Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DENGAN METODE TALAQQI BAGI MINORITAS MUSLIMAH CAMBODIA Heriadi Heriadi; Katni Katni; Ayok Ariyanto
TARBAWI:Journal on Islamic Education Vol 5, No 1: April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/tarbawi.v5i1.567

Abstract

Abstract Khleang Village Kroch Chmaar District is a Muslim minority village in Cambodia. The condition Svay of Islam is still very limited in the quantity of Islamic education. Islamic educational institutions are still limited, there is an Islamic Foundation called SEPAMA which has an Islamic educational institution at the elementary school level, as well as being used as Al-Quran learning for Muslim women in Svay Khleang Village.Interestingly, even though they are 50 years old, they are very eager to learn the Koran, even when there is a blackout, they are still present learning to recite the Qur'an, which makes researchers interested in taking this research. The purpose of this research is to describe the implementation of Al-Qur'an learning with the Talaqqi Method for Muslim Women in Svay Khleyang Cambodia Village. To describe the results of the implementation of Al-Qur'an learning with talaqqi method for Muslim women. To describe the supporting and inhibiting factors of the implementation of Al-Qur'an learning with the talaqqi method for Muslimah Kampung Svay Khleang, Kroch Chmaar Cambodia District. This research is a qualitative study, collecting data using interviews, observations, documentation, which all of this is to answer related issues related to the study of Al-Qur'an Learning With the Talaqqi Method for Muslimah. Data analysis uses descriptive qualitative analysis. The findings of this research are: (1) The implementation of Al-Qur'an learning with the talaqqi method for Muslim women begins to read the Surah Al-Fatihah then imitated by mothers and continued reading juz 30 listened and followed, then read juz 29, juz 28, juz 1, juz 2 all listened and then followed by reading continuously until smoothly then another letter continued. Around 50 Muslim women participated, and it was held every Wednesday, Friday and Saturday at 18:30-20.30. (2) The results of the implementation of Al-Qur'an learning for Muslim women have improved very well, starting reading fluently, knowing the length of the short and wrong and there are memorized juz 30, and other selection letters such as Al-Mulk and Al-Waqiah and and pronounce the letters with proper and fluent and fluent reading of the makhroj. (3) Supporting factors for the implementation of Al-Qur'an learning with the talaqqi method for Muslim women, namely the teacher is proficient in reading the Qur'an and is fluent and equipped with adequate facilities and infrastructure. The inhibiting factor is the lack of human resources and a manual of the Qur'an and a reference book for the learning curriculum of the Qur'an. AbstrakKampung Svay Khleang Distrik Kroch Chmaar merupakan kampung minoritas muslim di Cambodia. Kondisi Islam masih sangat terbatas kuantitas pendidikan Islam. Lembaga  pendidikan Islam pun masih terbatas, terdapat sebuah Yayasan Islam bernama SEPAMA yang memiliki lembaga pendidikan Islam setingkat sekolah dasar, sekaligus digunakan sebagai pembelajaran Al-Quran bagi Para Muslimah di Kampung Svay Khleang. Menariknya walaupun umur mereka  50 tahun lebih mereka sangat bersemangat belajar al-Quran, bahkan  pada waktu mati lampu juga tetap hadir belajar mengaji Al-Qur’an hal ini yang menjadikan peneliti tertarik untuk mengambil penelitian ini. Tujuan Penelitia ini adalah mendeskripsikan implementasi pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode Talaqqi bagi Muslimah Kampung Svay Khleyang Cambodia. Untuk  mendeskripsikan hasil implementasi pembelajaran Al-Qur’an dengan metode talaqqi bagi muslimah.  Untuk  mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran Al-Qur’an dengan metode talaqqi bagi Muslimah Kampung Svay Khleang Distrik Kroch Chmaar Cambodia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dokomentasi, yang mana semua ini untuk menjawab terkait permasalahan terkait yang diteliti Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an Dengan Metode Talaqqi bagi Muslimah. Analisis data menggunakan analisis diskriptif kualitatif. Hasil temuan peneliti  ini adalah: (1) Implementasi pembelajaran Al-Qur’an dengan metode talaqqi bagi muslimah dimulai membaca surat Al-fatihah lalu ditirukan ibu-ibu dan dilanjutkan membaca juz 30 disimak dan diikuti, lalu membaca juz 29, juz 28, juz 1, juz 2 semua menyimak lalu diikuti bacaannya terus menerus hingga lancar baru dilanjut surat yang lain. Diikuti sekitar 50 muslimah, dan dilaksanakan setiap hari rabu, jumat dan sabtu pukul 18.30-20.30. (2) Hasil implementasi pembelajaran Al-Qur’an bagi muslimah mengalami peningkatan yang sangat baik mulai bacaannya lancar, mengetahui panjang pendeknya dan salahnya  serta ada yang hafal juz 30, dan surat pilihan lainnya seperti Al-Mulk dan Al-Waqiah dan  serta mengucapkan hurufnya dengan tepat serta bacaan makhrojnya fasih dan lancar. (3) Faktor pendukung implementasi pembelajaran Al-Qur’an dengan metode talaqqi bagi muslimah yaitu gurunya mahir dalam membaca Al-Qur’an dan fasih serta dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai. Faktor penghambat ialah kurangnya SDM dan buku panduan Al-Qur’an serta buku acuan kurikulum pembelajaran Al-Qur’an yang memadai.
Metacognitive and creative thinking skills through multisensory learning in art courses Sigit Dwi Laksana; Anip Dwi Saputro; Ayok Ariyanto
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 9, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jpsd.v9i2.a24952

Abstract

Learners experience a phase called formal operations, as stated by Jean Piaget in his theory of children's cognitive development. Where at this stage the learner begins to study as a whole by involving all the five senses, and in the learning process the learner needs creativity in building his cognitive, which of course is very closely related to metacognitive skills, in this case learning arts and skills, requires these two things as strengthening the foundation of ability and also increasing the creativity of the learner. Learning fine arts and skills is learning that focuses on and maximizes the five senses of students, which of course is very much in line with the concept of multisensory learning. Study this focus on the use of multisensory learning method used in learning eye studying art likeness, for knowing level creativity and skill metacognitive seen from in terms of multisensory learning
PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA GURU TK DHARMA WANITA 1 SUMBERJO GONDANG NGANJUK Muhammad Lukman Syafii; Azid Syukroni; Ayok Ariyanto
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/jppm.v4i2.1348

Abstract

Introducing English from an early age should be supported by adequate facilities and infrastructure. The teacher as a component of the learning process manager needs to understand the framework of early childhood thinking (AUD) so that learning management can be carried out properly. The problem that arises is that the kindergarten teachers complain that there is no syllabus for learning English in kindergarten, while learning English in kindergarten must be implemented as early as possible. This service aims to develop and apply an English learning syllabus in Kindergarten (TK). The method applied in this service is a workshop and the application of the workshop. The partner for this dedication is the Kindergarten Principal. The result of this dedication is the completion of the syllabus for learning English for Kindergarten and will apply it in further learning in the classroom. Some activities such as singing and telling stories can be included in the category of presentations and explanations, or games. Transition songs are used to accompany the change from one activity to the next. At that time, it was hoped that students could play while learning because the world of children is a world of play and they are also happy when they are invited to sing, of course, with material inserted.
MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DAN RELEVANSINYA TERHADAP PRESTASI NONAKADEMIK SISWA DI LEMBAGA PENDIDIKAN Rezi Arta Anggraini; Ayok Ariyanto; Azid Syukroni
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10 No. 02 Juni 2025 In Progres
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.24275

Abstract

Banyak lembaga pendidikan yang tidak memiliki manajemen ekstrakurikuler yang baik, berbeda dengan beberapa institusi lainnya. Saat ini, manajemen ekstrakurikuler yang efektif sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi siswa nonakademik dan mengembangkan keterampilan mereka. Salah satu contoh lembaga yang berhasil dalam hal ini adalah SD Muhammadiyah Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, termasuk pengkonsolidasian data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Validitas data dijamin melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah Ponorogo melibatkan perencanaan yang matang dengan diadakannya rapat kerja setiap awal tahun ajaran baru, pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan, serta evaluasi rutin untuk meningkatkan efektivitas program. Implikasi dari manajemen ekstrakurikuler yang ada di SD Muhamamdiyah Ponorogo yaitu salah satu diantaranya banyak masyarakat yang mendaftarkan anaknya disekolah tersebut serta pandangan baik masyarakat terhadap SD Muhamamdiyah Ponorogo yang mengedepankan prestasi siswa. Manajemen ekstrakurikuler yang baik di SD Muhamamdiyah Ponorogo dibuktikan dengan banyaknya prestasi siswa baik regional maupun nasional.