Nadira, Khoirul
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Guru dengan Upaya Pencegahan tentang Cedera pada Anak Usia 6-12 Tahun di 3 SD Sumberejo Nadira, Khoirul; Wardiyah, Ariyanti; Setiawati, Setiawati
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i1.16662

Abstract

ABSTRACT The incidence of injuries in Indonesia in 2022 is 9.7%. This prevalence has increased compared to 2014, namely 7.3% and 2007, 7.9%. The prevalence of injuries at ages 1-4 years was 8.2% and at ages 5-14 years was 12.1% and the highest prevalence of injuries occurred in school children, namely 13%. Meanwhile, the prevalence of injuries in Lampung province in 2020 was 8.9% and in 2021 it increased to 9.8%. It is known that there is a relationship between teacher knowledge and efforts to prevent injuries in children aged 6-12 years at 3 Sumberejo Elementary Schools in 2024. This type of quantitative research uses a cross sectional approach. The population in this study were 91 teachers who taught at SD Negeri 2, 3 and 5 Sumberejo. A sample of 91 respondents used a total sampling technique. The data analysis used is univariate and bivariate analysis with the Chi-Square Test. The results of the research show that there is a significant relationship between teacher knowledge and efforts to prevent injuries in children aged 6-12 years at 3 Sumberejo Elementary Schools in 2024 with a p-value of 0.000. There is significant relationship between teacher knowledge and efforts to prevent injuries in children aged 6-12 years at 3 Sumberejo Elementary Schools. It’s hoped that this research can provide input for teachers to further increase their knowledge and efforts to prevent injuries to their students, especially when they are in the school environment. Keywords: Injuries, Children aged 6-12 years, Knowledge, Prevention, Teachers  ABSTRAK Insiden cedera di Indonesia pada tahun 2022 yaitu sebesar 9,7%. Prevalensi ini terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 7,3% dan tahun 2007 sebesar 7,9%. Prevalensi cedera pada usia 1-4 tahun sebesar 8,2% dan pada usia 5-14 tahun sebesar 12,1% dan prevalensi cedera tertinggi terjadi pada anak sekolah yaitu sebesar 13%. Sedangkan prevalensi cedera di provinsi Lampung pada tahun 2020 sebesar 8,9% dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 9,8%. Diketahui adanya hubungan pengetahuan guru dengan upaya pencegahan tentang cedera pada anak usia 6-12 tahun di 3 SDN Sumberejo Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 91 orang guru yang mengajar di SD Negeri 2, 3 dan 5 Sumberejo. Sampel 91 responden menggunakan teknik total sampling. Analisa data yang digunakan yaitu analisis univariate dan bivariate dengan Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan guru dengan upaya pencegahan tentang cedera pada anak usia 6-12 tahun di 3 SDN Sumberejo Tahun 2024 dengan nilai p-value 0.000.  Adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan guru dengan upaya pencegahan tentang cedera pada anak usia 6-12 tahun di 3 SDN Sumberejo. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan upaya pencegahan cedera pada siswa nya khususnya saat berada di lingkungan sekolah. Kata Kunci: Cedera, Anak usia 6-12 tahun, Pengetahuan, Pencegahan, Guru
Edukasi kejadian anemia pada ibu hamil yang memicu kegawatdaruratan maternal Wardiyah, Aryanti; Chrisanto, Eka Yudha; Zulhaida, Zulhaida; Nadira, Khoirul; Ladin, Juliawan; Sintia, Monica Bela Dwi; Rahmatika, Ida; Anjani, Ni Wayan Oktavia; Putri, Mia; Prayogo, Idfy Dwi; Sari, Yunidha Puspita
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 3 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i3.445

Abstract

Background: Iron requirements increase during pregnancy to meet increased fetoplacental requirements, increase maternal red blood cell mass, and compensate for iron loss during birth. In more than 80% of countries worldwide, the prevalence of anemia during pregnancy exceeds 20% and is considered a major public health problem. Lampung Province, data shows that Bandar Lampung City has the highest number of cases of anemia in pregnant women, namely 1,975 cases (22.50%). Purpose: Increase the knowledge of pregnant and breastfeeding mothers regarding the prevention of anemia that triggers maternal emergencies. Method: The activity was carried out using lecture and presentation methods using leaflet media. Education was given to respondents regarding knowledge about anemia in pregnant and breastfeeding mothers, as well as regarding the prevention of anemia that can cause maternal emergencies. Results: Respondents were very enthusiastic about the material provided. In addition, several respondents who asked questions about the material on preventing anemia and were very interested in knowledge about anemia, none left the room before the community service activity was completed. One of the measures to prevent anemia is to consume foods rich in vitamins and minerals. Conclusion : Counseling activities on anemia can increase knowledge of preventing anemia in pregnant and breastfeeding mothers. Increasing knowledge will greatly help reduce the risk of several complications that endanger pregnant women and fetuses such as abortion, low birth weight and premature birth. So that indirectly it can suppress the occurrence of maternal emergencies. Keywords : Anemia; Education; Pregnant women; Prevention of anemia Pendahuluan: Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan fetoplasenta,  meningkatkan massa sel darah merah ibu, dan  mengkompensasi kehilangan zat besi selama kelahiran. Di lebih dari 80% negara di seluruh dunia, prevalensi anemia selama kehamilan melebihi 20% dan dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama. Provinsi Lampung, data menunjukkan bahwa Kota Bandar Lampung memiliki jumlah kasus anemia ibu hamil tertinggi, yaitu sebanyak 1.975 kasus (22,50%). Tujuan : Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui mengenai pencegahan kejadian anemia yang memicu kegawatdaruratan maternal.  Metode: Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah dan presentasi menggunakan media leaflet.  Edukasi diberikan kepada responden mengenai pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dan ibu menyusui, serta mengenai pencegahan kejadian anemia yang dapat menjadi penyebab terjadinya kegawatdaruratan maternal. Hasil: Responden sangat berantusias dengan materi yang diberikan. Selain itu, beberapa responden yang memberikan pertanyaan mengenai materi pencegahan anemia dan sangat tertarik dengan pengetahuan tentang anemia, tidak ada yang meninggalkan ruangan sebelum kegiatan pengabdian kepada masyarakat selesai dilakukan. Salah satu tindakan pencegahan anemia adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral.  Simpulan: Kegiatan penyuluhan tentang anemia dapat meningkatkan pengetahuan pencegahan kejadian anemia pada ibu hamil dan ibu menyusui. Dengan meningkatnya pengetahuan akan sangat membantu mengurangi resiko  beberapa komplikasi yang membahayakan ibu hamil dan janin seperti abortus, berat badan lahir rendah dan persalinan prematuritas. Sehingga secara tidak langsung dapat menekan terjadinya kegawatdaruratan maternal.
Efektifitas terapi tiup balon terhadap keperawatan pada pasien dengan asma Nadira, Khoirul; Novikasari, Linawati; Setiawati, Setiawati
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 5 (2025): October Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i5.1225

Abstract

Background: Asthma is a chronic, non-communicable disease characterized by recurrent attacks. Hypersensitivity results from a chronic inflammatory disease of the respiratory tract called asthma. Balloon therapy is a simple exercise that increases lung capacity by a certain amount each day. Purpose: To report on nursing care for children with asthma using balloon therapy. Method: This study used a qualitative descriptive approach conducted in the Kemiling sub-district of Bandar Lampung City in 2025. The research design used a descriptive research approach and a nursing care case study approach, including assessment, nursing diagnosis, planning, implementation, and evaluation. This case study describes the application of balloon therapy to children with asthma by Pediatric Nursing Care to reduce shortness of breath. Results: The intervention was administered for 3 days by measuring the respiratory rate and oxygen saturation after the intervention. On the first day, An. S's RR: 25x/m SpO2: 96% and An. O's RR: 24x/m SpO2: 97%. On the second day, An. S RR: 23x/m SpO2: 97% and in An. O RR: 22x/m SpO2: 98%. On the third day An. S RR: 22x/m SpO2: 98% and in An. O RR: 20x/m SpO2: 99%. Conclusion: Balloon blowing therapy can effectively reduce respiratory rate and increase oxygen saturation levels in children with asthma.   Keywords: Asthma; Balloon Blowing Therapy; Shortness of Breath.   Pendahuluan:  Asma  adalah  penyakit  kronis  tidak  menular  yang  ditandai dengan serangan berulang. Hipersensitivitas merupakan akibat dari penyakit peradangan kronis pada saluran  pernapasan  yang disebut  asma. Terapi balon adalah latihan sederhana yang membuat kapasitas paru-paru meningkat dalam jumlah tertentu setiap hari. Tujuan: Untuk membuat laporan asuhan keperawatan pada anak dengan asma menggunakan terapi tiup balon Metode: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung Tahun 2025. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan penelitian deskriptif dan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Studi kasus ini penerapan terapi meniup balon pada anak dengan asma oleh Asuhan Keperawatan Anak untuk menurunkan sesak nafas. Hasil: Intervensi diberikan selama 3 hari dengan mengukur respirasi rate dan saturasi oksigen setelah intervensi. Pada hari pertama An. S RR : 25x/m SpO2 : 96% dan pada An. O RR : 24x/m SpO2 : 97%. Pada hari kedua An. S RR : 23x/m SpO2 : 97% dan pada An. O RR : 22x/m SpO2 : 98%. Pada hari ketiga An. S RR : 22x/m SpO2 : 98% dan pada An. O RR : 20x/m SpO2 : 99%. Simpulan: Terapi ballon blowing efektif dapat menurunkan tingkat respirasi rate dan meningkatkan kadar saturasi oksigen pada anak dengan asma.   Kata Kunci : Asma; Sesak Nafas; Terapi Meniup Balon.