BRANSIKA, DIEN MUHAMMAD ISMAL
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH (MDTA) TARBIYATUL ATHFAL DESA PULAU TUJUH DALAM PEMBINAAN GENERASI MUDA BRANSIKA, DIEN MUHAMMAD ISMAL; SESMIARNI, ZULFANI; ISWANTIR, ISWANTIR
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i1.4159

Abstract

Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) has a strategic role in shaping the morals and character of the younger generation through Islamic religious education. This study aims to analyze the role of MDTA Tarbiyatul Athfal Desa Pulau Tujuh in fostering the younger generation, the coaching methods used, and their impact on student character. Using a qualitative approach with a phenomenological method, this study was conducted through observation, interviews, and documentation for two months. The results of the study indicate that MDTA Tarbiyatul Athfal plays a role as a moral fortress by instilling religious values, such as honesty, discipline, and responsibility, through learning the Qur'an, aqidah, and morals. Coaching methods include lectures, talaqqi, worship practices, and teacher role models. The positive impacts of education at MDTA include increasing religious understanding, forming disciplined behavior, strengthening worship practices, and reducing negative behavior. This study concludes that MDTA contributes significantly to forming a young generation that is religious and has noble morals. This success shows the importance of ongoing support from various parties to improve the quality of education at MDTA. ABSTRAKMadrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) memiliki peran strategis dalam membentuk moral dan karakter generasi muda melalui pendidikan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran MDTA Tarbiyatul Athfal Desa Pulau Tujuh dalam membina generasi muda, metode pembinaan yang digunakan, serta dampaknya terhadap karakter siswa. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi selama dua bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MDTA Tarbiyatul Athfal berperan sebagai benteng moral dengan menanamkan nilai-nilai religius, seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab, melalui pembelajaran Al-Qur'an, akidah, dan akhlak. Metode pembinaan meliputi ceramah, talaqqi, praktik ibadah, dan keteladanan guru. Dampak positif pendidikan di MDTA meliputi peningkatan pemahaman agama, pembentukan perilaku disiplin, penguatan praktik ibadah, dan berkurangnya perilaku negatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa MDTA berkontribusi signifikan dalam membentuk generasi muda yang religius dan berakhlak mulia. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MDTA.
NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI LUBUK LARANGAN DESA MUARA LANGEH KECAMATAN TABIR BARAT KABUPATEN MERANGIN BRANSIKA, DIEN MUHAMMAD ISMAL; APRISON, WENDRA; DARMAYA, YESI
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i4.4166

Abstract

This research is based on the background in the implementation of the lubuk laangan tradition, the people of Muara Langeh village, especially their youth, only participate in the implementation of the fish harvesting tradition but not many know the educational value that exists in the tradition of lubuk larangan, based on this background, research on the value of education in the tradition of lubuk larangan Muara Langeh village West Tabir District Merangin Regency, the purpose of the study was to find out the process of organizing the tradition of lubuk larangan and find out the educational value for youth in the tradition of lubuk larangan Muara Langeh village West Tabir District Merangin Regency. This research uses qualitative methods, ethnographic approaches, data collection techniques through observation, interviews, and documentation, research informants using purposive sampling, data analysis techniques with data reduction, data display, and conclosing drawing or verification, data validity guarantee techniques with data source triangulation. The results of this study obtained that the process of organizing the tradition of lubuk lubuk larangan or cokau fish which begins with closing the lubuk larangan area, monitoring the lubuk larangan area, and harvesting fish in the lubuk larangan. has educational value in the tradition of lubuk larangan in the form of social value, togetherness, kinship, honesty value, compliance value, responsibility value, and cultural preservation value and can foster a spirit of cooperation between individuals and community groups and train or cadre new generations in managing lubuk larangan which is preserved to this day and this they pass on to their children and grandchildren so that the tradition of lubuk larangan continues to the next generation. The suggestion is for the younger generation to be used as motivation and preserve and civilize the educational value in the Lubuk Larangan tradition. ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi dalam pelaksanaan tradisi lubuk laangan, masyarakat desa Muara Langeh khususnya pemuda mereka hanya ikut serta dalam pelaksanaan tradisi panen ikan tetapi tidak banyak yang mengetahui akan nilai pendidikan yang ada dalam tradisi lubuk larangan,berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tentang nilai pendidikan dalam tradisi lubuk larangan desa Muara langeh Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses penyelengaraan tradisi lubuk larangan dan mengetahui nilai pendidikan bagi pemuda dalam tradisi lubuk larangan desa Muara Langeh Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin. penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Pendekatan etnografi,Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi,informan penelitian menggunakan purposive sampling, Teknik analisis data dengan reduksi data, display data, dan conclosing drawing atau verification,teknik penjamin keabsahan data dengan triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa proses penyelengaraan tradisi lubuk lubuk larangan atau cokau ikan yang diawali dengan penutupan wilayah lubuk larangan, pengawasan wilayah lubuk larangan,dan panen ikan di lubuk larangan. mempunyai nilai pendidikan dalam tradisi lubuk larangan berupa nilai sosial, kebersamaan,kekeluargaan,nilai kejujuran,nilai kepatuhan,nilai tanggung jawab,dan nilai pelestarian budaya serta dapat menumbuhkan semanggat kerjasama antar individu maupun kelompok masyarakat dan melatih atau mengkader generasi baru dalam mengelola lubuk larangan yang dilestarikan hingga saat ini dan hal ini mereka wariskan kepada anak dan cucu mereka agar tradisi lubuk larangan ini tetap berlanjut ke generasi selanjutnya. Sarannya untuk generasi muda agar bisa dijadikan motivasi dan melestarikan dan membudayakan nilai pendidikan dalam tradisi Lubuk Larangan.
PENERAPAN MODERASI BERAGAMA MELALUI PENDIDIKAN TOLERANSI DI SMA NEGERI (SMA N) 12 MERANGIN Bransika, Dien Muhammad Ismal; Hendri, Novi; Rozi, Syafwan; Hanani, Silfia
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i3.6617

Abstract

This study aims to look at the application of religious tolerance education in the context of religious moderation at SMA Negeri 12 Merangin, Jambi. Where SMAN 12 is a multi-religious school, and multi-religious organizations. Islam as the majority, secondly Catholicism, Protestantism.  The focus of the research includes the curriculum used, the application or implementation of tolerance values in the daily lives of students, and the impact of the application on inter-religious social interactions at school. The method used is descriptive qualitative. with a sociological approach to explore social interactions and meanings built by individuals in the school community, The informants of this research are Islamic Religious Teachers, Protestant Religious Coaches, protestants, Muslim students and Catholic Christian students, protestants. For data analysis using Miles and Huberman. The results showed that SMA Negeri 12 Merangin uses the Merdeka Curriculum, with teaching materials in the Islamic Religious Education and Budi Pekerti book which includes the topics of tasamuh, love for the country, and religious moderation. The school also has internal policies that support regular and collaborative interfaith religious activities. The practice of tolerance is evident in the daily lives of students and teachers. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pendidikan toleransi beragama dalam konteks moderasi beragama di SMA Negeri 12 Merangin, Jambi. Dimana SMAN 12 multi agama, dan multi organisasi keagamaan. Agama Islam sebagai mayoritas, kedua katolik, protestan.  Fokus kajian meliputi bagaimana kurikulum yang digunakan, penerapan atau implementasi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari siswa, serta dampak dari penerapan tersebut terhadap interaksi sosial lintas agama di sekolah. Metode yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. dengan pendekatan sosiologis untuk menggali interaksi sosial dan makna yang dibangun oleh individu dalam komunitas sekolah, Adapun informannya adalah Guru Agama Islam, Pembina Agama Protestan, protestan, siswa agami slam dan siswa agam Kristen katolik, protestan. Untuk anailisis data mengunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Negeri 12 Merangin menggunakan Kurikulum Merdeka, dengan materi ajar dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang mencakup topik tasamuh, cinta tanah air, dan moderasi beragama. Sekolah juga memiliki kebijakan internal yang mendukung kegiatan keagamaan lintas agama secara rutin dan kolaboratif. Praktik toleransi terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa dan guru, seperti kerja sama dalam kegiatan keagamaan, tolong-menolong, serta saling mengunjungi tanpa memandang latar belakang agama. Dampak dari penerapan nilai-nilai ini adalah terbentuknya suasana harmonis dan kebersamaan yang kuat di antara warga sekolah.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS MERANGIN Bransika, Dien Muhammad Ismal; Iswantir, Iswantir; Wati, Salmi; Husni, Arman; Zakir, Supratman
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v5i2.6213

Abstract

Islamic Religious Education (PAI) in Public Universities (PTU) has a strategic role in shaping the character of students who are moderate, religious, and moral. However, in practice, the implementation of PAI still faces various challenges that cause discrepancies between the ideal curriculum and factual implementation in the field. This study aims to examine the curriculum structure, integration of religious moderation values, challenges in developing teaching materials, and the perceptions of lecturers and students regarding the effectiveness of PAI learning at Merangin University. The method used is a qualitative approach with case studies, through observation, in-depth interviews, and documentation. The results of the study show that although the curriculum has referred to PMA No. 33 of 2021, its implementation is still textual, rigid, and has minimal contextualization. The learning method is dominated by lectures, teaching materials tend to be normative, and have not been effectively integrated with other disciplines. The Islamization of knowledge and the value of moderation have not been fully internalized in the learning process. Lecturers face pedagogical limitations, and students lack critical and creative space. This study recommends strengthening lecturer competencies, developing contextual teaching materials, and integrating Islamic values ??with contemporary science as strategies for renewing Islamic Religious Education at PTU. ABSTRAKPendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter mahasiswa yang moderat, religius, dan berakhlak. Namun dalam praktiknya, pelaksanaan PAI masih menghadapi berbagai tantangan yang menyebabkan terjadinya diskrepansi antara kurikulum ideal dan implementasi faktual di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur kurikulum, integrasi nilai-nilai moderasi beragama, tantangan pengembangan bahan ajar, serta persepsi dosen dan mahasiswa terhadap efektivitas pembelajaran PAI di Universitas Merangin. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kurikulum telah merujuk pada PMA No. 33 Tahun 2021, implementasinya masih bersifat tekstual, kaku, dan minim kontekstualisasi. Metode pembelajaran didominasi ceramah, bahan ajar cenderung normatif, serta belum terintegrasi dengan disiplin ilmu lain secara efektif. Islamisasi pengetahuan dan nilai moderasi belum diinternalisasi secara utuh dalam proses pembelajaran. Dosen menghadapi keterbatasan pedagogik, dan mahasiswa kurang mendapat ruang kritis dan kreatif. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kompetensi dosen, pengembangan bahan ajar kontekstual, serta integrasi nilai keislaman dengan keilmuan kontemporer sebagai strategi pembaruan PAI di PTU.