Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MATERI SISTEM PERNAPASAN KELAS IV DI SDN 03 CIPAISAN Aida Indah Pertiwi; Nurul Hasna Haifa; Salma Nurhaliza Darmansyah; Wulan Sapitri; Wina Mustikaati
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 7 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i7.8405

Abstract

ABSTRAK Keaktifan siswa dalam pembelajaran menjadi salah satu tantangan yang perlu diatasi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran sistem pernapasan di kelas V SDN 03 Cipaisan, Kabupaten Purwakarta. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Indikator keaktifan siswa meliputi partisipasi, keberanian bertanya, dan kerja sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan STAD meningkatkan partisipasi siswa secara signifikan, dengan 84% siswa menunjukkan antusiasme tinggi. Namun, indikator bertanya masih menjadi tantangan, dengan 68% siswa tergolong pasif. Faktor keberhasilan meliputi pendekatan kolaboratif, motivasi ekstrinsik, dan stimulus awal positif. Model STAD terbukti efektif menciptakan suasana pembelajaran interaktif dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk optimalisasi, disarankan strategi tambahan seperti scaffolding untuk meningkatkan kepercayaan diri dan aktivitas siswa dalam bertanya. Kata kunci: STAD, Keaktifan Pembelajaran, Siswa. ABSTRACT Student activity in learning is one of the challenges that needs to be overcome to improve the quality of education. This research aims to analyze the effectiveness of the Student Teams Achievement Division (STAD) type cooperative learning model in increasing student activity in learning the respiratory system in class V at SDN 03 Cipaisan, Purwakarta Regency. The research method uses a descriptive qualitative approach with data collection through observation, interviews, and documentation. Indicators of student activity include participation, courage to ask questions, and cooperation. The results showed that the implementation of STAD increased student participation significantly, with 84% of students showing high enthusiasm. However, asking for indicators is still challenging, with 68% of students classified as passive. Success factors include a collaborative approach, extrinsic motivation, and positive initial stimulus. The STAD model has proven effective in creating an interactive learning atmosphere and improving the quality of learning. For optimization, additional strategies such as scaffolding are recommended to increase students' confidence and activity in asking questions. Keywords: STAD, Learning Activeness, Students.
Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan Karakter Anak Usia Sekolah Dasar: The Influence of the Family Environment on the Character Development of Elementary School-Aged Children Siti Aisyah; Wulan Sapitri; Wardatul Afiyah; Sabrina Jelita; Febby Deca Lestari; Kamiliya Nailah Fitri; Aida Indah Pertiwi; Wina Mustikaati
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8414

Abstract

Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak dalam membentuk karakter, yang mencakup nilai moral, kedisiplinan, sikap, dan perilaku sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran lingkungan keluarga, khususnya komunikasi, kebiasaan positif, dan dukungan emosional, dalam pembentukan karakter anak usia sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner terpisah yang diisi oleh 25 orang anak dan 25 orang tua, kemudian dianalisis menggunakan persentase. Hasil menunjukkan bahwa dari sisi anak, 84% sering berkomunikasi dengan orang tua, 88% mendapat nasihat saat melakukan kesalahan, 84% dibiasakan beribadah di rumah, dan 88% merasa nyaman serta didukung keluarga. Dari sisi orang tua, 84% memiliki waktu khusus untuk berinteraksi dengan anak, 48% menggunakan nasihat lembut, 96% membiasakan beribadah di rumah, 68% sering memberi pujian, dan 92% menganggap lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter. Temuan ini menegaskan bahwa komunikasi efektif, keterlibatan aktif, dan keteladanan orang tua menjadi faktor kunci dalam membentuk karakter positif, serta bahwa lingkungan keluarga yang harmonis dan pola asuh demokratis mendukung perkembangan moral, kedisiplinan, dan perilaku sosial anak usia sekolah dasar.
ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA PGSD TINGKAT 1 TERHADAP MATERI SISTEM TATA SURYA DAN KARAKTERISTIKNYA Salma Nurhaliza Darmansyah; Nenden Permas Hikmatunisa; Aida Indah Pertiwi; Annisa Eka Sunarya; Febby Deca Lestari; Nazwa Pahira Sopianti; Nurul Hasna Haifa; Shifa Aulia Sabna
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 3 (2024): Februari
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i3.768

Abstract

Penulis mengangkat topik ini karena urgensi materi tata surya bagi mahasiswa adalah untuk memahami sistem tata surya dan karakteristik seluruh anggota tata surya. Tata surya bersifat teoritis serta abstrak dan siswa harus mampu menjelaskan benda langit dalam tata surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman mahasiswa PGSD tingkat 1 terhadap materi sistem tata surya. Dengan fokus pada indikator pemahaman, penelitian ini menyoroti sejauh mana pemahaman terhadap konsep-konsep tata surya dan karakteristiknya. Metode kualitatif pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Dalam hasil dan pembahasan, ditemukan pemahaman mahasiswa terhadap materi tata surya bervariasi. Sebagian mahasiswa mampu menjawab dengan baik terkait konsep rotasi dan revolusi Bumi beserta dampak yang ditimbulkan dari fenomena tersebut, peristiwa terjadinya gerhana matahari, urutan planet, serta hubungan dengan satelit alami planet, sementara beberapa mahasiswa mengalami miskonsepsi terhadap konsep yang mendasar maupun konsep spesifik. Pemahaman ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman pendidikan sebelumnya dan tingkat kedalaman pemahaman saat belajar di tingkat sekolah sebelumnya.