Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

THE CONTENT OF LEAD, CADMIUM, CUPRUM, AND ZINC IN ANCHOVY (Stolephorus SP) AND WHITE SHRIMPS (Penaeus merguensis) IN KAO BAY OF NORTH HALMAHERA Pertiwi, Reni Tyas Asrining
AQUASAINS Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.055 KB) | DOI: 10.23960/aqs.v6i2.p597-604

Abstract

Some researcher’s claim some of fish have been studied in Kao Bay were at dangerous level because mercury and cyanide contains. Nevertheless, up to now people around Kao Bay were consumed a marine product as a livelihood sources and food sources. The purpose of this research were to determine of Pb,Cd, Cu and Zn on anchovy (Stolephorus sp) and white shrimp (Penaeus marguiensis) around Kao Bay. The result expected could contributingthe feasible of anchovy and white shrimp were consumed. The method were used to determine the content of Pb, Cd, Cu and Zn on anchovy and white shrimp by using AAS method with HNO3 reagent. Those research assess thecontent of heavy metals in laboratory of Mathematics and Science Faculty of Brawijaya University. The results obtained the metal content in anchovy were Zn> Cd> Pb> Cu and the  metal content in white shrimp were Zn> Cu> Pb> Cd. The results showed the content of Pb, Cd, Cu and Zn on anchovies had exceeded the maximum limit were set and the content of Pb, Cd, and Cu on white shrimps has exceeded except the Zn in was below the maximum limit but is already at a critical level.
Kandungan Merkuri dan Asam Sianida Pada Kerang Polymesoda sp di Teluk Kao Halmahera Utara Reni Tyas asrining Pertiwi
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 7, No 01 (2018): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v7i01.576

Abstract

Kesehatan manusia sebagian besar ditentukkan oleh makanannya. Makanan yang disarankan harus memenuhi kebutuhan gizi, rendah akan mikroorganisme patogen, demikian juga dengan kontaminan kimia (Marti et al., 2007). Menurut Simangge, (2011) beberapa jenis ikan yang telah diteliti di Teluk Kao dalam tingkatan membahayakan karena mengandung sianida. Sumber protein lain yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar Teluk Kao yaitu kerang Kepah (Polymesoda sp). Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengkaji kandungan merkuri dan asam sianida pada kerang kepah Polymesoda sp yang di konsumsi oleh masyarakat sekitar Teluk Kao. Dengan mengetahui hasil kajian ini diharapkan hal dapat mengartikan tingkat keamanan kerang kepah Polymesoda sp layak tidaknya untuk dikonsumi oleh manusia. Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan merkuri dalam kerang kepah Polymesoda sp yaitu AAS dengan menggunakan pereaksi aquaregia dan analisis kandungan asam sianida pada kerang dengan menggunakan metode argentometri dengan pereaksi AgNO3. Hasil yang didapatkan yaitu kandungan merkuri (1.24 – 3.49 mg/kg) dan asam sianida (14.55 – 24.11 mg/kg) pada Polymesoda sp di Teluk Kao telah melebihi ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 0.5 mg/kg untuk merkuri dan 1.5 untuk sianida (WHO, 2004). Hal ini mengartikan bahwa kerang kepah Polymesoda sp di Teluk Kao tidak layak untuk dikonsumsi.Kata Kunci : Asam Sianida, Merkuri, Polymesoda sp
Mercury Content on Mangrove Roots and Telescopium telescopium in Kao Bay, North Halmahera Moh. Fauzan Jafar Moh. Fauzan Jafar; Reni Tyas Asrining Pertiwi
Jurnal Moluska Indonesia Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Masyarakat Moluska Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54115/jmi.v5i2.50

Abstract

The process of extracting gold using mercury (Hg) carried out by Nusa Halmahera Minerals industries (PT. NHM) as well as by the community of illegal gold mining or gold mining without a permit (PETI) that occurs in the mining area of ​​Halmahera Island can have a negative impact on the aquatic environment. This study aims to determine the mercury absorption in mangrove roots of Rhizopora sp and Telescopium telescopium at two different stations. Sampling of mangrove roots was repeated 3 times for each station. Differences in the accumulation of heavy metals Hg in the roots of Rhizophora sp were analyzed using the T-test. The study showed that the concentration of mercury in the roots of Rhizophora sp ranged from 0.016 – 0.026 mg/kg and there were differences in root absorption between Rhizopora sp at station 1 of the Tabobo River mangrove near the PETI disposal and station 2 at the mining industry waste disposal. The concentration of mercury in Telescopium telescopium ranged from 0.08 - 0.15 mg/kg.  It is indicates that Telescopium telescopium in Kao Teluk has been contaminated with mercury but is still below the threshold of the quality standard that has been set.
P PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN BUAH MANGROVE DAU (Bruguiera gymnorrhiza) SEBAGAI KUE KERING GOOD TIME DAN SELAI DAU DI PULAU MAITARA DESA MAITARA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN: PENGOLAHAN BUAH MANGROVE DAU (Bruguiera gymnorrhiza) SEBAGAI KUE KERING GOOD TIME DAN SELAI DAU SALIM ABUBAKAR; Rina; Masykhur Abdul Kadir; Yuyun Abubakar; Iwan Hi. Kader; Reni Tyas Asrining Pertiwi; Rusmawati Labenua; Aditiyawan Ahmad; sunarti
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.302 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v1n3.214

Abstract

Buah dari beberapa jenis mangrove dapat digunakan sebagai bahan baku olahan pangan yang saat ini mulai berkembang dengan pesat. Sebagai upaya pemenuhan tersebut maka upaya pengelolaan mangrove dan lingkungan perlu segera dilakukan sehingga ke depan olahan bahan pangan tersebut semakin berkembang dan berfungsi sebagai sumber bahan pangan. Buah lindur dapat diolah menjadi aneka produk makanan seperti kue, cake, dicampur dengan nasi atau dimakan langsung dengan bumbu kelapa. PKM ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknik pengolahan buah mangrove Bruguiera gymnorrhiza berbasis IPTEK dan teknologi tepat guna. Luaran PKM adalah produk hasil olahan buah mangrove yang memiliki nilai jual yang tinggi yaitu kue kering good time, dan selai dau. Pelaksanaan pengabdian di Desa Maitara Utara Kecamatan Tidore Utara pada bulan September 2021. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat meliputi : metode survey, metode sosialisasi, metode ceramah, metode praktek, metode pengujiam organoleptic dan metode pendampingan. Kegiatan PKM berdampak positif terhadap masyarakat karena menambah pengetahuan masyarakat tentang pengolahan buah mangrove Bruguiera gymnorrhiza sebagai bahan makanan. Kegiatan platihan ini dianggap berhasil karena semua peserta pelatihan begitu bersemangat dan antusiasme dalam menekuni pelatihan olahan buah mangrove sebagai produk kue good time dan selai dau, hasil uji organoleptik semua produk disukai oleh responden dan produk Good Time merupakan produk yang memiliki nilai skoring lebih tinggi. Terbentuknya kelompok wirausaha “Mari Rasa Kreatif” dalam rangka keberlanjutan kegiatan pelatihan.
Fauna Biodiversity as Indicator of Mangrove Forest Health on Moti Island, Moti District, Ternate City Salim Abubakar; Masykhur Abdul Kadir Masykhur Abdul Kadir; Reni Tyas Asrining Pertiwi; Rina Rina; Riyadi Subur; Sunarti Sunarti; Yuyun Abubakar; Adi Noman Susanto; Ariyati H. Fadel
Jurnal Biologi Tropis Vol. 21 No. 3 (2021): September - Desember
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v21i3.3009

Abstract

The health condition of mangrove forests can be determined by assessing forest health indicators. One of the indicators used in determining the health of mangrove forests is faunal biodiversity. Measurement of forest health is a step that can be taken to ensure forest functions and benefits. The study's objectives were to determine the composition of mangrove species and mangrove forest fauna (birds and epifauna), to determine the structure of the fauna community which includes species diversity and species dominance and to determine the health condition of mangrove forests on Moti Island, Ternate Island District. This research was conducted on Moti Island, Moti District, Ternate City, North Maluku Province for six months, April - September 2021. A Sampling of mangroves was carried out using the "spot check" method. Meanwhile, the method used to assess mangroves' health condition refers to the FHM (Forest Health Monitoring) method. There are nine species of mangrove, namely Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba, Xylocarpus granatum, Avicennia offincinalis, A. marina and Nypa fruticans. While the composition of fauna species is as many as 18 species consisting of Epifauna (Gastropoda = 12 species, Bivalve = 2 species) and birds as many as four species. The diversity of mangrove forest fauna species in all research locations is moderate and no species dominate. The health status of mangrove forests, both Tafaga and Figur villages, has 60% good condition, 20% moderate and poor conditions.
Growth and Success Rate of Mangrove Rehabilitation Activities in Moti Island, Moti District, Ternate City Abubakar, Salim; Rina, Rina; Kadir, Masykhur Abdul; Subur, Riyadi; Sunarti, Sunarti; Abubakar, Yuyun; Susanto, Adi Noman; Asrining Pertiwi, Reni Tyas; Ahmad, Aditiyawan; Hi. Kader, Iwan
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 14 No. 2 (2021): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.211 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v14i2.800

Abstract

This research was carried out on Moti Island, Moti District, Ternate City, North Maluku Province for 6 months, April - September 2021. This study used mixed research methods between quantitative and qualitative research with the aim of complementing the description of the study results regarding the phenomenon being studied and to strengthen research analysis. Data collection consisted of interviews, questionnaires and field observations. The assessment of plant success was carried out through a sampling technique using the Systematic Sampling with Random Start method, ie the first plots were made randomly and the next plots were made systematically. The results showed that the plant height growth (Growth rate) in Tafaga Village in an area of 100 x 100 meters with an average of 31 cm. While the area is 100 x 50 meters with an average of 49 cm. Meanwhile, in Figur Village, the general population experienced good growth with an average of 63 cm. The success of rehabilitation activities in Tafaga Village was very low at 9% and 21% so that they were not successful overall. While in Figur Village it is considered successful with 80% success.
Identification of Mangrove Molluscs in Forest of Toniku West Halmahera District of South Jailolo North Maluku Province Tyas Asrining Pertiwi, Reni; Widiyanti, Endah Sri; Abdulah, Farid Muhammad; Surya, Sunelsya
Jurnal Moluska Indonesia Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Masyarakat Moluska Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54115/jmi.v8i2.66

Abstract

  The people of Toniku Village exploite the mangrove forest to meet their daily needs, especially to get protein needs when the weather at sea is not possible to catch fish. Mollusks as a source of protein that provides nutrition for coastal communities, especially the people of Toniku Village. This study aims to identify mollusks found in the Mangrove Forest of Toniku Village. Sampling method using purposive sampling. Biota sampling was carried out at five stations in rows three times on a plot size of 10 m x 10 m. The sample preserves and is identified based on the literature and World Register of Marine Spesies. The data analysis used was qualitative. The results obtained were two classes, four families, and six mollusk species. The mollusk found in the mangrove forest of Toniku Village were Ellobium aurisjudae, Cerithidea quoyii, Telescopium telescopium, Neripteron violaceum, Vittina cumingiana, and Geloina erosa.
Kandungan Merkuri dan Asam Sianida Pada Kerang Polymesoda sp di Teluk Kao Halmahera Utara Pertiwi, Reni Tyas asrining
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 7, No 01 (2018): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan manusia sebagian besar ditentukkan oleh makanannya. Makanan yang disarankan harus memenuhi kebutuhan gizi, rendah akan mikroorganisme patogen, demikian juga dengan kontaminan kimia (Marti et al., 2007). Menurut Simangge, (2011) beberapa jenis ikan yang telah diteliti di Teluk Kao dalam tingkatan membahayakan karena mengandung sianida. Sumber protein lain yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar Teluk Kao yaitu kerang Kepah (Polymesoda sp). Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengkaji kandungan merkuri dan asam sianida pada kerang kepah Polymesoda sp yang di konsumsi oleh masyarakat sekitar Teluk Kao. Dengan mengetahui hasil kajian ini diharapkan hal dapat mengartikan tingkat keamanan kerang kepah Polymesoda sp layak tidaknya untuk dikonsumi oleh manusia. Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan merkuri dalam kerang kepah Polymesoda sp yaitu AAS dengan menggunakan pereaksi aquaregia dan analisis kandungan asam sianida pada kerang dengan menggunakan metode argentometri dengan pereaksi AgNO3. Hasil yang didapatkan yaitu kandungan merkuri (1.24 – 3.49 mg/kg) dan asam sianida (14.55 – 24.11 mg/kg) pada Polymesoda sp di Teluk Kao telah melebihi ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 0.5 mg/kg untuk merkuri dan 1.5 untuk sianida (WHO, 2004). Hal ini mengartikan bahwa kerang kepah Polymesoda sp di Teluk Kao tidak layak untuk dikonsumsi.Kata Kunci : Asam Sianida, Merkuri, Polymesoda sp