Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Locality-Based Administrative Services (Study in Terong Village, Kapanewon Dlingo, Bantul Regency, Unique Region of Yogyakarta) Zulianti, Zulianti; Purnomo, Herry; Tiurmida, Nelly; Sumaryantiningsih, Siti; Marina, Rema
POPULIKA Vol. 13 No. 1 (2025): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v13i1.1506

Abstract

The sub-district is the lowest element of government, having direct relations with the community. The district head has the authority to carry out administrative services. The administration of administrative services in sub-districts follows the Village Minimum Service   Standards (SPM). The quality of the service measures the success of administrative services. Terong Village must be able to provide administrative service to users, namely the community, according to the Village SPM provisions, and provide quality services to user needs. The research aims to determine administrative services and the suitability of administrative services with the SPM  Village in  Terong Village. The informants in the study were the Head of Terong Village, Carik, the administrative officer of Terong Village, Dukuh, and the community user of administrative services—research analysis using analytical descriptive. The research analysis results concluded that administrative services in Terong District are locality-based services based on 1) geographical, 2) community characteristics, 3) trust in other communities, and 4) demographic factors. The results of the research show that Terong Village does not yet have a Village SPM and does not service SOPs or service announcements. Terong District has implemented SERQUAL services based on demographic factors, geography, and community characteristics.   Keywords: Service; Administration; locality.
Kajian Sosial-Ekonomi Proletarisasi Nelayan di Pantai Depok, Bantul: Antara Peluang dan Ancaman Marliyantoro , Oelin; Albizzia, Oktarina; SWD, Ratna; Marina, Rema
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 5 No. 4 (2024): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v4i4.882

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena proletarisasi nelayan di Pantai Depok, Bantul, dengan fokus pada peluang dan ancaman yang dihadapi oleh masyarakat pesisir. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya alam laut yang melimpah, memiliki potensi ekonomi kelautan yang sangat besar. Meskipun demikian, pengelolaan sektor kelautan dan perikanan masih belum optimal, yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat pesisir, termasuk nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab proletarisasi nelayan, baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal, serta merumuskan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilakukan di Pantai Depok, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Depok, Kabupaten Bantul, DIY, dengan harapan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang dinamika sosial-ekonomi masyarakat pesisir dan memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di wilayah tersebut.
Model Optimalisasi Peran Perempuan dalam Pembangunan Desa Setyowati, Yuli; Giawa, Analius; Marina, Rema
INDONESIAN GOVERNANCE JOURNAL : KAJIAN POLITIK-PEMERINTAHAN Vol 5 No 1
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/igj.v5i1.61

Abstract

Berdasarkan data BPS, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) di Indonesia tahun 2019 sebesar 75,24 dan di tahun 2020 menunjukkan nilai 75,57, hal ini masih menunjukkan adanya ketimpangan gender. Kondisi ketimpangan gender juga terjadi di tingkat desa, dan terdapat lebih dari 75.000 desa yang tersebar di 34 provinsi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran perempuan dalam pembangunan desa dan menemukan model yang relevan dengan kultur masyarakat untuk mengoptimalisasi peran perempuan di ruang-ruang publik yang tersedia. Penelitian ini dilakukan di Desa Dadapayu Semanu Gunung Kidul DIY, menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara kolaboratif antara wawancara, observasi, Focus Group Disscussion (FGD), dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposif, terdiri dari Kepala Kalurahan Dadapayu, Perangkat Kalurahan, Ketua Program Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan para pegiat perempuan. Analisis data menggunakan model analisis interakstif yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini adalah: 1) peran perempuan dalam pembangunan desa di Kalurahan Dadapayu tergolong baik dibuktikan dengan tingginya antusiasme dan partisipasi yang tinggi, namun belum didukung dengan adanya komitmen yang tinggi dari pemerintah desa dan tersedianya akses bagi perempuan untuk mengoptimalkan peran dalam pembangunan desa; 2) model optimalisasi peran perempuan dalam pembangunan desa meliputi beberapa dimensi yaitu: komitmen pemerintah desa, visi dan misi desa, kebijakan desa tentang perempuan, kepemimpinan kepala desa, aksesibilitas bagi perempuan melalui lembaga-lembaga desa, dan partisipasi perempuan.
Partisipasi Kelompok Wanita Tani dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Melalui Budidaya Hortikultura di Padukuhan Karangasem, Kalurahan Sidomulyo, Kabupaten Kulon Progo Marina, Rema; Putri, Nadia Melati
TheJournalish: Social and Government Vol. 6 No. 2 (2025): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v6i2.906

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi kelompok wanita tani dalam pemanfaatan sumber daya alam di Padukuhan Karangasem, Kalurahan Sidomulyo, Kabupaten Kulon Progo melalui budidaya tanaman hortikultura. Budidaya hortikultura menjadi strategi penting dalam mendukung keberlanjutan ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode FGD dan wawancara mendalam kepada anggota kelompok wanita tani dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi aktif kelompok wanita tani dalam budidaya hortikultura memberikan dampak positif terhadap ekonomi rumah tangga dan keberlanjutan lingkungan, meskipun masih terdapat tantangan dalam akses teknologi dan pemasaran hasil panen. Studi ini merekomendasikan penguatan kapasitas kelompok wanita tani dan pengembangan infrastruktur pendukung untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam di wilayah tersebut.
Communication Ethics Facing the Ambivalence of Digital Technology Irsasri, Irsasri; Marina, Rema; Nugroho. E.W, Tri
East Asian Journal of Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 8 (2024): August 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/eajmr.v3i8.10511

Abstract

This article aims to review the concept of action and answer how communication ethics faces the ambivalence of digital technology. Using a critical-normative research method on the works of Aristotle and Hannah Arendt, this study finds that in the face of the ambivalence of digital technology, communication ethics needs to put digital actions back on the consciousness of the perpetrator. In addition, communication ethics must overcome banal clicks and deal with the robotic manipulators of digital systems. There are two ways to use it: first, a complicated way in the form of resistance to digital manipulators, and the second is a soft way, which is to reposition the three virtues, namely courage, honesty, and elegance, to build digital altruism in digital communication ethics.