Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Indonesian Research Journal on Education

Melawan Sunyi: Representasi Kekerasan Seksual dan Perjuangan Perempuan dalam Penyalin Cahaya Awwalin, Cahya Aulia; Jati, Rocky Prasetyo
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 3 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i3.2536

Abstract

Artikel ini menganalisis representasi perjuangan perempuan dalam mencari keadilan atas kekerasan seksual melalui film Penyalin Cahaya karya Wregas Bhanuteja. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika John Fiske, kajian ini membedah tiga level makna dalam film—yakni level realitas, representasi, dan ideologi—untuk mengungkap bagaimana pesan sosial mengenai ketidakadilan terhadap korban kekerasan seksual dikonstruksikan. Film ini menggambarkan tokoh utama, Suryani, sebagai representasi perempuan yang berani dan tegar dalam menghadapi tekanan sosial, pembungkaman sistemik, dan trauma psikologis yang ditimbulkan oleh kekerasan seksual. Simbol-simbol seperti mesin fotokopi, pertunjukan Medusa, serta asap fogging digunakan sebagai metafora visual untuk menggambarkan upaya perempuan dalam mengungkap kebenaran dan menantang sistem patriarki yang menutupi suara korban. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini tidak hanya menyampaikan narasi personal, tetapi juga menjadi media perlawanan terhadap dominasi ideologi patriarki dalam institusi pendidikan dan masyarakat luas. Representasi kekerasan seksual dalam film ini tidak bersifat eksplisit, melainkan dibangun melalui narasi sinematik yang kuat dan emosional, yang mendorong empati penonton terhadap korban. Artikel ini merekomendasikan agar film semacam ini dijadikan bahan literasi visual dan diskusi kritis dalam dunia pendidikan, guna meningkatkan kesadaran, keberpihakan terhadap korban, serta pembentukan ruang aman bagi penyintas kekerasan seksual. Penyalin Cahaya terbukti menjadi media komunikasi yang efektif untuk menyuarakan keadilan gender dan mendobrak budaya tutup mulut terhadap kekerasan seksual.