Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Modul Ajar Berbasis Project Based Learning (PjBL) bagi Guru SMPIT Anak Soleh Mataram Rusman, Januari Rizki Pratama; Chaer, Hasanudin; Ramdhani, Marlinda; Wahyuni, Wika
Rengganis Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/rengganis.v4i2.492

Abstract

Training on making teaching modules based on Project Based Learning (PjBL) is an effort to improve teacher competence in compiling innovative learning tools that are relevant to the needs of 21st century students. This study aims to evaluate the implementation of the training at SMPIT Anak Soleh Mataram. The research method used is qualitative with a descriptive approach, involving 15 teachers as participants. Data collection was carried out through questionnaires and interviews to measure the level of participant satisfaction and the effectiveness of the training. The results showed that this training received a very positive response from the participants. Based on the questionnaire, the majority of teachers expressed high satisfaction with the quality of the material, delivery methods, and facilitator performance. In addition, all participants succeeded in compiling teaching modules based on PjBL well after participating in the training. In-depth interviews revealed that the training helped teachers understand the principles and steps of implementing PjBL, although some participants identified challenges in implementing the modules in the classroom, such as time management and student involvement. Overall, this training was effective in improving teacher competence in compiling teaching modules based on PjBL. This study recommends further training and implementation assistance to ensure the sustainability of its impact in the learning environment.
Sosialisasi Penguasaan Kaidah Kebahasaan Mahasiswa Sebagai Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Jenjang Pendidikan Menengah Hidayat, Rahmad; Asyhar, Mochammad; Wahyuni, Wika; Ramdhani, Marlinda; Febriani, Elya
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpimi.v3i1.3008

Abstract

Penguasaan kaidah kebahasaan merupakan bagian integral dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks. Pemberlakuan pembelajaran berbasis teks di jenjang pendidikan menengah yang juga selaras dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi tentu saja harus menghasilkan peserta didik yang mampu memahami dan menerapkan kaidah kebahasaan dengan baik. Namun, berdasarkan hasil penelitian, tingkat penguasaan kaidah kebahasaan mahasiswa di perguruan tinggi belum signifikan mencerminkan kemantapan pembelajaran berbasis teks khususnya kaidah kebahasaan di jenjang pendidikan menengah. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi hasil penelitian sekaligus diskusi kelompok terpumpun untuk mengidentifikasi bagaimana gambaran pembelajaran kaidah kebahasaan dilakukan di jenjang pendidikan menengah. Gambaran yang dimaksud kemudian menjadi bahan evaluasi untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok terpumpun bersama para guru Bahasa Indonesia SMA yang telah menerapkan pembelajaran berbasis teks di sekolah. Pada akhirnya, kegiatan pengabdian ini merumuskan beberapa catatan dan rekomendasi sebagai berikut: (1) tingkat penguasaan kaidah kebahasaan rendah disebabkan oleh ketidakoptimalan guru di jenjang pendidikan menengah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, (2) ketidakoptimalan itu disebabkan oleh ketidakseimbangan beban tugas pokok dan fungsi guru dengan waktu guru melaksanakan tugas pokok dan fungsi, (3) sangat diperlukan strategi dan metode sederhana dalam penyampaian materi kaidah kebahasaan yang diakui kompleksitas kesulitannya.
Family Disorganization in Short Stories by Female Writers on the WebsiteBasabasi.co Ramdhani, Marlinda; Wahyuni, Wika
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 10, No 2 (2025): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Juni)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v10i2.8797

Abstract

Social problems that are often raised by female writers in literary works tend to be diverse. However, one of the social problems that often appears in literary works by female writers is the problem of family disorganization. This study aims to describe the problem of family disorganization in short stories by female writers on the Basabasi.co site. This study is classified as a descriptive qualitative research type with a sociology of literature approach. The data for this study are sentences or paragraphs that contain the problem of family disorganization in short stories. The data sources for this study were eight short stories by female writers that raised the problem of family disorganization and were published throughout 2024 on the Basabasi.co site. The method of collecting research data used literature studies. The results of the study showed that there were 10 indicators of family disorganization found, namely unclear roles in the family, poor communication, conflict between family members, lack of emotional attachment, inability to make joint decisions, violence in the family, disharmony in parent-child relationships, deviant behavior in the family, and unstable economic conditions.  
Sosialisasi Model Pengembangan Pembelajaran Kaidah Kebahasaan Berbasis Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMPN Se-Kabupaten Lombok Barat: Disseminaton on the Model for Developing Text-Based Language Rules Teaching Materials for Indonesian Language Subject in Junior High Schools of West Lombok Regency Sudika, I Nyoman; Wahidah, Baiq; Asyhar, Mochammad; Wahyuni, Wika
DARMADIKSANI Vol 5 No 2 (2025): Edisi September
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i2.7624

Abstract

Pembelajaran kaidah kebahasaan di SMP menunjukkan bahwa proses pembelajarannya masih terbatas pada tahap pengidentifikasian jenis kaidah kebahasaan yang diperoleh dari materi pembelajaran teks. Padahal, kaidah bunyi dan kaidah kalimat dalam bahasa Indonesia perlu mendapat perhatian lebih dari guru. Dengan menerapkan pola pengembangan kaidah kebahasaan ini diasumsikan dapat meningkatkan kemampuan dan penguasaan peserta didik dalam memanfaatkan kemampuan kaidah kebahasaan tersebut untuk mengembangkan daya pikir dan daya gagasan siswa yang dituangkan dalam tataran bahasa, mulai dari tataran yang paling kecil sampai tataran yang paling tinggi adalah wacana. Hal ini akan dapat menjadi dasar dalam mengekspresikan pikiran dan gagasan siswa dalam bentuk teks. Berdasarkan kondisi ini, tujuan kegiatan yakni memberikan pemahaman konsep kepada para guru Bahasa Indonesia mengenai model pembelajaran kaidah kebahasaan berbasis teks dengan beberapa pola pengembangannya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, diskusi, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terhadap model pembelajaran kaidah kebahasaan yang disusun secara berjenjang sesuai dengan tingkat kelas masing-masing. Hal yang sama juga berlaku pada jenis teks yang diajarkan, yang disesuaikan dengan level peserta didik melalui penerapan model pengembangan kaidah kebahasaan yang diperkenalkan dalam kegiatan penyuluhan ini. Untuk tindak lanjut, disarankan agar model ini tidak hanya diterapkan dalam kegiatan pelatihan, tetapi juga diintegrasikan secara konsisten dalam proses pembelajaran di kelas, serta diperkuat dengan pendampingan berkelanjutan agar hasil yang diperoleh lebih optimal.
Public Speaking in Academic Context: A Study of Student Communication Obstacles and Strategies Wahyuni, Wika; Sudika, I Nyoman; Susanti, Pipit Aprilia; Pratama, Januari Rizki; Nazir, Yuniar Nuri; Rizkia, Septi
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 11, No 4 (2025): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Oktober)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v11i4.9309

Abstract

Public speaking is one of the most important skills for students. Public communication skills not only play a role in supporting academic success, but also provide great benefits in professional and social life. In fact, it turns out that many students still experience obstacles when they have to speak in front of many people, including in academic presentations. Based on these facts, this study attempts to classify the obstacles to public communication of students so that recommendations can be provided to overcome these obstacles to public communication in the campus environment. Data were collected using observation and interview methods. Furthermore, the data were analyzed using the content analysis method and presented informally. The findings of this study are several obstacles to public communication, namely linguistic, psychological, technical, environmental, body movement, mastery of material, and visual aids. From these findings, it is concluded that the obstacles to public communication in students' academic presentations mostly come from internal factors (linguistic, psychological, body movement, and mastery of material) and external factors (technical, visual aids, and environmental). Students who are less accustomed to public speaking tend to have difficulty organizing material and delivering it well. In addition, the lack of training in the use of presentation aids worsens the situation
Pelatihan Pemanfaatan Media Pembelajaran Digital pada Kegiatan Menulis Puisi bagi Guru Bahasa Indonesia di Tingkat SMK : Training on Utilizing Digital Instructional Media for Poetry Writing Activities by Indonesian Language Teachers in Vocational High Schools Mahyudi, Johan; Wahyuni, Wika; Ramdhani, Marlinda; Susanti, Pipit Aprilia
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7139

Abstract

Materi penulisan puisi yang disampaikan secara monoton di lingkungan sekolah sering kali menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Penyajian yang bersifat konvensional, tanpa dukungan media pembelajaran yang menarik, membuat siswa kurang termotivasi untuk mengembangkan kemampuan kreatif mereka dalam menulis puisi. Dalam konteks ini, pemanfaatan media digital menjadi salah satu alternatif strategis untuk mengatasi kebosanan dalam proses pembelajaran sastra, khususnya pada materi penulisan puisi. Media pembelajaran digital merupakan inovasi teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Melalui media ini, guru dan siswa dapat berinteraksi dengan materi pembelajaran secara lebih menarik, kreatif, dan interaktif, sehingga proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Berdasarkan hal tersebut, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Kabupaten Lombok Tengah dalam merancang media pembelajaran yang menarik untuk materi penulisan puisi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah metode ceramah, diskusi, dan penugasan. Kegiatan ini dilaksanakan di SMKN 1 Batukliang yang dihadiri oleh guru-guru Bahasa Indonesia sebanyak 25 orang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini adalah para guru 1) memahami konsep puisi digital, 2) mampu merancang tugas proyek untuk pembuatan media digital pada materi penulisan puisi, dan 3) mengetahui cara membuat puisi digital dengan menggunakan beberapa aplikasi yang telah diajarkan. Untuk selanjutnya, disarankan pembelajaran penulisan puisi tidak lagi monoton dan membosankan bagi para peserta didik.
PELATIHAN PENULISAN BERITA FEATURE UNTUK CALON INSAN PERS DI KOTA MATARAM Ramdhani, Marlinda; Sapiin, Sapiin; Wahyuni, Wika; Agusman, Agusman
Jurnal Pepadu Vol 5 No 3 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i3.5861

Abstract

Portal berita daring maupun cetak di kota Mataram biasanya banyak menampilkan berita straigh (cepat) yang kurang menarik untuk dibaca, khususnya dalam jangka panjang. Maraknya penulisan berita straight tersebut salah satunya ditengarai oleh kurangnya kemampuan para wartawan dalam menulis jenis berita yang lain. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan diadakannya pelatihan penulisan berita feature untuk para calon insan pers di kota Mataram. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan dan membimbing para calon wartawan agar mampu menulis berita feature yang relatif tidak cepat basi. Kegiatan ini melibatkan lebih dari lima puluh calon insan pers yang ada di Kota Mataram. Metode kegiatan ini dimulai dari persiapan pelatihan, pemberian materi, dan bedah tulisan feature beberapa peserta pelatihan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peserta sudah mampu mendapatkan isu tulisan yang menarik, tetapi masih terdapat kekurangan dari segi penyampaian dan gaya bahasa berita feature yang ditulis.
Sosialisasi Penguasaan Kaidah Kebahasaan Mahasiswa Sebagai Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Jenjang Pendidikan Menengah Hidayat, Rahmad; Asyhar, Mochammad; Wahyuni, Wika; Ramdhani, Marlinda; Febriani, Elya
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpimi.v3i1.3008

Abstract

Penguasaan kaidah kebahasaan merupakan bagian integral dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks. Pemberlakuan pembelajaran berbasis teks di jenjang pendidikan menengah yang juga selaras dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi tentu saja harus menghasilkan peserta didik yang mampu memahami dan menerapkan kaidah kebahasaan dengan baik. Namun, berdasarkan hasil penelitian, tingkat penguasaan kaidah kebahasaan mahasiswa di perguruan tinggi belum signifikan mencerminkan kemantapan pembelajaran berbasis teks khususnya kaidah kebahasaan di jenjang pendidikan menengah. Dengan demikian, diperlukan sosialisasi hasil penelitian sekaligus diskusi kelompok terpumpun untuk mengidentifikasi bagaimana gambaran pembelajaran kaidah kebahasaan dilakukan di jenjang pendidikan menengah. Gambaran yang dimaksud kemudian menjadi bahan evaluasi untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok terpumpun bersama para guru Bahasa Indonesia SMA yang telah menerapkan pembelajaran berbasis teks di sekolah. Pada akhirnya, kegiatan pengabdian ini merumuskan beberapa catatan dan rekomendasi sebagai berikut: (1) tingkat penguasaan kaidah kebahasaan rendah disebabkan oleh ketidakoptimalan guru di jenjang pendidikan menengah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, (2) ketidakoptimalan itu disebabkan oleh ketidakseimbangan beban tugas pokok dan fungsi guru dengan waktu guru melaksanakan tugas pokok dan fungsi, (3) sangat diperlukan strategi dan metode sederhana dalam penyampaian materi kaidah kebahasaan yang diakui kompleksitas kesulitannya.
Pendampingan Komunitas Belajar (Kombel) pada program sekolah penggerak tingkat SMA di Kabupaten Bima Setiawan, Irma; Martin, Nurhidayat; Wahyuni, Wika; Agusman, Agusman
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.22510

Abstract

AbstrakKomunitas belajar (kombel) mendorong kolaborasi yang kuat antara semua pemangku kepentingan dalam Pendidikan. Komite pembelajaran menjadi penggerak komunitas belajar sekolah dalam melakukan perubahan belajar yang memenuhi kebuthan siswa. Tujuan pendampingan untuk memberikan penguatan kepada komite pembelajaran mengenai pentingnya peran/fungsi komunitas belajar (kombel) bagi sekolah. Selain itu, pendampingan bertujuan untuk menyelidiki geliat dari komunitas pembelajaran di sekolah penggerak. Metode pendampingan dilakukan melalui kegiatan lokakarya dengan startegi coaching dengan berfokus pada ulasan ulasan kualitatif dari aktivitas kombel sekolah. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan, dan refleksi kegiatan melalui panen karya sekolah pengerak. Objek pendampingan meliputi SMAN 1 Woha, SMAN 1 Madapangga, SMAN 1 Donggo, dan SMAN 2 Sanggar. Hasil pendampingan diperoleh bahwa setiap sekolah menemukan kendala substansi dalam membentuk dan melaksanakan program kegiatan kombel sekolah. Kolaborasi yang terjalin antara guru, staf pendidikan, dan anggota komunitas lokal telah memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya yang berharga. Hal ini telah menghasilkan inovasi dalam kurikulum, metode pengajaran, dan strategi pembelajaran yang berdampak positif terhadap prestasi akademik dan kesejahteraan siswa. Kata kunci: komunitas belajar; kolaborasi; sekolah penggerak AbstractLearning communities (kombel) encourage strong collaboration between all stakeholders in Education. The learning committee becomes the driver of the school learning community in making learning changes that meet student needs. The purpose of mentoring is to provide reinforcement to the learning committee regarding the importance of the role/function of the learning community (kombel) for the school. Apart from that, mentoring aims to investigate the activities of the learning community in the driving school. The mentoring method is carried out through workshop activities with a coaching strategy focusing on qualitative reviews of school collective activities. The activity stages include preparation, implementation, and reflection on activities through harvesting the work of the mobilizing school. The objects of assistance include SMAN 1 Woha, SMAN 1 Madapangga, SMAN 1 Donggo, and SMAN 2 Sanggar. The results of the assistance showed that each school found substantial obstacles in forming and implementing the school collective activity program. Collaboration between teachers, educational staff and local community members has enabled the exchange of valuable knowledge, experience and resources. This has resulted in innovations in curriculum, teaching methods and learning strategies that have a positive impact on students' academic achievement and well-being. Keywords: learning community; collaboration; driving school
BMT sebagai Instrument of Coproduction: Pemberdayaan Masyarakat Miskin Menuju Kemandirian Ekonomi Amelia, Nurdesri Juni; Wahyuni, Wika; Dewi, Sri Rahma; S, Harapan Tua R.F
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran Baitul Maal wa Tamwil (BMT) sebagai instrument of Coproduction yang efektif dalam pemberdayaan masyarakat miskin menuju kemandirian ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berdasarkan kajian literatur. Penelitian ini merumuskan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) melalui paradigma New Public Service (NPS), menekankan perannya sebagai fasilitator yang berfokus pada nilai publik (kesejahteraan sosial) dan bukan efisiensi pasar. Filosofi ini diwujudkan melalui mekanisme Coproduction, di mana BMT secara aktif mengajak anggota masyarakat miskin untuk berkolaborasi sebagai produsen bersama dengan memberikan input non-finansial dan komitmen, alih-alih menerima layanan top-down. Proses kolaborasi intensif ini secara berjenjang menghasilkan Pemberdayaan anggota melalui peningkatan keterampilan dan pengambilan keputusan, yang pada akhirnya mencapai luaran akhir, yaitu Kemandirian Ekonomi yang berkelanjutan, memampukan mereka untuk mengelola sumber daya dan menghadapi risiko secara mandiri.