Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Farmasi

Formulasi Sediaan Cuka Buah Kopi Menggunakan Ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan Bakteri (Acetobacter aceti) Fathan Said R; Gita Cahya Eka Darma
Jurnal Riset Farmasi Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.564 KB) | DOI: 10.29313/jrf.v1i1.46

Abstract

Abstract. Indonesia is the third largest coffee producing country in the world, with a variety of compounds that are beneficial to the body. Vinegar fermentation is one way to add value to the benefits of fruits and vegetables because it can form useful new chemical compounds. Vinegar has a variety of benefits that have been studied such as reducing hyperglycemia, hyperinsulinemia, hyperlipidemia and obesity. Previous research in 2013 had made acetic acid from Arabica coffee pulp waste. This study aims to obtain a coffee fruit vinegar formula that conforms to the quality standards of acetic acid SNI 01-4371-1996. The material used is whole coffee with a two-stage fermentation method, namely alcohol fermentation using S. cerevisiae for 4 days and vinegar fermentation using A. aceti for 3 days. The results showed that the formula with 25% coffee fruit and 20% sugar is the best formula compared to other formulas with organoleptic test results in brown, sour and sweet taste and a little distinctive aroma of coffee, 5.03% acetic acid content, 0% alcohol content, pH 3,242. Abstrak. Indonesia merupakan negara ketiga penghasil kopi terbesar di dunia, dengan berbagai kandungan senyawa yang bermanfaat bagi tubuh. Fermentasi cuka merupakan salah satu cara untuk menambah nilai manfaat dari buah dan sayur karena dapat membentuk senyawa kimia baru yang bermanfaat. Cuka memiliki berbagai manfaat yang telah diteliti seperti menurunkan hiperglikemia, hiperinsulinemia, hiperlipidemia dan obesitas. Penelitian sebelumnya pada tahun 2013 telah dilakukan pembuatan asam asetat dari limbah cair kulit kopi arabika. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula cuka buah kopi yang sesuai standar mutu asam asetat SNI 01-4371-1996. Bahan yang digunakan adalah buah kopi secara utuh dengan metode fermentasi dua tahap yaitu fermentasi alkohol menggunakan S. cerevisiae selama 4 hari dan fermentasi cuka menggunakan A. aceti selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa formula dengan 25% buah kopi dan 20% gula merupakan formula terbaik dibandingkan dengan formula lain dengan hasil uji organoleptis berwarna coklat, rasa asam dan manis serta sedikit aroma khas kopi, kadar asam asetat 5,053%, kadar alkohol 0%, pH 3,242.
Penerapan Metode Plasma Pijar Korona dalam Penyerapan Minyak Lemon (Citrus limon L Osbeck) Siska Ayuningtyas Purnama; Gita Cahya Eka Darma
Jurnal Riset Farmasi Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.462 KB) | DOI: 10.29313/jrf.v2i1.695

Abstract

ABSTRACT: Body odor is caused by the bacteria Staphylococcus epidermidis which can cause sweat to smell bad. Textiles can be used as a medium to help make it easier to treat certain diseases with the right procedure, in this case an undershirt is used with the addition of lemon essential oil so that it has an antibacterial effect. Addition using the plasma method. This study aims to obtain the most effective method. This research uses experimental research. Lemon essential oil solution was used for antibacterial activity with 8, 9 and 10% variance with the time and distance used in plasma was 4 cm and 4 minutes. The results showed that in the physical evaluation (SEM) using plasma the surface became rougher, in the chemical evaluation (FTIR) there was still limonene compound, the antibacterial evaluation of the inhibition zone was 11.57 mm without plasma treatment and using 13.53 mm plasma treatment and evaluation of the stability of the inhibition zone in plasma treatment with 6 washings of 15.18 mm and 12 washings of 14.65 mm and without plasma treatment with 6 washings of 15.45 mm and 12 washings of 12.43 mm. The most effective method for absorbing lemon essential oil is the plasma method followed by immersion. ABSTRAK: Bau badan ini disebabkan karena adanya bakteri Staphylococcus epidermidis yang dapat menyebabkan keringat menjadi berbau tidak sedap. Tekstil dapat digunakan sebagai media untuk membantu mempermudah mengobati penyakit tertentu dengan prosedur yang tepat, dalam hal ini digunakan kaos dalam dengan penambahan minyak essensial lemon sehingga memiliki efek antibakteri. Penambahan dengan menggunakan metode plasma. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang paling efektif. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental. Larutan minyak essensial lemon digunakan untuk aktivitas antibakteri dengan variansi 8, 9 dan 10% dengan waktu dan jarak yang digunakan pada plasma adalah 4 cm dan 4 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada evaluasi fisika (SEM) dengan menggunakan plasma permukaannya menjadi lebih kasar, pada evaluasi kimia (FTIR) masih terdapat senyawa limonene, evaluasi antibakteri zona hambat pada tanpa perlakuan plasma 11,57 mm dan menggunakan perlakuan plasma 13,53 mm dan evaluasi stabilitas zona hambat pada perlakuan plasma dengan 6 kali pencucian 15,18 mm dan 12 kali pencucian 14,65 mm dan tanpa perlakuan plasma dengan 6 kali pencucian 15,45 mm dan 12 kali pencucian 12,43 mm. Metode yang paling efektif untuk menjerap minyak essensial lemon adalah metode plasma yang dilanjutkan dengan pencelupan.
Pengaruh Penerapan Teknologi Plasma Pada Sheetmask Sebagai Peningkatan Penjerapan Essence Shafa Savira Vaditya; Gita Cahya Eka Darma; Mentari Luthfika Dewi
Jurnal Riset Farmasi Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v3i2.3111

Abstract

Abstract. One of the cosmetic products for skin care is a face mask. Sheet masks have a better absorption and penetration profile because they use the Occlusive Dressing Treatment mechanism. The application of plasma technology to sheetmasks combined with essence can increase the effectiveness. This study aims to determine the effect of plasma treatment on sheetmasks to increase adsorption of essence. In this study, sheetmasks given plasma treatment and not given plasma treatment were evaluated the surface of sheetmask using SEM, dcrease contact angle, and weight test. Then, the sheetmask is soaked in essence and the adsorption evaluation is carried out by means of a weight test. The results of this study. Plasma treatment has been shown to increase essence adsorption by forming pores, decreasing contact angle, increase time of absorption, decreasing weight. Abstrak. Salah satu produk kosmetik untuk perawatan kulit adalah masker wajah. Sheet mask memiliki profil penyerapan dan penetrasi yang lebih baik karena menggunakan mekanisme Occlusive Dressing Treatment. Penerapan teknologi plasma pada sheetmask yang dikombinasikan dengan essence dapat meningkatkan efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan plasma pada sheetmask terhadap peningkatan penjerapan essence. Pada penelitian ini sheetmask yang diberi perlakuan plasma dan tidak diberi perlakuan plasma dievaluasi permukaan sheetmask menggunakan SEM, penurunan sudut kontak, dan uji berat. Kemudian sheetmask direndam pada intinya dan evaluasi adsorpsi dilakukan dengan uji bobot. Hasil penelitian ini. Perawatan plasma telah terbukti meningkatkan adsorpsi esensi dengan membentuk pori-pori, mengurangi sudut kontak, meningkatkan waktu penyerapan, menurunkan berat.
Metode Pengolahan Limbah Cair Puskesmas Menggunakan Tahapan Elektrokoagulasi Filtrasi dan Plasma Fahmi Legawa; Gita Cahya Eka Darma; Valentinus Galih Vidia Putra
Jurnal Riset Farmasi Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v4i1.3890

Abstract

Abstract. The high level of water pollution has become a serious problem in various regions, and health centers are one of the main sources of wastewater. Treating the liquid waste from health centers is crucial to reduce its negative impact on the environment and public health. This research aims to evaluate the influence of three treatment methods, namely electrocoagulation, filtration, and plasma, on the effluent quality standards. The results of the study show that the electrocoagulation process effectively reduces the values of BOD, COD, TSS, and pH in the health center's wastewater. Additionally, the filtration process proves to be effective in reducing BOD and COD values in the wastewater. Filtration successfully removes dissolved and bound organic matter in the wastewater, thereby decreasing the BOD and COD load in the treated water. Meanwhile, the plasma process also has a positive impact by reducing COD and pH values in the wastewater. The combined use of these methods is expected to meet the effluent quality standards set by environmental regulations and contribute to maintaining the environmental and public health. Treating health center wastewater with these methods proves to be an effective solution in reducing water pollution and safeguarding valuable water resources. Abstrak. Tingginya tingkat pencemaran air menjadi masalah serius di berbagai daerah, dan puskesmas merupakan salah satu sumber utama limbah. Pengolahan limbah cair dari puskesmas menjadi penting untuk mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tiga tahapan metode pengolahan yaitu elektrokoagulasi, filtrasi, dan plasma terhadap standar baku mutu limbah cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses elektrokoagulasi dapat menurunkan nilai BOD, COD, TSS, dan pH dalam limbah cair puskesmas. Selanjutnya, proses filtrasi juga terbukti efektif dalam menurunkan nilai BOD dan COD dalam limbah cair. Filtrasi berhasil menyaring dan menghilangkan materi organik terlarut dan terikat dalam air limbah, sehingga mengurangi beban BOD dan COD dalam air limbah yang diolah. Sementara itu, proses plasma juga memberikan pengaruh positif dalam mengurangi nilai COD dan pH dalam limbah cair. Penggunaan kombinasi metode ini diharapkan dapat memenuhi standar baku mutu limbah cair yang ditetapkan oleh regulasi lingkungan dan berkontribusi pada menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat. Pengolahan limbah cair puskesmas dengan metode-metode ini menjadi solusi efektif untuk mengurangi pencemaran air dan melindungi sumber daya air yang berharga. Kata Kunci: Elektrokoagulasi, Filtrasi,  Plasma
Pengaruh Perlakuan Plasma Dingin terhadap Cemaran Mikroba Susu Sapi Segar Arini Gania Shapira; Gita Cahya Eka Darma; Sani Ega Priani
Jurnal Riset Farmasi Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v4i2.5201

Abstract

Abstract. Fresh cow's milk has many benefits for the body such as preventing heart disease, vascular disorders, preventing osteoporosis and others. However, fresh cow's milk can be susceptible to bacterial contamination during milking, distribution or storage. To kill bacteria in fresh cow's milk, cold plasma treatment was carried out on fresh cow's milk for 5 minutes and 10 minutes. The cold plasma was generated in air with a voltage of 30 kV and a distance between electrodes of 3 cm. Then, the cold plasma-treated fresh cow's milk was tested for Total Plate Count (TPC) and the percentage of bacteria reduction in fresh cow's milk plasma for 5 minutes and 10 minutes was 96% and 97%. In the organoleptical test, fresh cow's milk treated with cold plasma for 5 minutes and 10 minutes did not change colour, odour and taste. While in the pH test of fresh plasma cow milk, the pH obtained was 6.64 ± 0.01 and 6.66 ± 0.01. Abstrak. Susu sapi segar memiliki banyak manfaat bagi tubuh seperti mencegah penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, mencegah osteoporosis dan lainnya. Akan tetapi, susu sapi segar dapat rentan terkontaminasi bakteri pada saat pemerahan, distribusi atau penyimpanan. Untuk membunuh bakteri pada susu sapi segar, dilakukan perlakuan plasma dingin pada susu sapi segar selama 5 menit dan 10 menit. Plasma dingin tersebut dibangkitkan di udara dengan tegangan sebesar 30 kV dan jarak antar elektroda 3 cm. Kemudian, terhadap susu sapi segar yang telah diberi perlakuan plasma dingin dilakukan Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan diperoleh persentase penurunan bakteri pada susu sapi segar plasma selama 5 menit dan 10 menit sebesar 96% dan 97%. Selain itu dilakukan uji organoleptis dan uji pH. Pada uji organoleptis susu sapi segar yang di beri perlakuan plasma dingin selama 5 menit dan 10 menit tidak mengalami perubahan warna, bau dan rasa. Sedangkan pada uji pH susu sapi segar plasma, pH yang diperoleh sebesar 6,64 ± 0,01 dan 6,66 ± 0,01.