Auliya', Hilyatul
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Media Telepathy Game sebagai Strategi Pembelajaran Inovatif dalam Pengajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 22 Surabaya Ayatillah, M. Ishom Fahmi; Auliya', Hilyatul; Maulida, Anis Yuni; Syafi'i, Imam; Farichah, Siti
Journal of Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Sunan Bonang Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61231/jie.v2i2.290

Abstract

The purpose of this study describes the application of telepathy game media as an innovative learning strategy in teaching Islamic Religious Education at SMP Negeri 22 Surabaya. Field research methods are directly applied in direct observation to monitor developments in improving innovation in Islamic religious education learning. The results of the study show that many strategies are owned by teachers in using innovative learning media, especially Islamic Religious Education learning, so it is easier for students to receive learning. The use of telepathy game media in Islamic religious education lessons is more effective.
Media True False Game Sebagai Alat Transformasi Pembelajaran Agama Islam Yang Efektif Di Era Digital Auliya', Hilyatul; Hunaida, Wiwin Luqna; Muqit, Abd
Al-Mau'izhoh: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 6 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/am.v6i2.11833

Abstract

This study aims to explore the effectiveness of using True False Game media as a transformation tool in learning Islamic Religion in the digital era. The method used is library research by collecting data from various related literature sources. The results showed that True False Game can increase students' understanding and interest in learning in Islamic Religion subjects. This media allows interactive and fun learning, and encourages collaboration between students. The use of information and communication technology in the True False Game facilitates access to learning, allows direct evaluation, and supports the implementation of distance learning. Although effective, there are limitations relating to the dependence on technological infrastructure, which can hinder learning in the event of technical disruptions. The implication of this study is that the True False Game has great potential to be applied in learning Islamic Religion in the digital era, with adequate technological support and variations of other learning methods to ensure more comprehensive understanding.
DINAMIKA ISLAMOPOBHIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA Auliya', Hilyatul; Azizah, Arifatun; Aulia, Annisa; Dinana, Retno Aqimnad; Rahmawan, Ahmad Irvan; Al Maliki, Ahmad Zen; Syafi’i, Imam
Ilma Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal ILMA Fakultas Agama Islam Universitas Islam Jakarta
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58569/ilma.v3i2.1097

Abstract

Abstract Islamophobia is a global phenomenon characterized by fear, hatred, and prejudice against Islam and its adherents. This phenomenon has a significant impact on various aspects of life, including Islamic religious education (PAI). This study aims to analyze the impact of Islamophobia on the implementation and acceptance of PAI in Indonesia and explore its mitigation efforts through education. The research method used is a literature study, which involves analyzing various related literature sources. The results show that Islamophobia in Indonesia has resulted in restrictions on curriculum content, stigmatization of PAI teachers, psychological pressure on students, and reduced community support for religious education. To overcome these challenges, a multicultural approach to education, increased literacy about Islam, teacher training in handling discrimination, anti-Islamophobia campaigns, and interfaith dialog are needed. These efforts aim to increase tolerance, cross-cultural understanding and create an inclusive educational environment. The study concludes that education has a strategic role in reducing Islamophobia and strengthening social harmonization in Indonesia. Abstrak Islamophobia adalah fenomena global yang ditandai dengan ketakutan, kebencian, dan prasangka terhadap Islam serta penganutnya. Fenomena ini memiliki dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan agama Islam (PAI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Islamophobia terhadap pelaksanaan dan penerimaan PAI di Indonesia serta mengeksplorasi upaya mitigasinya melalui pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, yang melibatkan analisis terhadap berbagai sumber literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islamophobia di Indonesia berdampak pada pembatasan konten kurikulum, stigma terhadap guru PAI, tekanan psikologis pada siswa, dan pengurangan dukungan masyarakat terhadap pendidikan agama. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan multikultural dalam pendidikan, peningkatan literasi tentang Islam, pelatihan guru dalam penanganan diskriminasi, kampanye anti-Islamophobia, dan dialog antarumat beragama. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan toleransi, pemahaman lintas budaya, dan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan memiliki peran strategis dalam mengurangi Islamophobia dan memperkuat harmonisasi sosial di Indonesia.
STUDI KOMPARATIF KESIAPAN GURU BERPEDAGOGI TRADISIONAL DAN MODERN DALAM MENGHADAPI PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DIGITAL Auliya', Hilyatul
PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 8 No 1 (2025): PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/paramurobi.v8i1.8528

Abstract

This study analyzes the readiness, challenges, and strategies of Islamic Education (PAI) teachers in facing the digitalization of learning, comparing traditional and modern pedagogical approaches at SMP Negeri 22 Surabaya. Using a descriptive qualitative method, data were collected through interviews, observations, and documentation. The findings show that teachers with modern pedagogical approaches are more digitally prepared, actively participate in online training, and are innovative in creating learning media. In contrast, traditional teachers face digital literacy challenges and tend to be passive toward change. Traditional teachers rely on limited peer collaboration, while modern teachers utilize online training, sharing communities, and independent initiatives. This study highlights the need for structured training and adequate infrastructure tailored to each pedagogical approach and provides a foundation for further research on the effectiveness of digital learning strategies in Islamic education.
Analisis Ketidaktuntasan Materi PAI dalam Proses Pembelajaran Auliya', Hilyatul
JOIES (Journal of Islamic Education Studies) Vol. 10 No. 1 (2025): June
Publisher : Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam dan Program Magister Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/joies.2025.10.1.83-104

Abstract

Dalam penelitian ini ingin menjabarkan bahwa pandangan masyarakat terhadap pendidik yang sering disepelekan dan dianggap sangat mudah. Padahal dalam kenyataannya, banyak pendidik yang mendapati tantangan yang sangat sulit dalam mengembang ketuntasan materi pembelajaran. Untuk menjawab pertanyaan penelitian diatas maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan study literature. Artikel ini menunjukkan bahwa semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap pendidik dalam bidang agama maka akan semakin besar peluang ketidaktuntasan materi pendidikan agama islam yang akan diterima peserta didik. Sri Mulyani Nasution dan Dede Rosyada, Amirul Bakhri, Miftahul Ulum memiliki pernyataan yang mendukung terhadap argumen yang telah disampaikan. Sementara Eni Zulaiha, Tabrani. ZA, Agusman memiliki pernyataan yang berbanding terbalik terhadap argumen yang telah disampaikan.