p-Index From 2020 - 2025
1.197
P-Index
This Author published in this journals
All Journal J-CEKI Ulil Albab
Muhammad Taufiqul Hidayat
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Proses Peralihan Kepemimpinan Dari Nabi Ke Khalifa Abu Bakar As-Siddiq Muhammad Taufiqul Hidayat; Zhalfa Luthfi Fauza; Bahaking Rama
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i1.6397

Abstract

Proses peralihan kepemimpinan dari Nabi Muhammad SAW kepada Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan momen krusial dalam sejarah Islam yang menandai awal sistem kekhalifahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji biografi Abu Bakar As-Shiddiq dan juga mengkaji secara mendalam tentang peralihan kepemimpinan serta masa kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq. dinamika politik, sosial, dan spiritual yang melatarbelakangi transisi tersebut, termasuk tantangan yang dihadapi umat Islam pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Metode Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan (library research) dengan menganalisis sumber-sumber primer seperti catatan sejarah, serta sumber-sumber sekunder berupa literatur modern tentang Abu Bakar Ash-Shiddiq. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengangkatan Abu Bakar melalui musyawarah di Saqifah Bani Sa'idah mencerminkan semangat kolektif dalam menjaga persatuan umat. Selain itu, faktor kepribadian Abu Bakar, pengaruhnya selama masa dakwah Nabi, dan dukungan mayoritas sahabat menjadi elemen kunci keberhasilan proses ini. Penelitian ini juga membahas implikasi transisi tersebut terhadap sistem pemerintahan Islam di masa selanjutnya. Dengan demikian, kajian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Islam merumuskan mekanisme kepemimpinan yang bersifat dinamis dan berbasis syura.
Ibnu Rushd (1126–1198 M) Rasionalisme Dalam Islam Dan Pembelaannya Terhadap Filsafat Aristoteles Serta Pengaruhnya Pada Eropa Dan Dunia Barat Muhammad Taufiqul Hidayat; Zhalfa Luthfi Fauza; Candra Swandi; Nurfadilah Hariandani; Bahaking Rama
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i1.6398

Abstract

Ibnu Rushd (1126–1198 M), yang dikenal sebagai Averroes, merupakan tokoh utama dalam sejarah filsafat Islam yang memainkan peran penting dalam mempertemukan pemikiran rasional dengan wahyu. Latar belakang penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana Ibnu Rushd mengembangkan konsep rasionalisme dalam Islam, membela filsafat Aristoteles dari kritik teolog Muslim, serta dampak pemikirannya terhadap Eropa dan dunia Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kontribusi Ibnu Rushd dalam menyatukan filsafat dan agama serta pengaruh intelektualnya di Barat selama Abad Pertengahan. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan analisis sumber primer dan sekunder yang relevan, terutama karya-karya Ibnu Rushd. Analisis dilakukan untuk memahami pemikiran Ibnu Rushd tentang rasionalisme, pembelaannya terhadap Aristoteles, serta dampak ide-idenya terhadap pemikiran di Eropa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu Rushd berhasil menunjukkan hubungan harmonis antara akal dan wahyu, menjadikan filsafat sebagai alat untuk memahami kebenaran yang mendalam. Karyanya membela Aristoteles dari kritik teolog Muslim membuktikan bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama. Penelitian ini menegaskan bahwa Ibnu Rushd adalah tokoh sentral dalam perkembangan rasionalisme Islam dan filsafat global, yang perannya sebagai jembatan intelektual antara tradisi Islam dan Barat memberikan dampak signifikan terhadap sejarah pemikiran dunia.
Pengembangan Dan Implementasi Pemikiran Islam Modern Candra Swandi; Muhammad Taufiqul Hidayat; Yuliawati Ningsih; Wa Ode Rohis Zauman
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 7: Juni 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i7.9899

Abstract

Pemikiran Islam modern muncul sebagai respons terhadap tantangan besar yang melanda dunia Muslim pada abad ke-19, seperti kolonialisme, modernisasi, dan dominasi ekonomi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengertian dan karakteristik pemikiran Islam modern, mengkaji sejarah dan tokoh-tokoh utama dalam pengembangan pemikiran Islam modern dan menjelaskan implementasi pemikiran Islam modern dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui analisis literatur, dokumen kebijakan, dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemikiran Islam modern merupakan jawaban terhadap tantangan zaman yang dihadapi oleh umat Islam, terutama dalam menghadapi globalisasi, sekularisme, dan perubahan sosial-politik yang pesat dan pemikiran Islam modern telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, hukum, sosial, dan ekonomi, dengan mendorong adanya reformasi dan pembaruan yang lebih progresif.
Transformasi Kebijakan Kurikulum di Indonesia: Telaah Historis dan Perspektif Pendidikan Islam Abdul Azis Muslimin; Muhammad Taufiqul Hidayat; Zhalfa Luthfi Fauza; Lilis Permata Sari; Yuliawati Ningsih
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i6.10716

Abstract

Artikel ini membahas transformasi kebijakan kurikulum di Indonesia dalam lintasan historis dan menelaahnya dari perspektif pendidikan Islam. Perubahan kurikulum dari masa ke masa mulai dari Kurikulum 1947 hingga Kurikulum Merdeka menunjukkan upaya negara dalam merespons dinamika sosial, politik, dan globalisasi pendidikan. Namun, implementasi kebijakan ini kerap menghadapi tantangan seperti ketimpangan sumber daya, kurangnya kesiapan guru, dan lemahnya sistem evaluasi berkelanjutan. Dalam perspektif pendidikan Islam, kurikulum ideal tidak hanya berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan akhlak dan spiritualitas peserta didik. Pendidikan Islam menempatkan tujuan pembelajaran pada terbentuknya insan kāmil manusia paripurna yang seimbang antara intelektualitas dan iman. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai Islam dalam kurikulum nasional menjadi strategi penting untuk memperkuat karakter dan identitas bangsa. Integrasi ini dapat dilakukan melalui muatan lokal, pendidikan karakter berbasis akhlak, keteladanan guru, serta pendekatan lintas mata pelajaran yang bersifat tauhid-sentris. Artikel ini menyimpulkan bahwa rekonstruksi kurikulum perlu didesain secara inklusif, progresif, dan berbasis nilai, agar mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar spiritual dan budaya bangsa
Takhrij Hadits : Metodologi Kritik Sanad Dan Matan Untuk Memverifikasi Keshahihan Hadits Muhammad Taufiqul Hidayat; Zhalfa Luthfi Fauza; Rahmi Dewanti Palangkey; Abbas Baco Miro
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10696

Abstract

Takhrij hadits merupakan salah satu metode ilmiah yang sangat penting dalam kajian ilmu hadits klasik maupun kontemporer. Proses ini bertujuan untuk menelusuri sumber asal suatu hadits, serta menilai validitas sanad dan matannya melalui pendekatan sistematis yang berbasis ilmu musthalah al-hadits, jarh wa ta‘dil, dan kritik matan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi pustaka. Data diperoleh dari jurnal ilmiah dan literatur klasik seperti Taisir Musthalah al-Hadits, al-Kifayah fi Ilm al-Riwayah, dan Tahdzib al-Kamal. Hasil kajian menunjukkan bahwa kritik sanad menekankan kesinambungan rantai periwayatan dan integritas perawi, sementara kritik matan bertujuan menilai konsistensi isi hadits terhadap al-Qur’an, hadits mutawatir, dan rasionalitas. Dalam konteks kekinian, takhrij dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu metode manual dengan kitab-kitab hadits induk dan metode digital melalui platform seperti Maktabah Syamilah dan Sunnah.com. Kombinasi keduanya menghasilkan efisiensi dan akurasi dalam proses verifikasi hadits. Di era digital yang rawan penyebaran hadits palsu, takhrij berperan sebagai instrumen epistemologis untuk menjaga kemurnian ajaran Islam serta meningkatkan literasi hadits di kalangan masyarakat luas.