Perikanan budidaya merupakan sektor strategis dalam pembangunan ekonomi lokal di Indonesia. Lele dumbo (Clarias gariepinus) menjadi salah satu komoditas utama budidaya air tawar karena memiliki pertumbuhan cepat, daya adaptasi tinggi, serta efisiensi pakan yang baik. Namun, pakan menyumbang sekitar 60–70% dari total biaya produksi, sehingga manajemen pemberian pakan, khususnya frekuensi, menjadi aspek krusial dalam efisiensi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perbedaan frekuensi pemberian pakan buatan terhadap pertumbuhan benih lele dumbo pada UMKM Jaya Mandiri di Kampung Sukasirna, Kecamatan Purbaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari tiga perlakuan frekuensi pemberian pakan (2x, 3x, dan 4x per hari) masing-masing dengan delapan ulangan. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan berat mutlak, kualitas air (suhu, pH, dan DO), serta efisiensi pakan secara tidak langsung. Hasil uji ANOVA dan BNT menunjukkan bahwa perbedaan frekuensi pemberian pakan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan benih lele dumbo (P<0,05). Perlakuan 3 (4x/hari) menghasilkan pertumbuhan berat tertinggi dengan rata-rata 21,64 gram, sedangkan perlakuan 1 (2x/hari) menghasilkan pertumbuhan terendah dengan rata-rata 13,00 gram. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran optimal untuk budidaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan frekuensi pemberian pakan hingga empat kali sehari dapat meningkatkan efisiensi pertumbuhan benih lele dumbo secara signifikan. Temuan ini memberikan kontribusi praktis bagi pembudidaya kecil dalam mengefisienkan penggunaan pakan dan meningkatkan produktivitas usaha budidaya ikan lele dumbo.