Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Metode Penafsiran Sayyid Quthb Mengenai Dimensi Politik dalam Perspektif Ayat-Ayat Madaniyyah pada Kitab Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an B, Amdahurifky; Raya, Ahmad Thib; Tahir, Muhammad Suaib
Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hadis Vol 4, No 1 (2022): Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hadis
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mashdar.v4i1.4376

Abstract

The discourse on the interpretation of the Qur’an related to politics still leaves polemics, especially for intellectuals and academics. The pros and cons of the paradigm still occur whether or not politics or a government system are part of Islam and the Qur'an, and have even entered the realm of their respective discourses. This study will explain an alternative paradigm in explaining the political dimension according to the analysis of Sayyid Qutb's method in his commentary book Fī Zhilāl al-Qur'an based on the perspective of the Madaniyyah verses. This research uses a qualitative approach in the form of a literature review. The method used is the method of interpretation of al-maudhū'ī (theme) by including the explanation through a scientific political approach. The big conclusion that can be drawn from this research is that the basic principles of the Qur'an become the applicable basis for political aspects that put forward substantive values and drive universal humanist passions. The term is also referred to as the humanist substantive expression of harakī rabbanī. The operational steps are described in the analytical model of Sayyid Qutb's method in his interpretation of the political dimension, especially with regard to the Madaniyyah verses. The correlation elements are taken based on aspects of political science which became an agreement between political scientists in April 1952 in Cambridge (England).
The Concept of Child and Parent Relationships from the Perspective of Qur'anic Parenting in Tafsir Al Munir Karim, Bustanul; Raya, Ahmad Thib; Kholilurrahman, Kholilurrahman
Bulletin of Early Childhood Vol. 2 No. 2 (2023): Bulletin of Early Childhood
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/bec.v2i2.1122

Abstract

The parenting relationship between children and parents has recently attracted a lot of attention. Issues of neglect and violence are often children who become victims. This has become a highlight not only among educational practitioners, but also among theologians (religious scholars), including commentators on the interpretation of the Al-Qur'an. This research aims to provide an in-depth understanding of the parenting relationship between children and parents by exploring the meaning of the term child in the Al Qur'an, as well as identifying the implications of its meaning in the context of parenting relationships. The method used in this research is maq?shid? thematic with the main object of study being the interpretation of al-Mun?r by Wahbah Zuhaili. The findings show differences in the substance of the meaning of each child term in the Al-Qur'an, reflecting the dimensions of the relationship between children and parents which involve aspects of biological, psychological, sociological and physical development. The emphasis on the relationship between children and parents is reflected through messages about attachment, rights and obligations, as well as reciprocal dynamics that begin when the child is in the womb until he grows into an independent person. Keywords: Relationships, Quranic Parenting, Tafsir al Mun?r
Integrasi Psikologi Humanistik dan Tazkiyatun Nafs dalam Mengatasi Gangguan Mental Emosional Remaja Perspektif Al-Qur’an Marsiti, Marsiti; Raya, Ahmad Thib; Sarnoto, Ahmad Zain
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 6 (2024): December
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i6.7783

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model penyembuhan gangguan mental emosional remaja berbasis integrasi psikologi humanistik dan nilai-nilai Al-Qur'an. Pendekatan ini mengintegrasikan teori psikologi humanistik Abraham Maslow, yang mencakup lima kebutuhan dasar manusia (fisiologis, rasa aman, cinta dan rasa memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri), dengan konsep tazkiyatun nafs Ibnu Qayyim Al-Jauziyah melalui metode ilmu, tadzakkur, riyadhah, muhasabah, dan muraqabah. Penelitian ini relevan dalam konteks meningkatnya masalah kesehatan mental remaja modern. Metode tafsir tematik (maudhu’i) digunakan untuk menelusuri ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan, seperti QS. Shad/38:71-72, QS. Al-Mukminun/23:12-16, dan QS. As-Syams/91:9-10, yang mendukung kebutuhan psikologis dan penyembuhan mental emosional. Pendekatan integratif-interkonektif teori spider web M. Amin Abdullah menjadi kerangka dalam menyelaraskan psikologi dan nilai-nilai Al-Qur'an, sehingga setiap disiplin ilmu tetap berdiri sendiri namun saling melengkapi untuk menciptakan solusi komprehensif. Penelitian ini memperluas pendekatan integrasi psikologi dan Al-Qur'an yang sebelumnya telah diterapkan oleh Fatma Laili Khairun Nida dalam konteks makna hidup dan religious healing untuk pasien psikosis. Namun, penelitian ini berbeda dengan karya Ossi Marga Ramadhan yang lebih menekankan pendidikan sufistik tanpa pendekatan integralistik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka (library research) untuk mengeksplorasi konsep-konsep Al-Qur'an yang relevan dengan psikologi humanistik dan penyembuhan mental remaja.
Pendidikan Moderasi Beragama dalam Menangkal Radikalisme: Perspektif Al-Qur’an Hasanah, Uswatun; Raya, Ahmad Thib; Saihu, Made
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2025): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v7i1.7995

Abstract

Radikalisme di perguruan tinggi merupakan tantangan serius yang mengancam keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan moderasi beragama dalam menangkal radikalisme di Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui integrasi pendekatan Iceberg Theory dan Theory U dalam perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini mengisi gap pada kurangnya kajian holistik yang menggabungkan teori psikososial dan perspektif Islam dalam merancang strategi pendidikan anti-radikalisme. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan fenomenologi melalui observasi partisipatif. Temuan utama menunjukkan bahwa radikalisme di kalangan mahasiswa dapat diminimalkan melalui penguatan nalar moderasi beragama yang terintegrasi dalam mata kuliah Agama dan Etika Islam. Pendekatan Iceberg Theory efektif dalam mengidentifikasi akar permasalahan yang tersembunyi, sementara Theory U memberikan panduan untuk merancang solusi inovatif yang mampu mengubah pola pikir mahasiswa secara mendalam. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan merekomendasikan rekonseptualisasi kurikulum berbasis nilai-nilai moderasi beragama yang lebih eksplisit dan terstruktur. Implementasi ini berpotensi menciptakan pribadi yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga harmonis dalam hubungan sosial. Selain itu, penelitian ini menawarkan panduan praktis bagi institusi pendidikan tinggi untuk mengintegrasikan pendekatan ini ke dalam kebijakan pembelajaran, sehingga menghasilkan generasi muda yang moderat dan toleran. Rekomendasi praktis mencakup penyusunan modul pembelajaran yang menekankan nilai moderasi beragama, pelatihan khusus bagi dosen, dan kolaborasi dengan komunitas lintas agama untuk memperkuat pemahaman inklusif dalam kehidupan kampus.
Pendidikan Humanisme Berbasis Person Centered Therapy dalam Mengatasi Perundungan: Perspektif Al-Qur’an Fatimah, Siti; Raya, Ahmad Thib; Saihu, Made
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2025): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v7i1.7956

Abstract

Pendidikan humanisme berbasis PCT menekankan nilai-nilai tanggung jawab, kebebasan, dan kemampuan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi diri, yang dianggap signifikan dalam mengatasi perundungan. Namun, penelitian sebelumnya belum secara komprehensif mengintegrasikan nilai-nilai humanisme dengan panduan moral dari Al-Qur’an untuk menciptakan model pendidikan yang efektif dalam mencegah perundungan. Penelitian ini bertujuan mengungkap konsep pendidikan humanisme dan pencegahan perundungan dalam perspektif Al-Qur’an serta menyusun model pendidikan berbasis nilai-nilai tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi pustaka dan pendekatan tematik (maudhui), yang diterapkan melalui analisis mendalam terhadap ayat-ayat Al-Qur’an terkait humanisme dan pencegahan perilaku negatif. Pendekatan ini dilakukan dengan mengelompokkan tema-tema kunci dari ayat-ayat yang relevan untuk membangun kerangka konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PCT Humanistik berbasis nilai-nilai Al-Qur’an berkontribusi secara signifikan dalam pencegahan perundungan dengan menanamkan empati, pengendalian diri, dan penghargaan terhadap keberagaman. Model ini juga memberikan implikasi penting bagi dunia pendidikan, yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk membangun hubungan harmonis dan mengoptimalkan potensi peserta didik dalam konteks moral dan sosial.
Sanlat dalam Membangun Karakter Religius Anak Prabowo, Muhammad Aras; Zuhri, Saifuddin; Umar, Nasaruddin; Raya, Ahmad Thib; Saenong, Farid F.; Hannase, Mulawarman; Ahmadi, Lusiana Putri; Hasan, Hamka; Naif, Naif; Nurhayati, Cucu; Iskandar, Syahrullah; Muid N, Abd.; Nurhidaya, Nurhidaya; Andini, Ayu
Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Cipta Media Harmoni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53624/kontribusi.v5i2.603

Abstract

Latar Belakang: Pesantren Kilat (Sanlat) merupakan salah satu strategi pendidikan keagamaan yang dilakukan dalam waktu singkat namun intensif, terutama pada momentum Ramadan. Program ini kerap dijadikan sarana efektif untuk membentuk karakter religius pada anak-anak sejak usia dini. Tujuan:  artikel ini  untuk menguraikan bagaimana kegiatan Sanlat mampu menjadi medium strategis dalam membentuk karakter religius anak-anak melalui pendekatan kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan keteladanan para nabi. Penelitian ini berbasis pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim PKUMI, dengan Metode: Pendekatan deskriptif-kualitatif dan analisis data lapangan. Hasil: Pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan Sanlat yang terstruktur, disertai narasi-narasi profetik dan metode interaktif, secara signifikan meningkatkan pemahaman nilai religiusitas seperti kejujuran, kedisiplinan, empati, dan ketauhidan pada anak-anak. Kesimpulan: Studi ini merekomendasikan penguatan kurikulum Sanlat berbasis karakter untuk program serupa di masa mendatang.
"موضوعات الفداء والبطولة في القصص الخيالية العربية "النجم الكبير" و "في جزيرة النور Luhuringbudi, Teguh; Raya, Ahmad Thib; Liza, Fitri
AL-MUARRIB JOURNAL OF ARABIC EDUCATION Vol. 5 No. 1 (2025): Al-Muarrib: Journal Of Arabic Education
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/al-muarrib.v5i1.4964

Abstract

The objective of this research was to examine the themes of redemption and heroism in two Arabic fairy tales, "Al-Najm al-Kabīr" and "Fī Jazīrah al-Nūr," and their implications for sustainable development. The research aimed to investigate how the protagonist's journey in these fairy tales reflected Arab societal values and personal growth. The data collection method employed a thematic analysis approach and narrative theory, with two Arabian fairytales serving as the primary sources. The research findings indicated that these tales were not only entertaining but also demonstrated profound moral values and their relevance to the current cultural and social context. The conclusions of this research emphasise the significance of fairy tales as agents of positive social and cultural change. The scientific contribution of this research is a novel understanding of the role of fairy tales in the education of universal values and moral awareness. The limitations of the study include a narrow focus on specific Arabian fairytales and a particular theoretical approach, which suggests further research with a broader scope and integration of cross-disciplinary approaches. Suggestions for further research include deepening understanding of how fairy tales can support sustainable development goals through moral education and environmental awareness in a global society.
Mabādi’ul Āmmah Ali Jum’ah sebagai Semantik Independen: Paradigma Baru Tafsir Kontekstual Soim, Moh; Raya, Ahmad Thib; Nawawi, Abd. Muid
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v15i2.1095

Abstract

Krisis interpretasi Al-Qur'an dalam konteks modernitas memunculkan kebutuhan mendesak akan metodologi tafsir yang mampu menjembatani kesenjangan antara universalitas wahyu dengan partikularitas realitas kontemporer. Penelitian ini mengkaji paradigma revolusioner Mabādi'ul Āmmah (Prinsip Universal) Ali Jum'ah sebagai teori Semantik Independen (al-Dilālah al-Mustaqillah) yang menawarkan solusi epistemologis baru dalam metodologi tafsir kontekstual. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitik terhadap karya-karya primer Ali Jum'ah, penelitian ini mengungkap konstruksi epistemologis yang membedakan teori Semantik Independen dari pendekatan tafsir konvensional. Temuan menunjukkan bahwa Mabādi'ul Āmmah merupakan paradigma indigenous yang mentransformasi prinsip-prinsip universal Al-Qur'an menjadi landasan semantik independen melalui sistematika empat tahap: penelusuran induktif pandangan mufassir, analisis unsur-unsur prinsip, elaborasi relasi antar prinsip, dan aplikasi multidimensional. Keunggulan paradigma ini terletak pada kemampuannya mempertahankan otentisitas makna sambil menghadirkan relevansi kontekstual yang aplikatif. Penelitian ini berkontribusi signifikan bagi pengembangan metodologi tafsir kontemporer dengan menyediakan kerangka epistemologis holistik yang menjawab tantangan hermeneutika Al-Qur'an di era modern.
Maudu’iy Tafsir Methods on Al-Fatihah Verse: A Comparative study on the Works of Karim Amsansaf, Muhammad ibn ‘Abd al-’Aziz al-’Awajiy, and Mahmud Shaltut: Metode Tafsir Maudhu'iy pada Surat Al-Fatihah: Studi Perbandingan Karya Karim Amsansaf, Muhammad ibn 'Abd al-'Aziz al-'Awajiy, dan Mahmud Shaltut Luhuringbudi, Teguh; Raya, Ahmad Thib; Liza, Fitri; Utami, Dewi Nita
Takwil: Journal of Quran and Hadith Studies Vol. 2 No. 2 (2023): December
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/twl.v2i2.3446

Abstract

This article aims to comprehensively reveal the method of Tafsir al-Maudu’iy in Al-Fatihah Verse. The article adheres to conventional academic structure and employs clear, objective, and value-neutral language. The object of this study is Karim Amsansaf’s Suratu al-Fatihah: Tafsir Maudu’iy fi Daui ‘Ibadati al-Du’ai, Muhammad ibn ‘Abd al-’Aziz al-’Awajiy’s al-Tafsir al-Maudu’iy al-Muyassar li al-Fatihah wa Qasari al-Mufassali, and the book titled Ila al Qur’an al-Karim, written by Muhammad al-Ghazali and Mahamud Shaltut, attempts to examine various legacies of tafsir works that are rarely researched by the public. An examination of the three tafsir shows differences in their interpretive products, with a focus on revealing in-depth thematic aspects on the intrinsic and extrinsic side, as stated by Muhammad ibn ‘Abd al-’Aziz al-’Awajiy. The text discusses the principles of thematic interpretation in Tafsir Maudu’iy, with a focus on the thematics expressed by Karim Amsansaf. The discussion is aimed at beginner readers or lay people and is presented in a simple manner. The text also mentions the use of the thematic tafsir method and its application to the interpretation of Al-Fatihah.
Implementation And Implication Of The Arabic Curriculum at MAN 1 Metro Lampung Kuliyatun, Kuliyatun; Widayat, prabowo Adi; Rahim, Husni; Raya, Ahmad Thib
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 001 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i001.5476

Abstract

This study aims to elucidate the implementation and implications of the Arabic language curriculum for students at Madrasah Aliyah Negeri 1 in Metro Lampung City. The study examines the application of the curriculum and the outcomes it yields for students. The study utilized a descriptive qualitative approach for research and collected data through interviews and analyzing MAN 1 Arabic curriculum documents in Metro City. The implementation of the Arabic language curriculum during the reform era, from KBK and KTSP to the 2013 Curriculum, has affected students' Arabic language proficiency. The findings indicate that the Arabic language curriculum's execution aligns with academic conventions and supports student learning. The study reveals that the implementation of the Arabic language curriculum runs smoothly in Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro City. The teacher regularly evaluates students through questions on the categorization of Arabic words - isim, fi'il, and letters- and their associated divisions and characteristics. As part of this process, students must memorize and comprehend 200-300 vocabularies and engage in spoken communication in Arabic. The teacher serves as a facilitator and guide to aid students in learning the language. The new curriculum's implications for teaching and learning activities are relevant, although objective evaluations are required. Students can learn independently and think critically, enhancing their linguistic abilities. The field provides substantial opportunities for students to broaden their knowledge and understanding of the Arabic language.