abdul wahid
STIES BABUSSALAM

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KONTEKSTUALISASI NILAI-NILAI FIQH MUAMALAH DALAM AKTIVITAS EKONOMI Dimyati, Dimyati; Abdul Wahid; Syafiul Umam
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 5 No 01 (2024): Tijatorana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v5i01.66

Abstract

Mengimplementasikan fiqh muamalah bukan berarti hanya sebatas mentransfer aturan-aturan hukum yang terdapat dalam teks-teks kitab kepada realitas problem hukum yang muncul, akan tetapi juga melakukan pemikiran kritis terhadap teks agar rumusannya bisa sesuai dengan kebutuhan dalam menjawab persoalan. Hal ini tampak pada bagaimana memahami konsep riba dalam realitas ekonomi kontemporer yang tidak hanya memberikan penekanan pada aspek legal formal semata, melainkan juga aspek etika dan sosio-ekonomi. Demikian juga dalam hal bagaimana memahami konsep fiqh muamalah dalam literatur klasik yakni dengan cara mengkontekstualisasikannya, sehingga akan mampu menjawab berbagai tantangan zaman melalui piranti-piranti kontemporer dengan tanpa mengesampingkan berbagai wacana yang dikembangkan oleh ulama masa lalu melalui studi kritis.
PERAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM MEMBANGUN EKONOMI INKLUSIF DI DAERAH TERTINGGAL M. Farid Al Azhar; Abdul Wahid; M Umar Ahfadz
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 5 No 02 (2024): Tijatorana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v5i02.74

Abstract

Dalam penelitian ini, telah ditemukan bahwa zakat produktif memiliki peran yang signifikan dalam membangun ekonomi inklusif di daerah tertinggal. Zakat produktif tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk redistribusi kekayaan, tetapi juga sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut data dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), pada tahun 2022, total pengumpulan zakat mencapai Rp 10 triliun, di mana sekitar 30% dari jumlah tersebut dialokasikan untuk programprogram produktif yang mendukung usaha mikro dan kecil (UMKM) di daerah tertinggal (BAZNAS, 2022). Salah satu contoh konkret adalah program pendanaan usaha kecil yang dilaksanakan oleh BAZNAS di Kabupaten Jember. Melalui program ini, lebih dari 1.000 pelaku usaha kecil mendapatkan akses modal dengan skema pembiayaan tanpa bunga. Hasilnya, lebih dari 70% penerima manfaat mengalami peningkatan pendapatan dalam waktu satu tahun . Selain itu, zakat produktif juga berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru, yang pada gilirannya dapat mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut. Statistik menunjukkan bahwa daerah dengan program zakat produktif yang aktif mengalami penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Misalnya, di Desa Cikalapa, Kabupaten Bandung Barat, tingkat kemiskinan turun dari 25% menjadi 15% dalam dua tahun setelah implementasi program zakat produktif . Ini menunjukkan bahwa zakat produktif tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi yang lebih luas
APLIKASI BILYET GIRO DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM : ( Studi Analisis Terhadap Home Industri Sepatu di Dusun Poh Gurih Desa Sumo Lawang Kec. Puri Kab. Mojokerto ) Abdul Wahid wahid, abdul
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 1 No 02 (2020): Tijatorana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v1i02.14

Abstract

Sesuai dengan perkembangan peradaban manusia berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, banyak bermunculan bentuk-bentuk transaksi yang belum ditemui pembahasannya dalam khazanah fiqh klasik. Dalam kasus seperti ini, tentunya seorang muslim harus mempertimbangkan dan memperhatikan, apakah transaksi yang baru muncul itu sesuai dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip muamalah atau perikatan yang disyariatkan. Perkembangan dunia usaha atau bidang perdagangan tersebut diiringi dengan perkembangan perbankan sebagai lembaga yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Semakin pesatnya perkembangan perdagangan diiringi dengan perkembangan perbankan karena masyarakat semakin berpikir praktis dan efisian untuk membantu kelancaran lalu lintas pembayaran. Uang sebagai alat pembayaran juga terus mengalami perkembangan, dahulu tukar menukar barang dilakukan dengan cara barter selanjutnya muncullah uang yang berfungsi sebagai alat pembayaran sehingga proses tukar menukar barang menjadi semakin efektif. Inovasi dalam pembayaran juga terus dikembangkan oleh sistem perbankan untuk mengantisipasi besarnya resiko dalam pembayaran tunai dalam jumlah besar sehingga dikenal juga pembayaran non tunai dalam bentuk surat berharga karena mempunyai kelebihan efisien, cepat dan aman. Surat berharga sendiri adalah surat yang diadakan oleh seseorang sebagai pelaksana suatu prestasi yang merupakan pembayaran sejumlah harga uang, namun pembayaran tersebut tidak dilaksanakan dengan menggunakan mata uang, melainkan dengan menggunakan alat pembayaran yang berupa surat yang di dalamnya terdapat suatu pesan atau perintah terhadap pihak ketiga atau pernyataan sanggup untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang surat tersebut. Salah satu inovasi dalam pembayaran non tunai adalah giro yaitu simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro sarana perintah pembayaran lainnya. Bilyet Giro merupakan jenis surat berharga yang tidak diatur dalam hukum Islam, yang tumbuh dan berkembang dalam praktik perbankan karena kebutuhan dalam lalu lintas pembayaran secara giral. Surat Berharga Bilyet Giro adalah tidak lain daripada surat perintah nasabah yang telah distandardiser bentuknya kepada Bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau pada bank lainnya. Dari pemaparan diatas, penulisan ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui aplikasi pembayaran menggunakan Bilyet Giro di Dusun Poh Gurih Desa Sumolawang Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, 2) Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap aplikasi pembayaran menggunakan Bilyet Giro di Dusun Poh Gurih Desa Sumolawang Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.
PERAN MUSLIMAH ENTREPRENEURSHIP TERHADAP PENINGKATAN PEREKONOMIAN SYARI’AH wahid, abdul; Shiddiq, Ja'far; Azizah, Fitrotul
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 2 No 01 (2021): Tijarotana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v2i01.21

Abstract

Muslimah dalam eksistensi sebuah perekonomian dapat diaplikasikan dalam sebuah karir. Karir dalam hal ini tidak hanya untuk kepentingan perekonomian akan tetapi dapat menunjang kebutuhan pesikis untuk meningkatkan standaritas diri Muslimah. Sebagai seorang muslimah tidak hanya dianjurkan untuk berkarir saja tetapi dapat merangkap keduanya yakni sebagai muslimah yang berkarir sekaligus berentrepereneurship. Peran Muslimah ditengah masyarakat khususnya di keluarga dalam kaitannya berentrepereneurship bertujuan untuk meningkatkan perekonomian hingga mampu menutupi kebutuhan keluarga. Secara umum peran Muslimah sebagai ibu rumah tangga yang mayoritas hanya macak, masak dan manak kini di era milenial hal seperti itu mulai berangsur bergerak dengan terjunnya para Muslimah di dunia bisnis tanpa meningalkan kewajibannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Muslimah Entrepreneurship Terhadap Peningkatan Perekonomian Syariah (Studi Kasus Komunitas Muslim Kopami Jomabang). Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan bersifat kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) yang mendata langsung diambil dari sumber. Dalam penelitian kualitatif, peneliti dihadapkan langsung pada responden yakni para pengurus dan anggota Kopami di jalan raya Dr. Wahidin. No.72. Desa Sengon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Berdasarkan penelitian, diketahuibahwa para anggota Kopami yang mayoritas adalah Muslimah yang berperan aktif dalam dunia entrepereneurship telah mampu meningkatkan perekonomian syariah tanpa meninggalkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga
IMPLEMENTASI MARKETING MIX SYARIAH DI ERA INDUSTRI 4.0 PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH Shiddiq, Jafar; Wahid, Abdul; Asofik, Muhammad Rif'an
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 2 No 02 (2021): Tijatorana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v2i02.27

Abstract

Era industri 4.0 konsumen lebih menyesuaikan diri dengan opini sosial. Faktanya, keputusan pembelian yang paling personal pada dasarnya adalah keputusan sosial. Konsumen berkomunikasi satu sama lain dan berkaitan tentang produk dari masing-masing perusahaan. Berdasarkan sudut pandang komunikasi pemasaran, konsumen tidak lagi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Marketing Mix Syariah di Era industri 4.0 dan strategi Marketer di Era Market digital Perspektif Hukum Ekonomi Syariah.Untuk menjawab kedua permasalahan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan bersifat penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang menggunakan buku-buku sebagai sumbernya. Dengan menekankan penelusuran dan penelaahan bahan-bahan pustaka dan literatur yang sesuai dengan marketing mix syariah di era industri 4.0 dan strategi marketer di era market digital perspektif hukum ekonomi syariah. Baik menurut buku-buku tentang marketing syariah dan hukum ekonomi syariah serta literatur-literatur penunjang sebagai pelengkap dan pembanding. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa di era industri 4.0 implementasi marketing mix syariah dan strategi marketer di era market digital harus sesuai dengan nilai-nilai Islam yang memiliki sumber hukum Al-Qur’an, sunnah, ijma’ dan qiyas. Empat komponen sumber hukum tersebut harus dapat di jadikan rujukan oleh para marketer dalam kegiatan pemasaran di era digital dan strategi yang diterapkan pada marketing mix syariah harus berdasarkan praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi marketing mix syariah di era industri 4.0 harus dapat memenangkan persaingan dengan para competitors dengan menerapkan strategi marketing mix syariah yang relevan dengan tantangan zaman Dan sesuai dengan hukum ekonomi syariah.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK JUAL BELI IKAN HIAS DENGAN SISTEM CELUP KERTAS: (Studi Kasus Di Kelurahan Noyontaansari Kec. Pekalongan Timur Jawa Tengah) Shiddiq, Jafar; Wahid, Abdul; Shiddiq, Ahmad
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 3 No 01 (2022): Tijatorana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v3i01.35

Abstract

Praktek jual beli dimasyarakat kadang tidak sesuai dengan hukum syara’ yang berlaku, sehingga praktek tersebut dapat merugikan salah satu pihak. Kegiatan jual beli ikan hias dengan sistem celup kertas di Kelurahan Noyontaansari Kecamatan Pekalongan Timur ini didalamnya diketahui mengandung unsur kesamaran atau ketidaktahuan antara penjual dan pembeli mengenai objek yang akan diperolehnya yaitu praktek Jual Beli Ikan hias dengan sistem celup kertas di Kelurahan Noyontaansari Kecamatan Pekalongan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik jual beli ikan hias dengan sistem celup kertas dan juga untuk mengatahui bagaimana status hukum menurut islam tentang praktik jual beli ikan hias dengan sistem celup kertas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan utuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara penomena yang diselidiki. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Jual beli ikan hias dengan sistem celup kertas di Kelurahan Noyontaansari Kecamatan Pekalongan Timur adalah praktik jual beli dengan mencelupkan potongan kertas yang telah disediakan oleh penjual. Jika pembeli bernasib baik kertas yang dicelupkan tersebut akan memunculkan kode dengan kode tersebut pembeli akan mendapatkan ikan hias sesuai dengan kode yang pembeli dapat, tapi jika sebaliknya maka pembeli hanya akan mencelupkan kertas kosong (pembeli dirugikan). Pelaksanaan jual beli ikan hias dengan sistem celup kertas ini tidak sah, karena mengandung unsur gharar yang dilarang dalam hukum Islam dan dapat merugikan pihak salah satu pihak.
KEHARUSAN PELAKU USAHA MEMBERIKAN INFORMASI YANG BENAR DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN UUPK Azizah, Ninik; Wahid, Abdul; Shiddiq, Jafar
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 3 No 02 (2022): Tijatorana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v3i02.40

Abstract

Seiring menguatnya arus globalisasi, semakin menguat pula kesadaran akan upaya pengaturan ekonomi yang mengarah pada meningkatkan efisiensi, mewujudkan iklim usaha yang kondusif serta upaya menjamin kesejahteraan masyarakat, tak terkecuali Indonesia dengan dibentuknya hukum perlindungan konsumen. Disini terlihat bahwa hukum telah dijadikan sebagai instrumen dalam pembangunan, karena hukum sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat di dalam segala aspeknya, baik itu kehidupan sosial, politik, budaya, pendidikan dan yang tak kalah pentingnya adalah fungsi dan peranananya dalam mengatur kegiatan ekonomi. Guna mendapat tujuan pembangunan ekonomi dimaksud, maka langkah-langkah di bidang ekonomi itu sendiri memerlukan kepastian hukum dan jalur (channel) hukum, sehingga terjalin sinergi antara bidang hukum dan ekonomi. Penyampaian informasi yang benar terhadap konsumen mengenai suatu produk menjadi kewajiban bagi pelaku usaha agar konsumen tidak salah terhadap gambaran mengenai produk. Kesadaran konsumen yang relatif rendah menyebabkan sebagian pelaku usaha memanfaatkan kelemahan-kelemahan konsumen. Konsumen mengalami kerugian yang berlipat ganda, tanpa menyadari bahwa mereka telah dicurangi. Oleh sebab itu, tulisan ini mencoba memetakan ketentuan hukum yang dianut di Indonesia, yaitu Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) terkait kewajiban pelaku usaha dalam memberikan informasi produk edar. Hasil pemetaan tersebut selanjutnya dikomparasikan dengan ketentuan hukum Islam untuk diketahui persamaan dan perbedaannya.
ANALISIS MINAT KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN ULANG PRODUK COCA COLA KEMASAN BOTOL 1 LITER Shiddiq, Jafar; Wahid, Abdul; Setiawanhengky.1999@gmail.com , Hengky
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 4 No 01 (2023): Tijatorana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v4i01.48

Abstract

According to data of CCAI (Coca Cola Amatil Indonesia) that opportunity of at home consumption is enormous, where as the market share of CCAI has only 13% of total drinking at home consumption. To support strategic for increasing at home consumption, CCAI has been doing home consumption business plan namely 1 liter’s bottle price drop from Rp.3000 to Rp.2700, giving Bell Soda Glass for each 3 closures of 1 liter’s bottle changed, increasing liter penetration in market, and continuing campaign of “Semangat” advertisement. Bell Soda Glass promotion begin from March 1 to August 31, 2000 that previous with reducing price on February 21, 2000 for all outlets. Then added other attributes have got from pre survey that might support 1 liter at home consumption. The research aims to identify a person’s Attitude toward a specific behavior is proposed to be a function of the perceived consequences of performing that behavior for repurchasing of 1 liter Coca Cola product and of the person’s evaluation of those consequences. Identify Subjective Norms is determined by the perceived expectations of specific referent individuals or groups, and the person’s motivation to comply with those expectations. Identify behavioral intentions are a function of the weighted sum of two variables are Attitude and Subjective Norms. This research uses survey method with questioner by respondent that had ever purchase 1 liter Coca Cola product that live at Yogyakarta and its environs according to company’s segmentation. The result of this research exhibited that consumer had good Attitude and supported to all consequences of 1 liter Coca Cola product, where as reference had a little influence for repurchasing of 1 liter Coca Cola product. The most dominant suggestion from reference that followed in repurchasing decision is the family’ s suggestion. The result, consumer is very intentions to repurchasing 1 liter Coca Cola product in given situation. The attribute has got the highest valuation is attribute for closure at that time is opened and can be closed again, and followed by attribute of Bell Soda Glass gift.
IJTIHAD EKONOMI SYARIAH: TELAAH USHUL FIQH TERHADAP DINAMIKA PASAR GLOBAL wahid, abdul; Al-Azhar, M.Farid; Nasirin, Muhammad Khoirun; Ahfadz, M. Umar
TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Syariah Vol 6 No 01 (2025): Tijatorana : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : TIJAROTANA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64454/tj.v6i01.90

Abstract

Ekonomi syariah, sebagai sebuah disiplin yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam, memerlukan ijtihad yang cermat dalam merespons tantangan ekonomi global. Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis peran ijtihad ekonomi syariah dalam menghadapi dinamika pasar global dengan memanfaatkan metodologi ushul fiqh. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa ijtihad yang tepat dapat memperkuat posisi ekonomi syariah dalam konteks internasional, memfasilitasi pertumbuhan sektor-sektor keuangan yang mematuhi syariah, serta menghadapi berbagai tantangan yang muncul akibat globalisasi. Kesimpulan utama dari jurnal ini menyatakan bahwa untuk membangun sistem ekonomi syariah yang adaptif dan responsif, penting untuk melibatkan metode ijtihad yang berlandaskan pada nilai-nilai maqasid syariah dan kemaslahatan umat.