Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Sosialisasi Penguasaan Kaidah Kebahasaan Mahasiswa Sebagai Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Jenjang Pendidikan Menengah Hidayat, Rahmad; Asyhar, Mochammad; Wahyuni, Wika; Ramdhani, Marlinda; Febriani, Elya
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpimi.v3i1.3008

Abstract

Penguasaan kaidah kebahasaan merupakan bagian integral dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks. Pemberlakuan pembelajaran berbasis teks di jenjang pendidikan menengah yang juga selaras dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi tentu saja harus menghasilkan peserta didik yang mampu memahami dan menerapkan kaidah kebahasaan dengan baik. Namun, berdasarkan hasil penelitian, tingkat penguasaan kaidah kebahasaan mahasiswa di perguruan tinggi belum signifikan mencerminkan kemantapan pembelajaran berbasis teks khususnya kaidah kebahasaan di jenjang pendidikan menengah. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi hasil penelitian sekaligus diskusi kelompok terpumpun untuk mengidentifikasi bagaimana gambaran pembelajaran kaidah kebahasaan dilakukan di jenjang pendidikan menengah. Gambaran yang dimaksud kemudian menjadi bahan evaluasi untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok terpumpun bersama para guru Bahasa Indonesia SMA yang telah menerapkan pembelajaran berbasis teks di sekolah. Pada akhirnya, kegiatan pengabdian ini merumuskan beberapa catatan dan rekomendasi sebagai berikut: (1) tingkat penguasaan kaidah kebahasaan rendah disebabkan oleh ketidakoptimalan guru di jenjang pendidikan menengah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, (2) ketidakoptimalan itu disebabkan oleh ketidakseimbangan beban tugas pokok dan fungsi guru dengan waktu guru melaksanakan tugas pokok dan fungsi, (3) sangat diperlukan strategi dan metode sederhana dalam penyampaian materi kaidah kebahasaan yang diakui kompleksitas kesulitannya.
Konseptualisasi Manusia dan Pemimpin dalam Pemilihan Gubernur Jakarta Tahun 2017: : Sebuah Kajian linguistik Kognitif Aliurridha; Elya Febriani; Mustakim Saleh
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v16i1.868

Abstract

Abstract Humans and leaders are crucial topics in the 2017 Jakarta Governor Election. Both gubernatorial candidates and their running mates employed distinct metaphors to elucidate these two subjects.  This research aims to explore how humans and leaders were conceptualized in the 2017 Jakarta Governor Election and to evaluate the consistency of these metaphors. This research employs a descriptive qualitative methodology utilizing a cognitive linguistics perspective. Data of this research were collected through reading and note-taking techniques. The data were then analyzed using referential and abductive inferential methods.  The findings of this research revealed that Ahok-Djarot conceptualized humans as buildings, containers, computers, inanimate objects, and broken entities, whereas Anies-Sandi conceptualized humans solely as buildings. In leadership discourse, Ahok-Djarot conceptualized leaders as servants, parental figures, and administrators of justice, whereas Anies-Sandi characterized leaders as role models, brothers to the people, and  courier. The Ahok-Djarot candidate pair demonstrated inconsistencies in employing their metaphor regarding these two topics.
Kekerabatan Bahasa Sumbawa dan Bahasa Madura: Kajian Linguistik Historis Komparatif Febriani, Elya; Aliurridha, Aliurridha; Hidayat, `Rahmad
Ruang Kata Vol 5 No 01 (2025): Ruang Kata
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/jrk.v5i01.1643

Abstract

This study aims to examine the kinship of Sumbawa and Madurese languages with three main objectives, namely are 1) identifying the sound correspondence between Sumbawa and Madurese languages, 2) determining the level of kinship between the two languages based on lexicostatistical calculations, and 3) calculating the separation time between Sumbawa and Madurese languages. This research is a descriptive study that applied quantitative and qualitative approaches. The data sources used consist of 200 basic Swadesh vocabularies. Data collection for Sumbawa and Madurese languages was carried out using interview techniques with native speakers of both languages. Data analysis uses lexicostatistics and glottochronology based on comparative historical linguistic studies described by Crowley & Bowern (2010) and Keraf (1996). The results of the study show that the correspondence of consonant sounds between the two languages tends to remain constant and unchanged, but vowel sounds experience irregular changes. There are also strong sounds that are maintained such as the sounds of mata, lima and empat gloss. The level of kinship of Sumbawa and Madurese language is 39.3% and is included in the family category. In addition, the Sumbawa and Madurese languages are estimated to have originated from the same proto-language around 1,962 to 2,154 years ago
Pengenalan Linguistik Korpus untuk Pembelajaran dan Penelitian bagi Guru Bahasa Indonesia SMA Se-Lombok Barat: Introductory Session on Corpus Linguistics for Teaching and Research for High School Indonesian Language Teachers in West Lombok Indonesia Hidayat, Rahmad; Asyhar, Mochammad; Chaer, Hasanuddin; Efendi, Mahmudi; Febriani, Elya; Sundari, Sundari
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.6645

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjudul “Pengenalan Linguistik Korpus untuk Pembelajaran dan Penelitian bagi Guru Bahasa Indonesia SMA Se-Lombok Barat”. Linguistik korpus merupakan sebuah kajian linguistik yang memanfaatkan korpus. Korpus merupakan kumpulan teks dalam jumlah yang sangat besar yang merepresentasikan kenyataan berbahasa penutur di lapangan. Korpus terdiri atas kalimat-kalimat alamiah yang diproduksi oleh penutur bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Pengenalan linguistik korpus dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia adalah dalam rangka memberikan pendampingan kepada guru untuk dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Pengintegrasian teknologi ini merupakan salah satu aspek pembelajaran inovatif abad ke-21 yang harus dikuasai oleh guru sebagai sebuah keterampilan. Di samping itu, pengetahuan mengenai linguistik korpus juga dapat dimanfaatkan oleh guru melaksanakan penelitian untuk publikasi ilmiah. Dengan demikian, guru dapat meningkatkan kompetensi dan jenjang kariernya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan secara luar jaringan dengan beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah (1) penjabaran hasil penelitian berbasis korpus, (2) pengenalan peranti korpus berbasis laman dan berbasis aplikasi, (3) praktik pemanfaatan korpus dan penyusunan korpus sederhana, (4) praktik pemanfaatan korpus untuk pembelajaran Bahasa Indonesia dan penelitian bahasa Indonesia dan (5) penyusunan rencana tindak lanjut dan refleksi. Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion), demonstrasi, dan tanya-jawab. Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para guru anggota MGMP Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Lombok Barat. Adapun korpus yang akan digunakan dalam praktik adalah korpus Leipzig Corpora Collection, Korpus Indonesia, dan Korpus Nusantara. Aplikasi yang digunakan untuk mengolah data korpus adalah Antconc versi 4.3.1 (Windows) dan CQP-Web. Setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan, para guru Bahasa Indonesia dapat (1) menggunakan peranti linguistik korpus berbasis laman maupun aplikasi, (2) menganalisis hasil pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks, dan (3) merancang sebuah penelitian untuk dapat dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Pada akhirnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan kapasitas guru Bahasa Indonesia dalam rangka mewujudkan prinsip pembelajaran inovatif abad ke-21 khususnya dari segi pengintegrasian teknologi dalam mengelola pembelajaran.
Sosialisasi Penguasaan Kaidah Kebahasaan Mahasiswa Sebagai Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Jenjang Pendidikan Menengah Hidayat, Rahmad; Asyhar, Mochammad; Wahyuni, Wika; Ramdhani, Marlinda; Febriani, Elya
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpimi.v3i1.3008

Abstract

Penguasaan kaidah kebahasaan merupakan bagian integral dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks. Pemberlakuan pembelajaran berbasis teks di jenjang pendidikan menengah yang juga selaras dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi tentu saja harus menghasilkan peserta didik yang mampu memahami dan menerapkan kaidah kebahasaan dengan baik. Namun, berdasarkan hasil penelitian, tingkat penguasaan kaidah kebahasaan mahasiswa di perguruan tinggi belum signifikan mencerminkan kemantapan pembelajaran berbasis teks khususnya kaidah kebahasaan di jenjang pendidikan menengah. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi hasil penelitian sekaligus diskusi kelompok terpumpun untuk mengidentifikasi bagaimana gambaran pembelajaran kaidah kebahasaan dilakukan di jenjang pendidikan menengah. Gambaran yang dimaksud kemudian menjadi bahan evaluasi untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok terpumpun bersama para guru Bahasa Indonesia SMA yang telah menerapkan pembelajaran berbasis teks di sekolah. Pada akhirnya, kegiatan pengabdian ini merumuskan beberapa catatan dan rekomendasi sebagai berikut: (1) tingkat penguasaan kaidah kebahasaan rendah disebabkan oleh ketidakoptimalan guru di jenjang pendidikan menengah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, (2) ketidakoptimalan itu disebabkan oleh ketidakseimbangan beban tugas pokok dan fungsi guru dengan waktu guru melaksanakan tugas pokok dan fungsi, (3) sangat diperlukan strategi dan metode sederhana dalam penyampaian materi kaidah kebahasaan yang diakui kompleksitas kesulitannya.
Strategi pemertahanan drama tradisional rudat di Lombok: Studi atas kelompok Temu Karya di Lombok Timur Khairussibyan, Muh; Mar’i, Mar’i; Karoluslina, Karoluslina; Febriani, Elya
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol. 23 No. 2 (2025): October
Publisher : FBSB UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v23i2.89747

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi pemertahanan kelompok kesenian rudat Temu Karya di Lombok Timur di tengah tantangan modernisasi. Dengan pendekatan kualitatif dan teori sistem autopoietic Niklas Luhmann, studi ini menganalisis adaptasi kelompok rudat Temu Karya atas perubahan lingkungan sosial dan teknologi.  Hasil penelitian menunjukkan empat strategi utama kelompok Temu Karya yakni: (1) modernisasi peralatan panggung, (2) pemanfaatan media digital (Youtube dan Facebook) untuk perluasan audiens, (3) fleksibilitas pertunjukan dengan menyesuaikan konten (cerita/humor) berdasarkan lokasi, dan (4) kolaborasi dengan kelompok rudat lain dalam pertukaran sumber daya. Tantangan seperti penurunan minat generasi muda diatasi dengan pergeseran citra atau rebranding melalui media sosial. Temuan ini memberikan kontibusi temuan mengenai ketahanan kesenian tradisional rudat berupa adaptasi sistemik. Penelitian ini merekomendasikan integrasi teknologi dan strategi komunikasi modern untuk pemertahanan drama tradisional.    Abtract This study examined the preservation strategies of the Temu Karya rudat art group in East Lombok amidst the challenges of modernization. Using a qualitative approach and Niklas Luhmann’s autopoietic systems theory, this study analyzed how the Temu Karya rudat group adapted to changes in the social and technological environment. The findings revealed four key strategies employed by the Temu Karya group: (1) modernizing stage equipment, (2) utilizing digital media (YouTube and Facebook) to expand their audience reach, (3) adapting performance content (stories/humor) based on location for flexibility, and (4) collaborating with other rudat groups to exchange resources. Challenges such as declining interest among the younger generation were addressed through image rebranding via social media. These findings contributed to the resilience of traditional rudat art through systemic adaptation. The study recommended the integration of technology and modern communication strategies for the preservation of traditional performing arts.   
Relasi Makna Sinonimi Adjektiva Waktu dalam Bahasa Indonesia Febriani, Elya; Aliurridha, Aliurridha; Ikomah, Rinda WidyA
Ruang Kata Vol 5 No 02 (2025): Ruang Kata (In Progress)
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/jrk.v5i02.1901

Abstract

This study discusses the meaning relations of synonymous pairs of Indonesian time adjectives using synonymy theory in the realm of lexical semantics. The meaning relations between synonymous words are not absolute. In certain contexts, synonymous words can be used interchangeably, but in other contexts they cannot be used interchangeably. Therefore, this study attempts to identify the distribution of patterns of use of synonymous pairs of time adjectives and what aspects differentiate the meanings of words in synonymous pairs of time adjectives. The purpose of this study is to prove the existence of differences in meaning between synonymous pairs. Data in this study were obtained from newspapers, e-books of short stories, dictionaries, and based on the researcher's linguistic intuition. This study applies a descriptive analysis method with a qualitative approach. The data collection method in this study uses the listening method with the reading and note-taking technique. Data analysis uses Simak method with the direct element sharing technique and the substitution technique. The results show that word pairs have different distributions and in certain contexts their use cannot be interchanged. This is possible because there are differences in meaning caused by differences in implications, applications, one meaning being more general than the other, taste values and differences in the variety of usage
Kreativitas Bentuk Sapaan Akun Media Sosial Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia: Analisis Berbantuan Korpus: Creativity in the Forms of Address on Social Media Accounts of Indonesian Ministries and State Institutions: A Corpus-Assisted Analysis Hidayat, Rahmad; Febriani, Elya
CARAKA Vol 12 No 1 (2025): Desember
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v12i1.20988

Abstract

Penelitian mengenai bentuk sapaan dalam bahasa Indonesia sudah banyak dilakukan dalam berbagai konteks. Namun, penelitian terkait bentuk sapaan dalam dunia komunikasi digital seperti media sosial belum banyak dilakukan. Secara khusus, penelitian bentuk sapaan yang digunakan oleh akun media sosial kementerian dan lembaga negara di Indonesia belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting dan menarik dengan tujuan untuk menginventarisasi berbagai bentuk sapaan baru yang digunakan serta mendeskripsikan kreativitas administrator media sosialnya. Data dikumpulkan dari akun media sosial kementerian dan lembaga negara berdasarkan struktur Kabinet Merah Putih berjumlah 40 kementerian dan 49 lembaga negara. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang teridentifikasi menggunaan bentuk sapaan tertentu pada akun resminya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Metode Simak dengan Teknik Dasar Sadap dan Teknik Lanjutan Catat. Penganalisisan data menggunakan Metode Padan Intralingual dengan Teknik Hubung Banding Menyamakan Hal Pokok (HBSP). Selain itu, pada tahapan ini, frekuensi penggunaan bentuk sapaan diidentifikasi dengan memanfaatkan aplikasi korpus. Pada tahapan penyajian data, digunakan Metode Formal dan Informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk sapaan yang digunakan merupakan bentuk baru dalam jenis istilah kekerabatan yang belum pernah diperikan. Bentuk sapaan yang dimaksud berupa Sobat, Sahabat, Kawan, Teman, Rekan, Warga, Kawula, Mitra, Insan, Konsumen, dan istilah asing. Bentuk sapaan juga terklasifikasi menjadi perpaduan istilah kekerabatan berupa singkatan, akronim, istilah asing, relevansi dengan unsur nama, unsur nama utuh, penggalan unsur nama, serta gabungan singkatan dan akronim. Hasil penelitian ini juga mencerminkan inovasi bentuk sapaan karena menyesuaikan konteks penggunaan di dunia komunikasi digital. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperluas pemahaman tentang kreativitas sapaan dalam komunikasi digital serta memperkaya khazanah bentuk sapaan dalam konteks kelembagaan negara.