Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Aplikasi Daftar Cek Masalah (DCM) Bagi Anak Usia Dini di Wilayah Lahan Rawa Akhmad Rizkhi Ridhani; Aminah Aminah; Zainal Fauzi
Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam dan Kemasyarakatan Vol 4 No 1 (2020): Ghaidan Jurnal Bimbingan Konseling Islam & Kemasyarakatan
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ghaidan.v4i1.6062

Abstract

Guidance and counseling teachers must innovate and continue to upgrade themselves in relation to the provision of therapeutic services, considering the problems that occur in society today are very complex and require effective and efficient services. Therefore, it is necessary to develop a DCM (Problem Checklist) instrument application to make it easier for practitioners engaged in therapeutic services to sort out complex problems for counselees or students. The research method used in this research is research and development methodology by adopting the brog and gall stages which are simplified into 5 stages, namely: (1) preliminary study. (2) hypothetical development, (3) hypothetical model review, (5) hypothetical model revision. The research instrument used by the researcher is using a wide expert validation which includes 2 types of validators, namely: (1) expert validators in the field of guidance and counseling, and (2) practitioner validators to test products developed by researchers. The data analysis used in this research is qualitative analysis. The results of this study based on a qualitative validation test showed that this model was generally considered good. However, there are some improvements in the model developed by researchers based on input from experts, both academics and practitioners so that the model is really effective and efficient for use in the field. It is recommended to the next researcher to conduct a limited trial using this model.
Family Therapy dalam Gangguan Emosi dan Kenakalan Remaja Pada Anak dari Lingkungan Lahan Rawa Zainal Fauzi; Sri Ayatina Hayati
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 4 No. 2 (2022): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/bocp.v4i2.164

Abstract

This study aims to determine family therapy in emotional disorders and juvenile delinquency. This study covers emotional disorders and juvenile delinquency that occur to students. The results of observations and preliminary studies conducted by researchers at MTsN 1 Banjarmasin juvenile delinquency can arise because there is no acceptance, warmth, protection, uncontrolled anxiety development, depressed mood, and psychological stress. This study uses a quantitative approach with experimental methods. In this study, the experimental design used was "Randomized Pretest-Posttest Comparison Group". The results of the validity test of the Self Reported Delinquency Scale (SRSD) instrument were declared valid on all items with (rxy = 0.510 – 0.860) and an alpha coefficient of 0.751. Meanwhile, the results of the validity test of the Scale for Assessing Emotional Disturbance (SAED) instrument were also declared valid on all items with (rxy = 0.534 – 0.764) and an alpha coefficient of 0.753. The data obtained were then analyzed using the Wilcoxon test, Kruskal Wallis test and gain test. Based on the results of the data analysis above, it can be understood that group counseling services with family therapy are effective in reducing the level of emotional disturbance and juvenile delinquency in MTsN 1 Banjarmasin students. From the results of this study, it is known that family therapy group counseling is proven to be effective in reducing juvenile delinquency and emotional disorders in students of MTsN 1 Banjarmasin. Both experimental groups showed a decreased score after being given treatment, namely family therapy group counseling services.
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Canva Sebagai Media Informasi BK Pada MGBK SMP Barito Kuala Aminah Aminah; Zainal Fauzi; Mahfuz Mahfuz
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 8, No 2 (2022): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v8i2.7989

Abstract

Kondisi Pandemi membuat dunia pendidikan memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk tetap mengadakan proses pembelajaran yang sempat tertunda. Online learning atau proses pembelajaran daring yang memanfaatkan kemajuan teknologi dapat mempermudah guru dan siswa untuk menyampaikan dan medapatkan materi pelajaran. Keberadaan media dalam proses bimbingan dan konseling merupakan sebuah fungsi yang terintegrasi sehingga layanan dapat diberikan secara efektif dan efisien. Salah satu media informasi yang bisa digunakan dalam pemberian layanan BK adalah canva. Canva merupakan aplikasi yang hadir dalam ramainya dunia teknologi. Aplikasi ini merupakan program desain online yang menyediakan bermacam peralatan diantaranya presentasi,resume, poster, pamflet, brosur, grafik, infografis, spanduk, dan jenis lainnya yang tersedia dalam aplikasi canva. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan membuat media  BK menjadi permasalahan guru BK.            Solusi yang ditawarkan atas pemasalahan tersebut antara lain : (1) Memberikan pengrtahuan kepada guru BK terhadap pentingnya penggunaan media dalam layanan informasi BK, (2) Memberikan pengetahuan tentang aplikasi canva, (3) Memberikan pelatihan kepada guru BK dalam menggunakan aplikasi canva untuk membuat media informasi layanan BK. Luaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini publikasi pada jurnal nasional/prosiding ber-ISBN.Metodologi pelaksanaan kegiatan  akan dilaksanakan dalam bentuk materi, tahap  pelatihan, dan evaluasi. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah guru BK pada MGBK Barito Kuala. Hasil dari kegiatan ini secara umum dapat dilihat bahwa terdapat 23 orang (67,6%) yang menyatakan sangat setuju dan 11 orang (32,4%) yang menyatakan setuju bahwa  informasi yang disampaikan oleh fasilitator menarik dan bermanfaat. Untuk indikator kedua terdapat 23 orang (67,6%)  menyatakan sangat setuju dan 11 orang (32,4%) setuju bahwa Informasi yang diberikan cukup jelas selanjutnya ada 30 orang (88,2%) yang sangat setuju dan 4 orang (11,8%) yang setuju bahwa informasi tersebut menambah pengetahuan dan keterampilan dalam membuat media BK. Sebanyak 24 orang (70,6%) sangat setuju dan 10 orang (29,4%) setuju bahwa informasi tersebut berguna bagi diri pribadi, sebanyak 20 orang (58,8%) sangat setuju dan 14 orang (41,2%) setuju bahwa Informasi dan pelatihan ini berguna bagi orang lain. Indikator terakhir sebanyak 31 orang (91,2%) sangat setuju dan 3 orang (8,8%) setuju bahwa informasi tersebut efektif sehingga dapat digunakan sebagai media untuk memberikan layanan informasi kepada siswa.
BIMBINGAN TEKNIS KONSELOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN SELF AWARENESS BAGI PENYANDANG TUNARUNGU DI YAYASAN RUMAH DISABILITAS BORNEO BANJARMASIN Zainal Fauzi; Sri Ayatina Hayati; Neneng Islamiah
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 11, No 1 (2025): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v11i1.15686

Abstract

Penyandang disabilitas mempunyai permasalahan yang sangat kompleks dalam hidupnya terutama terkait dengan kecacatan yang dimilikinya. Disabilitas secara umum merupakan suatu pemaknaan yang digunakan untuk seseorang yang mengalami cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental. Selain keluarga, peran lembaga pendidikan atau sekolah juga penting dalam merubah perilaku anak disabilitas. Teman sebaya memberikan para remaja tempat untuk melakukan sosialisasi dalam suasana yang diciptakan sendiri. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar keluarga. self awareness remaja akan membantu konselor sebaya. Dalam konseling, kesadaran diri dianggap penting dari pengetahuan pribadi untuk menghargai pandangan dunia klien dan untuk mengatasi bias negatif yang terkait dengan konseling dari sudut pandang konselor.Solusi yang tawarkan oleh pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 1) Upaya membantu anak tunarungu dalam menyelasaikan permasalahan melalui konseling sebaya, 2) Memberikan pemahaman kepada anak tunarungu dalam melaksanakan konselor sebaya, 3) Memberikan bimbingan teknik konselor sebaya dalam meningkatkan self awareness bagi penyandang tunarungu.Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 kali pertemuan atau setara dengan 4 jam pelatihan dengan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, dan praktek tersupervisi. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah 10 remaja disabilitas tunarungu di yayasan rumah disabilitas borneo banjarmasin. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan keilmuan baru bagi anak tunarungu dalam melaksanakan konseling sebaya