Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ABON BERBAHAN DASAR DARI BUAH BELIMBING Tanti, Zalfara Herdiana Dwi; Rivaldi, Muhamad; Hamida, Niama; Putri, Nirvadia Venny; Anwar, Ahmad Husen; Mildiawati, Annisa Hadiahayu; Nabila, Dzurotun; Sihite, Lolalia; Ichwanto, Muhammad Aris
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abon belimbing merupakan inovasi produk pangan berbasis buah yang menghadirkan alternatif baru dalam industri abon. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi buah belimbing (Averrhoa carambola) sebagai bahan dasar pembuatan abon. Proses pembuatan abon belimbing melibatkan pemilihan buah yang matang, pengolahan dengan bumbu tradisional, dan pengeringan hingga mencapai tekstur kering yang menyerupai abon daging. Produk ini menawarkan cita rasa unik dengan perpaduan rasa manis, asam, dan gurih, serta memberikan manfaat kesehatan karena kandungan vitamin C, serat, dan antioksidan yang tinggi dari belimbing. Selain itu, abon belimbing dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang menginginkan makanan nabati serta sebagai diversifikasi produk dalam industri kuliner. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa abon belimbing diterima dengan baik oleh konsumen, terutama dari segi rasa dan tekstur. Produk ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam skala industri sebagai produk bernilai ekonomi tinggi.
Tantangan Mempertahankan Profesionalisme di Tengah Dinamika Pendidikan Nugraha, Muthia Hanifa; Rivaldi, Muhamad; Salsabilah, Lulu; Yudistira, Muhamad Bambang
Mentari : Journal of Islamic Primary School Vol 3 No 2 (2025): June 2025
Publisher : PGMI, STAI Miftahul Ula Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59689/ment.v3i2.1714

Abstract

Manusia sebagai Homo Educandum, di mana guru yang memegang peran kunci dalam keberhasilan proses pembelajaran dan pembentukan karakter dalam pendidikan. Namun, di tengah dinamika pendidikan yang terus berkembang, guru menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan profesionalismenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tantangan-tantangan tersebut, termasuk perubahan kurikulum, integrasi teknologi digital, dan keberagaman peserta didik, serta strategi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Pendekatan penelitian yang diterapkan merupakan studi literatur, dilakukan dengan cara menghimpun dan menelaah berbagai sumber informasi terpercaya seperti jurnal, buku, dan dokumen kebijakan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru perlu meningkatkan kompetensi pedagogik, adaptasi teknologi, dan pendekatan inklusif untuk memenuhi tuntutan pendidikan yang dinamis. Rekomendasi yang disampaikan meliputi pelatihan berkelanjutan, kolaborasi antar guru, serta penguatan empat prasyarat profesionalisme guru menurut Samani. Dengan demikian, profesionalisme guru yang terjaga akan berdampak positif pada kualitas pendidikan dan masa depan generasi bangsa.
Pencegahan Penyakit Masyarakat Melalui Edukasi Bahaya Pinjaman Online dan Narkoba pada Warga Desa Kelumpang Wiguna, Umar Hadi; Rivaldi, Muhamad; Noviyani, Reni; Ameliasari, Siti; Al Meida, Adelia; Chairina, Nina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i6.2963

Abstract

Kondisi sosial di Banten menunjukkan bahwa kasus pinjol yang tinggi, prostitusi anak, dan kriminalitas memiliki korelasi erat dengan minimnya pendidikan karakter serta pengawasan keluarga yang lemah. Pinjaman online ilegal sangat meresahkan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat 39,5% keluhan terkait cara penagihan yang tidak sesuai aturan, meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah banyak melakukan pemblokiran. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif dari penyakit sosial, khususnya pinjaman online ilegal, prostitusi anak, dan kriminalitas. Program ini dilaksanakan di aula Desa Kalumpang pada 2 Agustus 2025, menggunakan pendekatan edukatif, interaktif, dan partisipatif dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Materi yang disampaikan mencakup deskripsi penyakit masyarakat, perilaku yang bertentangan dengan norma, cara menemukan solusi, dan peran orang tua. Program ini juga menyasar remaja dan keluarga untuk meningkatkan daya tangkal terhadap narkoba. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa edukasi dengan pendekatan partisipatif dan interaktif terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran warga. Program ini juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan perangkat desa dalam menciptakan system pendampingan yang berkelanjutan, sehingga dapat memberdayakan masyarakat agar hidup sehat secara sosial dan hukum.
REGENCY REGIONAL REGIONAL BOGOR NO. 3 OF 2013 CONCERNING SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY Rivaldi, Muhamad; Trijono, Rachmat
DE'RECHTSSTAAT 2024: SPECIAL ISSUE ON LEGAL BUSINESS, PUBLIC POLICY, AND GREEN TECHNOLOGY
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Regional Regulation (Perda) Number 1 Bogor Regent. 3 of 2013 Regarding Social and Environmental Responsibility is a regulation issued by the Bogor City Regional Government to regulate the responsibilities of the business world in protecting the environment and carrying out social activities in the environmental sector. Objective: The main objective of this sector regulation is to ensure that every business operating in Bogor Regency is socially and environmentally responsible, and makes an active contribution to regional development and the welfare of the local community. Method: Regional regulatory system. Bogor Number 3 of 2013 is a regional regulation issued by the Bogor City Government in Indonesia regarding social and environmental responsibility. This regulation aims to explain the obligations and responsibilities of individuals, businesses and organizations related to social welfare and environmental protection in the jurisdiction of the Bogor Regent. Basic regulations of the district management system. Bogor No. 3 of 2013: Social Responsibility: This regulation most likely emphasizes the importance of the contribution of businesses and individuals to the welfare of society. This may include provisions relating to community development projects, support for local initiatives or promotion of social protection programs. environmental responsibility: Another important aspect covered in the regulations This responsibility may be environmental responsibility. This could include waste management guidelines, pollution control efforts, conservation efforts and sustainable practices to protect the environment in Bogor Regency. The requirements: District management system. Government Regulation Law Number 3 of 2013 has established special compliance requirements that must be complied with by entities operating in the Region regarding their social and environmental responsibilities. Enforcement mechanisms: There may be details regarding enforcement mechanisms established to ensure compliance with regulations. This may include sanctions for non-compliance or incentives for entities that are able to carry out their social and environmental obligations well. Obligatory reporting: These regulations may also include provisions relating to mandatory reporting, requiring companies and organizations to report regularly on your social and environmental initiatives and impacts. Monitoring and Evaluation: To ensure the effectiveness of this regulation, there may be provisions to aggregate and release the results of social and environmental initiatives undertaken by the current Bogor Regent unit. In general, the district management system. No. Bogor Decree No. 3 of 2013 plays an important role in encouraging development sustainability, fostering a culture of corporate social responsibility and environmental protection in the region. Results: Regional Regulation 3 Bogor Regency. 3 of 2013 is a regional regulation issued by the Bogor Regent Government, Indonesia. These regulations focus on social and environmental responsibility, aiming to ensure that individuals, businesses and organizations in the region meet certain standards regarding their impact on society and the environment. Basic provisions of district level regulations. Bogor No. 3 of 2013 Social Responsibility: This regulation will most likely outline an entity's obligations towards local communities, such as supporting social welfare programs, improving education or contributing to poverty alleviation efforts. Environmental responsibility: This may include environmental protection and sustainability measures, such as waste management guidelines, conservation initiatives, or regulations related to pollution control. Compliance and Enforcement: There may be provisions detailing how compliance with these responsibilities will be monitored and enforced, including possible sanctions for non-compliance. Reporting requirements: Entities subject to these regulations may be required to submit regular reports on their social and environmental activities to ensure transparency and accountability. Cooperation with authorities: This regulation can also emphasize cooperation between businesses/organizations and local governments to effectively achieve shared social and environmental goals. Impact of Bogor Regency Regional Regulation No. 3 of 2013 The implementation of this regulation can provide a number of positive social and environmental impacts in Bogor Regency: Increasing social welfare through initiatives to increase corporate social responsibility accountability. Improved environmental protection results in cleaner air, water and land. . Increase business awareness of its impact on society and the environment. Strengthen partnerships between local government organizations and private sector entities for sustainable development. In short, regional regulation no. Regional Regulation Number 3 of 2013 plays an important role in encouraging social and environmental responsibility in the region, encouraging sustainable practices that are beneficial for current and future generations.