Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di BSD Serpong dan Pasar Manis Purwokerto) Ranjani Ranjani; Lintang Ayu S; Mitha Nurhikmah
Jurnal Administrasi Publik Vol 9, No 1 (2018): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.587 KB) | DOI: 10.31506/jap.v9i1.4735

Abstract

Pertumbuhan pasar modern yang menggeser pasar tradisional perlu mendapat perhatian pemerintah. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui kebijakan revitalisasi pasar tradisional. Pasar BSD Serpong pada tahun 2004 telah dinilai sebagai pasar yang telah berhasil dimodernisasi. Sedangkan salah satu pasar yang direvitalisasi pada tahun 2016 adalah Pasar Manis Purwokerto. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses modernisasi pasar tradisional di pasar BSD Serpong, bagaimana implementasi kebijakan di pasar Manis Purwokerto, serta bagaimana kebijakan revitalisasi pasar tradisional untuk pengembangan pasar tradisional pada umumnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk studi kasus terpancang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses modernisasi pasar tradisional di pasar BSD Serpong telah mengintegrasikan antara modernisasi fisik dan non fisik. Implementasi Kebijakan revitalisasi Pasar Tradisional di Pasar Manis Purwokerto baru pada aspek fisik. Sementara aspek manajemen, ekonomi, dan sosial sudah diupayakan namun belum maksimal. Kebijakan revitalisasi pasar tradisional di Indonesia seharusnya mencangkup aspek fisik, manajemen, sosial, dan ekonomi secara keseluruhan.Kata kunci: Kebijakan, Implementasi, Revitalisasi, Pasar Tradisional
Examining the Internet Quota Subsidy Policy in Indonesia Sajida Sajida; Ranjani Ranjani
Iapa Proceedings Conference 2020: Proceedings IAPA Annual Conference
Publisher : Indonesian Association for Public Administration (IAPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30589/proceedings.2020.411

Abstract

The pandemic in Indonesia requires a moving from offline learning to online learning to reduce the spread of COVID-19. However, that practice facing some problem like the increment households spending for internet access, and inequality access technology. As a form of accountability and responsibility for these problems, the Indonesian government by the Ministry of Education and Culture made a policy of subsidizing internet quota for all teachers, students, and lecturers for four months. This subsidy was made to support distance learning during the pandemic. This article aims to examine the implementation of the internet quota subsidy policy. The literature review method is carried out by looking at previous research related to aid/subsidies policies during the crisis, policy implementation, and internet quota subsidy in Indonesia. The sources were collected from articles, reports, and mass media. The results show that looking at the output and the initiation, this policy has been running quite well as part of the government's agility response. However, this policy was not effective enough to support distance learning during the pandemic as a whole in Indonesia. Several findings indicate there is inequality of internet access in some outlying areas where the benefits of this policy cannot be felt.
Implementasi Kebijakan Work Form Home (WFH) di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyumas Oti Kusumaningsih; Ranjani Ranjani; Sartono Sartono; Aditya Garik Waskita Nugraha
Jurnal Administrasi Publik Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jap.v13i1.15637

Abstract

The Covid-19 pandemic urges the government to take preventive steps from the transmission of Covid-19. One of the policies adopted by the government is the change in the work system to work from home or Work From Home (WFH). This study aims to analyze how the implementation of work from home (WFH) policies in the Communication and Information Office of Banyumas Regency. The method used in this research is a qualitative method in the form of a fixed case study. The results of this study indicate that the implementation of the Work From Home Policy at the Communication and Information Office of Banyumas Regency has been able to fulfill the spatial aspect well, namely in the form of transforming the personal space of the employee's house at the Banyumas Regency Communication and Information Office by maximizing various existing devices and technologies that are considered comfortable to work with. In terms of time, employees of the Banyumas Regency Communication and Information Office are able to adapt to two different time situations, namely cyclic time and linear time. This shows that the harmonization of official and family support is able to fulfill the time aspect well. Meanwhile, in the aspect of social roles, the Banyumas Regency Communication and Information Office is able to provide good work productivity by aligning the role of personal narratives as an employee, husband or wife and as a parent.
Penguatan Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Susukan Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Suryoto Suryoto; Anggara Setya Saputra; Devit Bagus Indranika; Ranjani Ranjani; Chamid Sutikno
Jurnal Pengabdian Masyarakat Tapis Berseri (JPMTB) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Tapis Berseri (JPMTB) (Edisi Oktober)
Publisher : Pusat Studi Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.152 KB) | DOI: 10.36448/jpmtb.v1i2.23

Abstract

Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu upaya yang sangat penting dalam mendorong penguatan ekonomi masyarakat. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki fungsi sebagai upaya menciptakan pembedayaan masyarakat melalui pengelolaan potensi desa yang dimiliki agar mampu dimanfaatkan secara maksimal. Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Desa Susukan Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengutan kelembagaan BUMDes agar mampu memaksimalkan fungsi- fungsi bisnis dan fungsi pemberdayaan masyarakat. Upaya-upaya yang dialkukan dalam rangka penguatan kelembagaan BUMDes menjadi titik perhatian utama agar dapat mencapai suatu tujuan yang disepakati bersama-sama oleh berbagai pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan pengelolaan BUMDes Mitra Usaha Makmur di Desa Susukan, Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Melalui penguatan kelembagaan tersebut, diharapkan mampu meningkatkan kinerja dari masing masing pengurus dan memahami dari peran dan fungsi masing-masing lini serta meningkatkan perekonomian masyarakat dalam menciptakan kesejahteraan secara merata. Sebagai wujud adanya keberadaan BUMDes tentu prioritas dalam pencapaian ialah memberikan kontibusi bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah desa. Maka kehadiran pengabdian kepada masyarakat mengenai Penguatan Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Susukan Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas dianggap penting untuk dilaksanakan.
Perancangan Manajemen Bumdes dalam Meningkatkan Perekonomian Desa di Desa Beji Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Suryoto Suryoto; Oti Kusumaningsih; Devit Bagus Indranika; Anggara Setya Saputra; Ranjani Ranjani
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/pakmas.v2i2.1260

Abstract

The existence of Law Number 6 of 2014 concerning Villages makes the village a strategic autonomous region. This can be a challenge for the village to take advantage of all the potential that exists, especially in improving the economy of the community. BUMDes is one of the efforts to improve the village economy. BUMDes is considered a business entity that supports the village economy if it is managed properly. But in reality, BUMDes in Indonesia are still far from expectations. The problem that often arises is in the management of BUMDes itself, especially in Beji Village, Kedungbanteng District, Banyumas Regency. The service method used is a focus group discussion (FGD) technique where the method uses qualitative data collection conducted by means of interviews guided by a moderator. The results shown are the response and support for every aspect, namely from the village government, community leaders and the general public. This is the first step and strategy in stimulating the community to achieve the goals of this service. The Beji Village BUMDes management design has begun to be initiated again with more professional and credible management so that the functions and roles of BUMDes can run according to the expectations of all parties. This is indicated by the re-recruitment of BUMDes managers in accordance with the standards. In addition, Beji Village BUMDes management has been systematized and structured, starting from the preparation of BUMDes planning, BUMDes management to BUMDes reporting and accountability forms.
Sound Governance Analysis: Local Government Partnership Model In Village Community Empowerment Suryoto Suryoto; Paulus Israwan Setyoko; Ranjani Ranjani Ranjani
Journal of Governance Volume 7 Issue 4: (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jog.v7i4.16656

Abstract

Sound governance reviews the partnership model between regions and civil society and international actors. International actors used as the unit of analysis in this study are PT Hyup Syung Purbalingga. This research is motivated by the results of a preliminary pre-survey, namely the absence of sustainability in the Padamara Village Community Empowerment Program conducted based on a partnership between the Padamara village government, PT Hyup Sung, and the Bojanegara Village Community. This study will further analyze the issue of partnership in Bojanegara Village Community Empowerment from a sound governance perspective, focusing on the involvement of PT Hyup Syung as an international actor in the process. This study is a type of descriptive research with a qualitative approach. Data obtained through key informants (key people) are determined purposively (purposive). The key person in this study is the executor of the Local Government, while other informants are some officials from PT. Hyup Sung Indonesia, and the villagers who were touched by the program were then determined by a snowball. In addition, documentation and observation studies are also used to capture relevant data. The presence of international parties participating in community empowerment in Indonesia, especially in the Purbalingga Regency, has not been realized as a potential. This is due to the limited resources of local governments as the sole actor in development, which should force the government to maximize any potential resource support from outside sources, whether private, public, or international. The form of partnership is an ideal desired by sound governance but has not been understood by the government at both the Purbalingga Regency government level and the Bojanegara village government level. In other words, positive partnerships between local governments, village governments, and NGOs have not occurred under the management of PT. Hyup Sung Indonesia.
Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Menjadi Bahan Kerajinan Bernilai Ekonomi di Desa Beji Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Suryoto Suryoto; Ranjani Ranjani; Devit Bagus Indranika; Anggara Setya Saputra; Oti Kusumaningsih; Chamid Sutikno
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.543

Abstract

Pencemaran sampah berdampak pada manusia, tumbuhan, dan lingkungan (air). Pada manusia menimbukan berbagai macam penyakit terutama yang berasal dari bakteri, selain itu pada tumbuhan pencemaran sampah berdampak kepada menurunnya kualotas tanaman, serta pada air akan berdampak kepada pencemaran air. Hal yang secara nyata terlihat adanya pencemaran sampah bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat akan terkena dampak negatif dari pencemaran limbah, dan pengelolaan limbah yang tidak tepat akan mengakibatkan penyebaran virus termasuk polio, mielitis, dan hepatitis serta penyakit lainnya.  Metode pengabdian ini menggunakan metode focus group discussion (FGD) yang dilakukan dengan diskusi kelompok yang dipandu oleh moderator. Hasil pengabdian ini adalah meningkatkan sadar masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi barang bernilai ekonomi. Selain itu meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah desa dan sektor lain untuk saling bersinergi menciptakan lingkungan Desa Beji yang bebas sampah.
Village Government Business Management (Study On Bumdes In Susukan Subdistrict, Sumbang District, Banyumas Regency) Suryoto Suryoto; Paulus Israwan Setyoko; Denok Kurniasih Kurniasih; Ranjani Ranjani Ranjani
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Administrasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jia.v19i2.888

Abstract

Government business management is a reflection of the application of the new public management paradigm with the aim of improving the economy, and achieving efficiency and effectiveness. The purpose of this study is to analyze and describe the implementation of business principles in the management of BUMDes to improve PADes and the village economy. The research method used is descriptive qualitative research method, with data collection methods through in-depth interviews, observation and documentation. Meanwhile, the data analysis method was carried out using an interactive analysis model. The results of the study indicate that business planning in managing BUMDes can still be made in a simple format and does not involve the participation of local villagers. Even though it is made simply, the Susukan BUMDes continues to run with the encouragement and commitment of the Susukan Village Head. As an effort to motivate BUMDes management, it is carried out through a payroll system. The Village Head is directly involved in the process of implementing his business, starting from the preparation of plans, socialization, to the implementation of control over the business being run and reporting. In addition, the Susukan Village Head also established various collaborations with various stakeholders as a form of encouragement to the BUMDes management.
PENDAMPINGAN BAGI GURU PAUD MEKAR SARI KELURAHAN KRANJI TENTANG MEDIA LITERASI ANAK USIA DINI Esti Ningrum; Wahyu Hariadi; Ranjani Ranjani
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9775

Abstract

Kemajuan teknologi yang semakin pesat ini menuntut masyarakat untuk dapat menyesuaikan diri, tak terkecuali bagi anak usia dini. Sehingga menjadi penting untuk memberikan bekal mengenai media literasi bagi anak usia dini. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat di sekitar PAUD Mekar Sari Kelurahan Kranji, khususnya kepada orangtua, guru, seluruh lapisan masyarakat lain yang kemungkinan memiliki keterbatasan pemahaman berkaitan dengan media literasi sehingga mendapatkan pemahaman berkaitan dengan pentingnya media literasi bagi anak usia dini. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pendamping Universitas Wijayakusuma Purwokerto ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan pendampingan. Dari beberapa sosialisasi dan pendampingan yang diberikan oleh tim pendamping, guru PAUD Mekar Sari dan masyarakat Kelurahan Kranji kemudian dapat turut mengembangkan dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya media literasi untuk ditanamkan kepada anak sejak usia dini, untuk kemudian dapat dipraktikan secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari-harinya.
DAMPAK TRANSFORMASI PENDIDIKAN MELALUI “MOOCs” DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 5.0 Alfriansa Agustina; Farida Nur Aini; Ranjani Ranjani
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 10, No 1 (2023): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dak.v10i1.9793

Abstract

Era revolusi industry 4.0 berdampak langsung bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya ditujukan bagi kemajuan kehidupan masyarakat. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai kecukupan potensi dalam menghadapi era tersebut. Era revolusi industry 4.0 saat ini telah berkembang menjadi 5.0 dimana masyarakat sebagai pusat kegiatan yang berkolaborasi dengan teknologi baik dalam segi AI maupun IoT. Berbagai perubahan tersebut mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru, seperti pengaplikasian MOOCS dalam proses pembelajaran. MOOCs pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006 dan menjadi metode pembelajaran yang populer pada tahun 2012. Meskipun ada kekhawatiran bahwa hal itu dapat menyebabkan stagnansi dan menurunkan kualitas pendidikan tinggi, MOOCs dapat mendefinisikan kembali konsep pendidikan universitas dengan memberikan kesempatan belajar baru bagi mahasiswa dan untuk memperoleh keterampilan terbaik untuk berkembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literatur review. Dengan menekankan pada kekuatan menganalisis data berupa ide dan konsep yang mengarah pada pembahasan. Berdasarkan analisis tersebut dapat dikatakan bahwa MOOCs ini merupakan bentuk terwujudnya dari transformasi pendidikan di era society 5.0. namun MOOCs dapat membawa peluang bagi mahasiswa, tetapi pada saat yang sama mungkin menjadi ancaman bagi perguruan tinggi dan lembaga sekolah yang lebih lemah karena mahasiswa mungkin lebih suka mendaftar untuk kursus online daripada yang fisik.