Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Moral dan Etika Jual Beli Perspektif Al-Qur'an dan Al-Hadits Musaiyana, Musaiyana; Fathonih, Ahmad
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 4 No. 3: Maret 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v4i3.7505

Abstract

Salah satu kegiatan muamalah yang penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam adalah jual beli. Islam memberikan pedoman yang tegas dan kuat mengenai prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam setiap transaksi yang melibatkan jual beli, sebagaimana yang diuraikan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Penelitian ini berupaya untuk mengkaji konsep jual beli melalui sudut pandang Al-Qur'an dan Hadits, dengan menekankan nilai-nilai penting kejujuran, transparansi, dan keadilan. Al-Qur'an dengan jelas melarang riba dan penipuan, sementara Hadits menguraikan hak-hak penjual dan pembeli, termasuk khiyar (pilihan untuk memilih barang yang dibeli) dan larangan gharar (ketidakpastian). Dengan menggunakan metodologi tinjauan pustaka, penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam Islam, jual beli melampaui sekadar transaksi ekonomi; ia berfungsi sebagai sarana untuk menumbuhkan keharmonisan sosial dan mencapai keadilan dalam masyarakat. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman mengenai bagaimana konsep jual beli dalam Islam yang dapat diterapkan dalam konteks ekonomi modern.
INTEGRASI FATWA DSN-MUI KE DALAM KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH (KHES): UPAYA FORMULASI HUKUM EKONOMI SYARIAH SEBAGAI PRODUK PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL Musaiyana, Musaiyana; Hasan Ridwan, Ahmad; Yunus Rusyana, Ayi
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 3 No. 2 (2025): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Islamic Law Doctoral Study Programme, Postgraduate UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v3i2.1929

Abstract

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah menjadi rujukan utama dalam praktik ekonomi syariah di Indonesia, namun keberadaannya belum memiliki kedudukan formal dalam struktur perundang-undangan nasional. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) hadir sebagai upaya kodifikasi fatwa-fatwa tersebut, tetapi posisinya masih bersifat non-positif hukum. Kesenjangan ini menimbulkan pertanyaan kritis terkait validitas, legitimasi, dan keberlakuan hukum fatwa dalam sistem hukum nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mekanisme integrasi fatwa DSN-MUI ke dalam KHES serta menilai kemungkinan KHES dirumuskan sebagai produk hukum nasional yang mengikat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan fokus pada pendekatan normatif, adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi fatwa ke dalam KHES memerlukan penataan ulang dalam aspek hierarki norma, prosedur legislasi, dan penguatan kelembagaan. Di mana penataan ini mencakup penegasan posisi KHES dalam struktur peraturan perundang-undangan agar memiliki legitimasi hukum yang setara dengan produk legislasi lainnya, dan perumusan mekanisme formal untuk mengadopsi fatwa DSN-MUI sebagai bagian dari norma hukum positif. Selain itu, diperlukan penguatan kelembagaan terhadap otoritas DSN-MUI melalui landasan hukum yang lebih eksplisit, agar proses integrasi fatwa tidak hanya bersifat normatif-teologis, tetapi juga konstitusional. Dengan demikian, proses formalisasi hukum ekonomi syariah melalui KHES dapat berjalan sinergis dengan sistem hukum nasional tanpa menimbulkan konflik yurisdiksi atau dualisme norma. Kebaruannya terletak pada pendekatan antara hukum Islam dan sistem legislasi nasional serta peta jalan legislasi KHES. Adapun kontribusinya adalah untuk memperkuat legitimasi hukum ekonomi syariah melalui rekognisi formal dalam sistem perundang-undangan nasional.
Pandangan Terkait Riba, Bunga Bank, Serta Sistem Bagi Hasil Menurut Ulama Klasik Dan Ulama Kontemporer Musaiyana, Musaiyana; R. Ira Laksana Dewi; Oyo Sunaryo Mukhlas; Atang Abd Hakim
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7146

Abstract

Artikel ini membahas mengenai pandangan serta pemikiran ulama klasik dan kontemporer terkait aturan, riba, bunga bank, serta mengenai bagi hasil. Perdebatan mengenai apakah bunga yang dikenakan oleh bank termasuk riba yang diharamkan dalam Islam telah menjadi isu penting dalam perkembangan ekonomi modern, terutama dalam konteks perbankan syariah. Adapun penelitian ini merupakan penelitian normatif yang datanya diambil dari studi kepustakaan (library research) serta menggunakan pendekatan kajian literatur, dimana data dikumpulkan dari sumber-sumber literatur utama dan sekunder, baik dari pemikiran ulama klasik maupun kontemporer, dan dianalisasis untuk mengambarkan perkembangan pemikiran mereka terkaiat norma riba, bunga bank, bagi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulama klasik umumnya menyamakan riba dengan segala bentuk tambahan dalam utang piutang, sementara beberapa ulama kontemporer memberikan perspektif yang lebih fleksibel terkait bunga bank, tergantung pada konteks dan dampaknya terhadap keadilan ekonomi. Kajian ini memberikan kontribusi bagi pemahaman lebih mendalam terkait praktik perbankan syariah dan pengembangan sistem ekonomi yang lebih adil.