Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Teori Penemuan Filsafat Hukum Islam: Teori Ta'lil Hasyim, Junaedi; Mursyahid, Achmad; HL, Rahmatiah
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 1 (2025): February
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14622798

Abstract

Teori Ta'lil dalam filsafat hukum Islam merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada pencarian rasionalitas dan hikmah di balik setiap ketentuan syariat. Teori ini bertujuan untuk memahami esensi hukum, bukan semata-mata teks literal, tetapi juga tujuan-tujuan mendasar (maqashid syariah) yang ingin dicapai. Penelitian ini membahas konsep dasar teori Ta'lil, landasan filosofis, serta aplikasinya dalam konteks penemuan hukum Islam. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, penelitian ini menguraikan hubungan antara 'illah (sebab hukum) dan hikmah sebagai dasar penetapan hukum yang relevan dalam menghadapi dinamika sosial masyarakat. Teori Ta'lil memberikan fleksibilitas dalam penerapan hukum Islam agar tetap relevan, tanpa mengesampingkan otoritas wahyu. Studi ini menyimpulkan bahwa teori Ta'lil berperan penting dalam menyeimbangkan aspek normatif dan realitas praktis, sehingga memungkinkan hukum Islam menjawab kebutuhan zaman dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip universal syariah.
Etos Kerja Perspektif Al-Qur’an Hasyim, Junaedi; Mardan, Mardan; Yusuf, Muh.
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 1 (2025): February
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14616736

Abstract

Al-Qur’an merupakan ajaran Islam di dalamnya terdapat ajaran untuk beramal dan bekerja yang dinashkan dalam kalimat “amal as shalihat”. Etos kerja salah satu unsur di antara tujuh unsur budaya universal yaitu unsur “sistem mata pencaharian hidup”. Sistem mata pencaharian hidup berarti ekonomi. Kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup dan apabila malas maka mereka akan gagal memperolehnya. Kesuksesan dan kegagalan adalah hasil dari usaha kerja keras mereka sendiri. Dalam Islam ciri etos kerja mencari kekayaan dunia dengan cara halal, tidak meminta minta,  mencukupi kebutuhan keluarga dan belas kasih kepada tetangga. Sebagaimana Rasulullah Saw., menjadikan kerja sebagai  aktualisasi keimanan dan ketaqwaan.oleh karena itu bagi seorang muslim hidup adalah untuk bekerja. Allah Swt dalam firmannya ingatlah bahwa Allah Swt tidak akan mengubah nasib manusia sebelum manusia mengubah apa yang ada pada dirinya. 
Pemimpin Amanah Dalam Perspektif Hadis Tematik: Konsep Ideal Bagi Indonesia Hasyim, Junaedi; Kara, Aisyah; Sakka, Abdul Rahman
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 1 (2025): February
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14619518

Abstract

Dalam perspektif Islam, pemimpin ideal memiliki peran yang jauh lebih luas daripada sekadar menjadi pengarah atau pengambil keputusan. Seorang pemimpin juga diharapkan menjadi penolong dan pelindung bagi masyarakat yang dipimpinnya, terutama dalam menghadapi tantangan, kesulitan, dan bencana. Tanggung jawab seorang pemimpin meliputi segala hal yang terjadi di wilayah kepemimpinannya, termasuk memastikan kesejahteraan, keselamatan, dan perlindungan bagi warganya. Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu menunaikan amanah dengan penuh tanggung jawab, kejujuran, dan keadilan, sebagaimana diajarkan dalam ajaran Islam. Dalam hadis-hadis tematik, pemimpin digambarkan sebagai seseorang yang tidak hanya memegang kekuasaan, tetapi juga berkomitmen untuk menjalankan tugasnya demi kebaikan bersama dan mempertanggungjawabkannya kepada Allah SWT serta masyarakat yang dipimpinnya. Pemilihan pemimpin bertujuan untuk menciptakan harmoni, mewujudkan tujuan bersama, dan memastikan keberlanjutan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh anggota kelompoknya. Konsep ini menjadi relevan sebagai pedoman untuk menciptakan kepemimpinan yang ideal di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan politik, sosial, dan kemanusiaan. 
Kajian Kritis Tentang Asal Mula Penciptaan Alam Semesta (Pemikiran Emansi Al-Farabi Dan Nur Muhammad Serta Relevansinya Dengan Sains Modern) Hasyim, Junaedi; Barsihannoor, Barsihannoor; Mahmuddin, Mahmuddin
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 1 (2025): February
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14622539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kritis pemikiran Al-Farabi mengenai emansi (emanasi) dan konsep metafisis Nur Muhammaddalam perspektif asal mula penciptaan alam semesta, serta relevansinya dengan sains modern. Al-Farabi, melalui teori emanasi, menjelaskan proses penciptaan kosmos secara hierarkis, yang berawal dari Tuhan sebagai Wujud Absolut hingga terciptanya alam material. Sementara itu, dalam tradisi tasawuf, konsep Nur Muhammad dipahami sebagai substansi primordial yang menjadi basis ontologis seluruh penciptaan. Kajian ini mengkontekstualisasikan kedua pemikiran tersebut dengan teori ilmiah kontemporer seperti Big Bang Theory dan mekanika kuantum (Quantum Mechanics). Penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan filosofis dan spiritual dari tradisi Islam memiliki relevansi epistemologis yang signifikan dengan pendekatan ilmiah modern, sekaligus memperkuat interkoneksi antara dimensi religius dan ilmiah dalam memahami asal usul alam semesta