Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Kasus Stunting pada Anak Usia 18 Bulan di Desa Kayee Panyang Puskesmas Bayu Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022 Jannah, Jauza Raudhatul; Zara, Noviana; Mauliza, Mauliza; Surayya, Rahmi; Rizaldy, Muhammad Bayu; Siregar, Sarah Rahmayani; Fona, Tischa Rahayu; Al Muqsith, Al Muqsith; Fauzan, Ahmad; Syafridah, Anita
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 6 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i6.10041

Abstract

Stunting adalah masalah nutrisi kronis yang disebabkan oleh multifaktorial dan terjadi pada lintas generasi. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidak cukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh (catch up growth) yang memadai. Selama 20 tahun terakhir, penanganan masalah stunting sangat lambat. Masyarakat di Indonesia sering menganggap tubuh pendek atau tinggi merupakan keturunan. Penelitian membuktikan bahwa faktor keturunan hanya berkontribusi 15%, sementara faktor yang paling besar berkaitan dengan nutrisi, hormon pertumbuhan, dan infeksi berulang. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang anak balita An. F perempuan berusia 18 bulan di Desa Kayee Panyang Bayu tahun 2022. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien melalui pendekatan home visit. stunting ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan edukasi dan tatalaksana secara komprehensif. Dilakukan edukasi tentang stunting dan pemberian berupa nutrisi seperti PMT, susu, multivitamin untuk mempertahankan BB normal dan tumbuh kembang sesuai usia. Kesimpulan studi kasus ini didapatkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak tersebut, diantaranya adalah tingkat pengetahuan, pola asuh ibu, ekonomi keluarga, dan kurangnya promosi kesehatan.
Studi Kasus Stunting dan Underweight pada Anak Usia 48 Bulan di Gampoeng Rayeuk Naleung Puskesmas Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara Zara, Noviana; Agiara, Lisna; Aragibinafika, Aragibinafika; Muzainy, Nurhafizah; Chairina, Nanda; Siregar, Sarah Rahmayani; Fona, Tischa Rahayu; Syafridah, Anita; Nasution, Muhammad Husni Fansury; Sari, Bungsu Keumala
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 4 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i4.10040

Abstract

Indonesia mempunyai masalah gizi yang cukup berat yang ditandai dengan banyaknya kasus gizi kurang pada balita. Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang badan balita di masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari. Hal tersebut membuat stunting menjadi salah satu fokus pada target perbaikan gizi di dunia sampai tahun 2025. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang anak balita An. R laki-laki berusia 48 bulan di Gampoeng Rayeuk Naleung tahun 2023. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien melalui pendekatan home visit. Diagnosis stunting dan gizi kurang ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan tatalaksana secara komprehensif. Dilakukan edukasi dan pemantauan pada anak dan keluarga. Studi ini juga menganalisis faktor-faktor yang menjadi permasalahan penyebab terjadinya masalah gizi pada An.R dengan pendekatan fish bone. Kesimpulan studi kasus ini didapatkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting dan gizi krang pada anak tersebut, diantaranya adalah tingkat pendidikan orang tua yang rendah, faktor ekonomi rendah, faktor biologis berkaitan dengan usia ibu saat melahirkan anak, faktor perilaku seperti pengetahuan dan penerapan terkait gizi dan PHBS yang kurang, kerentanan anak mengalami sakit batuk, pilek dan diare, serta pelayanan kesehatan.