Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Navigasi Kebijakan Luar Negeri Indonesia terhadap ASEAN Community Era Pemerintahan Jokowi 2014-2019 Azzahra, Jelita Eka; Abdillah, Muhammad Zulfan
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v7i1.60935

Abstract

Keberhasilan percepatan integrasi ASEAN sebagai satu komunitas (ASEAN Community – AC) akan memberikan dampak yang besar bagi negara-negara anggotanya. Keberhasilan AC dalam menjaga keamanan dan stabilitas politik, pembangunan ekonomi dan praktik baik di bidang sosial budaya sangat bergantung pada tindakan dan kontribusi dari negara-negara anggota. Sebagai negara perintis dan dituakan dalam ASEAN, Indonesia sangat berpengaruh dalam upaya membentuk AC. Peran Indonesia tercermin dari kerja kebijakan luar negerinya, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari pemahaman tentang navigasi kebijakan luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo periode pertama yang bercirikan inward-looking. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Riset ini menemukan kebijakan luar negeri pemerintahan Joko Widodo masih berpedoman pada tiga pilar AC, yaitu APSC, AEC dan ASCC yang bermuara pada komitmen dan rencana pengambilan tindakan yang berkeadilan dalam merespon serangkaian permasalahan yang muncul dalam AC.The successful accelerated integration of ASEAN as one community drives a prominent impact on ASEAN member states. Its success in maintaining security and political stability, economic development, and good practice in a social culture heavily depends on the actions and contributions of ASEAN members. Positioned to be a prominent figure since the ASEAN establishment, Indonesia's involvement in the practice of the ASEAN Community became one of the most influential. Because the foreign policy reflects the role of Indonesia towards AC, this research aimed to seek an understanding of Indonesia's foreign policy navigation under Jokowi's first reign, which tends to be more inward-looking. By employing the qualitative method, this research collected and analyzed data from secondary resources, including formal reports, official statements, journals, and Internet sources. This research shows that Indonesia's foreign policy navigation under Jokowi's first reign is still relevant with APSC, AEC, and ASCC. That led to commitments and plans for taking equitable action to respond to a series of issues through Indonesia's participation and contribution to those pillars.
Heritage Diplomacy Indonesia-Belanda dalam Repatriasi Warisan Budaya menurut Perspektif Poskolonialisme Abdillah, Muhammad Zulfan; Nuraeni, Nuraeni
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 7, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v7i2.62609

Abstract

Artikel ini membahas heritage diplomacy yang dilaksanakan oleh Indonesia dan Belanda melalui repatriasi benda warisan budaya pada periode 2021–2024 dengan perspektif poskolonialisme. Riset menggunakan konsep cultural heritage dalam hubungan internasional, heritage diplomacy, repatriasi, dan perspektif poskolonialisme. Metode riset yang digunakan bersifat kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara serta data sekunder melalui riset berbasis digital. Riset ini menemukan bahwa aktivitas repatriasi warisan budaya Indonesia dan Belanda merupakan bentuk heritage diplomacy dengan penggunaan warisan budaya dalam aktivitas pertukaran, kolaborasi, dan kerja sama. Dalam konteks poskolonialisme, repatriasi warisan budaya beserta provenance research di dalamnya merupakan bentuk dekolonisasi yang bermakna menghadapi masa lalu kolonial yang kompleks dan upaya untuk mendekolonisasi cara berpikir kolonial. Heritage diplomacy melalui repatriasi warisan budaya menjadi jembatan dalam membangun kepercayaan kedua negara dalam menyelesaikan isu-isu historis, membina kedudukan kedua negara dengan modalitas kesetaraan, serta menjadi upaya dalam mewujudkan kompensasi atas ketidakadilan yang terjadi di masa lampau. This article discusses heritage diplomacy conducted by Indonesia and the Netherlands through the repatriation of cultural heritage objects during the period of 2021–2024 from a postcolonial perspective. The research employs the concept of cultural heritage in international relations, heritage diplomacy, repatriation, and postcolonialism. The study uses a qualitative method with primary data collected through interviews and secondary data obtained from digital-based research. The study finds that the repatriation of cultural heritage between Indonesia and the Netherlands constitutes a form of heritage diplomacy, involving the use of cultural heritage in exchange, collaboration, and cooperation activities. In the context of postcolonialism, the repatriation process and the accompanying provenance research represent a form of decolonization—an effort to confront a complex colonial past and to decolonize colonial ways of thinking. Heritage diplomacy through cultural heritage repatriation serves as a bridge to build mutual trust between the two countries in addressing historical issues, fostering relations on the basis of equality, and pursuing compensation for past injustices.
Penerapan Aplikasi Wordwall dalam Meningkat Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Maulidina, Annisa Putri Azalia; Agasi, Agil; Wardah, Fika Riehah; Abdillah, Muhammad Zulfan; Makkiyah, Nurul; Aisyah, Siti; Rahmawati, Ika Dian
JGK (Jurnal Guru Kita) Vol. 9 No. 4: September 2025
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jgk.v9i4.70153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif penggunaan aplikasi Wordwall dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV di SDN Pejagan 7 Bangkalan. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda, dengan teknik pengumpulan data melalui pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata dari 53,98 menjadi 83,17, dengan nilai N-Gain rata-rata sebesar 0,634 yang termasuk kategori sedang. Uji t berpasangan menunjukkan nilai signifikansi 0,000, yang mengindikasikan peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah penggunaan aplikasi Wordwall. Media ini terbukti efektif meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan pemahaman siswa terhadap materi matematika. Dengan demikian, Wordwall dapat menjadi alternatif media pembelajaran digital yang inovatif dan relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar.