Prayogo, Idfy Dwi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Sosial Ekonomi, Status Gizi dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Prayogo, Idfy Dwi; Wandini, Riska; Aprina, Aprina
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i1.17425

Abstract

ABSTRACTThe incidence of anemia in pregnant women in Bandar Lampung City from January to November 2023, the highest anemia rate is in the Campang Community Health Center at 29.51%, the second is at the Kedaton Community Health Center at 28.54%, the third is at the Kedaton Community Health Center at 28 .54%, and fourth place at Sukamaju Health Center 23.71%. Objective to determine the relationship between socio-economic, nutritional status and compliance with the consumption of iron tablets with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of the Kedaton Community Health Center, Bandar Lampung City in 2024. This research collects data using quantitative methods with a Cross Sectional Analytical Survey design. The sample in this study consisted of 45 respondents using a purposive sampling technique. The research instrument used the EasyToch GCHb type ET-321 Hb check tool and a questionnaire sheet. The results of this research were tested with statistical tests using the Chi Square test. There is a relationship between nutritional status and the incidence of anemia in pregnant women with a p-value of 0.000. There is a socio-economic relationship with the incidence of anemia in pregnant women with a p-value of 0.000. There is a relationship between adherence to taking Fe tablets and the incidence of anemia in pregnant women with a p-value of 0.000. There is a relationship between nutritional status, socio-economic status and adherence to consuming Fe tablets with the incidence of anemia in pregnant women. Keywords: Anemia, Pregnant Women, Related Factors  ABSTRAKAngka kejadian anemia pada ibu hamil di Kota Bandar Lampung pada bulan Januari sampai dengan November 2023, angka anemia tertinggi terdapat pada Puskesmas Campang sebesar 29,51%, urutan kedua Puskesmas Kedaton sebesar 28,54%, urutan ketiga pada Puskesmas Kedaton sebesar 28,54%, dan urutan keempat pada Puskesmas Sukamaju 23,71%. Diketahui hubungan sosial ekonomi, status gizi dan kepatuhan konsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2024.Penelitian ini mengumpulkan data dengan metode kuantitatif  dengan desain Survei Analitik pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 responden dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Instrumen penelitian menggunakan alat cek Hb EasyToch GCHb tipe ET-321 dan lembar kuesioner. Hasil penelitian ini diuji dengan uji statistik menggunkaan uji Chi Square. Terdapat hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan p-value 0,000. Terdapat hubungan sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan p-value 0,000. Terdapat hubungan kepatuhan mengonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan p-value 0,000. Terdapat hubungan antara status gizi, sosial ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Kata Kunci : Anemia, Ibu Hamil, Faktor-Faktor yang berhubungan
Edukasi kejadian anemia pada ibu hamil yang memicu kegawatdaruratan maternal Wardiyah, Aryanti; Chrisanto, Eka Yudha; Zulhaida, Zulhaida; Nadira, Khoirul; Ladin, Juliawan; Sintia, Monica Bela Dwi; Rahmatika, Ida; Anjani, Ni Wayan Oktavia; Putri, Mia; Prayogo, Idfy Dwi; Sari, Yunidha Puspita
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 3 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i3.445

Abstract

Background: Iron requirements increase during pregnancy to meet increased fetoplacental requirements, increase maternal red blood cell mass, and compensate for iron loss during birth. In more than 80% of countries worldwide, the prevalence of anemia during pregnancy exceeds 20% and is considered a major public health problem. Lampung Province, data shows that Bandar Lampung City has the highest number of cases of anemia in pregnant women, namely 1,975 cases (22.50%). Purpose: Increase the knowledge of pregnant and breastfeeding mothers regarding the prevention of anemia that triggers maternal emergencies. Method: The activity was carried out using lecture and presentation methods using leaflet media. Education was given to respondents regarding knowledge about anemia in pregnant and breastfeeding mothers, as well as regarding the prevention of anemia that can cause maternal emergencies. Results: Respondents were very enthusiastic about the material provided. In addition, several respondents who asked questions about the material on preventing anemia and were very interested in knowledge about anemia, none left the room before the community service activity was completed. One of the measures to prevent anemia is to consume foods rich in vitamins and minerals. Conclusion : Counseling activities on anemia can increase knowledge of preventing anemia in pregnant and breastfeeding mothers. Increasing knowledge will greatly help reduce the risk of several complications that endanger pregnant women and fetuses such as abortion, low birth weight and premature birth. So that indirectly it can suppress the occurrence of maternal emergencies. Keywords : Anemia; Education; Pregnant women; Prevention of anemia Pendahuluan: Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan fetoplasenta,  meningkatkan massa sel darah merah ibu, dan  mengkompensasi kehilangan zat besi selama kelahiran. Di lebih dari 80% negara di seluruh dunia, prevalensi anemia selama kehamilan melebihi 20% dan dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama. Provinsi Lampung, data menunjukkan bahwa Kota Bandar Lampung memiliki jumlah kasus anemia ibu hamil tertinggi, yaitu sebanyak 1.975 kasus (22,50%). Tujuan : Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui mengenai pencegahan kejadian anemia yang memicu kegawatdaruratan maternal.  Metode: Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah dan presentasi menggunakan media leaflet.  Edukasi diberikan kepada responden mengenai pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dan ibu menyusui, serta mengenai pencegahan kejadian anemia yang dapat menjadi penyebab terjadinya kegawatdaruratan maternal. Hasil: Responden sangat berantusias dengan materi yang diberikan. Selain itu, beberapa responden yang memberikan pertanyaan mengenai materi pencegahan anemia dan sangat tertarik dengan pengetahuan tentang anemia, tidak ada yang meninggalkan ruangan sebelum kegiatan pengabdian kepada masyarakat selesai dilakukan. Salah satu tindakan pencegahan anemia adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral.  Simpulan: Kegiatan penyuluhan tentang anemia dapat meningkatkan pengetahuan pencegahan kejadian anemia pada ibu hamil dan ibu menyusui. Dengan meningkatnya pengetahuan akan sangat membantu mengurangi resiko  beberapa komplikasi yang membahayakan ibu hamil dan janin seperti abortus, berat badan lahir rendah dan persalinan prematuritas. Sehingga secara tidak langsung dapat menekan terjadinya kegawatdaruratan maternal.
Pendidikan kesehatan mengenai pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran Furqoni, Prima Dian; Juliawan, Ladin; Sintia, Monica Bela Dwi; Natalia, Mutiara; Adhani, Neisa; Istawala, Anggun; Prayogo, Idfy Dwi; Fajrianti, Endah; Alam, Rama Rajasa Ferlanda; Saraswati, Ika
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 5 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i5.1178

Abstract

Background: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease with a steadily increasing prevalence, particularly among the elderly. Data from the International Diabetes Federation (IDF) in 2022 showed that the number of diabetes sufferers in Indonesia reached 19.5 million people and is expected to increase to 28.6 million by 2045. Based on the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), the prevalence of DM in those aged 15 years and older increased to 10.9%, with the highest rate in the 55–74 age group. In Pesawaran Regency, Lampung Province, the prevalence of DM reached 1.0%. Initial findings in Mutun Hamlet 7 indicate that most elderly people do not understand the importance of a healthy lifestyle in diabetes management. Health education is an effective strategy to increase awareness and independence in the elderly. Purpose: Increase knowledge and awareness of a healthy lifestyle through communicative educational activities tailored to the characteristics of elderly people with diabetes mellitus. Method: This activity was part of the Gerontology Nursing professional practice program held on Monday, June 2, 2025, in Dusun 7 Mutun. The methods used were lectures, discussions, and leaflet distribution. Ten elderly people with a history of diabetes participated. Results: This outreach activity had a positive impact on increasing the elderly's understanding of the importance of maintaining a balanced diet, engaging in light physical activity, and independently monitoring their blood sugar levels. Participants demonstrated active participation and stated that they gained new knowledge that they could apply in their daily lives. Conclusion: Health education has proven effective in increasing the knowledge of elderly people with diabetes about healthy lifestyles and encouraging them to become independent in managing their disease. Keywords: Diabetes mellitus; Elderly; Health education; Healthy lifestyle Pendahuluan: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat, terutama pada kelompok lanjut usia (lansia). Data International Diabetes Federation tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta orang dan diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, prevalensi DM pada usia ≥15 tahun meningkat menjadi 10.9%, dengan angka tertinggi pada kelompok usia 55–74 tahun. Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, prevalensi DM mencapai 1.0%. Temuan awal di Dusun 7 Mutun menunjukkan sebagian besar lansia belum memahami pentingnya pola hidup sehat dalam pengelolaan diabetes. Pendidikan kesehatan menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kemandirian lansia. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai pola hidup sehat melalui kegiatan edukasi yang komunikatif dan sesuai karakteristik lansia penderita diabetes mellitus. Metode: Kegiatan ini merupakan bagian dari praktik profesi Ners Keperawatan Gerontik yang dilaksanakan pada Senin, 02 Juni 2025, di Dusun 7 Mutun. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, serta pembagian leaflet. Jumlah peserta sebanyak 10 orang lansia dengan riwayat DM. Hasil: Kegiatan penyuluhan ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman lansia mengenai pentingnya menjaga pola makan seimbang, melakukan aktivitas fisik ringan, serta memantau kadar gula darah secara mandiri. Peserta menunjukkan partisipasi aktif dan menyatakan memperoleh pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Simpulan: Pendidikan kesehatan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia penderita DM tentang pola hidup sehat dan mendorong lansia memiliki kemandirian dalam pengelolaan penyakit.
Penerapan senam sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran Winarno, Rudi; Ladin, Juliawan; Sintia, Monica Bela Dwi; Natalia, Mutiara; Adhani, Neisa; Istawala, Anggun; Prayogo, Idfy Dwi; Fajrianti, Endah; Alam, Rama Rajasa Ferlanda; Saraswati, Ika
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 7 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i7.1202

Abstract

Background: Hypertension is a non-communicable disease that ranks among the leading causes of death worldwide. According to 2023 WHO data, the global prevalence of hypertension reached 33%, while in Indonesia it stood at 30.8%. In Pesawaran Regency, the Hanura Community Health Center reported 1,749 cases of hypertension, making it the fifth most common disease. In Dusun 7 Mutun, 58% of the 69 households are affected by hypertension. One non-pharmacological approach proven effective in lowering blood pressure is hypertension exercise. Purpose: Reducing Blood Pressure in Hypertensive Patients Through a Hypertension Exercise Intervention. Method: The intervention was conducted over three days (May 14–16, 2025) in Dusun 7 Mutun, Sukajaya Lempasing Village, Pesawaran Regency. Ten hypertensive respondents participated. The program included a brief educational session and practical hypertension exercises. Evaluation involved measuring participants’ blood pressure before and after the intervention (pre-test and post-test). Results: Obtaining a mean pre-test systolic blood pressure value of 155.5 mmHg with a standard deviation of 11,891 and a mean post-test value of 132.5 mmHg with a standard deviation of 11,365. While the mean pre-test diastolic blood pressure value was 96.0 mmHg with a standard deviation of 6,992 and a mean post-test value of 79.0 mmHg with a standard deviation of 7,379. Conclusion: Hypertension exercise has been proven effective as a non-pharmacological intervention for reducing blood pressure.   Suggestion: Hypertension exercise should be implemented on an ongoing basis as an integral part of the community’s healthy lifestyle. Keywords: Blood pressure; Hypertension; Hypertension exercise; Non-pharmacological intervention Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Data WHO tahun 2023 mencatat prevalensi hipertensi secara global mencapai 33%, sedangkan di Indonesia mencapai 30.8%. Di Kabupaten Pesawaran, data dari Puskesmas Hanura mencatat 1,749 kasus hipertensi, menempati urutan kelima penyakit terbanyak. Dan di Dusun 7 Mutun, 58% dari 69 keluarga mengalami hipertensi. Salah satu pendekatan nonfarmakologis yang terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah adalah senam hipertensi. Tujuan: Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi melalui intervensi senam hipertensi. Metode: Kegiatan dilakukan selama tiga hari (14-16 Mei 2025) di Dusun 7 Mutun, Desa Sukajaya Lempasing, Kabupaten Pesawaran. Melibatkan 10 responden penderita hipertensi. Intervensi dilakukan dalam bentuk edukasi singkat dan praktik senam hipertensi. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi (pre-test dan post-test). Hasil: Mendapatkan nilai mean tekanan darah sistolik pre-test sebesar 155.5 mmHg dengan standar deviasi 11.891 dan nilai mean post-test sebesar 132.5 mmHg dengan standar deviasi 11.365. Sedangkan nilai mean tekanan darah diastolik pre-test sebesar 96.0 mmHg dengan standar deviasi 6.992 dan nilai mean post-test sebesar 79.0 mmHg dengan standar deviasi 7.379. Simpulan: Senam hipertensi terbukti efektif sebagai intervensi nonfarmakologis yang dapat menurunkan tekanan darah. Saran: Senam hipertensi perlu diterapkan secara berkelanjutan sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat.
Efektivitas pemberian rebusan daun salam pada lansia dengan hipertensi dalam menurunkan tekanan darah Prayogo, Idfy Dwi; Rianty, Dian Asih; Winarno, Rudi
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 5 (2025): October Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i5.1586

Abstract

Background: Based on the results of the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), the prevalence of hypertension was 34.1%. In addition to pharmacological therapy, there are non-pharmacological therapies, better known as traditional (herbal) remedies, such as bay leaf decoction (Syzygium polyanthum), a plant that can be used as a remedy for various diseases, one of which is hypertension. Purpose: To describe family nursing care using bay leaf decoction to reduce blood pressure in elderly people with hypertension. Method: This descriptive study design used a case study approach. Family nursing care included assessment, nursing diagnosis, intervention, implementation, and evaluation. Blood pressure measurements were taken before the intervention. Following the intervention, bay leaf decoction was administered twice daily for 3 days, and blood pressure measurements were repeated. Results: Before the intervention, Mrs. A's blood pressure was 170/100 mmHg and Mrs. S's was 150/90 mmHg. After the intervention, Mrs. A's blood pressure decreased to 150/80 mmHg and Mrs. S to 130/85 mmHg. Conclusion: There was a significant reduction in blood pressure by regularly drinking boiled bay leaves for 3 days.   Keywords: Bay Leaves; Elderly; Hypertension.   Pendahuluan: Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi hipertensi adalah 34,1%. Selain terapi farmakologi ada terapi non farmakologi atau yang lebih dikenal dengan pengobatan tradisional (herbal) seperti rebusan daun  salam  (syzygium polyanthum)  sebagai  salah  satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit salah satunya adalah penyakit hipertensi. Tujuan: Untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dengan pemberian rebusan daun salam untuk penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode: Penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan keluarga meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum intervensi, selanjutnya diberikan intervensi rebusan daun salam sebanyak 2x/hari selama 3 hari dan dilakukan pengukuran tekanan darah kembali. Hasil: Sebelum dilakukan intervensi tekanan darah Ny. A adalah 170/100 mmHg dan pada Ny. S adalah 150/90 mmHg. Setelah dilakukan intervensi pada Ny. A menjadi 150/80 dan Ny. S menjadi 130/85 mmHg Simpulan: Terdapat penurunan yang signifikan tekanan darah dengan meminum rebusan daun salam secara rutin selama 3 hari.   Kata Kunci : Daun Salam; Hipertensi; Lansia.