Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FENOMENA MOM SHAMING DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF GENDER: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR Yuanita Dwi Hapsari; Ghina Reftantia; Deska Fitriyani3; Ainul Zulqoifah Asmawati; Gita Isyanawulan; Nur’aini Inayah
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 9: Februari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i9.9652

Abstract

Fenomena Mom Shaming di Indonesia telah menjadi isu sosial yang semakin mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Mom shaming merujuk pada tindakan mengkritik atau menghukum seorang ibu berdasarkan pilihan dan tindakan pengasuhan terhadap anaknya, yang seringkali dianggap menyimpang dari norma sosial atau ekspektasi dari suatu budaya. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji fenomena Mom Shaming di Indonesia melalui tinjauan literatur dengan perspektif gender, untuk memahami bagaimana konstruksi sosial terkait peran ibu memengaruhi terciptanya praktik ini. Hasil kajian ini mengidentifikasi berbagai faktor yang berkontribusi terhadap munculnya Mom Shaming, yakni budaya patriarki, norma gender yang berlaku, serta peran media sosial dalam memperkuat standar-standar sosial terkait keibuan. Hasil dari tinjauan literatur ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk menciptakan ruang yang lebih inklusif dan mendukung bagi perempuan dalam menjalankan peran keibuannya.
Komodifikasi Identitas di Era Digital: Studi Literatur tentang Personal Branding di Media Sosial: Ainul Zulqoifah Asmawati; Nabila Tahira; Lisya Septiani putri; Mallia Hartani; Suci Wahyu Fajriani
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i6.11947

Abstract

Penelitian ini merupakan tinjauan pustaka komprehensif mengenai komodifikasi identitas di media sosial dengan fokus pada fenomena personal branding. Melalui sintesis literatur dari komunikasi, sosiologi, dan pemasaran, penelitian ini menelaah bagaimana identitas individu dikonstruksi, direpresentasikan, dan dikomodifikasi menjadi entitas yang dapat diperdagangkan dalam ruang digital. Analisis menunjukkan bahwa fenomena ini berakar pada Teori Dramaturgi, Ekonomi Politik, dan Kritik Budaya, serta difasilitasi oleh algoritma, metrik, dan sistem kurasi konten pada platform digital. Temuan utama menyoroti adanya paradoks antara pencarian otentisitas dan tuntutan pasar, yang berdampak pada implikasi psikologis seperti objektifikasi diri dan krisis mental, serta konsekuensi sosial berupa reproduksi ketidaksetaraan dan kolonialisme digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa komodifikasi identitas melalui personal branding merupakan isu multidimensi yang kompleks dengan kesenjangan penelitian yang perlu ditindaklanjuti, khususnya terkait dampaknya terhadap keragaman budaya, struktur sosial, dan relasi kuasa dalam masyarakat digital.
Gadget Sebagai Agen Sosialisasi Baru dalam Keluarga Postmodern: Balita di Era Digital Deska Fitriyani; Ainul Zulqoifah Asmawati; Yuanita Dwi Hapsari; Nabila Tahira
SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): September 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sosmaniora.v4i3.6172

Abstract

This article examines the role of gadgets as new agents of socialization in postmodern families, with a particular focus on toddlers in the digital era. Using a literature study approach, the research systematically reviews findings from academic articles, research reports, and relevant studies published within the last five years. The unit of analysis is toddlers’ interaction with gadgets in the context of postmodern families, which are viewed as new social spaces where values, norms, and behaviors are formed. The research population consists of scholarly literature on gadget use in early childhood during the digital era, while the sample was selected based on inclusion criteria, namely relevance to family socialization, the role of technology in parenting, and its impact on toddlers’ development. The findings indicate that gadgets function not only as entertainment devices but also as agents of socialization that shape communication patterns, interaction, as well as cognitive and social development. However, gadgets bring dual implications: they provide opportunities for developmental stimulation yet also pose risks of reduced face-to-face interactions with parents. Therefore, postmodern families must adopt adaptive parenting strategies that balance gadget use with conventional social interactions.