Putri, Hadeci Lovenda
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Depresi dengan Fatigue pada Pasien Kanker yang Menjalani Radioterapi Putri, Hadeci Lovenda; Putra, Gian Dwi
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.19389

Abstract

ABSTRACT Approximately 10.9 million people are diagnosed with cancer globally each year, with many requiring radiotherapy as part of their treatment. A significant concern is that nearly 80% of cancer patients undergoing radiotherapy experience fatigue, which can interfere with daily activities and adversely affect their long-term quality of life. This study aims to determine the relationship between depression and fatigue in cancer patients undergoing radiotherapy. A correlational analytic research design with a cross-sectional approach was employed. The population included all cancer patients undergoing radiotherapy at Andalas University Hospital in 2024, and a sample of 130 patients was selected using the Purposive Sampling method. The research utilized two primary instruments: the Brief Fatigue Inventory (BFI) and the Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Two enumerators were involved in the data collection process, ensuring consistency in perceptions. The collected data were processed using SPSS, and the analysis was conducted using the Kruskal Wallis test. The results indicated a significant relationship between depression and fatigue (p < 0.05). Most patients reported moderate fatigue, which was exacerbated by moderate levels of depression. This suggests that fatigue is influenced by the interplay between the physical effects of radiotherapy and the psychological conditions that significantly affect patients' quality of life. Keywords: Cancer, Depression, Fatigue, Radiotherapy  ABSTRAK Sekitar 10,9 juta orang seluruh dunia didiagnosis menderita kanker setiap tahunnya, sebagian di antaranya membutuhkan radioterapi sebagai bagian dari pengobatan. Namun, hampir semua pasien kanker (80%) yang menjalani radioterapi mengalami fatigue, yang dapat menggangu aktivitas sehari-hari memengaruhi kualitas hidup pasien dalam waktu yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi dengan fatigue pada pasien kanker yang menjalani radioterapi. Jenis penelitian yang digunakan analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini mencakup semua pasien kanker yang menjalani radioterapi di Rumah Sakit Universitas Andalas Tahun 2024. Sampel terdiri dari 130 pasien kanker yang menjalani radioterapi dan dipilih melalui Purposive Sampling method. Alat penggumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner Brief Fatigue Inventory (BFI) dan Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Peneliti melibatkan dua enumerator yang telah dilakukan persamaan persepsi dalam pengumpulan data. Data yang terkumpul diolah menggunakan SPSS, dan di analisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara depresi dengan fatigue (p < 0,05). Sebagian besar pasien melaporkan fatigue sedang yang diperburuk oleh depresi sedang, yang menunjukankan bahwa fatigue dipengaruhi oleh interaksi antara efek fisik radioterapi dan kondisi psikologis yang memengaruhi kualitas hidup. Kata Kunci: Depresi, Fatigue, Kanker, Radioterapi
Studi kasus: Asuhan keperawatan pasien dengan cedera kepala berat di Instalasi Gawat Darurat (IGD): Case Study: Nursing care for patient with severe head injury in the Emergency Department Putri, Hadeci Lovenda; Trisna, Efa
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 1 (2025): JiKep | Februari 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i1.2365

Abstract

Cedera kepala berat merupakan salah satu tantangan kesehatan yang paling mengkhawatirkan di seluruh dunia. Kondisi ini menjadi penyebab utama mortalitas, morbiditas, dan masalah kesehatan serius lainnya. Cedera kepala dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti terjatuh dari ketinggian, kecelakaan di rumah, di kantor, atau saat berolahraga, serta penyerangan fisik, tembakan ke kepala, dan kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan bagi pasien yang mengalami cedera kepala berat akibat kecelakaan lalu lintas. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sampel berjumlah satu orang yang mengalami kegawatdaruratan di IGD RS Abdoel Moeloek Lampung. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis, pengkajian Primer: Airway, Breathing, Circulation, Disability dan studi dokumentasi rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien berada dalam kategori triage warna merah, dengan diagnosa utama adalah bersihan jalan napas tidak efektif. Dalam penanganannya dilakukan penerapan manajemen jalan napas yang meliputi posisi semi-fowler, pemasangan OPA, tindakan suction, dan pemberian oksigenasi melalui NRM dengan aliran 15 liter per menit. Penelitian ini menekankan betapa pentingnya prosedur penanganan jalan napas yang cepat dan akurat dalam mengelola pasien cedera kepala berat, guna mencegah komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan peluang pemulihan.
The Impact of Regular Foot Exercise on Blood Glucose Reduction in Type II Diabetes Patients: A Case Study Trisna, Efa; Jamila, Jamila; Setiawati, Setiawati; Hartati, Sri; Wibowo, Wahyu Dwi Ari; Putri, Hadeci Lovenda; Syifa, Faidana Yaumil
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 10 (2025): Volume 5 Nomor 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i10.22234

Abstract

ABSTRACT Elevated blood glucose levels in type II diabetes mellitus (DM) can lead to chronic complications, including cardiovascular, renal, and neurological disorders. The prevalence of type II DM in Indonesia continues to increase, particularly among older adults, many of whom face challenges in adhering to treatment. Non-pharmacological therapies, such as foot exercise, are considered beneficial in improving glycemic control and enhancing lower limb circulation. To describe the outcomes of implementing foot exercise as a nursing intervention for older adults with type II DM who experience unstable blood glucose levels in the working area of Panjang Public Health Center, Bandar Lampung. This case study involved two older adults diagnosed with type II DM. The intervention included foot exercise therapy conducted three times a week over six sessions, each lasting 15–20 minutes. The approach utilized family-centered nursing care with education and monitoring of blood glucose before and after each session. Subject I showed a reduction in random blood glucose levels from 232 mg/dl to 182 mg/dl after three sessions. Subject II experienced a decrease from 248 mg/dl to 189 mg/dl. The variation in reduction was influenced by factors such as medication adherence, presence of comorbidities (e.g., hypertension and diabetic neuropathy), and family involvement. Foot exercise therapy can effectively reduce blood glucose levels in older adults with type II DM. This intervention is recommended as a complementary nursing strategy in diabetes management. Keywords: Foot Exercise, Hyperglycemia, Older Adults, Non-Pharmacological Therapy, Type II Diabetes Mellitus.