Articles
SEMI-HOMOMORFISMA BCK-ALJABAR
A, Deffyana Prastya;
suryoto, suryoto
MATEMATIKA Vol 13, No 3 (2010): JURNAL MATEMATIKA
Publisher : MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (96.962 KB)
A BCK-algebra is one of the algebraic structure generated over an abelian group. So that, some concepts in group also can be found this structure, for instance, if at a group we have a homomorphism, then at the BCK-algebras we also have a homomorphism, exactly a homomorphism of BCK-algebras. In this paper we discussed a semi-homomorphism of BCK-algebara as generalization of a homomorphism of BCK-algebras. It can be shown every homomorphism of BCK-algebras is a semi-homomorphism of BCK-algebras, conversely not true. By utilizing concept of ideal of BCK-algebras can be proved a semi-homomorphism of BCK-algebras is a homomorphism of BCK-algebras.
K-ALJABAR
ISWATI, ISWATI;
suryoto, Suryoto
MATEMATIKA Vol 13, No 1 (2010): JURNAL MATEMATIKA
Publisher : MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (573.304 KB)
K-algebra is an algebra structure built on a group so that characters of a group will apply also at K-algebra. If at group there is subgroup and homomorfism group, hence at K-algebra there is K-subalgebra and K-homomorfism. By using characters of group, will be proved characters applied at K-algebra. Â
K–ALJABAR HIPER
Suryoto, Suryoto
MATEMATIKA Vol 14, No 2 (2011): JURNAL MATEMATIKA
Publisher : MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (15.303 KB)
In this paper will be introduced a form of hyper algebraic structure called a hyper K-algebra and proved the main properties of this algebraic structure. By utilizing the concept of scalar element and simple property of this structure, will be reviewedthe specified forms of this structure and equivalency of them, corresponding to implicative conditions (weak, strong). The discussion only at the structure of hyper algebra of orderthree
AUTOMORFISMA GRAPH
Suryoto, Suryoto
MATEMATIKA Vol 4, No 3 (2001): Jurnal Matematika
Publisher : MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (40.469 KB)
Automorfisma dari graph sederhana G adalah suatu permutasi P dari himpunan titik – titik dari G yang bersifat mengawetkan ketetanggaan. Misalkan A matriks ketetanggaan dari G, maka syarat perlu dan cukup P suatu automorfisma adalah berlakunya hubungan PA = AP, dengan P adalah matriks (permutasi) penyajian dari P. Pada tulisan ini hanya akan dikaji graph transitif titik dan graph transitif sisi dengan memanfaatkan konsep aksi dan orbit dari suatu grup. Diperlihatkan juga bahwa kedua tipe graph di atas saling bebas, yaitu bahwa graph transitif titik belum tentu transitif sisi demikian juga berlaku sebaliknya, graph transitif sisi tidak harus berakibat graphnya transitif titik.
NEUTROSOFIK LIMIT DAN PENGHITUNGANNYA
Suryoto, Suryoto
MATEMATIKA Vol 19, No 3 (2016): Jurnal Matematika
Publisher : MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (213.408 KB)
Neutrosophic limit means the limit of a neutrosophic function. This article discusses the neutrosophic limit and the algebraic aspects related, including neutrosophic function, neutrosophic mereo-limit, neutrosophic limit and it’s calculation. The rules and the calculation method of neutrosophic limit similar to the rules and the method for calculating the classical limit, only the role of independent variables in the classical limit is taken over by a closed interval which is a subset of the set of real numbers.Â
¬¬MATRIKS STOKASTIK GANDA DAN SIFAT-SIFATNYA
suryoto, suryoto
MATEMATIKA Vol 6, No 1 (2003): Jurnal Matematika
Publisher : MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (47.017 KB)
Suatu matriks tak negatif dikatakan stokastik ganda, jika jumlah entri-entri pada tiap baris dan tiap kolomnya sama dengan 1. Karakterisasi yang tampak dari matriks jenis ini adalah mempunyai entri pada diagonal yang positif dan diantara sifat penting dari matriks ini adalah perkalian antara matriks stokastik ganda menghasilkan matriks stokastik ganda lagi. Pada tulisan ini akan dibahas matriks stokastik ganda di atas beserta sifat-sifat pentingnya. Juga dipelajari hubungan matriks jenis ini dengan matriks orthostokastik dan matriks uniter-stokastik.
SUBRUANG MARKED
suryoto, Suryoto
MATEMATIKA Vol 4, No 1 (2001): JURNAL MATEMATIKA
Publisher : MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (63.818 KB)
Misalkan V suatu ruang vektor berdimensi hingga atas lapangan kompleks C, T operator linier nilpoten pada V dan  W subruang T-invariant dari V. W dikatakan marked jika terdapat basis Jordan untuk W yang dapat diperluas menjadi basis Jordan untuk V. Dalam tulisan ini ditunjukkan bahwa suatu basis Jordan untuk W dapat diperluas menjadi basis Jordan untuk V jika dan hanya jika basis tersebut mempunyai sifat ketetapan dan sifat kedalaman. Syarat perlu dan cukup suatu subruang T-invariant adalah marked juga diberikan secara geometri dengan memanfaatkan Inti dan Peta dari T. Â
METODE SIMPLEKS PRIMAL-DUAL PADA PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN TRAPEZOIDAL
Irawanto, Bambang;
Djuwandi, Djuwandi;
Suryoto, Suryoto;
Handayani, Rizky
MATEMATIKA Vol 19, No 3 (2016): Jurnal Matematika
Publisher : MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (198.268 KB)
Program linier dengan koefisien fungsi tujuan bilangan trapezoidal fuzzy (FNLP) dan program linier dengan variabel trapezoidal fuzzy (FVLP) merupakan bentuk dari program linier fuzzy tidak penuh. FNLP memiliki bentuk bilangan trapezoidal fuzzy hanya pada koefisien fungsi tujuannya saja, sedangkan FVLP memiliki bentuk bilangan trapezoidal fuzzy pada variabel keputusan dan konstanta ruas kanannya. Kasus minimasi dari FNLP dan FVLP dapat diselesaikan dengan metode simpleks dual. Bentuk bilangan trapezoidal fuzzy harus diubah ke bentuk bilangan crisp terlebih dahulu dengan menggunakan fungsi peringkat untuk menentukan entering variable dan leaving variablenya.Nilai fungsi tujuan optimalyang dihasilkan berupa bilangan trapezoidal fuzzy dan bilangan crisp.
EKSISTENSI DAN KETUNGGALAN LAPANGAN HINGGA
Suryoto, Suryoto
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 17 Issue 3 Year 2009
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4705.958 KB)
ABSTRAK--Lapangan merupakan salah satu bentuk gelanggang yang mempunyai sifat-sifat yang cukup menarik untuk dikaji, khususnya lapangan yang banyaknya unsur berhingga atau yang lebih dikenal dengan lapangan hingga. Yang menarik dari lapangan hingga adalah banyaknya unsur yang terkandung di dalamnya, yang ditentukan sepenuhnya oleh suatu bilangan prima yang merupakan Karakteristik lapangan tersebut. Pada makalah ini akan dikaji eksistensi dan ketunggalan lapangan hingga dengan order atau banyaknya unsur yang terkandung di dalamnya merupakan perpangkatan suatu bilangan prima yang merupakan karakreristiknya, melalui dua buah pendekatan, yaitu pendekatan melalui ruang vektor dan pendekatan dengan suku banyak.Kata kunci : Karakteristik, order, suku banyak monik tak-tereduksi, ruang vektor
BCK-ALJABAR HIPER
Yunitasari, Dewi;
Suryoto, Suryoto
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 18 Issue 2 Year 2010
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4921.743 KB)
ABSTRAK---Suatu BCK-aljabar hiper dapat dipandang sebagai BCK-aljabar dimana peran operasi biner yang berlaku pada BCK-aljabar diambil alih oleh operasi hiper yang berlaku pada BCK-aljabar hiper. Kemudian karena operasi hiper merupakan pemetaan dari himpunan ke keluarga himpunan sehingga operasi hiper yang berlaku pada BCK-aljabar hiper merupakan pemmuman dari operasi biner yang berlaku pada BCK-aljabar. Karena BCK-aljabar hiper dapat dipandang sebagai BCK-aljabar sehingga sifat-sifat yang berlaku padaBCK-aljabar juga berlaku pada BCK-aljabar hiper. Dengan menggunakan sifat-sifat yang berlaku pada BCK-aljabar, akan dibuktikan sifat-sifat yang berlaku pada BCK-aljabar hiper. Kemudian diberikan juga relasi yanglebih khusus yang berlaku pada BCK-aljabar hiper yang dinamakan relasi hiper.Kata kunci : BCK-aljabar, BCK-aljabar hiper, operasi hiper, relasi hiper.Permalink : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/3137