Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan utama dalam manajemen nutrisi dan keseimbangan energi pada atlet wanita serta merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut demi mengoptimalkan kesehatan dan performa atletik.Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif Deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur (kajian pustaka). Data dikumpulkan dari buku, jurnal nasional, artikel ilmiah, dan skripsi yang relevan. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa isu sentral pada atlet wanita adalah risiko Defisiensi Energi Relatif dalam Olahraga (REDs) yang disebabkan oleh rendahnya ketersediaan energi (Low Energy Availability/LEA) dibandingkan kebutuhan latihan. Tantangan yang teridentifikasi diklasifikasikan menjadi tiga: 1) Tantangan Ilmiah dan Metodologis (misalnya, kesulitan mengukur ketersediaan energi secara akurat dan variabilitas siklus menstruasi); 2) Tantangan Praktis dan Pelaksanaan (misalnya, kurangnya pengetahuan gizi dasar dan keterbatasan akses ke Ahli Gizi Olahraga tersertifikasi); serta 3) Tantangan Psikologis dan Budaya (misalnya, tekanan estetika untuk mempertahankan berat badan rendah). Konsekuensi dari LEA adalah peningkatan risiko cedera, penyakit, disfungsi menstruasi (amenore), dan penurunan kinerja.