Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENGUNJUNG PASIEN DBD YANG DIRAWAT DI RS PALEMBANG Dientyah Nur Anggina; Ahmad Ghiffari; M. Abidinsyah
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.1098

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu demam yang bersifat naik turun yang diikuti dengan tanda-tanda kebocoran plasma dan pembentukan platelet < 100.000/mm3 selama 7 hari yang disebabkan oleh virus demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes spp sebagai vektornya. Pencegahan merupakan cara yang tepat untuk mengatasi DBD yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan bagi orang-orang yang beresiko. Pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) biasanya dikunjungi rutin oleh keluarga dan orang terdekat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan pengunjung pasien yang dirawat di RS Palembang. Jenis penelitian menggunakan pre–experimental dengan one-group design dimana menggunakan data primer dari semua pengunjung pasien yang didiagnosis penyakit demam berdarah di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) dan RS Palembang Bari dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diambil menggunakan total sampling. Data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner sebelum dan setelah penyuluhan diberikan. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji Marginal Homogenity yang menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan sebelum dan setelah pemberian penyuluhan (p= 0.000).  Disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan pengunjung pasien yang dirawat di RS Palembang, dan disarankan bagi tim rumah sakit untuk mengedukasi pasien juga pengunjung pasien.
Penyuluhan Peningkatan Kesehatan Gigi Dan Mulut Sebagai Upaya Pencegahan Gigi Berlubang Pada Anak Pra Sekolah Di TK Chiqa Smart Palembang Dientyah Nur Anggina; RA Tanzila; Nanda Kamila Salim
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.2700

Abstract

Prevalensi kejadian gigi berlubang paling banyak ditemukan pada usia anak prasekolah yang disebabkan kebiasaan anak makan makanan manis tanpa diikuti perilaku oral hygiene yang baik. Oleh karena itu peran orang tua sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan perhatian dan pengertian serta memfasilitasi anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penyuluhan kepada orang tua siswa mengenai cara mencegah gigi berlubang pada anak, observasi pemeriksaan gigi berlubang pada anak dan praktik menyikat gigi bersama. Pelaksanaan kegiatan dibantu oleh mahasiswa FK UM Palembang dimulai pada bulan November 2019. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan orang tua dan siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan pada orang tua dan siswa sangat efektif. Kata Kunci: Penyuluhan, Gigi berlubang, Anak Prasekolah  ABSTRACT The prevalence of dental caries most commonly found in preschool children due to the habit of eating sugary foods without good oral hygiene. Therefore the role of parents is very necessary in guiding, giving attention and understanding and facilitating the children in maintaining their oral health. One of the efforts that can be done by providing knowledge about oral health. The purpose of this activity was to improve the knowledge of the importance of maintaining children’s oral health . The methods used in this activity were giving education to the parents of students regarding the role of parents in preventing dental caries in children, observation of dental caries in children and the practice of brushing teeth together. The activity was assisted by the students of Medical Faculty of UM Palembang and had done in November 2019. The result of this activity was an improvement of parent and children’s knowledge. So, counseling to parents and students is very effective. Keywords: Counseling, dental caries, preschool children 
Pengaruh Perilaku Higiene Perorangan terhadap Kejadian Pityriasis Versicolor pada Santri Dientyah Nur Anggina; Thia Prameswarie; Riliani Hastuti; M. Renaldi Fahlevi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i02.1852

Abstract

Pityriasis Versicolor merupakan penyakit yang cukup banyak ditemukan di Indonesia. Penyakit ini adalah penyakit infeksi kulit superfisial kronik yang disebabkan oleh genus Malassezia. Pondok pesantren merupakan tempat potensial terjadinya penyakit Pityriasis Versicolor karena memiliki higiene perorangan yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku higiene perorangan terhadap kejadian Pityriasis Versicolor pada santri. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 88 santri yang diambil dengan metode proportional stratified random sampling. Uji statistik chi-square digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh data 57 responden (64,8%) menderita Pityriasis Versicolor dan 41 responden (83,7%) memiliki perilaku higiene perorangan yang buruk. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara perilaku higiene perorangan dengan kejadian Pityriasis Versicolor pada santri (P-value = 0,00005; OR = 7,367). Perilaku higiene perorangan jika ditinjau dari aspek perilaku mandi, tukar menukar handuk dan pakaian berpengaruh secara statistik terhadap kejadian Pityriasis Versicolor (P-value = 0,013; 0,030; 0,001). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perilaku higiene perorangan dengan kejadian Pityriasis Versicolor pada santri.
Aedes Aegypti Hatchability and Larval Development Based on Three Different Types of Water Thia Prameswarie; Indri Ramayanti; Ahmad Ghiffari; Miranti Dwi Hartanti; Dientyah Nur Anggina; Rista Silvana; Ismail Ismail
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 4 No. 1: April 2023
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.2023124

Abstract

Clean water reservoirs can become mosquito breeding grounds because water comes from rainwater, water wells, and taps, making them an ideal breeding ground for the Aedes aegypti mosquito vector of the dengue virus. This study aims to determine the hatchability of eggs and the growth of Aedes aegypti in three different types of brooding water in Sako Village, Palembang City. This study is experimental. The sample contains 1200 Aedes aegypti eggs collected from the Health Research and Development Center (Balitbangkes), the Ministry of Health of Indonesia in Baturaja, as well as three types of water collected from the homes of residents suffering from Dengue Hemorrhagic Fever in Sako Village, Sako District, Palembang City. Data was collected through direct observation for 5 days of egg hatching in the third water, which was repeated three times. The study's results were analyzed by the ANOVA, Honest Significant Difference test (BNJ), and R studio software version 4.1.2. The average number of mosquito eggs that hatched in well water was 77.67%, rainwater was 63,335, tap water was 54.67%, and control was 72.33%. There were significant differences in the effects of the three types of air on the larval and pupal stages of Aedes aegypti development. This study shows that Aedes aegypti mosquitos can breed into adults outside of clean water and water that contains soil, such as water wells. Abstrak: Tempat penampungan air bersih dapat menjadi sarang nyamuk, air berasal dapat berasal dari air hujan, sumur air dan ledeng sehingga menyediakan tempat yang baik bagi nyamuk Aedes aegypti vektor virus dengue untuk berkembang biak.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tetas telur dan perkembangan Aedes aegypti pada tiga jenis air perindukan di Kelurahan Sako Kota Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sampel terdiri dari 1200 butir telur Aedes aegypti yang diperoleh dari Litbangkes Kemenkes Baturaja dan tiga jenis air yang diambil dari dari rumah warga yang menderita penyakit Demam Berdarah Dengue yang bertempat tinggal dan menetap di Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Kota Palembang. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung selama lima hari terhadap penetasan telur pada ketiga air tersebut yang dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Hasil penelitian di analisis menggunakan ANOVA, uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dan software R studio version 4.1.2. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah telur nyamuk yang menetas di air sumur mencapai 77,67%, air hujan 63,335, dan air PDAM 54,67% dan kontrol sebesar 72,33%. Terdapat perbedaan yang siginfikan pengaruh tiga jenis air terhadap perkembangan stadia larva dan pupa Aedes aegypti. Penelitian ini membuktikan bahwa nyamuk Aedes aegypti mampu berkembang biak menjadi dewasa di luar media air bersih dan air yang dasarnya mengandung tanah seperti air sumur.
MENINGKATKAN PENGETAHUAN, PERILAKU, SIKAP DAN KEBIASAAN ORAL HYGIENE TERHADAP GEJALA AWAL KARIES GIGI DI SMK NEGERI 8 PALEMBANG Dientyah Nur Anggina; Ahmad Ghiffari; Budi Utama; Resy Asmalia
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 5: Mei 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kerusakan gigi berupa karies gigi pada siswa yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. menjadi hal penting dalam pembangunan kesehatan. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang berperan dalam menjaga kesehatan gigi siswa dari karies. Dari 34 responden, usia yang paling banyak adalah usia 16 tahun yaitu sebanyak 17 orang (50,0%); jenis kelamin yang paling banyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 22 orang (64,7%). Siswa-siswi SMK Negeri 8 Palembang sudah menerapkan sikap dan kebiasaan yang sesuai dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tingkat sikap dan kebiasaan siswa-siswi dalam menjaga oral hygiene cukup tinggi. Diharapkan kepada siswa SMK N 8 Palembang untuk meningkatkan oral hygiene agar terhindar dari gejala awal karies gigi.
Khitanan Massal Wujud Kepedulian kepada Anak-Anak di Desa Meranjat 1 dalam Rangka Pengabdian KKN Angkatan 59 UM Palembang Dientyah Nur Anggina; Muhammad Dzaky Habiburrahman; Memo Naufal Othman; Agung Andriansyah; Amanda Mutia Carissa; Ando Anggara; Rizanti Fadilah Azzahra; Vino Regustian Saputra; Hany Pratiwi; Wira Swari; Muhammad Arga Aryo Saleh; Juan Fahirza Putra; Verdirian Toni
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 5, No 3 (2023): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v5i3.563

Abstract

Community service which was synergized with the 59th KKN activities of UMPalembang has a great impact on the community to solve problems, especially in the health sector. Cost factors can affect the implementation of child circumcision in the village of Meranjat 1. Circumcision can prevent phimosis which can cause infection of the genitals of infants and children. The purpose of this community service activity was to improve the health status and the growth of Indonesian children, especially children in the village of Meranjat 1. The method were that children are carried out health screening and asked to urinate before circumcision, the implementation of circumcision using the cautery method and manual circumcision, giving medicine along with an explanation of how to use it, giving an explanation of post-circumcision control, giving contact numbers if there were complaints and giving souvenirs. The result of this activity was that 13 children participated in mass circumcision. The circumcision process went smoothly and the child's condition was healthy before, during and after circumcision. Public enthusiasm was very high. This activity was expected to continue so that it can reduce urinary tract infections in Meranjat I village
Pengaruh Perilaku Higiene Perorangan terhadap Kejadian Pityriasis Versicolor pada Santri Dientyah Nur Anggina; Thia Prameswarie; Riliani Hastuti; M. Renaldi Fahlevi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i02.1852

Abstract

Pityriasis Versicolor merupakan penyakit yang cukup banyak ditemukan di Indonesia. Penyakit ini adalah penyakit infeksi kulit superfisial kronik yang disebabkan oleh genus Malassezia. Pondok pesantren merupakan tempat potensial terjadinya penyakit Pityriasis Versicolor karena memiliki higiene perorangan yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku higiene perorangan terhadap kejadian Pityriasis Versicolor pada santri. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 88 santri yang diambil dengan metode proportional stratified random sampling. Uji statistik chi-square digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh data 57 responden (64,8%) menderita Pityriasis Versicolor dan 41 responden (83,7%) memiliki perilaku higiene perorangan yang buruk. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara perilaku higiene perorangan dengan kejadian Pityriasis Versicolor pada santri (P-value = 0,00005; OR = 7,367). Perilaku higiene perorangan jika ditinjau dari aspek perilaku mandi, tukar menukar handuk dan pakaian berpengaruh secara statistik terhadap kejadian Pityriasis Versicolor (P-value = 0,013; 0,030; 0,001). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perilaku higiene perorangan dengan kejadian Pityriasis Versicolor pada santri.