Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN GREEN ECONOMY BERBASIS KONSEP 3R (REDUSE, REUSE, RECYCL) PADA MASYARAKAT KELURAHAN SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Anggraini, Fera; Astuti, Budi; Saputra, Windhi Tia
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 6 (2023): Desember
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i6.252

Abstract

Penerapan green economy Green Economy bisa dilakukan dengan menerapkan konsep 3R (reduse, reuse, recycle). Melalui kosnep 3 R ini dapat menjadikan Kota Bengkulu merdeka sampah. Kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung program pemrinta kota Bengkulu untuk mewujudkan kota Bengkulu merdeka sampah. Akan tetapi permasalahan yang ada saat ini adlah rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan, pemilihan dan pengolahan sampah Rumah Tangga. Sampah bersumber dari Rumah Tangga dan Industri, maka langkah pertama untuk mebgurangi sampaj ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dan indusktri agar tidak membawa sampah ke TPA. Selain itu pengolahan sampah dapat juga meningkatkan pendapatan ekonomi keluaraga, misalnya pengolahan sampah basah menjadi pupuk organik yang dapat digunakan untuk pupuk tanaman Rumah tangga dan pengolahan sampah plastik untuk dijadikan kerajinan seperti keranjang, tempat tissu dan lain sebaginya. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan unsur masyarakat bahwa sumber sampah plastik berasalh dari RT. Pengurangan sampah plastik juga menjadi acuan SDGs (Sustainable Development Goals) mengubah sampah yang ada di Bengkulu menjadi sesuatu yang bernilai. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kelurahan Swah Lebar Kota Bengkulu. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Dalam kegiatan ini menghasilkan efek ganda, yaitu dapat memperkuat ekonomi masyarakat juga dapat menghentikan pencemaran lingkungan akibat limbah yang tidak tertangani dengan baik. Kegiatan ini dilakukan dengan metode sosialisasi terkait pemanfaatan sampah baik bersifat organik maupun anorganik. Selain itu kegiatan ini juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, yang memiliki misi menjadikan Kota Bengkulu menjadi kota merdeka sampah.
LITERATUR REVIEW: PENGARUH KEPATUHAN ETIKA PROFESI AKUNTAN INTERN ATAS PELAPORAN KEUANGAN TERHADAP KEBERLANJUTAN BISNIS (PT. ASURANSI JIWASRAYA) Anggraini, Fera; Mila, Kamilatus Sa'diyah; Atika, Atika Novitasari
Journal of Management and Innovation Entrepreneurship (JMIE) Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jmie.v1i2.320

Abstract

Seorang Akuntan harus memiliki sikap profesional secara etis. hal ini dikarenakan akuntan profesional dapat memanfaatkan sepenuhnya peraturan dan pengawasan serta harus memberikan perhatian yang maksimal terhadap pekerjaannya. Setiap profesi tentu mempunyai etika dan hal-hal yang perlu dihormati.. Etika profesional membantu menciptakan lingkungan yang dapat dipercaya, membangun kepercayaan publik, dan mempertahankan standar tinggi dalam pelayanan atau pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, etika juga memberikan kerangka kerja untuk merespons situasi kompleks dan mengambil keputusan etis. Namun pelanggaran terhadap etika profesi ini masih banyak ditemukan di Indonesia, salah satunya pada PT. Jiwasraya. PT Asuransi Jiwasraya (AJS) mengeluarkan JS Savings Plan yang bertujuan memberikan program perlindungan kepada nasabah dalam bentuk tabungan dengan manfaat yang tinggi. Program ini kemudian mendapat feedback yang sangat positif sehingga dalam waktu singkat sudah ada masyarakat yang membeli program JS Savings Plan. Tentu saja tingginya manfaat dari tabungan plan JS juga disertai dengan biaya besar yang harus dibayar oleh nasabah yang mengikuti plan. Hasil analisis dari berbagai kasus, disimpulkan bahwa dalam kasus PT. Asuransi Jiwasraya memiliki empat prinsip dasar etika akuntan dilanggar yaitu integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian serta perilaku profesional.
PENGEMBANGAN SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, ARTS AND MATHEMATICS (STEAM) EDUCATION CORNER DI SEKOLAH DASAR Anggraini, Fera; Irmawati, Irmawati; Putra, Yudi Yunika; Rahmadi, Imam Fitri
Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru Vol. 16 (2024): TING XVI 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran interdisipliner melibatkan disiplin ilmuscience, technology, engineering, arts and mathematics (STEAM) semakin populer dalam dunia pendidikan internasional. Pendekatan STEAM mempromosikan pembelajaran sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika yang lebih menyenangkan dan bermakna karena merepresentasikan kehidupan dunia nyata. Fasilitasi pembelajaran interdisipliner dapat dimulai dengan langkah awal salah satunya membuat sebuah pojok pendidikan STEAM di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan STEAM Education Cornerdi sekolah dasar (SD) STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung. Pengembangan menerapkan metode penelitian desain pendidikan (educational design research) dan melibatkan 120 siswa sebagai responden. Hasil iterasi pertama penelitian disajikan dalam artikel, berfokus pada konseptualisasi, ragam aktivitas, pemanfaatan, dan respon siswa terhadap STEAM Education Corner. Diskusi reflektif disajikan untuk mendorong pemikiran kritis terhadap inovasi dan praktik pedagogis yang telah diterapkan sehingga membuka peluang untuk mengembangkan STEAM Education Cornersecaraberkelanjutan di masa mendatang.
The Influence of Altruism, Moral Obligation, and Halal Brand Image on Purchase Intention Anggraini, Fera; Soepatini, Soepatini
Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 13 No. 2 (2025): JIMKES Edisi Maret 2025
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jimkes.v13i2.3237

Abstract

This study aims to analyze the effect of altruism, moral obligation, and halal brand image on purchase intention of Hanasui cosmetics with Electronic Word of Mouth (E-WOM) as an intervening variable. As consumer awareness of halal products increases, factors such as moral values ​​and digital communication become important elements in purchasing decisions. This study uses a quantitative approach with a survey method through a questionnaire distributed to 150 respondents. The data collected were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with the help of SmartPLS 3 software. The results showed that altruism, moral obligation, and halal brand image have a positive and significant effect on purchase intention of Hanasui cosmetics. In addition, E-WOM was proven to mediate the relationship between altruism, moral obligation, and halal brand image on purchase intention. This confirms that digital communication through reviews and recommendations from other users plays an important role in shaping consumer perceptions and increasing trust in halal products. The implications of this study can help halal cosmetic companies in designing more effective marketing strategies by utilizing digital communication and building a strong brand image among consumers.
Pembuatan Kerupuk Jagung dalam Membantu Meningkatkan Asupan Gizi Bagi Anak Stunting dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) Lahan Perkebunan Muktar, Sabirul; Yulizar, Yulizar; Safitri, Aulia; Anjeli, Dini; Anggraini, Fera; Suarni, Nandar
Mitra Abdimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/mabdimas.v5i1.1639

Abstract

This community service program aims to improve the nutritional intake of stunted children and pregnant women through corn cracker product innovation and to optimize the utilization of local natural resources in Pante Rakyat Village, Babah Rot District, Southwest Aceh Regency. The prevalence of stunting in the region serves as the background for implementing this program, where corn as a local commodity has the potential to become an affordable nutritious food solution. The activities were conducted using Participatory Action Research (PAR) methodology, involving 30 housewives and posyandu (integrated health post) cadres in a series of activities including: (1) observation and identification of local potential, (2) nutrition and stunting education, (3) corn cracker production training, and (4) production and distribution assistance. Results showed that 90% of participants responded positively to the program and were able to independently apply corn cracker processing technology. Nutritional content analysis revealed that the produced corn crackers contain carbohydrates (72.3%), protein (6.8%), and essential minerals such as calcium and iron that are beneficial for child growth and maternal health. Beyond health benefits, this program successfully increased active community participation in efforts to reduce stunting rates and created new entrepreneurial opportunities through the utilization of local agricultural products. Program sustainability was ensured through the establishment of a joint business group mentored by the service team. It is concluded that the development of corn cracker products contributes significantly to improving the nutritional status of stunted children and pregnant women, while promoting community economic empowerment through the utilization of local natural resources.