Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Perbandingan Implementasi Budaya Literasi Membaca antara Sekolah Rujukan dan Nonrujukan Gerakan Literasi Sekolah Marlinda Ramdhani; Ah. Rofi’uddin; Anang Santoso
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 3: MARET 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i3.14628

Abstract

Abstract: This qualitative study is to compare the implementation of literacy culture at a referral school and a non-referral School Literacy Movement (SLM). The type of this research is multiple case study research and is located in two Senior High Schools in remote area, East Lombok, West Nusa Tenggara. The results of the study show that the implementation of literacy culture in the schools differ in five categories, namely the literacy facilities and infrastructure, the variety and frequency of books borrowed from school libraries, the school activities related to literacy, the literacy community at schools, and the factors affecting students' interest in reading.Abstrak: Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan implementasi budaya literasi membaca antara sekolah rujukan dan nonrujukan Gerakan Literasi Sekolah. Jenis penelitian ini termasuk studi kasus ganda dan berlokasi di dua SMA yang terletak di daerah 3T, Lombok Timur, NTB. Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi budaya literasi membaca di sekolah dibagi menjadi lima kategori, yaitu implementasi sarana dan prasarana literasi, ragam dan frekuensi peminjaman bahan bacaan di perpustakaan, kegiatan sekolah yang berkaitan dengan literasi membaca, komunitas baca tulis di sekolah, dan faktor yang memengaruhi minat baca siswa.
Reading Literacy Problems Of Senior High School Students: Problematics Of Reading Literacy Culture In SMAN 1 Aikmel Marlinda Ramdhani; Baiq Wahidah; Wika Wahyuni
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i2.775

Abstract

Abstrak: Latar belakang penelitian ini mengacu pada peringkat literasi masyarakat Indonesia berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA (Program untuk Penilaian Siswa Internasional) pada tahun 2019 yang belum meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, pemerintah Indonesia telah melakukan program peningkatan literasi, terutama di sekolah dasar dan menengah. Selain itu, belum banyak penelitian tentang literasi membaca di Indonesia, khususnya di daerah Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah literasi membaca yang dihadapi oleh siswa di SMAN 1 Aikmel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan studi kasus sebagai metode penelitian. Informan penelitian ini adalah guru sekolah, siswa, dan staf perpustakaan di lokasi penelitian. Tindakan, pernyataan, dan dokumentasi peserta yang terkait dengan masalah literasi membaca digunakan sebagai sumber data. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi dan implementasi program GLS di sekolah. Temuan dari pengamatan kemudian diklarifikasi dengan mewawancarai kepala sekolah, guru, siswa, dan pegawai sekolah yang berhubungan dengan kegiatan GLS di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat masalah literasi yang dihadapi oleh siswa sekolah menengah dalam literasi membaca, yaitu (1) kurangnya minat siswa dalam membaca buku nonpelajaran, (2) kurangnya ketersediaan bahan bacaan selain buku pelajaran, (3) lingkungan membaca yang kurang kondusif dan mendukung, serta (4) keterbatasan dalam menerapkan program GLS. Abstract:  The background of this research was carried out referring to the literacy ranking of the Indonesian people based on the results of research conducted by PISA (Program for the Assessment of International Students) in 2019 which had not increased significantly compared to the previous year. Meanwhile, the Indonesian government has carried out literacy improvement programs, especially in primary and secondary schools. In addition, there has not been much research on reading literacy in Indonesia, especially in the West Nusa Tenggara region. This study aims to identify reading literacy problems faced by students in SMAN 1 Aikmel , Lombok East, West Nusa Tenggara. This research design uses a qualitative approach and uses case studies as a research method. The informants for this research were school teachers, students, and library staff at the research location. Participants' actions, statements, and documentation related to the problem literacy  reading was used as a data source. Observations were made to determine the condition and implementation of the program GLS at school. Findings from observations were then clarified by interviewing head  school, teacher, student , and  employee  school which relate  with  activity GLS in school . The results of the study show that there are four literacy problems faced by middle school students literacy  reading, namely (1) lack of  students' interest in reading  book  non-lessons, (2) lack of  availability of reading material  besides  book  lesson, (3) reading environment which not enough  conducive  and  support, and (4) limitations in implementing the program GLS.
Comparison of reading interest on printed textbook and digital textbook on the second semester students of Bahasa and literature department of FKIP Mataram University: The Comparison of Reading Interest on Printed Textbook and Digital Textbook on The Second Semester Students of Bahasa and Literature Department of FKIP Mataram University Wika Wahyuni; Baiq Wahidah; Marlinda Ramdhani
Jurnal Bastrindo Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v4i1.932

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Salah satu alasan rendahnya minat baca tersebut adalah keterbatasan bahan bacaan. Namun, seiring perkembangan teknologi, upaya untuk mengatasi keterbatasan bahan bacaan ini adalah dengan diadakannya bahan bacaan dalam bentuk digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keberadaan buku digital ini telah menggeser minat baca menggunakan buku cetak. Selain itu, penelitian ini juga membahas alasan pemilihan bentuk bacaan, genre bacaan yang diminati, dan teknik membaca yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis dengan menggabungkan analisis isi kualitatif dan kuantitatif sederhana. Temuan utama penelitian ini adalah kemudahan akses buku digital tidak serta-merta menjadikan buku digital lebih diminati. Temuan-temuan lainnya yaitu kurangnya minat mahasiswa dalam membaca buku pelajaran, membaca intensif lebih sering dilakukan dibandingkan membaca ekstensif, serta alasan memilih buku digital antara lain yaitu a) lebih ekonomis karena tidak perlu membeli buku cetak yang harganya relatif mahal, b) lebih praktis dan mudah dibawa, c) ramah lingkungan karena memerlukan lembaran kertas, dan d) tampilan lebih menarik, sedangkan alasan memilih buku cetak antara lain karena a) membaca buku digital pada gadget membuat mata lelah b) tidak mudah terdistraksi , dan c) lebih personal karena merasa memiliki. Abstract: This research is conducted as the concern of th high interest on digital books that easily accessed as one of the attempt to overcome limited reading materials. Based on this issue, this research aims to; discover the comparison between printed and digital books ; the reason of preferred kind of literature, preferred genre of literature, and the reading techniques that mostly used. This case study used qualitative method as the research design.  Data collection techniques were carried out using questionnaires and interviews. Data were analyzed by combining simple qualitative and quantitative content analysis.  Data is presented in the form of a diagram containing numbers explained in descriptive text.  The results of the research show that there are several findings.  The main finding is that the ease of access to digital books does not necessarily make digital books more desirable.  Other findings are the lack of interest of students in reading textbooks (non-fiction), intensive reading is more often done than extensive reading, and the reasons for choosing digital books include; a) more economical because there is no need to buy printed books which are relatively expensive; b)  more practical and easy to carry; c) environmentally friendly because it requires sheets of paper; and d) the appearance is more attractive. Furthermore, the reasons for choosing printed books include; a) reading digital books on gadgets makes the eyes tired (the influence of cellphone light); b) not easily distracted (the presence of notifications on the device disrupts reading activities; and c) the personal sense of belonging, they personally own the book.
Sosialisasi Literasi Digital di Komunitas Baca Lumbung Literasi Baiq Wahidah; Marlinda Ramdhani; Wika Wahyuni
DARMADIKSANI Vol 2 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i2.1953

Abstract

ABSTRAK Literasi merupakan salah satu elemen penting dalam menunjang perubahan sistem kehidupan manusia, terutama anak-anak, dalam rangka mempersiapkan kehidupan yang lebih baik. Adanya ketersediaan bahan bacaan, terutama dalam bentuk buku-buku yang relevan dengan usia perkembangan anak-anak merupakan salah satu media yang mampu menunjang perubahan masyarakat agar menjadi manusia yang literat. Seiring perkembangan zaman, terutama dengan adanya arus digitalisasi, memberikan indikasi bagi masyarakat agar memiliki pemahaman tentang konsep literasi pada ranah digital. Namun minimnya ketersediaan buku-buku bacaan tentang literasi, terutama literasi digital, membuat masyarakat kurang memiliki pemahaman tentang konsep tersebut. Masyarakat modern, terutama anak-anak, lebih cenderung memanfaatkan alat digital untuk hal-hal yang kurang bermanfaat bagi kehidupannya. Oleh karena itu, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan prosedur sosialisasi literasi digital di komunitas baca Lumbung Literasidan; (2) menjelaskan kendala yang ditemukan dalam kegiatan sosialisasi literasi digital di komunitas baca Lumbung Literasi. Kegiatan PKM ini dilakukan secara luring (tatap muka) dengan fokus sasaran yaitu anak-anak jenjang SD dan SMP yang seringkali mengunjungi komunitas baca Lumbung Literasi di Dusun Selojan, Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, dengan jumlah 24 (dua puluh empat) orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ceramah, demonstrasi, dan diskusi. Terdapat tiga hasil dari pengabdian ini, yaitu kegiatan ini berlangsung baik, dapat memberikan wawasan kepada peserta tentang literasi digital, dan memberikan wawasan kepada peserta untuk dapat memanfaatkan peralatan digital dengan bijaksana. ABSTRACT Literacy is an important element in supporting changes in the human life system, especially children, in order to prepare for a better life. The availability of reading materials, especially in the form of books that are relevant to the age of children's development is one of the media that can support changes in society so that they become literate human beings. Along with the times, especially with the current digitalization, it gives an indication for the public to have an understanding of the concept of literacy in the digital realm. However, the lack of availability of reading books on literacy, especially digital literacy, makes people lack an understanding of this concept. Modern society, especially children, tend to use digital tools for things that are less useful for their lives.explain the procedures for disseminating digital literacy in the reading community LiterasiLumbung and (2) explain the obstacles found in digital literacy socialization activities in the Lumbung Literasi reading community. This P2M activity was carried out offline (face to face) with a target focus on elementary and junior high school level children who often visited the Literacy Barn reading community in Selojan Hamlet, Karang Sidemen Village, North Batukliang District, with a total of 24 (twenty four) people. The methods used in this activity are lectures, demonstrations and discussions. There are three results from this dedication, namely this activity went well, was able to provide insight to participants about digital literacy, and provided insight to participants to be able to use digital equipment wisely.
MASALAH SOSIAL DALAM CERPEN KARYA PENULIS PEREMPUAN DI SITUS BACAPETRA.CO Ramdhani, Marlinda
MABASAN Vol. 18 No. 1 (2024): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i1.794

Abstract

Penulis perempuan memiliki kecenderungan tersendiri ketika menggambarkan masalah sosial, khususnya dalam cerpen yang ditulis. Kecenderungan tersebut menarik untuk dikaji untuk mengetahui gambaran masalah sosial yang banyak diperhatikan oleh penulis perempuan sekarang ini. Apalagi di era kemajuan teknologi, karya sastra berbentuk cerpen dapat diakses dengan mudah melalui situs-situs sastra yang dikelola oleh komunitas atau lembaga tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah-masalah sosial dalam cerpen yang diangkat oleh penulis perempuan. Data penelitian ini adalah kalimat, paragraf, dan dialog yang menunjukkan masalah-masalah sosial dalam cerpen karya penulis perempuan. Sumber data penelitian diperoleh dari kolom cerpen di laman sastra Bacapetra.co. Menggunakan pendekatan deskriptif, penelitian ini dianalisis dengan tahapan reduksi, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat lima jenis masalah sosial yang ditemukan dalam cerpen-cerpen karya penulis perempuan di situs Bacapetra.co, yaitu masalah (1) disorganisasi keluarga, (2) kemiskinan, (3) generasi muda, (4) pelanggaran norma, dan (5) kejahatan. 
Tinjauan Materi Ajar Mata Kuliah Wajib Kurikulum Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Review of Teaching Materials for MKWK Bahasa Indonesia in College Hidayat, Rahmad; Wahyuni, Wika; Ramdhani, Marlinda; Agusman
Jurnal Bastrindo Vol 4 No 2 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v4i2.1275

Abstract

Abstrak: Bahan ajar Mata Kuliah Wajib Kurikulm (MKWK) bahasa Indonesia dari beberapa penerbit memiliki variasi dan kedalaman serta keluasan materi yang berbeda, meskipun kompetensi yang ditetapkan sama. Hal tersebut mengimplikasikan ketidakpaduan pada proses ketercapaian atau keterbacaan materi demi mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Penelitian ini memiliki tujuan merumuskan struktur materi dan bahan kajian MKWK bahasa Indonesia di perguruan tinggi. Rumusan struktur materi dan bahan kajian tersebut diperoleh berdasarkan pembandingan seluruh buku ajar MKWK bahasa Indonesia yang ada, baik cetak maupun digital. Irisan dari materi dan bahan kajian itulah yang dijadikan sebagai rekomendasi struktur materi MKWK bahasa Indonesia di perguruan tinggi yang representatif, yaitu dapat mewakili amanah substansi kajian yang telah digariskan dalam Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi, kebutuhan mahasiswa dan dosen, serta kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Penelitian ini menggunakan model studi Pustaka dengan Teknik pengumpulan data berupa dokumen buku ajar MKWK bahasa Indonesia dari berbagai penerbit secara cetak dan digital. Teknik analisis data menggunakan metode kontrastif, yaitu pembandingan dan penentuan irisan materi dari berbagai buku ajar. Pada tahapan penyajian hasil penganalisisan data, digunakan metode informal, yaitu menjelaskan pemaparan perbedaan dari irisan materi yang ditelaah untuk memberikan rekomendasi penyusunan bahan ajar yang representatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat irisan materi dari keseluruhan buku ajar yang diperbandingkan yang mencakup kelompok materi kaidah kebahasaan, kelompok materi notasi ilmiah, kelompok materi wacana, kelompok materi kebahasaan, kelompok materi pengayaan bahasa Indonesia, dan kelompok materi wacana yang mencakup keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan menulis memiliki porsi yang paling tinggi, namun kurang dari sisi pemahaman mengenai aspek dasar kebahasaan. Selain itu, keterampilan berbicara tidak secara lugas dijelaskan karena keterampilan tersebut penting untuk mengasah kegiatan presentasi mahasiswa dalam kegiatan akademik. Oleh karena itu, diharapkan rekomendasi berupa bahan ajar MKWK harus memuat semua kompetensi dalam amanat kurikulum yang disesuaikan dengan tingkat bahan ajar yang mudah dipahami dan merangsang pengembangan kompetensi berbahasa mahasiswa. Abstract: Teaching materials for Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) from several publishers have different variations and depth and breadth of material, even though the competencies determined are the same. This implies an incoherence in the process of achieving or reading the material in order to achieve the specified competency. This research aims to formulate the structure of Indonesian MKWK material and study materials in higher education. The formulation of the material structure and study materials was obtained based on a comparison of all existing MKWK Indonesian  language textbooks, both print and digital. Slices of material and study material are used as recommendations for the structure of Indonesian language MKWK material in representative universities, that is, they can represent the mandate of the study substance that has been outlined in the guidelines for implementing higher education curriculum, the needs of students and lecturers, as well as world needs. business and industrial world. This research uses a library study model with data collection techniques in the form of Indonesian MKWK textbook documents from various print and digital publishers. The data analysis technique uses a contrastive method, namely comparing and determining sections of material from various textbooks. At the stage of presenting the results of data analysis, an informal method is used, namely explaining the differences between the sections of material studied to provide recommendations for preparing representative teaching materials. The results of the research show that there are sections of material from all the compared textbooks which include the linguistic rules material group, the scientific notation material group, the discourse material group, the linguistic material group, the Indonesian language enrichment material group, and the discourse material group which includes listening, reading and learning skills. speaking, and writing. Writing skills have the highest portion, but understanding of basic aspects of language is lacking. Apart from that, speaking skills are not specifically explained even though these skills are important to shape students' presentation skills in academic activities. Therefore, it is hoped that recommendations in the form of MKWK teaching materials must contain all the competencies in the curriculum mandate that are adjusted to the level of teaching materials that are easy to understand and stimulate the development of students' language competencies.
Aspek Motivasi dalam Cerita Sastra Anak Suku Sasak: Kajian David C Mcclelland Marlinda Ramdhani; Siti Rohana Hariana Intiana; Muh. Khairussibyan; Pipit Aprilia Susanti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4480

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek motivasi yang terdapat pada cerita sastra tradisonal suku Sasak yang biasa sering dijadikan bacaan sastra anak. Sampel penelitian ini dibatasi maksimal delapan cerita sastra tradisional yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi dokumen terkait cerita sastra tradisional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang mengkaji aspek motivasi dalam cerita rakyat suku Sasak menggunakan teori psikologi sastra David C McClelland. Data penelitian ini berupa kalimat atau paragraf yang terdapat di masing-masing cerita tradisional suku Sasak yang menjadi sampel penelitian. Sumber data penelitian ini adalah pemangku dan masyarakat suku Sasak yang mengetahui benar terkait suatu cerita sastra tradisional, serta internet atau buku yang memuat cerita sastra tradisional yang sudah ditulis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga aspek motivasi dalam cerita rakyat suku Sasak, yaitu motivasi untuk berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa. Dari ketiga jenis motivasi tersebut, aspek yang paling banyak muncul adalah motivasi untuk berafiliasi, sedangkan aspek yang paling jarang muncul adalah motivasi untuk berprestasi.
Ekspresi Kearifan Nusantara dalam Istilah Kemendikbudristek Agusman, Agusman; Ramdhani, Marlinda
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i2.33198

Abstract

Kemendikbudristek memiliki berbagai istilah yang digunakan untuk menamai subbidang, program dan aplikasi seperti Arjuna, Sinta, Rama, Tri Darma dan seterusnya. Istilah-istilah tersebut ketika diperdengarkan akan memberikan korelasi terhadap berbagai istilah dalam wacana kebudayaan. Dengan demikian, tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan ekspresi kearifan lokal yang terdapat pada istilah-istilah Kemendikbudristek tersebut. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa teknik mencatat istilah-istilah dalam Kemendikbud Ristek sebagai sumber data berupa kata (akronim) dan frasa sebagai wujud datanya. Teknik analisis data ialah menjelaskan konsep nilai-nilai atau ekspresi kearifan lokal pada istilah dengan menghubungkannya kepada kearifan budaya nusantara. Penelitian ini menunjukkan bahwa istilah-istilah Kemendikbudristek mengambil bentuk akronim dan beberapa frasa dari nama penokohan dalam wacana budaya, bahasa Sansekerta (suku kata yang memiliki aspek eufonik Sansekerta) dan frasa bahasa Indonesia. Istilah penokohan tersebut mengambil nama tokoh pewayangan seperti  Arjuna, Sinta, Rama dan bahasa Sansekerta seperti Siaga, Sapto, Tri Darma serta bahasa Indonesia seperti Kurikulum Merdeka, Sigap dan seterusnya yang masing-masing memiliki nilai kearifan lokal.  Ekspresi keariafan lokal yang terdapat pada istilah Kemendikbudristek tersebut menunjukkan lansdcape nilai-nilai kearifan lokal untuk dijadikan sebagai identitas nasional dan bisa dijadikan sebagai panduan dalam mengangkat kearifan lokal sebagai basis kehidupan berbangsa dan bernegara.   The Ministry of Education and Culture has various terms used to name subfields, programs and applications such as Arjuna, Sinta, Rama, Tri Darma and so on. When these terms are heard, they will provide a correlation to various terms in cultural discourse. Thus, the aim of this research is to explain the expression of local wisdom contained in the terms of the Ministry of Education and Culture. The research method used is qualitative with data collection techniques in the form of recording terms in the Ministry of Education and Culture as a data source in the form of words (acronyms) and phrases as a form of data. The data analysis technique is to explain the concept of values or expressions of local wisdom in terms by connecting them to the cultural wisdom of the archipelago. This research shows that the terms of the Ministry of Education and Culture take the form of acronyms and several phrases from characterization names in cultural discourse, Sanskrit (syllables that have a euphonic Sanskrit aspect) and Indonesian language phrases. The characterization terms take the names of wayang characters such as Arjuna, Sinta, Rama and Sanskrit such as Siaga, Sapto, Tri Darma as well as Indonesian such as Curriculum Merdeka, Sigap and so on, each of which has local wisdom values. The expression of local wisdom contained in the term Kemendikbudristek shows the landscape of local wisdom values to be used as a national identity and can be used as a guide in promoting local wisdom as the basis of national and state life.
PELATIHAN PENULISAN BERITA FEATURE UNTUK CALON INSAN PERS DI KOTA MATARAM Ramdhani, Marlinda; Sapiin, Sapiin; Wahyuni, Wika; Agusman, Agusman
Jurnal Pepadu Vol 5 No 3 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i3.5861

Abstract

Portal berita daring maupun cetak di kota Mataram biasanya banyak menampilkan berita straigh (cepat) yang kurang menarik untuk dibaca, khususnya dalam jangka panjang. Maraknya penulisan berita straight tersebut salah satunya ditengarai oleh kurangnya kemampuan para wartawan dalam menulis jenis berita yang lain. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan diadakannya pelatihan penulisan berita feature untuk para calon insan pers di kota Mataram. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan dan membimbing para calon wartawan agar mampu menulis berita feature yang relatif tidak cepat basi. Kegiatan ini melibatkan lebih dari lima puluh calon insan pers yang ada di Kota Mataram. Metode kegiatan ini dimulai dari persiapan pelatihan, pemberian materi, dan bedah tulisan feature beberapa peserta pelatihan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peserta sudah mampu mendapatkan isu tulisan yang menarik, tetapi masih terdapat kekurangan dari segi penyampaian dan gaya bahasa berita feature yang ditulis.
PROBLEMATIKA BUDAYA LITERASI MEMBACA DI SEKOLAH: SEBUAH PERBANDINGAN Ramdhani, Marlinda; Pratama, Januari Rizki
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 8, No 2 (2024): JURNAL LITERASI OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/literasi.v8i2.15003

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika atua masalah-masalah terkait budaya literasi membaca siswa SMA di sekolah rujukan GLS (Gerakan Literasi Sekolah). dan nonrujukan GLS. Penelitian ini menjadi penting dilakukan karena penelitian penerapan program peningkatan literasi siswa di sekolah, khususnya di NTB belum banyak dilakukan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif perbandingan dengan jenis penelitian studi kasus situs ganda. Dua situs tersebut adalah sekolah rujukan dan nonrujukan yang berada di Lombok Timur, NTB. Hasil penelitian ini menunjukkan sekolah rujukan GLS mengalami kendala terkait sarana dan prasarana yang kurang berfungsi, motivasi dan kebiasaan membaca siswa yang rendah, dan program literasi sekolah yang tidak berjalan maksimal, sedangkan sekolah nonrujukan GLS mengalami kendala terkait sarana perpustakaan dan pojok baca yang kurang mempuni, motivasi dna lingkungan bermain siswa yang kurang literat, dan belum adanya program khusus terkait literasi di sekolah.