Latar Belakang: Gizi wanita usia subur merupakan elemen pokok dalam kesehatan reproduksi meliputi prakehamilan, kehamilan, nifas dan menyusui. Masalah gizi prakehamilan salah satunya KEK (Kekurangan Energi Kronik). KEK yang tidak ditangani dengan baik sebelum prakehamilan dapat berakibat pada masalah yang lebih serius seperti anemia, perdarahan, kematian ibu saat melahirkan, bayi berat lahir rendah (BBLR) dan kelahiran prematur. Prevalensi KEK pada wanita hamil di Indonesia tahun 2023 mencapai 16,9%. Data BAPPEDA DIY Tahun 2023 ibu hamil dengan KEK sebanyak 4.888 orang. Data profil DIY, kejadian KEK ibu hamil paling tinggi berada di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di wilayah kerja Puskesmas Gedangsari I sebanyak 23,91%. Tujuan: Setelah mengikuti penyuluhan tentang peningkatan pengetahuan tentang gizi masa kehamilan pada wanita usia subur (WUS) diharapkan wanita usia subur mampu memahami tentang gizi masa kehamilan. Metode: Metode penyuluhan secara luring. Sasaran wanita usia subur khususnya wanita usia 20-45 tahun. Sampel diambil dengan kriteria tertentu; wanita usia subur yang telah menikah dan melahirkan dan bersedia menjadi peserta penyuluhan. Peserta yang hadir 30 orang. Metode penyuluhan Ceramah Tanya jawab. Materi penyuluhan tentang gizi masa kehamilan. Penyampaian materi ditutup dengan tanya jawab. Kesimpulan: Penyuluhan tentang peningkatan pengetahuan tentang gizi masa kehamilan pada wanita usia subur (WUS) mampu meningkatkan pengetahuan dari 60% menjadi 95%. Kata Kunci: Penyuluhan, Gizi, Kehamilan, KEK, Kesehatan. ABSTRACT Background: Nutrition for women of childbearing age is a staple element in reproductive health including prepregnancy, pregnancy, postpartum and breastfeeding. One of the pre-pregnancy nutrition problems is chronic energy deficiency. Chronic energy deficiency that is not properly treated before prepregnancy can result in more serious problems such as anemia, bleeding, maternal death during childbirth, low birth weight babies and premature birth. The prevalence of is chronic energy deficiency in pregnant women in Indonesia in 2023 will reach 16.9%. Data from BAPPEDA DIY in 2023 for pregnant women with chronic energy deficiency is 4,888 people. DIY profile data, the highest incidence of chronic energy deficiency for pregnant women is in Gunungkidul Regency, precisely in the working area of the Gedangsari I Health Center as much as 23.91%. Objective: After participating in counseling on increasing knowledge about nutrition during pregnancy in women of childbearing age, it is hoped that women of childbearing age will be able to understand nutrition during pregnancy. Method: Offline counseling method. The target is women of childbearing age, especially women aged 20-45 years. Samples are taken with certain criteria; Women of childbearing age who have been married and given birth, are willing to become counseling participants. The participants who attended were 30 people. Counseling method of Question and answer lecture. Counseling material on nutrition during pregnancy. The presentation of the material was closed with a question and answer. Conclusion: Counseling on increasing knowledge about nutrition during pregnancy in women of childbearing age (WUS) was able to increase knowledge from 60% to 95%. Keywords: Counseling, Nutrition, Pregnancy, Chronic energy deficiency, Health.