Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Amulet Installation and Incense Burning Ritual in Sumenep Noble Society Residence Asyim, Raden Bagus; Soedirham, Oedojo; Fatah, Mohammad Zainal
Health Notions Vol 2 No 6 (2018): June 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Health is the very basic needs for every human being. Traditional health system is widely focused on treatment (curative), although there are other efforts, such as prevention (preventive), before treatment effort is done. Regarding the improvement of the public health status, this effort has a very strategic position, as it is cheaper in financing and easy in execution. This research was conducted to analyze the behavioral health concept of traditional cultures found in amulet installation and incense burning ritual in the residence. This research used qualitative method called phenomenology approach, whereas the research data were obtained using literature studeis and indepth interview. The result showed that amulet installation and incense burning ritual on the residence had the meaning to control lust for avoiding impulse behavior that was able to suffer the human life, regarding the fact that health was not only observed in physical aspects. However, if it was reviewed from the modern health science point of view, this behavior had to do with health and/or disease occurence. Factors that influenced health were from internal factor within the body, such as lust control and external factor, such as the environmental condition around the human being, whereas sickness was influenced by behavior, spells, environment, and destiny factors. The prevention efforts to stay healthy was with the natural human behavior and human capability in controlling lust.
Amulet Installation and Incense Burning Ritual in Sumenep Noble Society Residence Raden Bagus Asyim; Oedojo Soedirham; Mohammad Zainal Fatah
Health Notions Vol 2, No 6 (2018): June
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn20610

Abstract

Health is the very basic needs for every human being. Traditional health system is widely focused on treatment (curative), although there are other efforts, such as prevention (preventive), before treatment effort is done. Regarding the improvement of the public health status, this effort has a very strategic position, as it is cheaper in financing and easy in execution. This research was conducted to analyze the behavioral health concept of traditional cultures found in amulet installation and incense burning ritual in the residence. This research used qualitative method called phenomenology approach, whereas the research data were obtained using literature studeis and indepth interview. The result showed that amulet installation and incense burning ritual on the residence had the meaning to control lust for avoiding impulse behavior that was able to suffer the human life, regarding the fact that health was not only observed in physical aspects. However, if it was reviewed from the modern health science point of view, this behavior had to do with health and/or disease occurence. Factors that influenced health were from internal factor within the body, such as lust control and external factor, such as the environmental condition around the human being, whereas sickness was influenced by behavior, spells, environment, and destiny factors. The prevention efforts to stay healthy was with the natural human behavior and human capability in controlling lust. Keywords: behavior; traditional; lust; health sick concept
PERILAKU KONSUMSI OBAT TRADISIONAL DALAM UPAYA MENJAGA KESEHATAN MASYARAKAT BANGSAWAN SUMENEP RB Asyim; Yulianto Yulianto
Jurnal Keperawatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Keperawatan, Volume XV, Nomor 2, Juli 2022
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sehat merupakan hak kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap manusia. Sistem kesehatan tradisional yang dikenal secara luas baru berfokus pada pengobatan saja (kuratif), ada upaya lain yang bersifat pencegahan (preventif) sebelum upaya pengobatan dilakukan. Mengenai peningkatan status kesehatan masyarakat upaya ini memiliki kedudukan yang sangat strategis, karena lebih murah dalam pembiayaan dan mudah dalam pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perilaku konsumsi obat tradisional dalam upaya menjaga kesehatan sehingga akan ditemukan konsep sehat sakit masyarakat bangsawan Sumenep. Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai perilaku menjaga kesehatan secara tradisional, dengan menggunakan studi kepustakaan dan wawancara mendalam (indepth interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumsi obat tradisional mempunyai makna ketentraman batin (kepercayaan, penghormatan dan pengabdian mereka terhadap tradisi leluhur), mengendalikan hawa nafsu untuk menghindari dorongan perilaku yang dapat mensengsarakan kehidupan manusia, apalagi kesehatan tidak hanya berkaitan dengan aspek fisik semata. Akan tetapi, jika ditinjau dari sudut pandang ilmu kesehatan modern, perilaku tersebut ada hubungannya dengan kesehatan dan atau terjadinya suatu penyakit. Faktor yang mempengaruhi kesehatan berasal dari faktor internal dalam tubuh termasuk pengendalian hawa nafsu dan faktor eksternal termasuk kondisi lingkungan alam di sekitar manusia, sedangkan sakit dipengaruhi oleh faktor tingkah laku, guna-guna, lingkungan manusia dan takdir, sedang upaya pencegahan agar tetap sehat dengan perilaku manusia yang wajar serta kemampuan manusia dalam mengendalikan nafsunya dalam menjalani kehidupan
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Asyim, Raden Bagus; Ardiansyah, Moch. Rizal; Puspitasari, Aldita Cahyani; Firmaniar, Rizdyana
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 7 No. 1 (2024): Volume VII, Nomor 1, Januari 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia adalah kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari normal. Hal ini salah satunya diakibatkan karena masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), perlu upaya serius membantu pemerintah dalam menekankan aspek promotif dan preventif di masyarakat. Adapun tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kesehatan dalam upaya penurunan prevalensi anemia pada remaja putri di Pondok Pesantren Ar-Raudah Sumenep. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Pondok Pesantren Ar-Raudah Sumenep pada Bulan Desember 2023. Materi disampaikan menggunakan metode ceramah, praktik dan tanya jawab. Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan didapatkan data bahwasanya remaja putri yang sebelumnya lebih separuh memiliki pengetahuan dalam kategori kurang tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) yang semula sebanyak 43 remaja putri menurun menjadi 3 remaja putri, dan untuk remaja putri kegiatan pengabdian masyarakat yang sebelumnya memiliki pengetahuan tentang pentingnya konsumsi TTD dalam kategori baik yang semula 0 remaja putri naik menjadi 47 remaja putri
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA MASYARAKAT Asyim, Raden Bagus; Firmaniar, Rizdyana; Puspitasari, Aldita Cahyani; Ardiansyah, Moch. Rizal
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 7 No. 2 (2024): Volume VII, Nomor 2, Juli 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif mulai sering dianggap remeh oleh masyarakat, Hal ini salah satunya diakibatkan karena masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, perlu upaya serius membantu pemerintah dalam menekankan aspek promotif dan preventif di masyarakat. Adapun tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kesehatan dalam upaya peningkatan cakupan pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil dan Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Gelugur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Balai Desa Gelugur Kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep pada Bulan Juni 2024. Materi disampaikan menggunakan metode ceramah, praktik dan tanya jawab. Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan didapatkan data bahwasanya peserta kegiatan yang sebelumnya lebih separuh memiliki pengetahuan dalam kategori kurang tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif yang semula sebanyak 20 peserta menurun menjadi 0 peserta, dan untuk peserta kegiatan pengabdian masyarakat yang sebelumnya memiliki pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dalam kategori baik yang semula 2 peserta naik menjadi 25 peserta
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN Fil’ilah, Irkhos; Asyim, Raden Bagus; Firmaniar, Rizdyana
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 2 No. 6 (2023): Volume 2, Nomor 6, Desember 2023
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v2i6.328

Abstract

Pelayanan kefarmasian di puskesmas adalah komponen penting dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan kegiatan farmasi klinik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan memecahkan masalah kesehatan dan obat-obatan terkait. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Batang-Batang Kabupaten Sumenep. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Dengan teknik sampling simple random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 60 responden yaitu pasien rawat jalan yang menebus resep obat di pelayanan farmasi. Setelah itu data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan uji chi square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian ini memperlihatkan sebagian besar responden menilai kualitas pelayanan tergolong baik sebanyak 36 orang (60%). Sebagian besar responden memiliki tingkat kepuasan terhadap pelayanan kefarmasian yang tergolong puas sebanyak 32 orang (53%). Hasil uji chi square dan diperoleh nilai signifikan ρ = 0,001 dan α = 0,05 atau (α<0,05) yang berarti H1 diterima artinya ada pengaruh antara kualitas pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Batang-Batang Kabupaten Sumenep. Kesimpulannya adalah kualitas pelayanan kefarmasian di Puskesmas Batang-Batang pada pasien rawat jalan sebagian besar tergolong baik, tingkat kepuasan pasien sebagian besar merasa puas dan terdapat pengaruh kualitas pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Batang-Batang Kabupaten Sumenep
PENGARUH PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN OBAT ANTIBIOTIK Asyim, Raden Bagus; Rusdi, Moh.
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Volume 3, Nomor 2, April 2024
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v3i2.352

Abstract

Semenjak antiobiotik pertama kali ditemukan hingga saat ini angka penggunaan antibiotik semakin meningkat, salah satu obat yang paling sering disalahgunakan karena mudah didapatkan sehingga mengakibatkan resistensi antibiotik yaitu sebagai kegagalan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dengan pemberian antibiotik secara sistemik pada dosis normal atau pada konsentrasi dosis penghambatan minimum, kondisi ini bisa membawa risiko tersendiri di dunia kesehatan nasional maupun global. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan informasi obat terhadap tingkat pengetahuan obat antibiotik pada masyarakat di Kampung Pangeran Ami Kabupaten Sumenep. Desain penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Dengan teknik sampling consecutive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 30 responden yaitu masyarakat yang tinggal di Kampung Pangeran Ami. Setelah itu data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan uji paired sampels t-test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian ini memperlihatkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang obat antibiotik (pretest) dalam kategori kurang sebanyak 22 orang (73%), sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang obat antibiotik (posttest) dalam kategori baik sebanyak 20 orang (67%). Hasil uji paired sampels t-test dan diperoleh nilai signifikan ρ = 0,000 dan α = 0,05 atau (α<0,05) yang berarti H1 diterima artinya ada pengaruh pelayanan informasi obat terhadap tingkat penetahuan obat antibiotik pada masyarakat di Kampung Pangeran Ami. Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan rata-rata tingkat pengetahuan responden saat pretest dibandingkan dengan posttest atau setelah pemberian informasi tentang obat antibiotik. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian informasi tentang obat antibiotik dengan menggunakan leaflet dapat diterima dengan baik oleh responden sehingga terdapat pengaruh pelayanan informasi obat terhadap tingkat pengetahuan obat antibiotik
Manajemen Pakan pada Pembesaran Udang Vannamei di Tambak Intensif PT. Terang Bulan Desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur Sawiya; Ernawati; Asyim, Raden Bagus; Sandra, Lovi; Junianingsih, Ika

Publisher : Fishery Product Technology Study Program, Yudharta University, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/lempuk.v3i2.5848

Abstract

Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia yang telah banyak dibudidayakan, karena beberapa keunggulan antara lain responsif terhadap pakan, tingkat kelangsungan hidup tinggi, padat tebar tinggi, waktu pemeliharaan relatif singkat, pertumbuhan lebih cepat, dan lebih tahan terhadap serangan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pakan pada budidaya udang vannamei dan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada manajemen pemberian pakan udang vannamei di PT. Terang Bulan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di PT. Terang Bulan Sumenep Jawa Timur pada tanggal 9 Januari 2023 sampai dengan 9 Februari 2023. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pengumpulan data dari sumber primer dan sekunder. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, partisipasi aktif, dan telaah pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pakan pada budidaya udang vannamei di PT. Terang Bulan meliputi: pemilihan pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi udang, penyimpanan pakan yang efektif, pemberian pakan dengan program pada bulan pertama (blind feeding) dan program berbasis anco control, serta pengambilan sampel untuk menganalisis hasil pemberian pakan. Analisis hasil pakan menunjukkan SR mencapai 70% dengan FCR sebesar 1,2. Dengan tingkat FCR tersebut maka produksi udang dapat dinyatakan baik
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA PENURUNAN PREVALENSI DIARE PADA MASYARAKAT Asyim, Raden Bagus; Trisno, Zetiawan; Nurhakim, Lukman
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 2 No. 1 (2023): Volume 2, Nomor 1, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit menular seperti diare dewasa ini mulai banyak dialami oleh masyarakat, Hal ini salah satunya diakibatkan karena masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang hygiene perorangan dan sanitasi rumah yang kurang baik, perlu upaya serius membantu pemerintah dalam menekankan aspek promotif dan preventif di masyarakat. Adapun tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kesehatan dalam upaya penurunan prevalensi diare pada anak-anak usia Sekolah Dasar di SDN Torbang III. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di SDN Torbang III Kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep pada Bulan Februari 2023. Materi disampaikan menggunakan metode ceramah, praktik dan tanya jawab. Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan didapatkan data bahwasanya peserta kegiatan yang sebelumnya lebih separuh memiliki pengetahuan dalam kategori kurang tentang langkah-langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang semula sebanyak 45 peserta menurun menjadi 12 peserta, dan untuk peserta kegiatan pengabdian masyarakat yang sebelumnya memiliki pengetahuan tentang langkah-langkah CTPS dalam kategori baik yang semula 0 peserta naik menjadi 38 peserta
PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK MENJADI BIOGAS DALAM UPAYA MENURUNKAN PREVALENSI DIARE Asyim, Raden Bagus; Firmaniar, Rizdyana; Aini, Zakiyyah Qurrotul
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 3 No. 5 (2024): Volume 3, Nomor 5, Oktober 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/mbm.v3i5.410

Abstract

Prioritas pertama dari program pembuangan kotoran di negara yang sedang berkembang harus menyatu pada perbaikan dan kesehatan masyarakat yaitu pelaksanaan pengurangan penularan penyakit yang ada hubungannya dengan kotoran manusia ataupun hewan. Adapun tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memanfaatkan kotoran hewan ternak menjadi biogas dalam upaya menurunkan prevalensi diare di Desa Jelbudan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Balai Desa Jelbudan Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep pada Bulan Oktober 2024. Materi disampaikan menggunakan metode ceramah, praktik dan tanya jawab. Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan didapatkan data bahwasanya peserta kegiatan yang sebelumnya lebih separuh memiliki pengetahuan dalam kategori kurang tentang pemanfaatan kotoran hewan ternak menjadi biogas, perkembangbiakan vektor dan diare yang semula sebanyak 37 peserta menurun menjadi 6 peserta, dan untuk peserta kegiatan pengabdian masyarakat yang sebelumnya memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan kotoran hewan ternak menjadi biogas, perkembangbiakan vektor dan diare dalam kategori baik yang semula 2 peserta naik menjadi 36 peserta