Riska Romaito Nasution
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Graha Nusantara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Effect of Salak (Salacca zalacca) Leaf Silage in Complete Feed on Digestibility and Characteristics In vitro Fermantation Riska Romaito Nasution; Ade Trisna; Simon P Ginting
ANIMAL PRODUCTION Vol. 25 No.2 (2023)
Publisher : Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University in associate with the Animal Scientist Society of Indonesia (ISPI) and the Indonesian Association of Nutrition and Feed Science (AINI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jap.2023.25.2.230

Abstract

The purpose of this study is to establish the best proportion of salakleaf silage utilisation in complete feed based on dry matter digestibility, organic matter digestibility, pH value, VFA generation, and NH3 concentration. The method used in this study was experimental with a 4 x 4 Randomized Block Design (RBD), using four distinct treatment ratios and 4 times rumen fluid collection as a repeat group. The percentage of salakleaf treatments in complete feed were: P0 (15% elephant grass in complete feed), P1 (15% salakleaf in complete feed), P2 (30% salakleaves in complete feed) and P3 (45% salak leaves in complete feed). The observed variables consisted of dry matter digestibility, organic matter digestibility, pH value, VFA production, and NH3 concentration. The mathematical model used is an analysis of variance and if there are differences between treatments it is continued with the DMRT (Duncan's Multiple Range Test) test (Steel and Torrie, 1991). The results revealed that the treatment ration had no significant (P>0.05) influence on pH value and had a very significant effect (P<0.01) on dry matter digestibility, organic matter digestibility, VFA production, and NH3 concentration. This study concluded that using 30% silage of salakleaves in complete feed could maintain the pH value and increase the dry matter digestibility, organic matter digestibility, pH value, VFA production, and NH3 concentration.
The Effect of Salak (Salacca zalacca) Leaf Silage in Complete Feed on Digestibility and Characteristics in Vitro Fermantation Nasution, Riska Romaito; Trisna, Ade; Ginting, Simon P
ANIMAL PRODUCTION Vol. 25 No. 2 (2023)
Publisher : Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University in associate with the Animal Scientist Society of Indonesia (ISPI) and the Indonesian Association of Nutrition and Feed Science (AINI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jap.2023.25.2.230

Abstract

The purpose of this study is to establish the best proportion of salakleaf silage utilisation in complete feed based on dry matter digestibility, organic matter digestibility, pH value, VFA generation, and NH3 concentration. The method used in this study was experimental with a 4 x 4 Randomized Block Design (RBD), using four distinct treatment ratios and 4 times rumen fluid collection as a repeat group. The percentage of salakleaf treatments in complete feed were: P0 (15% elephant grass in complete feed), P1 (15% salakleaf in complete feed), P2 (30% salakleaves in complete feed) and P3 (45% salak leaves in complete feed). The observed variables consisted of dry matter digestibility, organic matter digestibility, pH value, VFA production, and NH3 concentration. The mathematical model used is an analysis of variance and if there are differences between treatments it is continued with the DMRT (Duncan's Multiple Range Test) test (Steel and Torrie, 1991). The results revealed that the treatment ration had no significant (P>0.05) influence on pH value and had a very significant effect (P<0.01) on dry matter digestibility, organic matter digestibility, VFA production, and NH3 concentration. This study concluded that using 30% silage of salakleaves in complete feed could maintain the pH value and increase the dry matter digestibility, organic matter digestibility, pH value, VFA production, and NH3 concentration.
PENGARUH PEMAKAIAN TEPUNG IKAN ASIN DALAM RANSUM BERBASIS JERAMI PADI AMONIASI TERHADAP PH DAN VFA SECARA IN-VITRO Nasution, Riska Romaito; Hermon, Hermon; Zain, Mardiati; Batubara, Junianto S
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 1 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i1.18758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian tepung ikan asin afkir dalam ransum berbasis jerami padi amoniasi terhadap pH dan VFA secara In-Vitro. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 (empat) ransum perlakuan yaitu: R0 (Ransum + 2% tepung ikan komersil), R1 (Ransum + 2% tepung ikan asin afkir), R2 (Ransum + 3% tepung ikan asin afkir), R3 (Ransum + 4% tepung ikan asin afkir) dan 4 (empat) ulangan (kelompok). Penelitian menunjukkan bahwa ransum perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pH dan total VFA. Nilai pH rumen berkisar antara 6,90 sampai 7,12 dan produksi VFA berkisar antara 87,50 sampai 105,00 mM. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pemakaian tepung ikan asin afkir pada persentase 3% dapat mempertahankan nilai pH dan meningkatkan konsentrasi VFA. 
PERBEDAAN KERAPATAN MANGSA TERHADAP PERILAKU DAN KEMAMPUAN PEMANGSAAN Sycanus annulicornis Dohrn. (Hemiptera: Reduviidae) Junianto S. Batubara; Riska Romaito Nasution; Mario Pani; Harlina Kusuma Tuti
Agrika Vol. 19 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v19i1.6843

Abstract

ABSTRAK Pengendalian hayati merupakan alternatif yang efektif untuk mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida sintetis, seperti resistensi hama, resurgensi, munculnya hama sekunder, pencemaran lingkungan, residu pada produk pertanian, dan risiko terhadap kesehatan manusia. Salah satu agen pengendalian hayati yang potensial adalah Sycanus annulicornis (Hemiptera: Reduviidae), predator polifagus yang mampu memangsa berbagai jenis hama defoliator. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari lama pencarian dan penanganan mangsa oleh S. annulicornis terhadap Spodoptera frugiperda, serta menganalisis kemampuan pemangsaan predator ini pada kerapatan mangsa yang berbeda. Metode yang digunakan melibatkan pengamatan terhadap perilaku pemangsaan S. annulicornis pada kerapatan mangsa 5, 10, dan 15 ekor S. frugiperda. Parameter yang diamati meliputi waktu pencarian mangsa pertama dan kedua, waktu penanganan mangsa, serta jumlah mangsa yang dimangsa setelah 1, 3, dan 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan mangsa berpengaruh signifikan terhadap kemampuan predasi S. annulicornis. Semakin tinggi kerapatan mangsa, semakin cepat waktu pencarian dan semakin tinggi jumlah mangsa yang dimangsa. Pada kerapatan 5 dan 15 ekor, waktu pencarian mangsa pertama masing-masing adalah 7 dan 3 menit, fenomena serupa juga terjadi pada pencarian mangsa kedua.
PENGARUH PEMAKAIAN TEPUNG IKAN ASIN DALAM RANSUM BERBASIS JERAMI PADI AMONIASI TERHADAP PH DAN VFA SECARA IN-VITRO Nasution, Riska Romaito
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 1 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i1.18758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian tepung ikan asin afkir dalam ransum berbasis jerami padi amoniasi terhadap pH dan VFA secara In-Vitro. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 (empat) ransum perlakuan yaitu: R0 (Ransum + 2% tepung ikan komersil), R1 (Ransum + 2% tepung ikan asin afkir), R2 (Ransum + 3% tepung ikan asin afkir), R3 (Ransum + 4% tepung ikan asin afkir) dan 4 (empat) ulangan (kelompok). Penelitian menunjukkan bahwa ransum perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0,05) terhadap pH dan total VFA. Nilai pH rumen berkisar antara 6,90 sampai 7,12 dan produksi VFA berkisar antara 87,50 sampai 105,00 mM. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pemakaian tepung ikan asin afkir pada persentase 3% dapat mempertahankan nilai pH dan meningkatkan konsentrasi VFA.Â