intake, quitting smoking, managing diabetes mellitus, and engaging in regular physical activity are all effective ways to avoid dementia. Increased cerebral blood flow from exercise supports cognitive function and slows the progression of dementia. Quitting smoking and drinking less alcohol reduces oxidative stress, inflammation, and neurotoxic damage—all of which hasten the onset of neurodegenerative diseases. Controlling diabetes helps avoid hypoxia and vascular damage, both of which can worsen cognitive impairment. These lifestyle changes not only lessen the risk of dementia but also greatly lessen the financial, social, and emotional strain on people, families, and communities. This article highlights the value of early intervention through lifestyle modifications and how it can enhance older people's overall quality of life. It offers practical advice on how to lessen the effects of dementia, one of the most important health issues of our time.
Aktivitas Pupisida Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Kematian Pupa Aedes aegypti L. Islami, Suryadi; Hardiansyah, Ridwan; Afriyani; Hafizh, Ahmad Fauzan; Temun, Jedo Muchamad Tias
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 13 No. 3 (2025): September
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v13i3.15389

Abstract

This study aimed to determine the pupicidal activity of ethanol extract from bilimbi ( Averrhoa bilimbi L.) leaves against Ae. aegypti pupal mortality. A true experimental design was employed to evaluate the toxicity of various ethanol extract concentrations against pupae over treatment periods of 24 and 48 hours. Mortality rates were recorded and calculated using the WHO mortality formula, and lethal concentrations (LC50 and LC90) were determined via probit analysis to identify concentrations causing 50% and 90% pupal mortality. The results showed that the ethanol extract exhibited dose-dependent pupicidal activity, with the highest mortality observed at 4% concentration, achieving 97.33% mortality after 48 hours. The LC50 values were 2.378% at 24 hours and 1.425% at 48 hours, indicating an increased effectiveness over time. The findings suggest that the ethanol extract of bilimbi leaves has potential as a natural pupicide, offering an eco-friendly alternative for controlling Ae. aegypti populations. Further studies are needed to optimize formulation and field application for sustainable mosquito vector management.
Diversifikasi Produk Makanan Balita Berbahan Tepung Ikan Untuk Pencegahan Stunting di Desa Kebakalan Kebumen Jawa Tengah Muninggar, Retno; Nurani, Tri Wiji; Hapsari, Riyanti Dyah; Wahyuningrum, Prihatin Ika; Novita, Yopi; Astarini, Julia Eka; Dianti, Sari Rama; Hardiansyah, Ridwan
Bambu Laut: Jurnal Pengabdian Masyarakat VOLUME 2, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/bambulaut.v2i2.46285

Abstract

Desa Kebakalan Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Jawa Tengah merupakan salah satu desa dengan kasus stunting di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Untuk mengurangi stunting perlu upaya untuk meningkatkan gizi balita salah satunya melalui penambahan protein pada makanan. Pemanfaatan tepung ikan khususnya untuk mengurangi angka stunting balita di Kabupaten Kebumen dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Diversifikasi Produk Makanan Balita Berbahan Tepung Ikan. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan keterampilan peserta dalam mengolah produk berbasis tepung ikan. Beberapa makanan yang dihasilkan adalah Sempol Udang, Bakwan Pontianak, Perkedel, Nugget Kentang dan Bola-bola Tahu. Dampak positif Program ini adalah memperkuat kesadaran peserta akan pentingnya inovasi pencegahan stunting melalui penambahan tepung ikan untuk memperkaya gizi pada makanan balita. Disarankan agar pendampingan lanjutan dilakukan untuk memastikan keberlanjutan penanggulangan stunting dan peningkatan nilai tambah pada produk bernilai jual.
HUBUNGAN INFEKSI PARASIT USUS DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI INDONESIA : SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS Hardiansyah, Ridwan; Mutiara, Hanna; Islami, Suryadi; Susianti, Susianti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37832

Abstract

Infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak sekolah dasar yang hidup di lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara infeksi parasit usus dan status gizi anak sekolah dasar di Indonesia melalui tinjauan sistematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic review dengan panduan PRISMA. Proses penyaringan dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis artikel dari basis data elektronik yakni Google Scholar. Kata kunci yang digunakan mencakup kombinasi istilah-istilah berikut: "infeksi parasit usus," "status gizi," "anak sekolah dasar," dan "Indonesia", baik dalam bahasa Inggris maupun Indonesia, dengan penggunaan operator Boolean untuk meningkatkan sensitivitas pencarian Setelah proses penyaringan, artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan penilaian bias menggunakan NOS adapted for cross-sectional studies. Seluruh artikel terpilih akan dilakukan analisis terhadap masing-masing hasil penelitian. Terdapat hubungan yang bervariasi antara infeksi parasit usus dan status gizi berdasarkan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT), Berat Badan per Umur (BB/U), Tinggi Badan per Umur (TB/U), dan Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB). Beberapa studi menemukan hubungan signifikan, khususnya pada indikator TB/U dan IMT, sementara penelitian lain menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hubungan antara infeksi parasit usus dan status gizi anak sekolah dasar di Indonesia bersifat kompleks dan menunjukan hasil yang tidak konsisten pada setiap penelitian. Diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama studi longitudinal, yang dapat mengevaluasi dampak jangka panjang infeksi parasit usus terhadap status gizi anak dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Edukasi Palang Merah Remaja SMP Negeri 13 Bandar Lampung dalam Pencegahan Penyakit Tular Vektor di Lingkungan Sekolah Islami, Suryadi; Hardiansyah, Ridwan; Hatimi, Fahmi Ilham
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 3 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i3.16720

Abstract

Penyakit tular vektor merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, penyakit tular vektor utama adalah demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, filariasis, dan malaria. Salah satu upaya pencegahan dalam mengurangi beban penyakit tular vektor adalah dengan perubahan perilaku yang dicapai dengan memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Penyelenggaraan edukasi di sekolah penting untuk dilaksanakan, terutama pemberian edukasi kepada palang merah remaja (PMR) sehingga dapat menjadi pionir peningkatan kesadaran, perubahan perilaku, dan peer educator dalam pencegahan penyakit tular vektor di lingkungan sekolah. Edukasi dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung dengan peserta yaitu siswa PMR. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dengan evaluasi berupa uji awal dan akhir. Materi yang diberikan meliputi definisi, cara penularan, contoh penyakit tular vektor, contoh vektor dan cara pencegahannya di lingkungan sekolah yang dibagi menjadi dua sesi dan diikuti dengan tanya jawab. Hasil menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan siswa PMR SMP Negeri 13 Bandar Lampung terkait penyakit tular vektor.
PENGUATAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG PADA SISWA SMA NEGERI 1 MERBAU MATARAM, LAMPUNG SELATAN SEBAGAI UPAYA PENDUKUNG KAMPANYE SEKOLAH SEHAT Hardiansyah, Ridwan; Islami, Suryadi; Hatimi, Fahmi Ilham; Putri, Reny Arienta; Wijaya, Ardia Syifa; Rossa, Putri Emylia; Magistra, Muhammad Akbar; Marcellia, Selvi
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i1.3286

Abstract

Pemenuhan gizi seimbang berperan penting dalam kesehatan seseorang remaja. Program kampanye sekolah sehat mendukung pemenuhan gizi seimbang pada peserta didik melalui salah satu tujuannya yakni sehat bergizi. Penguatan pengetahuan gizi seimbang berperan membentuk peserta didik yang memiliki pengetahuan gizi yang baik sehingga lebih dapat memilih makanan yang sehat yang memiliki gizi seimbang dan sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja, khususnya siswa di SMAN 1 Merbau Mataram mengenai gizi seimbang sebagai upaya mendukung kampanye sekolah sehat. Pengabdian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama koordinasi dan survei ke lokasi sasaran serta tahap kedua yaitu pelaksanaan pengabdian. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini mencakup penguatan pengetahuan dengan cara penyuluhan dengan diskusi terbuka dan dilanjutkan dengan pengukuran antropometri. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan langsung bertanya pada peserta terkait materi yang telah diberikan (umpan balik/feedback) sehingga dapat diketahui kondisi peserta setelah dilaksanakan pegabdian. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik SMAN 1 Merbau Mataram mengenai gizi seimbang. Oleh karena itu, penyuluhan yang berkesinambungan diperlukan untuk peningkatan pengetahuan secara berkelanjutan. Diharapkan pula dengan meningkatnya pengetahuan pada peserta didik tersebut dapat mendukung kampanye sekolah sehat dan terbentuklah peserta didik yang bertumbuh dan berkembang dengan baik sehingga terhindar dari masalah gizi dan penyakit akibat kondisi tersebut.
Peningkatan kesadaran skincare palsu, ilegal dan berbahaya pada remaja sekolah di SMA YP UNILA sebagai upaya menuju Regenera-CARE (Remaja Gen Z Pintar Skincare) Islami, Suryadi; Damayanti, Ervina; Jausal, Anisa Nuraisa; Fauzi, Ahmad; Panjaitan, Annisa Tamara; Arif, Ahmad Fauzan; Ikhsan, Muhammad Ali; Atmaja, Ghozi Purna; Nadly, Alan Arindo; Arif, Muhammad Farhan; Hardiansyah, Ridwan; Callista, Eugenia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.36137

Abstract

AbstrakRemaja merupakan kelompok yang rentan terhadap pengaruh promosi produk perawatan kulit yang belum tentu aman dan berizin. Kurangnya pengetahuan serta sikap kritis terhadap penggunaan skincare dapat menimbulkan risiko kesehatan kulit dan paparan bahan berbahaya. Program Regenera-CARE (Remaja Gen Z Pintar Skincare) dilaksanakan di SMA YP UNILA Bandar Lampung dengan tujuan meningkatkan sikap remaja mengenai pemilihan produk perawatan kulit yang aman. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 39 peserta (18 laki-laki dan 21 perempuan) yang mengikuti edukasi kesehatan melalui metode ceramah interaktif dan diskusi. Instrumen pre-test dan post-test berupa kuesioner sikap terdiri dari 15 pernyataan skala Likert (1–4) dengan reverse scoring pada butir negatif digunakan untuk mengevaluasi peningkatan setelah edukasi. Hasil menunjukkan bahwa pada peserta laki-laki rata-rata skor sikap pre-test sebesar 3,34 ± 0,35 dan post-test 3,28 ± 0,35, sedangkan pada peserta perempuan meningkat dari 3,41 ± 0,39 menjadi 3,49 ± 0,24. Proporsi sikap kategori “Baik” meningkat dari 67% menjadi 78% pada laki-laki, dan dari 76% menjadi 81% pada perempuan. Uji statistik (paired t-test dan independent t-test) menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antar waktu maupun antar jenis kelamin (p>0,05). Meskipun demikian, terjadi perbaikan kecenderungan sikap positif terhadap penggunaan skincare aman setelah intervensi edukatif. Program Regenera-CARE terbukti efektif meningkatkan kesadaran dan sikap remaja terhadap pemilihan produk skincare yang aman, serta dapat diadaptasi sebagai model edukasi kesehatan berbasis sekolah untuk mendorong perilaku perawatan kulit yang sehat dan bertanggung jawab. Kata kunci: edukasi kesehatan; remaja; skincare; sikap; Regenera-CARE. AbstractAdolescents are a vulnerable group to the influence of skincare product promotions that are not always safe or officially registered. Limited knowledge and a lack of critical attitudes toward skincare use can pose risks to skin health and exposure to harmful ingredients. The Regenera-CARE (Generation Z Smart Skincare) program was implemented at YP UNILA Senior High School in Bandar Lampung to improve adolescents’ knowledge and attitudes toward the safe use of skincare products. This community program involved 39 participants (18 males and 21 females) who took part in health education delivered through interactive lectures and discussions. A pre-test and post-test questionnaire consisting of 15 Likert-scale statements (1–4) with reverse scoring on negative items was used to evaluate changes following the education session. The results showed that the mean attitude score for male participants was 3.34 ± 0.35 at pre-test and 3.28 ± 0.35 at post-test, while for female participants it increased from 3.41 ± 0.39 to 3.49 ± 0.24. The proportion of participants categorized as having a “Good” attitude increased from 67% to 78% among males and from 76% to 81% among females. Statistical analysis using paired t-test and independent t-test indicated no significant differences between time points or genders (p>0.05). Nevertheless, there was a positive trend in attitude improvement toward safe skincare use following the educational intervention. The Regenera-CARE program proved effective in enhancing adolescents’ awareness and attitudes toward safe skincare choices and could be adapted as a school-based health education model to promote responsible and healthy skincare behavior. Keywords: health education; adolescents; skincare; attitude; Regenera-CARE.