Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN MODIFIKASI LINGKUNGAN MIKRO PENYIMPANAN KACANG-KACANGAN PADA MASYARAKAT PENGELOLA INDUSTRI PANGAN MELALUI PENDIDIKAN PRAKTEK Hakim, Lukmanul; Irhamni, Irhamni; Zainuddin, Zainuddin; AG, Burhanuddin
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.286 KB) | DOI: 10.32672/si.v30i2.758

Abstract

UUD nomor 16 tahun 2006 tentang system penyuluhan pertanian berperan mendorong petani lebih berpartisipatif dalam kegiatan sosial. Interaksi sosial yang bersifat partisipatif akan berjalan dengan baik, apabila didukung oleh faktor lingkungan. Ketertarikan serangga pada kacang-kacangan (Fabaceae)dapat disebabkan warna atau kandungan kimia sebagai sumber makanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganperilaku serangga Callosobruchus maculatus (Fab.)dengan cahaya dan jenis kacang pada lingkungan mikro termodifikasi. Penelitiandilakukan di Gampong Cot Mesjid, Kota Banda Aceh dengan menggunakan Racangan Acak Lengkap Faktorial, terdiri dari dua faktor. Faktor pertama 4 warna cahaya, yaitumerah, kuning, hijau dan putih. Faktor kedua3 jenis kacang, yaitu kacang hijau, kacang kedelai dan kacang merah.Hasil penelitian menunjukkan cahaya merah lebih disukai serangga uji. Pemilihan pada warna cahaya dipengaruhi oleh panjang gelombang dari masing-masing cahaya. Panjang gelombang cahaya merah antara 6,60 ± 0,30 ƛ (nm), cahaya kuning antara 5,40 ± 0,30 ƛ (nm), dan cahaya hijau antara 4.80 ± 0.30 ƛ (nm). Sedangkan cahaya putih merupakan gabungan beberapa cahaya menjadi satu cahaya yang tampak (polychromatic). Penempatan telur (oviposisi)tertinggi pada kacang kedelai.Oviposisi) telur pada permukaan biji dipengaruhi oleh warna, bau, dan kandungan esensial. Warna lampu yang tidak disukai serangga hama gudang adalah warna putih, sehingga warna tersebut dapat direkomendasikan untuk penerangan ruang penyimpanan dan untukmenghindari oviposisi telurCallosobruchus maculatus Fabricius pada permukaan biji kacang.
LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL BAGI SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR DI SMP NEGERI 3 BANJARBARU Pertiwi, Ratu Mega; irhamni, irhamni
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.575 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v4i2.1450

Abstract

Learning activities at school, we are faced with a number of diverse student characteristics. There are students who can take their learning activities smoothly and successfully without experiencing difficulties, but on the other hand not a few students who actually experience difficulties. For this reason, it is necessary to be interested in conducting a research.This study uses qualitative methods to examine the natural object conditions where the researcher is a key instrument of data source sampling conducted purposively, collection techniques with triangulation, qualitative data analysis is inductive, and the results of qualitative research emphasize the meaning rather than generalization. Qualitative research relies on a natural background holistically, positioning humans as a research tool, conducting data analysis inductively, prioritizing the process rather than the results and the results of research conducted agreed by researchers and research subjects.The results of observation, interviews and documentation, the authors conclude that the BK Teacher at SMP NEGERI 3 Banjarbaru plays an active role in the learning that takes place in school, including BK teachers acting as educators who become role models for students, facilitators whose task is to provide ease of learning, advisors who help in each problems experienced by students. The BK teacher must work together with the subject teacher in order to know and monitor the extent to which students have difficulty learning so that the BK teacher can provide the right solution for each student with different characteristics. Keywords: Individual Counseling, Learning Difficulti
MENANAMKAN KEDISIPLINAN MELALUI PENDEKATAN BEHAVIOR OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK BHAKTI BANGSA BANJARBARU Julfi, Muhammad; irhamni, irhamni
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.575 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v4i2.1449

Abstract

This research is based on phenomena that occur in the Bhakti Bangsa Vocational School which shows that many students commit violations and school rules. The purpose of this research is to overcome school undisciplined behavior through counseling with contractual engineering behavioral approaches.The type of research used is handling cases. Research focus is behavior that often violates discipline. Data collection methods used are observation, interviews and documentation. Data analysis used is data reduction, data review and description. Research subjects are students who have undisciplined behavior problems.The results showed that the fourth counseling before counseling had undisciplined behavior in school. There are students caught storing indecent videos so that they are embarrassed and do not want to go to school for a few days, often do not go to class without explanation, often skip school because they like to play online games at the cafe, often go home sooner before the school bell rings. After being given counseling services with behavioral contractual behavioral approach, counselees begin to understand the importance of school.Overall counseling conclusions on counselees who have undisciplined behavior can be overcome through individual counseling with a contractual behavioral approach. It is proven that there are behavioral changes that are not disciplined to be more disciplined. School counselors are expected to be able to overcome the problem of students through counseling and guidance services, especially counseling with a contractual behavioral approach to address undisciplined behavior, accompanying, motivating and always monitoring the counselee's progress in order to continue to commit to no more school discipline violations. The headmaster is expected to be able to facilitate the counselor in the implementation of guidance and counseling services and supervise the development of problematic students. Keywords: Discipline, Behavior Approach, Guidance and Counseling Teachers
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 6 BANJARBARU Yulian, Rika Wulan; Irhamni, Irhamni; Fauzi, Zainal
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.575 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v5i1.1828

Abstract

The task of teacher guidance and counseling in schools is to deal with problems related to physical and psychological that occur in students in school, especially student behavior including student learning motivation. The purpose of the study is to determine the level of student motivation by using role playing methods , and to find out what factors can increase student learning motivation. The research method used is descriptive with a case study of an event presented in the form of role playing. The results of the study showed that in the first stage there was no learning motivation for group members. Stage 2 there are still some who are still joking in role playing. Stage 3 has got positive results, only some of the group members have not followed the guidance properly. Stage 4 has got positive results because all group members followed the guidance well, all students were active and enthusiastic following the last guidance given. Through this stage 4 guidance service, the group members' learning motivation has been seen. The conclusion of this study is that there is an increase in student learning motivation through 4 stages by using role playing techniques . Suggestions from this study are that teachers pay more attention to students whose motivation is less in terms of learning in school and for students to be more enthusiastic to learn.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MODIFIKASI LINGKUNGAN MIKRO PENYIMPANAN KACANG-KACANGAN PADA MASYARAKAT PENGELOLA INDUSTRI PANGAN MELALUI PENDIDIKAN PRAKTEK Hakim, Lukmanul; Irhamni, Irhamni; Zainuddin, Zainuddin; Burhanuddin AG, Burhanuddin AG
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 19, No 2 (2018): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v19i2.1007

Abstract

UUD nomor 16 tahun 2006 tentang system penyuluhan pertanian berperan mendorong petani lebih berpartisipatif dalam kegiatan sosial. Interaksi sosial yang bersifat partisipatif akan berjalan dengan baik, apabila didukung oleh faktor lingkungan. Ketertarikan serangga pada kacang-kacangan (Fabaceae)dapat disebabkan warna atau kandungan kimia sebagai sumber makanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganperilaku serangga Callosobruchus maculatus (Fab) dengan cahaya dan jenis kacang pada lingkungan mikro termodifikasi. Penelitiandilakukan di Gampong Cot Mesjid, Kota Banda Aceh dengan menggunakan Racangan Acak Lengkap Faktorial, terdiri dari dua faktor. Faktor pertama 4 warna cahaya, yaitumerah, kuning, hijau dan putih. Faktor kedua3 jenis kacang, yaitu kacang hijau, kacang kedelai dan kacang merah.Hasil penelitian menunjukkan cahaya merah lebih disukai serangga uji. Pemilihan pada warna cahaya dipengaruhi oleh panjang gelombang dari masing-masing cahaya. Panjang gelombang cahaya merah antara 6,60 ± 0,30 ƛ (nm), cahaya kuning antara 5,40 ± 0,30 ƛ (nm), dan cahaya hijau antara 4.80 ± 0.30 ƛ (nm). Sedangkan cahaya putih merupakan gabungan beberapa cahaya menjadi satu cahaya yang tampak (polychromatic). Penempatan telur (oviposisi)tertinggi pada kacang kedelai.Oviposisi) telur pada permukaan biji dipengaruhi oleh warna, bau, dan kandungan esensial. Warna lampu yang tidak disukai serangga hama gudang adalah warna putih, sehingga warna tersebut dapat direkomendasikan untuk penerangan ruang penyimpanan dan untukmenghindari oviposisi telurCallosobruchus maculatus Fabricius pada permukaan biji kacang.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MODIFIKASI LINGKUNGAN MIKRO PENYIMPANAN KACANG-KACANGAN PADA MASYARAKAT PENGELOLA INDUSTRI PANGAN MELALUI PENDIDIKAN PRAKTEK Hakim, Lukmanul; Irhamni, Irhamni; Zainuddin, Zainuddin; Burhanuddin AG, Burhanuddin AG
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 19, No 2 (2018): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.136 KB) | DOI: 10.32672/si.v19i2.1500

Abstract

UUD nomor 16 tahun 2006 tentang system penyuluhan pertanian berperan mendorong petani lebih berpartisipatif dalam kegiatan sosial. Interaksi sosial yang bersifat partisipatif akan berjalan dengan baik, apabila didukung oleh faktor lingkungan. Ketertarikan serangga pada kacang-kacangan (Fabaceae)dapat disebabkan warna atau kandungan kimia sebagai sumber makanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganperilaku serangga Callosobruchus maculatus (Fab) dengan cahaya dan jenis kacang pada lingkungan mikro termodifikasi. Penelitiandilakukan di Gampong Cot Mesjid, Kota Banda Aceh dengan menggunakan Racangan Acak Lengkap Faktorial, terdiri dari dua faktor. Faktor pertama 4 warna cahaya, yaitumerah, kuning, hijau dan putih. Faktor kedua3 jenis kacang, yaitu kacang hijau, kacang kedelai dan kacang merah.Hasil penelitian menunjukkan cahaya merah lebih disukai serangga uji. Pemilihan pada warna cahaya dipengaruhi oleh panjang gelombang dari masing-masing cahaya. Panjang gelombang cahaya merah antara 6,60 ± 0,30 ? (nm), cahaya kuning antara 5,40 ± 0,30 ? (nm), dan cahaya hijau antara 4.80 ± 0.30 ? (nm). Sedangkan cahaya putih merupakan gabungan beberapa cahaya menjadi satu cahaya yang tampak (polychromatic). Penempatan telur (oviposisi)tertinggi pada kacang kedelai.Oviposisi) telur pada permukaan biji dipengaruhi oleh warna, bau, dan kandungan esensial. Warna lampu yang tidak disukai serangga hama gudang adalah warna putih, sehingga warna tersebut dapat direkomendasikan untuk penerangan ruang penyimpanan dan untukmenghindari oviposisi telurCallosobruchus maculatus Fabricius pada permukaan biji kacang.
PREPARASI MOLECULARLY IMPRINTED POLYMERS SEBAGAI ADSORBEN UNTUK UREA DAN KREATININ Irhamni Irhamni
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 1, No 2 (2016): Available Online in July 2016
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.224 KB) | DOI: 10.30870/educhemia.v1i2.772

Abstract

Penelitian mengenai Molecularly Imprinted Polymers (MIPs,), khususnya terkait dengan pemanfaatannya sebagai adsorben, mengalami perkembangan yang cukup signifikan, karena sensitivitas dan selektivitasnya tinggi. Selain itu, preparasinya yang mudah dan murah. Penelitian ini bertujuan untuk mensisntesis senyawa MIPs yang dapat digunakan untuk adsorben pada adsorpsi urea dan kreatinin. Penelitian dimulai dengan preparasi grapena dari grafit, preparasi senyawa Molecularly Imprinted Polymers (MIPs) dan penentuan kondisi optimal preparasi dan karakterisasi kimia dan morfologi permukaannya menggunakan IR , XRD dan SEM. Kemudian dilanjutkan dengan karakterisasi adsorpsi senyawa MIPs terhadap urea dan kreatinin. Senyawa Molecularly imprinted polymers (MIPs) telah berhasil dipreparasi dengan menggunakan material kitosan yang dikompositkan dengan grapena sebagai polimernya serta urea dan keatinin sebagai senyawa template. Senyawa MIPs yang terbentuk dapat digunakan sebagai adsorben pada urea dan kreatinin. Kemampuan adsorpsi MIPs terhadap urea dan kreatinin secara bertahap naik sebanding dengan kenaikan konsentrasi dan waktu interaksi dengan analit. Mekanisme adsorpsi MIPs terhadap urea dan kreatinin terjadi melalui meknisme ikatan hidrogen pada pori cetakan senyawa MIPs.
Proses Penerjemahan dalam Tugas Mata Kuliah Latihan Penerjemahan Mahasiswa Jurusan Sastra Arab Ghofur, Nahdah Arifatus Sholihah; Irhamni, Irhamni
Journal of Language Literature and Arts Vol. 3 No. 12 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v3i122023p1753-1771

Abstract

Intensitas kebutuhan penerjemahan Arab-Indonesia meningkat secara drastis di Indonesia. Penerjemahan yang baik dilakukan dengan proses yang matang dengan alur yang benar. Adanya tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penerjemahan mahasiswa jurusan sastra Arab Universitas Negeri Malang 2018. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk memaparkan tahapan yang dilalui mahasiswa dalam menerjemahkan tugas dari awal hingga akhir. Analisis proses penerjemahan dilakukan dengan mengkaji hasil terjemahan mahasiswa terkait alat, metode, dan teknik yang digunakan, serta wawancara secara berkala untuk mengetahui proses yang lebih detail. Subjek penelitian diambil dari tugas latihan penerjemahan sebanyak 240 halaman dan tugas komentar hasil terjemahan teman. Objek penelitian terdiri dari 6 mahasiswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa proses penerjemahan mahasiswa diawali dengan analisis dan internalisasi BSu. Metode penerjemahan yang digunakan mahasiswa 1 dan 5 adalah terjemah bebas; mahasiswa 2, 3, dan 6  terjemah harfiah; mahasiswa 4 terjemah semantik. Teknik yang sering digunakan oleh keenam mahasiswa diantaranya transposisi, modulasi, substitusi, dan reduksi. Langkah akhir keenam mahasiswa adalah evaluasi oleh teman sejawat. Kata kunci: proses penerjemahan; tugas mata kuliah latihan penerjemahan; mahasiswa jurusan sastra Arab The Translation Process in The Assignment of Practical Translation Course for Arabic Literature Students The intensity of the need for Arabis-Indonesia translation has increasing drastically in Indonesia. Good translation is done with a mature process with the right flow. The purpose of this paper is to describe the translation process of Arabic Literature students 2018 at the State University of Malang. Descriptive qualitative research methods are used to describe the stages that students go through in translating assignments from beginning to end. Analysis of the translation process is carried out by reviewing the results of student translations regarding the methods, techniques and tools used, as well as periodic interviews to find out a more detailed process. The research subjects were taken from a 240 page translation practice assignment and a friend's translation of a commentary assignment. The object of research consists of 6 students. The results of the study reveal that the student translation process begins with the analysis and internalization of RSV. The translation method used by students 1 and 5 is free translation; student 2, 3, and 6 used literal translation; student 4 used semantic translation. The techniques used by the six students include transposition, modulation, description equivalent, substitution, and reduction. The final step of the sixth student is evaluation by peers. Keywords: translation process; assignment of practical translation course; Arabic Literature Students
EKSISTENSI FUNGSI DAN PERANAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPD) SEBAGAI LEMBAGA NEGARA DI SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Yarsina, Nova; Irhamni, Irhamni
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Edisi 3 Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2187

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  menganalisis  eksistensi fungsi dan peranan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) sebagai lembaga negara di sistem ketatanegaraan Indonesia .  Dalam  penelitin  ini  Penulis  menggunakan  pendekatan yuridis  normatif. Pendekatan yuridis  normatif  artinya  pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan kepustakaan, yakni dengan mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil  penelitian ini adalah terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh  DPD sebagai lembaga negara sehingga fungsi dan peranan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) sebagai lembaga negara di sistem ketatanegaraan Indonesiasaat ini tidak tampak, terutama dalam fungsi Legeslasi  seperti : Peran yang dibatasi, Kedudukan yang dibatas, Wewenang yang dibatasi dan Keterlibatan yang terbatas, terlihat  dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2022 mengenai susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Ide pembentukan DPD pasca reformasi berhubungan dengan upaya merombak parlemen Indonesia agar menjadi dua kamar atau bicameralism.Gagasannya berdasarkan pada perubahan Ketiga UUD 1945 di mana ketentuan tentang DPR diatur dalam pasal 20 dan ketentuan tentang keberadaan DPD diatur dalam pasal 22C serta pasal 22D.  Kurangya eksistensi DPD disebabkan sistem dua kamar dalam parlemen Indonesia pada kenyataannya  mengadopsi gagasan soft bicameral di mana dalam sistem ini DPR dan DPD tidak memiliki kewenangan yang sama kuat. Dengan kata lain, ada satu kamar yang lebih kuat daripada kamar yang lainnya. DPR menjadi kamar yang lebih kuat dan DPD hanya menjadi tambahan yang eksistensinya hanya mengurusi hal-hal yang berhubungan langsung dengan kepentingan daerah.Kata Kunci: Eksistensi, DPD, Lembaga Negara, Sistem Ketatanegaraan.
PELAKSANAAN PERJANJIAN DAN PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA PERJANJIAN SEWA MENYEWA ANTARA PENGELOLA DENGAN PENYEWA RUSUNAWA DI KOTA PADANG SUMATERA BARAT Khair, Umul; Ramadhona, Ana; Irhamni, Irhamni
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 4 (2024): Vol. 6 No. 4 Edisi 2 Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i4.2599

Abstract

Flats that have been inhabited by the community are also experiencing various problems even though management has been established, but there are still many who are not guaranteed to maintain the flats optimally. The implementation of the flat rental agreement between the manager and the tenant of the Simple Rental Flats (RUSUNAWA) in Padang City, West Sumatrera is carried out in written form and is required to complete the specified requirements, then the parties sign the agreement. Obstacles in implementing rental agreements for flats between managers and tenants of Rental Flats (RUSUNAWA) in Padang City, West Sumatrera are: some renters (the public) do not understand the contents of the agreement, the tenants. disorganized administration and the arrogance of some tenants when conveyed. The solution to the obstacles faced in implementing the agreement between the manager and the tenant of a simple rental flat (RUSUNAWA) in Padang City, West Sumatrera is: the management explains the contents of the draft agreement before it is signed by the tenant, and provides information and explanations needed by the tenant, namely the community, because the education level of the tenants is not the same.Keywords: Agreement, rental, tenant, management, RUSUNAWA