Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Sosialisasi E-Modul Interaktif pada Mahasiswa Administrasi Kesehatan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Mutjahidah; Istiqamah , Nurul Fajriah; Rahmilah, Mitha; Wahyudin, Wahyudin; Rachman, Irwandi
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2024): Desember
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitech.v1i4.240

Abstract

Bahan ajar adalah materi, informasi, serta alat atau media yang digunakan oleh dosen dalam proses pembelajaran, termasuk untuk menciptakan lingkungan yang dapat mendorong mahasiswa untuk belajar. Menurut penelitian yang telah dilakukan, penggunaan e-modul dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa dalam memahami materi. Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah dengan melakukan pengenalan e-modul kepada mahasiswa dimulai dari cara mengakses, sosialisasi materi e-modul serta cara penyelesaian tugas yang terdapat dalam e-modul interaktif. Kegiatan sosialisasi ini diikuti 68 mahasiswa prodi administrasi kesehatan. Awal kegiatan dimulai yaitu dengan menyampaikan kepada mahasiswa bagaimana cara mengakses e-modul pembelajaran, kemudian menjelaskan mengenai isi dari e-modul serta cara pengerjaan tugas yang disediakan melalui link yang terdapat pada e-modul, diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab. Sosialisasi e-modul interaktif ini penting dilaksanakan untuk membantu mahasiswa mengetahui fokus utama pembelajaran dan bagaimana mengarahkan usaha mereka selama kuliah. Jika mahasiswa memahami pentingnya modul dan bagaimana kaitannya dengan karier atau pembelajaran lanjutan, mereka cenderung lebih termotivasi dan aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Pendekatan Promotif Melalui Edukasi Stunting kepada Masyarakat Kampung Solo Kelurahan Mappasaile Mujtahidah; Anisa, Nurul; Rahmilah, Mitha; Sudarman, Nurul Fajriah; Istiqamah, Nurul Fajriah
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitec.v2i2.364

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak serius terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berimplikasi jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia. Upaya promotif menjadi strategi penting dalam mencegah stunting, khususnya melalui edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi stunting dengan pendekatan promotif di Kampung Solo, Kelurahan Mappasaile, Kabupaten Pangkep. Kegiatan edukasi ini diikuti oleh perempuan remaja, ibu hamil dan ibu balita sebanyak 25 orang dengan menggunakan metode ceramah interaktif dan diskusi tanya jawab. Hasil menunjukkan bahwa edukasi stunting yang dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pemberian makanan pada balita, serta pola asuh yang mendukung pertumbuhan optimal. Hal ini diketahui berdasarkan hasil evaluasi menggunakan pre-test dan post-test kepada peserta edukasi. Pendekatan promotif terbukti efektif dalam membangun kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Diperlukan dukungan lintas sektor dan keberlanjutan program agar dampak yang dihasilkan lebih optimal.
EFEKTIVITAS ANGGARAN DALAM MENANGANI HIPERTENSI SEBAGAI MASALAH KESEHATAN : STUDI KASUS PUSKESMAS KASSI-KASSI Mujtahidah, Mujtahidah; Rahmilah, Mitha
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44786

Abstract

Hipertensi dikenal sebagai “silent killer” yang kerap tidak menimbulkan gejala tapi dapat menyebabkan komplikasi berat. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan, terutama pada tingkat pelayanan kesehatan primer, dimana lansia merupakan kelompok rentan yang dominan terkena hipertensi. Selama periode Januari hingga Oktober 2024, tercatat sebanyak 14.673 kasus baru hipertensi di Puskesmas Kassi-Kassi, mencerminkan tingginya prevalensi penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifivitas pembiayaan program pencegahan hipertensi sebagai masalah Kesehatan di Puskesmas Kassi-Kassi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, serta telaah dokumen, dengan informan utama tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM). Hasil analisis anggaran menunjukkan adanya peningkatan dana yang dialokasikan untuk program pencegahan hipertensi, melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, layanan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), serta skrining dan deteksi dini yang dilakukan secara periodik di berbagai kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kejadian hipertensi di wilayah Puskesmas Kassi-Kassi mencerminkan tantangan besar dalam efektivitas program pencegahan kesehatan yang ada. Meskipun alokasi anggaran telah meningkat, keberhasilan dalam mengurangi prevalensi hipertensi memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan intergratif, meningkatkan keterlibatan masyarakat dan memastikan ketersediaan sumber daya yang cukup untuk mengelola program kesehatan secara efektif.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA OPERATOR SPBU DI KOTA MAKASSAR Rahmilah, Mitha; Mujtahidah, Mujtahidah; Akbar, Andi Syahriadi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45033

Abstract

Gangguan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorders/MSDs) merupakan salah satu masalah kesehatan kerja yang umum dialami oleh pekerja sektor pelayanan, termasuk operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Salah satu faktor risiko yang diduga berkontribusi terhadap kejadian MSDs adalah status gizi pekerja, yang diukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT yang tidak normal dapat meningkatkan tekanan mekanis pada sistem muskuloskeletal, sehingga memicu keluhan nyeri dan gangguan otot-tulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara IMT dengan keluhan MSDs pada operator SPBU di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 115 responden yang dipilih secara proporsional random sampling dari total populasi 140 pekerja. Penelitian ini dilakukan di beberapa SPBU di Kota Makassar selama bulan Maret-April 2024 yang memiliki tingkat aktivitas operasional yang cukup tinggi dan bervariasi. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi p ≤ 0,05. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki IMT tidak normal (56,5%) dan mengalami keluhan MSDs yang tinggi (61,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dan keluhan MSDs, di mana pekerja dengan IMT tidak normal lebih banyak mengalami keluhan MSDs. Temuan ini menegaskan pentingnya pengelolaan status gizi dan intervensi ergonomis sebagai upaya preventif dalam meningkatkan kesehatan kerja. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan promotif dan preventif dalam sektor pelayanan energi.
Translating tuberculosis control policy into practice: Planning and budgeting challenges at a primary healthcare center Mujtahidah, Mujtahidah; Rahmilah, Mitha
Svāsthya: Trends in General Medicine and Public Health Vol. 2 No. 4 (2025): July 2025
Publisher : PT. Mega Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70347/svsthya.v2i4.118

Abstract

Tuberculosis (TB) remains one of the most prevalent communicable diseases in Indonesia, with high morbidity and mortality rates, particularly in urban areas such as Makassar city. This study aimed to examine the planning and budgeting processes of the TB control program at the Tarakan Public Health Center (PHC) in Makassar city. A qualitative descriptive study was conducted via document analysis, direct observations, and in-depth interviews with four key informants (TB program managers, healthcare workers, and community health volunteers involved in TB control). Thematic analysis was used to identify patterns related to program planning, budgeting, implementation, and barriers to program implementation. The TB control program at Tarakan PHC followed national guidelines but faced local challenges, including insufficient early case detection, limited community awareness, and strong social stigma. Budget allocations fluctuate yearly, with IDR 12,800,000 allocated in 2023 and increasing to IDR 25,000,000 in 2024, affecting the program’s sustainability. Patient nonadherence to treatment, often due to perceived recovery, economic hardship, and stigma, was a major barrier. In response, the PHC implemented activities such as active case finding, contact tracing, default tracing, treatment supervision, and preventive therapy, supported by community engagement. Between 2020 and 2024, 226 TB cases were identified. Although national policy supports TB control efforts, local implementation is hindered by behavioral, operational, and financial constraints. Consistent budget allocation, targeted health education, and stronger community involvement are essential for improving treatment outcomes and supporting TB elimination strategies at the primary care level.
HUBUNGAN AKREDITASI PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS Rahmilah, Mitha; Nur, Hirza Ainin; Putra, Ryryn Suryaman Prana; L.Tobing, Hendri Parluhutan
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 3 (2025): Vol. 7 No. 3 Edisi 3 April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i3.3100

Abstract

Abstract:Puskesmas is the frontline in organizing basic health efforts by prioritizing promotive and preventive efforts to achieve public health status. Puskesmas accreditation is one of the regulatory mechanisms that aims to encourage efforts to improve the quality and performance of Puskesmas services. The purpose of the study was to determine the relationship between puskesmas accreditation and the level of patient satisfaction at the puskesmas. The research design used in this study was cross sectional. The study was conducted at 2 health centers in Semarang Regency. The research was conducted in July 2024. The sample amounted to 240 respondents. The sampling technique used in this study was purposive sampling. Data analysis was performed univariate and bivariate. The results showed a relationship between the level of accreditation of health centers (p value: 0.042) on patient satisfaction. It is recommended that the health center improve and improve the quality of health services from all dimensions of reliability, assurance, tangiable, empathy and responsiveness and conduct regular and continuous patient satisfaction surveys to evaluate the health service performance of the Puskesmas.Keywords: Accreditation, Satisfaction, Health Center.
Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Pegawai di Rumah Sakit X Kota Makassar Rahmilah, Mitha
Jurnal Riset Sains dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2025): Mei-Jun
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jrski.v2i3.411

Abstract

Kualitas kinerja pegawai memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan organisasi dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memprioritaskan pengembangan kualitas kinerja pegawai melalui pelatihan, evaluasi, dan sistem penghargaan yang adil. Salah satu usaha pengembangan kualitas kinerja adalah dengan memperhatikan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan dapat memengaruhi kinerja pegawai karena dengan pendidikan yang berkualitas maka pegawai cenderung lebih mampu beradaptasi, berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan tugas dengan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai di rumah sakit X Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel penelitian ini terdiri atas 91 responden menggunakan total sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Analisis chi-square digunakan sebagai pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Analisis chi-square memperoleh P-value = 0.008 < 0.05, yang berarti bahwa ada pengaruh tingkat pendidikan dengan kinerja pegawai di rumah sakit X Kota Makassar. Hal ini menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di rumah sakit X Kota Makassar. Maka dari itu, pihak manajemen rumah sakit harus selalu menaruh perhatian terhadap kualitas sumber daya manusia yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan kinerja pegawai sangat bergantung pada tingkat pendidikan dan pengetahuan yang mereka miliki.
The Impact of Fogging Activities on Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Prevention in Balocci District Rahmilah, Mitha; Mujtahidah
Journal of Scientific Insights Vol. 2 No. 5 (2025): Available online
Publisher : Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jsi.v2i5.539

Abstract

. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) continues to pose a serious public health challenge in Indonesia, particularly in tropical regions with high population density and poor sanitation. The disease, transmitted primarily by Aedes aegypti mosquitoes, has shown a significant increase in recent years. One of the government’s primary interventions to reduce transmission is fogging, which targets adult mosquitoes as a rapid control measure. However, its long-term effectiveness remains debated if not combined with source reduction strategies. A quantitative descriptive study with a cross-sectional design was conducted in January 2025, involving 477 community respondents selected through total sampling. Data were collected using a questionnaire on the implementation of fogging and perceptions of its effectiveness via the Kobocollect application. The Chi-Square test confirmed a significant association between fogging implementation and community perceptions of its effectiveness in dengue prevention (0.000; p < 0.05). These findings indicate that fogging plays a positive role in controlling dengue transmission. However, its long-term effectiveness requires community participation in mosquito breeding site eradication (PSN 3M Plus) and the integration of environmental management, health education, and sanitation improvements to achieve sustainable dengue prevention.