Ladin, Juliawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi kejadian anemia pada ibu hamil yang memicu kegawatdaruratan maternal Wardiyah, Aryanti; Chrisanto, Eka Yudha; Zulhaida, Zulhaida; Nadira, Khoirul; Ladin, Juliawan; Sintia, Monica Bela Dwi; Rahmatika, Ida; Anjani, Ni Wayan Oktavia; Putri, Mia; Prayogo, Idfy Dwi; Sari, Yunidha Puspita
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 3 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i3.445

Abstract

Background: Iron requirements increase during pregnancy to meet increased fetoplacental requirements, increase maternal red blood cell mass, and compensate for iron loss during birth. In more than 80% of countries worldwide, the prevalence of anemia during pregnancy exceeds 20% and is considered a major public health problem. Lampung Province, data shows that Bandar Lampung City has the highest number of cases of anemia in pregnant women, namely 1,975 cases (22.50%). Purpose: Increase the knowledge of pregnant and breastfeeding mothers regarding the prevention of anemia that triggers maternal emergencies. Method: The activity was carried out using lecture and presentation methods using leaflet media. Education was given to respondents regarding knowledge about anemia in pregnant and breastfeeding mothers, as well as regarding the prevention of anemia that can cause maternal emergencies. Results: Respondents were very enthusiastic about the material provided. In addition, several respondents who asked questions about the material on preventing anemia and were very interested in knowledge about anemia, none left the room before the community service activity was completed. One of the measures to prevent anemia is to consume foods rich in vitamins and minerals. Conclusion : Counseling activities on anemia can increase knowledge of preventing anemia in pregnant and breastfeeding mothers. Increasing knowledge will greatly help reduce the risk of several complications that endanger pregnant women and fetuses such as abortion, low birth weight and premature birth. So that indirectly it can suppress the occurrence of maternal emergencies. Keywords : Anemia; Education; Pregnant women; Prevention of anemia Pendahuluan: Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan fetoplasenta,  meningkatkan massa sel darah merah ibu, dan  mengkompensasi kehilangan zat besi selama kelahiran. Di lebih dari 80% negara di seluruh dunia, prevalensi anemia selama kehamilan melebihi 20% dan dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama. Provinsi Lampung, data menunjukkan bahwa Kota Bandar Lampung memiliki jumlah kasus anemia ibu hamil tertinggi, yaitu sebanyak 1.975 kasus (22,50%). Tujuan : Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui mengenai pencegahan kejadian anemia yang memicu kegawatdaruratan maternal.  Metode: Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah dan presentasi menggunakan media leaflet.  Edukasi diberikan kepada responden mengenai pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dan ibu menyusui, serta mengenai pencegahan kejadian anemia yang dapat menjadi penyebab terjadinya kegawatdaruratan maternal. Hasil: Responden sangat berantusias dengan materi yang diberikan. Selain itu, beberapa responden yang memberikan pertanyaan mengenai materi pencegahan anemia dan sangat tertarik dengan pengetahuan tentang anemia, tidak ada yang meninggalkan ruangan sebelum kegiatan pengabdian kepada masyarakat selesai dilakukan. Salah satu tindakan pencegahan anemia adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral.  Simpulan: Kegiatan penyuluhan tentang anemia dapat meningkatkan pengetahuan pencegahan kejadian anemia pada ibu hamil dan ibu menyusui. Dengan meningkatnya pengetahuan akan sangat membantu mengurangi resiko  beberapa komplikasi yang membahayakan ibu hamil dan janin seperti abortus, berat badan lahir rendah dan persalinan prematuritas. Sehingga secara tidak langsung dapat menekan terjadinya kegawatdaruratan maternal.
Penerapan senam sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran Winarno, Rudi; Ladin, Juliawan; Sintia, Monica Bela Dwi; Natalia, Mutiara; Adhani, Neisa; Istawala, Anggun; Prayogo, Idfy Dwi; Fajrianti, Endah; Alam, Rama Rajasa Ferlanda; Saraswati, Ika
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 7 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i7.1202

Abstract

Background: Hypertension is a non-communicable disease that ranks among the leading causes of death worldwide. According to 2023 WHO data, the global prevalence of hypertension reached 33%, while in Indonesia it stood at 30.8%. In Pesawaran Regency, the Hanura Community Health Center reported 1,749 cases of hypertension, making it the fifth most common disease. In Dusun 7 Mutun, 58% of the 69 households are affected by hypertension. One non-pharmacological approach proven effective in lowering blood pressure is hypertension exercise. Purpose: Reducing Blood Pressure in Hypertensive Patients Through a Hypertension Exercise Intervention. Method: The intervention was conducted over three days (May 14–16, 2025) in Dusun 7 Mutun, Sukajaya Lempasing Village, Pesawaran Regency. Ten hypertensive respondents participated. The program included a brief educational session and practical hypertension exercises. Evaluation involved measuring participants’ blood pressure before and after the intervention (pre-test and post-test). Results: Obtaining a mean pre-test systolic blood pressure value of 155.5 mmHg with a standard deviation of 11,891 and a mean post-test value of 132.5 mmHg with a standard deviation of 11,365. While the mean pre-test diastolic blood pressure value was 96.0 mmHg with a standard deviation of 6,992 and a mean post-test value of 79.0 mmHg with a standard deviation of 7,379. Conclusion: Hypertension exercise has been proven effective as a non-pharmacological intervention for reducing blood pressure.   Suggestion: Hypertension exercise should be implemented on an ongoing basis as an integral part of the community’s healthy lifestyle. Keywords: Blood pressure; Hypertension; Hypertension exercise; Non-pharmacological intervention Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Data WHO tahun 2023 mencatat prevalensi hipertensi secara global mencapai 33%, sedangkan di Indonesia mencapai 30.8%. Di Kabupaten Pesawaran, data dari Puskesmas Hanura mencatat 1,749 kasus hipertensi, menempati urutan kelima penyakit terbanyak. Dan di Dusun 7 Mutun, 58% dari 69 keluarga mengalami hipertensi. Salah satu pendekatan nonfarmakologis yang terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah adalah senam hipertensi. Tujuan: Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi melalui intervensi senam hipertensi. Metode: Kegiatan dilakukan selama tiga hari (14-16 Mei 2025) di Dusun 7 Mutun, Desa Sukajaya Lempasing, Kabupaten Pesawaran. Melibatkan 10 responden penderita hipertensi. Intervensi dilakukan dalam bentuk edukasi singkat dan praktik senam hipertensi. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi (pre-test dan post-test). Hasil: Mendapatkan nilai mean tekanan darah sistolik pre-test sebesar 155.5 mmHg dengan standar deviasi 11.891 dan nilai mean post-test sebesar 132.5 mmHg dengan standar deviasi 11.365. Sedangkan nilai mean tekanan darah diastolik pre-test sebesar 96.0 mmHg dengan standar deviasi 6.992 dan nilai mean post-test sebesar 79.0 mmHg dengan standar deviasi 7.379. Simpulan: Senam hipertensi terbukti efektif sebagai intervensi nonfarmakologis yang dapat menurunkan tekanan darah. Saran: Senam hipertensi perlu diterapkan secara berkelanjutan sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat.