Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Perbandingan Aktivitas Analgetik Infusa dan Ekstrak Etanol Umbi Akar Tawas Ut (Ampelocissus rubiginosa Lauterb.) Khoerul Anwar; Muhammad Riswandi; Nurlely Nurlely
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i2.7349

Abstract

ABSTRAK Umbi akar tawas ut (Ampelocissus rubiginosa Lauterb.) secara empiris digunakan untuk mengurangi nyeri. Masyarakat menggunakannya dengan cara meminum air seduhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas analgetik dari infusa dan ekstrak etanol umbi akar A. Rubiginosa. Uji analgetik dilakukan menggunakan metode geliat (Writhing test) dengan pembanding parasetamol. Tiga puluh ekor mencit dibagi 6 kelompok masing-masing 5 ekor per kelompok. Kelompok I kontrol positif (parasetamol 65,25 mg/kgBB), kelompok II kontrol negatif (Na-CMC), kelompok III infusa A. rubiginosa 25 ml/kgBB, dan kelompok IV ekstrak etanol A. rubuginosa 500 mg/kgBB. Sesudah diberi perlakuan secara per oral sesuai kelompoknya, 30 menit kemudian diinduksi dengan asam asetat secara intraperitoneal. Jumlah geliat dihitung setiap 5 menit setelah pemberian larutan asam asetat 1% dengan selama 1 jam. Hasil penelitian menunjukkan persen proteksi pemberian parasetamol 65,25 mg/kgBB, infusa A. rubiginosa 65,25 mg/kgBB dan ekstrak etanol A. rubiginosa 500 mg/kgBB secara berurutan adalah 76,04; 87,41 dan 63,77%. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa infusa umbi akar A. rubiginosa memiliki aktivitas analgetik yang kuat. Kata kunci: Ampelocissus rubiginosa Lauterb., analgetik, infusa, ekstrak etanol  ABSTRACT Tuberous root of tawas ut (Ampelocissus rubiginosa Lauterb.) empirically used to reduce pain. People use it by drinking boiled water of A. rubiginosa coarse powder. This study aims to determine the comparison of analgesic activity of infusion and ethanol extract of A. rubiginosa tuberous root. Analgesic test was performed using a stretching method (Writhing test) with paracetamol as comparison. Thirty mice were divided into 6 groups of 5 individuals per group. Group I was positive control (paracetamol 65.25 mg / kgBW), negative control group II (Na-CMC), group III A. rubiginosa infusion 25 ml / kgBW, and group IV ethanol extract A. rubiginosa 500 mg / kgBW. After being treated orally according to the group, 30 minutes later induced with acetate acid intraperitoneally. The amount of stretching was calculated every 5 minutes after giving 1% acetic acid solution for 1 hour. The results showed percent protection of paracetamol 65.25 mg / kgBB, A. rubiginosa infusion 65.25 mg / kgBB and ethanol extract A. rubiginosa 500 mg / kgBB was 76.04; 87.41 and 63.77% respectively. From the research it can be concluded that A. rubiginosa root tuber infusion has a strong analgesic activity. Keyword: Ampelocissus rubiginosa Lauterb., analgetic, infusa, ethanol extract
Uji Karakteristik Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) dengan Variasi Karbopol dan HPMC Nurlely Nurlely; Aulia Rahmah; Prima Happy Ratnapuri; Valentina Meta Srikartika; Khoerul Anwar
Jurnal Pharmascience Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v8i2.9346

Abstract

Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L) mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, antrakuinon, glikosida dan terpenoid yang secara empiris digunakan sebagai obat luka. Gel merupakan sediaan farmasi yang lebih mudah diaplikasikan secara topical, tidak berminyak dan mudah untuk dibersihkan untuk menyembuhkan luka yang menggunakan gelling agent HPMC dan Karbopol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi HPMC dan karbopol terhadap karakteristik fisik sediaan gel ekstrak etanol daun kirinyuh (C. odorata). Sediaan gel dibuat dengan menggunakan ekstrak etanol daun kirinyuh 0,5% dan gelling agent HPMC dan karbopol dengan variasi konsentrasi dalam 3 formula serta bahan tambahan gel lainnya. Perbandingan HPMC dan karbopol untuk formula 1,2 dan 3 berturut-turut adalah : 70%:30% ; 50%:50% dan 30%:70%. Setelah itu dilakukan uji karakteristik fisik yaitu organoleptis, homegenitas, daya sebar, daya lengket, viskositas dan pH untuk ketiga formula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel pada ketiga formula adalah berwarna hijau olive, berbau khas, konsistensi kental hingga sangat kental, homogen, daya sebar : 5,8-8,6 cm, daya lekat; 2,19-6,76 detik, viskositas: 3600-18000 cps dan pH: 5,1 – 5,88. Pada formula 1 dihasilkan daya sebar dan daya lekat yang belum memenuhi persyaratan sediaan gel yang baik sedangkan formula 2 dan 3 telah memenuhi semua persyaratan pada hasil uji karakteristik fisik sediaan gel. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa HPMC dan Karbopol memberikan pengaruh terhadap karakteristik sediaan gel ekstrak etanol daun kirinyuh (C. odorata). Kata Kunci: Kirinyuh, Gel, Karakteristik Fisik         Kirinyuh leaves (Chromolaena odorata L) containing alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, anthraquinone, glicoside and terpenoid possess an activity as wound healing empirically. Gel is one of pharmaceutical preparations containing HPMC and Carbopol as gelling agents. It is also cosmetically acceptable, tends to be drying easily, and can be easily removed from the skin. This research aimed to determine the effect of gel of ethanol extract of Kirinyuh leaves (C. odorata) contained various concentrations of gelling agent of HPMC and Carbopol in 3 formulas. Gel was formulated with 0.5% ethanol extract of Kirinyuh leaves (C. odorata) and used variation concentration of gelling agent of HPMC and Carbopol in formula 1, 2 and 3 of 70%:30% ; 50%:50% and 30%:70% respectively. Physical characteristics of gel included organoleptic, homogeneity, spreadability, adhesion, viscosity and pH value were analysed for all formulas. All prepared gels were acceptable in organoleptic tests, homogeneity test, speadibility : 5,8-8,6 cm, adhesion: 2. 19-6.76 sec, viscosity: 3600-18000 cps and pH: 5.1 – 5.88. Spreadibility and adhesion in Formula 1 did not meet al..l of the requirements for good gel formulations while Formula 2 and 3 have met al..l of the requirements. Therefore, it can be concluded that HPMC and Carbopol possess an effect on the physical characteristics of gel of ethanol extract of kirinyuh leaves (C. odorata)
Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Batang Pakan Banyu (Croton argyratus Blume) terhadap Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa sebagai Antifertilitas Nurlely Nurlely; Anika Iktishad Aslama; Noor Cahaya; Valentina Meta Srikartika
Jurnal Pharmascience Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v9i1.11397

Abstract

Kulit batang pakan banyu (Croton argyratus Blume) secara empiris digunakan sebagai obat kontrasepsi tradisional. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh ekstrak etanol kulit batang pakan banyu terhadap perubahan kualitas dan kuantitas spermatozoa pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Desain penelitian ini menggunakan rancangan post test only control group design. Kulit batang pakan banyu dimaserasi menggunakan etanol 70%. Pada bagian kulit batang terdapat zat aktif steroid, saponin, tanin, dan alkaloid. Uji pengaruh gambaran mikroskopik terhadap kualitas dan kuantitas spermatozoa menggunakan dua puluh ekor tikus jantan dengan 4 kelompok perlakuan yang diberi perlakuan secara oral selama 15 hari yaitu Kontrol negatif (Na CMC 0,5%), dan kelompok perlakuan (ekstrak dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 500 mg/kgBB). Setelah 15 hari hewan uji dinekropsi untuk mengamati jumlah spermatozoa menggunakan improved neubauer hemositometer, motilitas spermatozoa, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa menggunakan eosin negrosin sebagai pewarna. One way ANOVA digunakan untuk menganalisa data kuantitatif yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB memberikan perbedaan bermakna terhadap kelompok kontrol negatif (p < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB memberikan pengaruh terhadap perubahan motilitas, abnormalitas, viabilitas, dan jumlah spermatozoa. Kata Kunci: Pakan Banyu, Kontrasepsi Pria, Spermatozoa  Stem Bark of pakan banyu (Croton argyratus Blume) empirically is used as a traditional contraception method. This study aimed to evaluate the effect of the ethanol extract of the pakan banyu stem bark to change in the quality and quantity of spermatozoa in albino male rats (Rattus norvegicus). This research is an experimental research with posttest only control group design. Pakan Banyu stem bark was macerated using 70% ethanol. The extract contained the active substances such as steroids, saponins, tannins, and alkaloids. This study used twenty male rats which were divided into 4 groups: negative control (CMC Na 0,5%), and treatment groups (extract dose of 100, 200 and 500 mg/kg body weight). The treatment was orally administered for 15 days.  After 15 days, the testis was isolated  to observe the number of spermatozoa using improved Neubauer hemocytometer, motility, viability and sperm abnormalities using eosin nigrosin. Quantitative data were analyzed using one-way ANOVA. The results showed that dose of 100, 200, and 500 mg/kg body weight possessed a significant difference to the negative control group (p <0.05). Thus, it can be conclude that  ethanol extract of Pakan Banyu stem bark (C. argyratus Blume) possesses an effect in changing of motility, abnormality, viability, and number of spermatozoa.
Profil Glukosa Darah Tikus Putih Setelah Pemberian Ekstrak Minyak Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Sebagai Alternatif Antidiabetes Hidayaturrahmah Hidayaturrahmah; Heri Budi Santoso; Nurlely Nurlely
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i2.5775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak ikan patin dan dosis ekstrak minyak ikan patin yang tepat untuk menurunkan kadar glukosa darah pada tikus jantan kondisi hiperglikemia. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan pada 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari 1. Kontrol normal, 2. Kontrol positif, 3. Kontrol negative, 4. Kelompok A (Ekstrak minyak ikan patin A), 5. Kelompok B (Ekstrak minyak ikan patin B) dan 6. Kelompok C (Ekstrak minyak ikan patin C). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak minyak ikan patin (EMIP) berpengaruh terhadap profil glukosa darah tikus putih. Dosis yang dapat menurunkan kadar glukosa darahpaling tinggi pada tikus putih adalah 72,8 mg/kg BB Kata kunci : diabetes melitus, ikan patin, minyak
KOMPOSISI KANDUNGAN GULA BUAH NAGA Hylocereus costaricensis YANG TUMBUH DI PERKEBUNAN ANORGANIK BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN Sasi Gendro Sari; Susi Susi; Nurlely Nurlely
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 1 No 2 (2017): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KOMPOSISI KANDUNGAN GULA BUAH NAGA Hylocereus costaricensis YANG TUMBUH DI PERKEBUNAN ANORGANIK BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN Sasi Gendro Sari*1, Susi2 dan Nurlely3 PS Biologi FMIPA1, PS Teknologi Industri Pertanian FPertanian2 dan PS Farmasi FMIPA3 Universitas Lambung Mangkurat ABSTRAK Buah naga dapat menurunkan kadar glukosa darah penderita DM Tipe 2 sebesar 19,94% dengan mengkonsumsi buah naga segar sebanyak 400g/hari. Selain itu, manfaat buah naga sebagai anti hiperkolesterolemik dan mencegah resiko penyakit jantung pada pasien DM, sebagai anti radikal bebas karena mengandung betasianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi kandungan gula kulit dan daging buah naga merah Hylocereus costaricensis melalui metode HPLC. Komposisi kandungan glukosa dan fruktosa kulit dan daging buah naga Hylocereus costaricensisdianalisis dengan membandingkan luas area kandungan gula dengan gula standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan glukosa lebih besar dibanding fruktosa. Selain itu gula dari filtrat murni campuran kulit dan daging buah lebih besar bila dibandingkan ekstrak etanol kulit dan daging buah naga. Jumlah kandungan glukosa dan fruktosa bagian kulit dan daging buah naga bervariasi, dimana hal ini diduga peran enzim amylase dalam proses akumulasi gula buah.
PROFIL KADAR GLIKOGEN HATI TIKUS PUTIH HIPERGLIKEMIA SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK MINYAK IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Hidayaturrahmah Hidayaturrahmah; Heri Budi Santoso; Nurlely Nurlely
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 1 No 2 (2017): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PROFIL KADAR GLIKOGEN HATI TIKUS PUTIH HIPERGLIKEMIA SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK MINYAK IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Oleh Hidayaturrahmah*1, Heri Budi Santoso2&Nurlely3 12 Program Studi Biologi FMIPA Universias Lambung Mangkurat 3 Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat *rahmahidayahipb09@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak ikan patin dan dosis ekstrak minyak ikan patin yang tepat untuk meningkatkan kadar glikogen hati pada tikus jantan kondisi hiperglikemia. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan pada 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari 1.Kelompok 1, 2.Kontrol 2 (negatif), 3. Kontrol 3 (positif), 4. Kelompok 4 (Ekstrak minyak ikan patin A), 5.Kelompok 5 (Ekstrak minyak ikan patin B) dan 6. Kelompok 6 (Ekstrak minyak ikan patin C). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak minyak ikan patin (EMIP) berpengaruh terhadap kadar glikogen hati tikus putih. Dosis yang paling tinggi dalam meningkatkan kadar glikogen hati tikus putih adalah 72,8 mg/kg BB Kata kunci : diabetes melitus, ikan patin, minyak. ABSTRACT The aim of this research is to know the effect of patine oil extract and dosage of catfish oil extract to increase liver glycogen level in male hyperglycemic rats. This research is an experimental research. The research design used was Completely Randomized Design (RAL) with 6 treatments on 4 replications. Treatment consists of 1. Group 1, 2. Control 2 (negative), 3. Control 3 (positive), 4. Group 4 (Catfish oil extract A), 5.Group 5 (Catfish oil extract B) and 6.Group 6 (Catfish oil extract C). The results showed that the extract of catfish oil (EMIP) had an effect on the liver glycogen content of white rat. The highest dose in increasing liver glycogen levels of white rats was 72.8 mg / kg BW Keywords: diabetes mellitus, catfish, oil