Trauma dental dan rasa takut terhadap dokter gigi merupakan masalah kesehatan yang umum dialami oleh anak-anak usia sekolah. Sekitar 25% anak-anak di dunia mengalami trauma dental, dengan jenis yang paling sering terjadi adalah fraktur enamel (50%) dan yang paling berbahaya adalah avulsi (4,6%). Gigi anterior, terutama gigi sentral maksila, paling sering terkena trauma, dengan prevalensi mencapai 83%. Penanganan trauma dental yang cepat dan tepat sering terhambat, dengan hanya 2,45% kasus yang mendapatkan perawatan kedaruratan yang sesuai. Hal lain berupa ketakutan terhadap perawatan gigi juga menjadi hambatan bagi anak-anak untuk mendapatkan perawatan yang optimal, di mana 22% anak-anak di Indonesia merasa cemas dan takut saat menjalani perawatan gigi. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) memiliki peran dalam kesehatan gigi siswa, namun guru seringkali tidak dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi guru-guru di SDN Cempaka Putih Barat 03 tentang konsep painless dentistry dan penanganan kedaruratan dental. Program ini mencakup penyuluhan dan pelatihan bagi guru, serta evaluasi dampak terhadap pengetahuan mereka. Diharapkan program ini dapat membantu mengurangi ketakutan siswa terhadap perawatan gigi dan meningkatkan penanganan trauma dental di sekolah, sehingga dapat meningkatkan kesehatan gigi anak-anak di lingkungan sekolah.