Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Agung Ariwibowo; Nursalim, Mochamad; Amrozi Khamidi; Nunuk Hariyati; Gunarti Dwi Lestari
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 8: Januari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas peran filsafat ilmu pendidikan dalam pengembangan profesionalisme guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Filsafat ilmu pendidikan memberikan landasan teori yang mendalam mengenai tujuan, nilai, dan pendekatan pendidikan yang diperlukan untuk menciptakan guru yang profesional. Guru PAUD yang memahami filsafat pendidikan dapat menerapkan nilai-nilai etis dalam proses pembelajaran, membentuk karakter anak sejak dini, serta meningkatkan kompetensi pedagogik dan sosial mereka. Selain itu, artikel ini juga menyoroti pentingnya pemikiran reflektif dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Dengan refleksi yang berkelanjutan, guru dapat mengevaluasi praktik mengajarnya dan mengadaptasi metode yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Kesimpulannya, filsafat pendidikan memiliki kontribusi besar dalam membentuk guru PAUD yang profesional dan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif, inklusif, dan bermakna bagi perkembangan anak
PERAN FILSAFAT DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI ERA MODERN Majid, Abdul; Mochammad Nur Salim; Amrozi Khamidi; Gunarti Dwi Lestari; Nunuk Hariyati
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 8: Januari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Filsafat memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter siswa di era modern, di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Artikel ini membahas bagaimana filsafat pendidikan dapat digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan nilai-nilai moral, etika, serta kemampuan berpikir kritis dan reflektif dalam diri siswa. Melalui pendekatan filosofis, siswa dapat memahami pentingnya nilai-nilai seperti keadilan, tanggung jawab, dan toleransi, yang sangat relevan dalam kehidupan sosial yang semakin kompleks. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pendidikan berbasis filsafat dapat mendorong siswa untuk tidak hanya menghafal nilai-nilai, tetapi juga menginternalisasinya melalui pemahaman yang mendalam. Selain itu, filsafat membantu membentuk empati, kepedulian sosial, dan pengembangan karakter siswa, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasi, seperti keterbatasan waktu dan pengaruh negatif teknologi, hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode pengajaran yang tepat, filsafat dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pembentukan karakter siswa. Oleh karena itu, pendidikan berbasis filsafat perlu diperkuat dalam kurikulum pendidikan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan tanggung jawab sosial
Implementation of Montessori Method in Developing Freedom and Independence Values at TKS Islam YPAA Sumenep Danang Prastyo; Gunarti Dwi Lestari; Heryanto Susilo; Ardhana Reswari; Selfi Lailiyatul Iftitah
Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/kiddo.v6i1.17860

Abstract

This study aims to explore the application of the Montessori method in implementing values of freedom and independence in early childhood at TKS Islam YPAA Pangarangan Sumenep. The Montessori method was chosen because it is considered capable of accommodating children's learning needs personally, by providing directed freedom and an environment that supports independent exploration. This research uses a qualitative approach with observation and interviews as data collection techniques. The informants in this study consisted of the principal, classroom teachers, and students. The results indicate that the value of freedom is reflected in various activities such as collage, counting, and shape-building, which allow children to choose media and tools based on their interests. Children's independence is developed through practical activities such as wearing socks and washing vegetables. The teacher acts as a facilitator who supports exploration without reducing the children's freedom. The application of shaping techniques has also proven effective in developing independent skills. In conclusion, the Montessori method at TKS Islam YPAA Pangarangan Sumenep successfully supports the development of freedom and independence in children, in line with the principles formulated by Maria Montessori, although there are several supporting and inhibiting factors in its implementation.
Analisis Kedekatan Orang Tua Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Ayu, Dinda; Gunarti Dwi Lestari
J+PLUS UNESA Vol. 14 No. 2 (2025): J+PLUS, Desember 2025 (In Press)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kedekatan orang tua terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola kedekatan yang paling banyak dibangun oleh orang tua kepada anak usia dini di TK Negeri Pembina Ngimbang Lamongan adalah Pola Aman (Secure Attachment) dimana 4 dari 5 orang tua telah menerapkan kedekatan pola aman yaitu sering mengajak anak berkomunikasi, selalu siaga dalam membantu dan memenuhi kebutuhan anak. Sedangkan perkembangan sosial emosional anak usia dini di TK Negeri Pembina Ngimbang Lamongan yang paling optimal adalah kemampuan anak berinteraksi dimana 5 anak mampu dengan baik untuk melakukan interaksi dengan teman sebaya seperti mengajak bermain bersama, berbagi dengan eman, dan memiliki empati.
Application of Contextual Learning Based on Madura Local Culture in Improving Understanding of Social Values in Early Childhood Danang Prastyo; Gunarti Dwi Lestari; Nunuk Haryati; Desika Putri Mardiani; Ardhana Reswari
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol. 13 No. 2 (2025): August - INPRESS
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v13i2.90662

Abstract

Local culture plays an important role in shaping early childhood character, yet its implementation in kindergarten remains limited, hindering the integration of social values such as cooperation, togetherness, and cultural identity. This study aims to examine the implementation of contextual learning based on Madurese local culture in enhancing young children’s understanding of social values. The research employs a qualitative approach using a case study method. Data were collected through observations and in-depth interviews with three informants: one kindergarten principal and two kindergarten teachers. Observations were conducted during cultural activities, such as the celebration of the Prophet Muhammad’s birthday (Maulid Nabi Muhammad SAW), the torch parade on the evening of 1 Muharram, and the introduction of Madurese traditional clothing, which represent the implementation of social values through local culture-based learning. The results show that local culture-based learning is effective in instilling social values such as mutual cooperation, togetherness, and pride in cultural identity. The contextual approach based on local culture in kindergarten also effectively connects learning materials to children’s daily lives, making them relevant and meaningful. Through direct experiences in cultural activities, children develop social skills, creativity, and problem-solving abilities. This learning approach also strengthens the relationship between children, teachers, parents, and the community, while fostering pride in local cultural identity. Overall, this approach supports holistic child development, socially, emotionally, and intellectually.