Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK PENGOLAHAN TERHADAP MUTU BROKOLI Fitriana, Nanda; Frisella, Ella
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4297

Abstract

Tanaman brokoli merupakan salah satu tanaman sayuran yang dapat memberi nilai kesehatan yang tinggi, namun mempunyai masa simpan yang pendek dan memiliki daya tahan yang sangat rendah setelah panen. Penelitian ini menggunakan dua perlakuan yaitu blansir dan pengukusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu proses blansir dan pengukusan terhadap mutu brokoli. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan Pangan, Universitas Ubudiyah Indonesia pada tanggal 05 sampai dengan 30 Agustus 2024. Terdapat enam jenis perlakuan yaitu blansir ke sayur brokoli, yaitu blansir pada suhu 90 oC selama variasi waktu 2, 4 dan 6 menit, dan pengukusan pada suhu 100 oC  selama variasi waktu 6, 8 dan 10 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan blansir selama 2 menit dengan suhu 90oC, didapat hasil warna agak cerah, teksturnya masih keras, rasa setelah di blansir sangat enak dan aroma yang dihasilkan adalah sedap.Kata kunci: Pengelolaan, brokoli, blansir, pengukusan.Broccoli plants are one of the vegetable crops that can provide high health benefits, but they have a short shelf life and very low durability after harvest. This research uses two treatments, namely blanching and steaming. The purpose of this research is to determine the effect temperature and time of blanching and steaming on the quality of broccoli. This research conducted at the Food Science Laboratory, Ubudiyah Indonesia University from August 05 to August 30, 2024. There are six types of treatments, namely blanching broccoli, which includes blanching at 90°C for varying times of 2, 4, and 6 minutes, and steaming at 100 °C for varying times of 6, 8, and 10 minutes. The research results show that the blanching treatment for 2 minutes at 90 °C resulted in a slightly bright color, a still firm texture, a very good taste after blanching, and a delicious aroma.Keywords: Processing, broccoli, blanching, steaming
Pengaruh Jarak Tanaman dan Waktu Pemberian Insektisida Tamaron 200 EC Terhadap Kerusakan Daun dan Hasil Kacang Tanah Jauhari, Jauhari; Frisella, Ella
Jurnal Agrotek Lestari Vol 11, No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v11i1.10241

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan waktu pemberian insektisida Tamaron 200 EC terhadap kerusakan daun dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Ada dua faktor yang diteliti, yaitu jarak tanam dan waktu pemberian insektisida Tamaron 200 EC.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanam insentisitas kerusakan daun umur 42 hst pada perlakuan T1 berbeda nyata dengan T2 dan T3; populasi hama ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esper) umur 42 hst pada perlakuan T3 berbeda nyata dengan T1 dan T2; dan produksi per plot netto kacang tanah pada perlakuan T2 berbeda sangat nyata dengan T1 dan T3 akibat pengaruh jarak tanaman. Selain itu, hasil penelitian juga menjelaskan bahwa insentisitas kerusakan daun umur 42 hst pada perlakuan M1 berbeda nyata dengan M2, M3, dan M4; Populasi hama ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esper) umur 45 hst pada perlakuan M1 berbeda sangat nyata dengan M2, M3, dan M4;  dan produksi per plot netto kacang tanah pada perlakuan M4 berbeda sangat nyata dengan M1, M2, dan M3 akibat waktu pengaruh pemberian insektisida Tamaron 200 EC.
Mereduksi Kuantitas Limbah dan Mitigasi Bencana di Bidang Konstruksi Ruslaini; Frisella, Ella; Mukhlis, Amir; Riska, Cut; Wara, Zahratul
PUSAKA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): JUNE 2024
Publisher : MANDAILING GLOBAL EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62945/pusaka.v1i1.59

Abstract

Urgensi dari program kegiatan ini adalah lokasi mitra terletak di wilayah bencana sehingga berpotensi kembali untuk terkena dampak buruk ketika bencana sedang terjadi. Wilayah yang bencana yang dimaksud adalah bencana gempa dan tsunami, karena berada di pesisir barat dari pantai di Aceh. Hal ini terbukti dengan telah terjadinya gempa besar yang berkekuatan 9,5 SR yang menimbulkan gelombang tsunami yang memporak-porandakan seluruh wilayah sekitarnya dengan korban harta dan jiwa di 15 negara. Kondisi lingkungan mitra juga berpotensi dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh tidak terkelolanya limbah dengan baik. Apabila limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan menambah kerugian berupa terjangkitnya berbagai macam penyakit. Penyakit yang dapat ditimbulkan bila masalah mitra tidak ditangani adalah penyakit tifus, malaria, dan kanker. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh mitra, maka mitra perlu diberikan solusi yang diberikan oleh pelaksana program kegiatan. Tujuan dari program kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada mitra dalam pengelolaan limbah, mengurangi intensitas limbah yang dihadapi mitra untuk tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan, memberikan pengetahuan kebencanaan kepada mitra di bidang konstruksi, dan memberikan tindakan preventif kepada mitra dalam menghadapi bencana di bidang konstruksi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI REMAJA DALAM NGKONSUMSI JUNK FOOD DI SEKOLAH Ismiati, Ismiati; Asyura, Syarifah; Fitriana, Nanda; Kesumawati, Kesumawati; Frisella, Ella; Herawati, Herawati; Pardi, Pardi; Rahmayanti, Kurnia; Serianti, Putri; Sofia, Melda; Mukti, Abdul
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.5242

Abstract

Makanan cepat saji merupakan salah satu istilah yang diberikan untuk makanan yang disajikan dengan sangat cepat seperti junk food. Junk Food adalah makanan yang  mengandung tinggi kalori yang meliputi garam, gula, dan lemak dalam konsentrasi tinggi di dalamnya namun sangat rendah akan nilai gizinya. Beberapa kategori makanan yang termasuk ke dalam junk food yaitu makanan cepat saji yang di goreng, makanan ringan asin, makanan penutup manis, permen karet dan lainnya. Makanan seperti hamburger, pizza dan lainnya di anggap sehat atau junk food tergantung terhadap cara penyajiannya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi remaja dalam mengkonsumsi junk food. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif yang bersifat survey deskriptif dengan pendekatan cros secsional. Populasi penelitian ini siswa kelas X di  Pesantren Darul Ulum Banda Aceh, Pengambilan sampel secara stratifikasi random berjumlah 80 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20-26 April 2025. Analisa data menggunakan uji Chi-square. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan ajakan teman sebaya terhadap kebiasaan mengkonsumsi junk food di Pesantren Darul Ulum Banda Aceh. Saran: Diharapkan adanya peran aktif pihak sekolah melakukan penyuluhan kesehatan terutama tentang manfaat makanan sehat bagi tubuh terhadap siswa/siswi.Kata Kunci : Remaja, junk food, pengetahuan, sikap, teman sebaya
ISOLASI SENYAWA BIOAKTIF DARI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN UNTUK FORTIFIKASI PANGAN FUNGSIONAL Asyura, Syarifah; Ismiati, Ismiati; Fitriana, Nanda; Kesumawati, Kesumawati; Frisella, Ella; Herawati, Herawati; Pardi, Pardi; Rahmayanti, Kurnia; Serianti, Putri; Sofia, Melda; Astrina, Syarifah Yanti; Samaniyah, Siti
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.5216

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengisolasi senyawa bioaktif dari daun kelor (Moringa oleifera) serta mengevaluasi potensi antioksidannya untuk fortifikasi pangan fungsional. Daun kelor diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dan dilanjutkan dengan fraksinasi pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Identifikasi senyawa bioaktif dilakukan dengan KLT, KCKT, spektrofotometri UV-Vis, dan FTIR, sedangkan uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dengan IC50 sebesar 48,72 µg/mL, yang dikategorikan sebagai antioksidan sangat kuat. Analisis fitokimia memperlihatkan bahwa senyawa utama yang berperan adalah flavonoid, fenolik, dan tanin. Temuan ini menegaskan bahwa daun kelor merupakan sumber antioksidan alami yang potensial dan dapat diaplikasikan sebagai bahan fortifikasi pangan fungsional untuk meningkatkan kualitas gizi serta memberikan manfaat protektif terhadap stres oksidatif.