Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EKSPLOITASI SEKSUAL DALAM PERSPEKTIF ALQURAN (ANALISIS TEOLOGI PEMBEBASAN PEREMPUAN ASGHAR ALI ENGINEER) Najihah, Bannan Naelin; Fajar, Muhamad; Nawawi, Abd. Muid
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 24 No. 1 (2024): Al Burhan: Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur’an
Publisher : LP2M Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research examines sexual exploitation in the perspective of the Qur'an which is explored through the analysis of Ashghar Ali Engineer's theology of women's liberation. The research method used in this study uses a descriptive qualitative method with a library research approach and content analysis techniques. QS. An-Nur/24: 33 contains principles that protect individual rights, justice, human equality, privacy rights, social welfare and respect for the dignity of women. This verse emphasizes that every human being is only a slave to Allah and not a slave to other humans and humans will be held accountable for the crimes they commit sexually to others. From the aspect of rejection of the status quo, this verse encourages Muslim communities to oppose the normalization of the weakening of women in a society or system that perpetuates cases of sexual exploitation in various lines such as political, legal, social, economic, or cultural. On the aspect of using social theology methods that are rational, realistic, and based on Islamic values, the implementation of justice for victims of sexual exploitation can only be achieved by considering the five biological experiences and five social experiences faced by women. Victims of sexual exploitation must be ensured to recover both physically and mentally. This recovery must be supported from various aspects of health, social and legal policy. The value of QS. An-Nur/24: 33 regarding the release of the Prophet Muhammad PBUH against Musaikah and Umaimah and the fight against sexual exploitation can be an inspiration for the revitalization of the process of liberating sexual exploitation cases based on Islamic history. The novelty of this research focuses on contemporary issues regarding sexual exploitation as an embodiment of the theological nature of the praxis of Asghar Ali Engineer's women's liberation theology that has not been done by previous researchers.
Mabādi’ul Āmmah Ali Jum’ah sebagai Semantik Independen: Paradigma Baru Tafsir Kontekstual Soim, Moh; Raya, Ahmad Thib; Nawawi, Abd. Muid
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v15i2.1095

Abstract

Krisis interpretasi Al-Qur'an dalam konteks modernitas memunculkan kebutuhan mendesak akan metodologi tafsir yang mampu menjembatani kesenjangan antara universalitas wahyu dengan partikularitas realitas kontemporer. Penelitian ini mengkaji paradigma revolusioner Mabādi'ul Āmmah (Prinsip Universal) Ali Jum'ah sebagai teori Semantik Independen (al-Dilālah al-Mustaqillah) yang menawarkan solusi epistemologis baru dalam metodologi tafsir kontekstual. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitik terhadap karya-karya primer Ali Jum'ah, penelitian ini mengungkap konstruksi epistemologis yang membedakan teori Semantik Independen dari pendekatan tafsir konvensional. Temuan menunjukkan bahwa Mabādi'ul Āmmah merupakan paradigma indigenous yang mentransformasi prinsip-prinsip universal Al-Qur'an menjadi landasan semantik independen melalui sistematika empat tahap: penelusuran induktif pandangan mufassir, analisis unsur-unsur prinsip, elaborasi relasi antar prinsip, dan aplikasi multidimensional. Keunggulan paradigma ini terletak pada kemampuannya mempertahankan otentisitas makna sambil menghadirkan relevansi kontekstual yang aplikatif. Penelitian ini berkontribusi signifikan bagi pengembangan metodologi tafsir kontemporer dengan menyediakan kerangka epistemologis holistik yang menjawab tantangan hermeneutika Al-Qur'an di era modern.
PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN WELCOMING AWARDEE LPDP PKUMI-PTIQ SEBAGAI MEDIUM PENGUATAN KOMUNITAS AKADEMIK DAN KARAKTER HUMANISTIK Nurhuda, Abid; Hariyadi, Muhammad; Nawawi, Abd. Muid
Jurmas Azam Insan Cendikia Vol. 4 No. 3 (2025): Jurmas Azam Insan Cendikia
Publisher : Yayasan Azam Insan Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pelaksanaan Sosialisasi dan Welcoming Awardee LPDP PKUMI-PTIQ Angkatan 7 sebagai Medium Penguatan Komunitas Akademik dan Karakter Humanistik. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif, diskusi reflektif, sosialisasi mendalam, dan dokumentasi kontekstual, pengabdian ini memfokuskan diri pada pemahaman pengalaman eksistensial para awardee dalam proses perjumpaan intelektual. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa kegiatan Welcoming Awardee bukan hanya agenda formal, tetapi menjadi ruang humanisasi di mana empati, solidaritas, dan kesadaran reflektif tumbuh secara organik. Proses sosialisasi dalam konteks ini bertransformasi menjadi pengalaman dialogis yang menumbuhkan sense of belonging, trust, dan identitas akademik kolektif. Secara teoretis, temuan ini memperkuat pandangan humanistik tentang pendidikan sebagai proses pembebasan dan pemanusiaan, sebagaimana dikemukakan oleh Freire, Rogers, dan Noddings. Implikasi praktis penelitian ini merekomendasikan agar program orientasi LPDP tidak hanya berorientasi administratif, tetapi juga berlandaskan pada dialog, refleksi nilai, dan pembentukan spiritualitas akademik. Dengan demikian, ruang perjumpaan intelektual menjadi fondasi bagi terbentuknya komunitas ilmiah yang berkarakter, berempati, dan bertanggung jawab sosial.