Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN DETERMINAN PERILAKU TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PROYEK BIDANG KONSTRUKSI Herawati, Cucu; Asih, Retno Citraning; Kristanti, Iin; Indragiri, Suzana; Sirait, Healthy Seventina; Taswidi, Didi
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 12, No 3 (2024): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v12i3.2264

Abstract

Angka kematian karena kecelakaan kerja masih cukup tinggi. APD sangat penting karena tingginya risiko kecelakaan di bidang konstruksi. Determinan perilaku sangat mempengaruhi penggunaan APD sehingga meningkatkan kesadaran dan disiplin karyawan dalam menggunakan APD. Tujuan penelitian untuk menganalisis peran determinan perilaku dengan penggunaan APD. Metode penelitian ini kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian seluruh pekerja sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan telaah dokumen terhadap Dokumen Rencana Keselamatan Kontruksi (RKK) dan laporan mingguan pekerjaan. Data dianalisis secara statistik menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh responden hampir seluruhnya memiliki pengetahuan baik sebanyak 21 (84.0%), sebagian besar responden menyatakan sarana dan prasarana mendukung sebanyak 21 (52.5%), sebagian besar dukungan kebijakan menyatakan mendukung sebanyak 25  (62.5%), sebagian besar responden menggunakan APD  lengkap yaitu sebanyak 26 (65%), dan hampir setengah responden tidak lengkap menggunakan APD yaitu sebanyak 14 responden (35%). Ada hubungan antara  pengetahuan responden (p=0,004) dengan penggunaan APD, sarana prasarana (p=0,011) dengan penggunaan APD, dan dukungan kebijakan (p=0,004) dengan penggunaan APD pada proyek bidang konstruksi. Sebaiknya Perusahaan adanya upaya pelatihan bagi pekerja dan perlu dilakukan upaya pengawasan terhadap sarana prasarana, serta evaluasi dukungan kebijakan terhadap penggunaan APD. Bagi pekerja sebaiknya rutin mengikuti penyuluhan penggunaan APD dan  menerapkan kebijakan penggunaan APD dengan baik.
Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Posbindu Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Tahun 2023 Wahyuni, Nuniek Tri; Mahasih, Teki; Muslimin, Muslimin; Taswidi, Didi; Ovtaviana, Popi; Fitriyani Dewi, Lisna Nur
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.3388

Abstract

Lanjut usia atau biasa disebut lansia merupakan fase akhir dari perkembangan hidup manusia. Berdasarkan World Health Organization (WHO) lanjut usia adalah mereka yang meliputi usia pertengahan (middle age) yaitu yang berusia 45-59, lanjut usia (elderly) yaitu yang berusia 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) yang berusia 75-90 tahun dan usia yang sangat tua (very old) yaitu usia yang di atas 90 tahun. Pada fase lanjut usia akan terjadi banyak perubahan diantaranya perubahan fisik, fungsi kognitif maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Posbindu Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional yang mengkaji hubungan antara variabel dimana peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan antara variabel. Hasil dari penelitian ini yaitu, Aktivitas fisik lansia di Posbindu Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon menunjukkan bahwa 47 lansia (49,0%) memiliki tingkat aktivitas fisik yang kurang. Selain itu, fungsi kognitif pada 48 lansia (50,0%) juga berada pada kategori kurang. Terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif pada lansia di Posbindu tersebut, dengan p-value sebesar 0,01.
HUBUNGAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) METODE TIM DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PAVILIUN YUDHA RUMAH SAKIT TK. III 03.06.01 CIREMAI TAHUN 2024 Taswidi, Didi; Kurniasih, Uun; Abdurakhman, Nur; Sumarni, Sumarni; Vanetta, Marcella Zita
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 6 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i6.2634

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Metode Tim dan tingkat kepuasan pasien di Paviliun Yudha Rumah Sakit TK. III 03.06.01 Ciremai tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah studi koresional dengan pendekatan cross sectional, melibatkan 50 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai pelaksanaan MPKP Metode Tim sebagai baik dan tingkat kepuasan pasien berada pada kategori puas. Uji statistik dengan Chi Square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara MPKP Metode Tim dan tingkat kepuasan pasien dengan p value = 0,000. Temuan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.
Hubungan Tingkat Stres Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Kasmad, Kasmad; Taswidi, Didi
INDOGENIUS Vol 3 No 3 (2024): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v3i3.892

Abstract

Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 79 responden penderita diabetes melitus yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian meliputi kuesioner DASS-42 (α=0,90) untuk mengukur tingkat stres dan lembar observasi kadar gula darah. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Mayoritas responden mengalami stres sedang (43,0%), diikuti stres ringan (30,3%), stres berat (22,8%), dan stres sangat berat (3,8%). Sebanyak 67,1% responden memiliki kadar gula darah tidak terkontrol. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan hubungan positif yang kuat antara tingkat stres dan kadar gula darah (r=0,681; p=0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Manajemen stres yang efektif perlu ditingkatkan sebagai bagian dari asuhan keperawatan untuk mempertahankan kontrol glikemi.