Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Potensi Energi Hybrid sebagai Energi Terbarukan di Daerah Aliran Panas Bumi Gunung Sibayak Nababan, Wilson Sabastian; Sianturi, Roy Lamrun; Sihombing, Suriady
JURNAL CRANKSHAFT Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Crankshaft Vol.7 No.4 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/cra.v7i4.13898

Abstract

Potensi besar yang dimiliki oleh Gunung Sibayak tidak hanya terbatas pada pemanfaatan untuk keperluan kesehatan dan wisata, namun juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pembangkit listrik, khususnya energi terbarukan. penelitian ini akan menawarkan solusi energi hybrid yang efisien dan andal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pembangkit hybrid dengan mengintegrasikan PLTMH type turbin propeler dengan teknologi TEG seri SP SP1848-27145 di daerah aliran air panas gunung sibayak. Metode penelitian melibatkan pengujian eksperimental pada turbin PLTMH dengan tiga variasi pengukuran debit aliran air 17,67 l/s, 25,51 l/s dan  35,35 l/s dan TEG dengan rangkaian seri-paralel. Parameter yang diukur adalah kecepatan putaran turbin rpm, daya generator PLTMH, beda temperatur TEG dan Daya TEG. Hasil pengujian menunjukkan pada putaran tertinggi 500 rpm diperoleh daya maksimal sebesar 158,08 Watt. Pada sistem TEG, daya yang dihasilkan TEG sebesar 20,64 watt pada perbedaan suhu 70,5˚C. Untuk proses Discharger baterai dari sistem PLTMH-TEG mampu mengisi baterai 12 V 40 W selama 12,1 Jam. Maka dapat disimpulakn potensi sumber aliran air panas gunung sibayak sangat efektifk digunakan sebagai pembangkit listrik.
Analisa Kebisingan Generator Mesin Screw Press Kapasitas 12 Ton/Jam Dengan Jarak 50cm, 100cm Dan 150cm Arah Longitudional, Vertikal Dan Horizontal Di PT. SOCFIN Indonesia Sihombing, Suriady; Nababan, Wilson Sabastian; Peranginangin, Siwan Ediamanta; Sibarani, Michael
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 6 No 2 (2025): Edisi Februari 2025
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v6i2.1805

Abstract

Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin pengepres kelapa sawit khususnya Generator Mesin Screw Press di pabrik kelapa sawit dapat diukur dengan pengukuran dari beberapa jarak. Dilakukan pada tiga jarak yang berbeda yaitu 50 cm, 100 cm dan 150 cm. Langkah pertama menyiapkan sound level meter sebagai alat pendeteksi kebisingan pada mesin Screw Press, kemudian mengukur jarak antara posisi mesin Screw Press dengan sound level meter. Pada langkah selanjutnya kita bisa mengetahui tingkat kebisingan yang terbaca pada sound level meter. Dari 5 kali pengukuran penelitian generator mesin screw press arah longitudional, vertikal dan horizontal maka didapatkan hasil Tingkat kebisingan tertinggi terdapat pada penelitian pengukuran kedua jarak pengukuran 50 cm arah vertikal yaitu 90,2 db. Tingkat kebisingan terendah terdapat pada penelitian pengukuran keempat jarak pengukuran 150 cm arah horizontal yaitu 82.4 db. Sesuai dengan Kapmanker berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan pada stasiun felt di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kebun Sei Liput melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan Pemerintah Kep- 51/MEN/1999 yaitu 85 dB, disarankan hanya pekerja yang dapat diterima dengan batas waktu 7,5 menit per hari, maka selebihnya mereka diharuskan menggunakan pelindung telinga. nilai rata-rata dari cepat rambat gelombang kebisingan mesin screw press adalah 3,931 m/s.
Perancangan Dan Pengujian Alat Pemasak Energi Surya Photovoltaic Kapasitas 2 Liter Perangin-angin, Siwan Ediamanta; Nababan, Wilson Sabastian; Hutasoit, Richolin; Lumbanraja, Joy
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 6 No 2 (2025): Edisi Februari 2025
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v6i2.1806

Abstract

The design of this solar cooker aims to utilize solar radiation as an energy source, in cooking ingredients such as indomie and 2 liters of water. To reduce the use of fossil fuels which is increasing day by day. Testing of this solar cooker was carried out on the roof of the Faculty of Mechanical Engineering building, HKBP Nommensen University, Medan. This solar cooker is intended for use by one family and is expected to be used in rural areas where electricity cannot reach. This design is a quantitative research, which calculates the power and capacity of the tool components to be designed by looking at previously existing journals. Equipment testing was carried out to find out how much power and time is needed to cook ingredients such as indomie and water with a capacity of 2 liters. Testing was carried out from 08.00 WIB to 16.00 WIB under sunlight. The conclusion from the design and testing of the Photovoltaic solar cooker is: the efficiency for cooking indomie with one liter of water is 93% and the efficiency for cooking two liters of water is 48%.
Evaluasi Kinerja Mesin Pengering Surya Type Kolektor Pelat Datar Sebagai Pengering Cabai yang Efektif Sianturi, Roy Lamrun; Nababan, Wilson Sabastian; Sihombing, Suriady
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 6 No 2 (2025): Edisi Februari 2025
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v6i2.1849

Abstract

Studi ini menyelidiki efektivitas mesin pengering tenaga surya yang memanfaatkan sistem Kolektor Pelat Datar untuk pengeringan cabai. Studi ini bertujuan untuk menilai efisiensi pengering dalam berbagai kondisi lingkungan. Dalam studi ini, bertujuan untuk menilai efisiens dan mengevaluasi kinerja pengering cabai yang memanfaatkan energi matahari dengan sistem kolektor pelat datar Kolektor berukuran 2 meter x 0,8 meter digunakan untuk menangkap energi matahari, yang kemudian dialirkan ke ruang pengeringan berisi tiga rak baja tahan karat. Eksperimen menunjukkan bahwa pengering mampu menghasilkan suhu hingga 80°C. Pengukuran radiasi matahari dan kelembaban menunjukkan hubungan erat antara intensitas matahari siang hari dan kondisi pengeringan yang ideal. Laju pengeringan mengikuti pola tipikal pengeringan tenaga surya, dengan fase awal yang cepat diikuti fase yang lebih lambat. Efisiensi pengering mencapai puncaknya pada siang hari. Hasil ini memvalidasi desain pengering sebagai solusi potensial untuk pengeringan hasil pertanian yang efisien dan berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut akan difokuskan pada optimasi desain dan material.
Analisa Kebisingan Generator Mesin Screw Press Kapasitas 12 Ton/Jam Dengan Jarak 50cm, 100cm Dan 150cm Arah Longitudional, Vertikal Dan Horizontal Di PT. SOCFIN Indonesia Sihombing, Suriady; Nababan, Wilson Sabastian; Peranginangin, Siwan Ediamanta; Sibarani, Michael
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 6 No 2 (2025): Edisi Februari 2025
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v6i2.1814

Abstract

Kebisingan yang dihasilkan oleh mesin pengepres kelapa sawit khususnya pada generator mesin Screw Press di pabrik kelapa sawit dapat diukur dengan pengukuran berdasarkan jarak. Dimana pada penelitian ini jarak yang diukur yaitu 50 cm, 100 cm dan 150 cm. Pengujian dilakukan dengan 5 kali pengukuran penelitian. Pengujian dilakukan pada generator mesin Screw Press arah longitudional, vertikal dan horizontal dan diperoleh hasil tingkat kebisingan tertinggi terdapat pada pengukuran kedua dengan jarak 50 cm arah vertikal yaitu 90,2 db. Tingkat kebisingan terendah terdapat pada penelitian pengukuran keempat jarak pengukuran 150 cm arah horizontal yaitu 82.4 db. Sesuai dengan Kepmenaker No. 51/MEN/1999 berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan yaitu 85 dB, pada stasiun kempa di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kebun Sei Liput melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan. Disarankan pekerja yang dapat diterima dengan batas waktu 7,5 menit per hari, dan diharuskan menggunakan pelindung telinga. Dengan nilai rata-rata dari cepat rambat gelombang kebisingan adalah 3,931 m/s.
Evaluasi Kinerja Mesin Pengering Surya Type Kolektor Pelat Datar Sebagai Pengering Cabai yang Efektif Sianturi, Roy Lamrun; Nababan, Wilson Sabastian; Sihombing, Suriady
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 6 No 2 (2025): Edisi Februari 2025
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v6i2.1839

Abstract

Studi ini menyelidiki efektivitas mesin pengering tenaga surya yang memanfaatkan sistem Kolektor Pelat Datar untuk pengeringan cabai. Studi ini bertujuan untuk menilai efisiensi pengering dalam berbagai kondisi lingkungan. Dalam studi ini, bertujuan untuk menilai efisiens dan mengevaluasi kinerja pengering cabai yang memanfaatkan energi matahari dengan sistem kolektor pelat datar Kolektor berukuran 2 meter x 0,8 meter digunakan untuk menangkap energi matahari, yang kemudian dialirkan ke ruang pengeringan berisi tiga rak baja tahan karat. Eksperimen menunjukkan bahwa pengering mampu menghasilkan suhu hingga 80°C. Pengukuran radiasi matahari dan kelembaban menunjukkan hubungan erat antara intensitas matahari siang hari dan kondisi pengeringan yang ideal. Laju pengeringan mengikuti pola tipikal pengeringan tenaga surya, dengan fase awal yang cepat diikuti fase yang lebih lambat. Efisiensi pengering mencapai puncaknya pada siang hari. Hasil ini memvalidasi desain pengering sebagai solusi potensial untuk pengeringan hasil pertanian yang efisien dan berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut akan difokuskan pada optimasi desain dan material.
Analisis Pengaruh Variasi Campuran Briket Tongkol Jagung dan Briket Tempurung Kelapa Sebagai Energi Alternatif Sianturi, Roy Lamrun; Nababan, Wilson Sabastian; Peranginangin, Siwan Ediamanta; Sihombing, Suriady; Tampubolon, Hendra Ricardo
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 5 No 1 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v5i1.1191

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menegetahui tingkatan nilai kalornya dari setiap variasi campuran briket dan bahan bakar yang berkualitas. Prosedur penelitian secara umum dilaksanakan dalam dua tahap pembuatan, yaitu pembuatan briket arang dan pengujian briket arang. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat nilai kalor camuran briket arang dan tongkol jagung. Hasil pengujian diperoleh dengan penambahan arang tempurung kelapa dapat meningkatkan kualitas briket arang tongkol jagung dengan nilai kerapatan mesh 400 (0,61-0,70 gr/cm3) dan mesh 800 (0,57–0,65), kadar karbon terikat pada mesh 400 (23,52-57,95%) dan pada mesh 800 (11,74 - 44.65), nilai kalor (14522.11282-24486.21246 kJ/kg), kadar air pada mesh 400 (7,7-4,8%),dan pada mesh 800(9,6 – 7,73), nilai kadar zat menguap pada mesh 400(39,37-26,64%)dan pada mesh 800 (53,03 – 29,37), nilai kadar abu pada mesh 400 (30,10-11,72%) dan mesh 800 (33,04 – 18,35). Nilai kalor tertinggi pada mesh 600 dengan perbandingan komposisi 75% serbuk tongkol jagung dengan 25% serbuk tempurung. Semakin tinggi nilai kadar karbon terikat maka semakin tinggi nilai kalor yang dihasilkan dan semakin kecil nilai kadar air,kadar zat menguap, kadar abu maka semakin bagus nilai kalornya. Maka briket arang yang mempunyai kualitas lebih baik dan mendekati standar adalah briket arang dengan kombinasi 0% arang tongkol jagung : 100% arang tempurung kelapa.
ANALISIS TEKNO EKONOMI ATAP SURYA STUDI KASUS DI KOTA MEDAN, INDONESIA Nababan, Wilson Sabastian; Sihombing, Suriady; Peranginangin, Siwan Ediamanta; Napitupulu, Richard A.M
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 5 No 1 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v5i1.1197

Abstract

Indonesia has released its pledge on reducing Greenhouse Gas (GHG) emissions. Mitigation measures include increasing the use of renewable energy. Solar roofs are one potential mitigation measure to meet GHG emission reduction and renewable energy targets. As more attention is being focused on developing this renewable energy resource globally, the technical and economic assessment of this resource is critical to ascertain its feasibility. In this study, a technological and economic analysis of solar roof tops is presented. The analysis was carried out based on solar irradiation in the city of Medan, Indonesia. Solar irradiation over several days was measured. The measured data and the solar photovoltaic module panels available in the Indonesian market are used to carry out the technical analysis. Based on the technical analysis and economic analysis carried out, the economic analysis of the results of the visualization of the power produced by the PV system which was carried out for 1 year resulted in a total value of electricity of IDR 3,672,895 for the city of Medan. It is expected to provide the necessary information to build cities with low emissions. Keywords: Solar Roof, Photovoltaics, Technoeconomics
Analisa Kebisingan Pada Alat Berat Wheel Loader Wa-350 Berdasarkan Perbandingan Jarak 50, 100, 150 Cm Dan Kapasitas Sihombing, Suriady; Nababan, Wilson Sabastian; Tampubolon, Miduk; Turnip, Cris Stevan
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 5 No 2 (2024): Edisi Februari 2024
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v5i2.1396

Abstract

Wheel loader is a tool that facilitates work by using hydraulic energy. Wheel loader testing is carried out by looking for noise data arising in the combustion chamber. There are several stages that must be done, namely the first step is to prepare a sound level meter as a noise detection device for heavy equipment, wheel loader, then take measurements with several variations in the distance between the combustion chamber and the sound level meter. In the next step we can find out the noise level read at the sound level meter with ideal, medium, and maximum rotation on the WA-350 wheel loader. So that the Noise Threshold Value according to Permenaker No. per-51 / MEN / 1999, ACGIH, 2008 and SNI 16-7063-2004 is 85 dB. So the noise produced by the Wheel Loader above the NAB Permenaker 104.7dB can cause tingling, unwell, hearing saturation, stomach pain, and circulatory problems. It is recommended that workers are required to use earmuffs or ear muffs.
Analisa Pengaruh Pendingin Terhadap Struktur Mikro Dan Sifat Mekanik Pada Baja ST 60 Siagian, Parulian; Nababan, Wilson Sabastian; Manurung, Charles S.P; Lumbangaol, Partahi; Siagian, Lestina; Manurung, Wany Chytra
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 5 No 2 (2024): Edisi Februari 2024
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v5i2.1406

Abstract

The field of industry that produces human needs is growing rapidly. Encouraging increased productivity with iron metal-based machine components. Using quality materials, and certified. This research uses ST 60 steel with a carbon content of 0.48%.. The research process that will be carried out is Heat treatment is needed to minimize failure, change the structure, and form the desired properties, the rapid cooling process to produce a comparison of hardness in material variations, hardness testing to determine the hardness of a material, and observation of microstructure to observe the type of microstructure formed after heat treatment and without heat treatment. After testing, the heat treatment process greatly affects changes in the mechanical properties of the material, as evidenced by the increase in hardness values which initially before the heat treatment process amounted to 194.6 Kgrf / to 255.53 Kgrf / with SAE 40 lubricant cooling media, 220.43 Kgrf / with 50% lubricant cooling media with 50% water mixture, and 300, 7 Kgrf/ with long life coolant media and it is proven that in each material given heat treatment the hardness value has increased as well, before heat treatment the hardness value in ST 60 steel is only 194.6 Kgrf/, experiencing an increase in mechanical properties, namely work with SAE 40 lubricant cooling media with a value of 255.53 Kgrf/, 50% lubricant cooling media with 50% water mixture worth 220.43 Kgrf/ and long life coolant of 300.7 Kgrf/.