Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Perlakuan Kolang-kaling Segar, Serbuk, dan Masker Gel Peel Off Kolang-kaling (Arenga pinnata Merr) Terhadap pH, Aktivitas Antioksidan, dan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Fauziyah, Fara Dina Nur; Susanti Hanhadyanaputri, Eka; Martha Cahyani, Intan
Majalah Farmasetika Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i1.46717

Abstract

Tanaman aren termasuk dalam kategori tanaman yang serbaguna, hampir semua bagian dari aren dapat berfungsi dan diolah. Kolang-kaling berasal dari biji buah aren yang berumur setengah matang dan telah melalui proses pengolahan. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serbuk kolang-kaling yang dibuat dengan microwave selama 5 jam, aktivitas antioksidan, potensi sebagai tabir surya pada kolang-kaling segar, serbuk kolang-kaling dan masker gel peel off kolang-kaling serta mengetahui pengaruh perlakuan kolang-kaling pada pH, aktivitas antioksidan, dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Hasil pengujian serbuk kolang-kaling menunjukkan serbuk berwarna coklat berbau khas kolang-kaling dan tidak berasa, susut pengeringan 5,85%±0,45, kadar air 8,26%±0,28, kadar abu total 8,56%±0,97, kelarutan 6,81%%±1,24, pH 3,00±0,32 serta memiliki gugus fungsi yang sesuai dengan galaktomannan. Hasil penelitian menunjukkan kolang-kaling segar, serbuk kolang-kaling, dan masker gel peel off memiliki aktivitas antioksidan dan berpotensi sebagai tabir surya dengan nilai IC50 kolang-kaling segar 25,6918 ppm, serbuk kolang-kaling 30,2743 ppm, masker gel peel off kolang-kaling 44,4169 ppm termasuk kategori sangat kuat dan nilai SPF kolang-kaling segar 5,63, serbuk kolang-kaling 8,25, masker gel peel off kolang-kaling 4,53.
Optimization Formula Of Kolang-Kaling (Arenga Pinnata.) Peel-Off Gel Mask With Combination Pva - Cmc Na As Gelling Agent On Simplex Lattice Design Martha Cahyani, Intan; Hanhadyanaputri, Eka Susanti; Wulan , Ariani Hesti; Sulistyarini, Indah
Media Farmasi Indonesia Vol. 20 No. 1 (2025): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v20i1.316

Abstract

Kolang-kaling fruit in topical preparations increase its effectiveness as an antioxidant. The peel-off gel mask is as an effective topical preparation for skin health and user comfort. Its formulation is determined by quality parameters, particularly forming a plastic film of PVA and CMC Na as polymers. This study aims to determine the effect of these combination and the ratio of both concentrations based on the physical characteristics and IC50 value. The optimization on the simplex lattice design was obtained in 8 runs with PVA concentrations (10% -15%) and CMC Na (0.5% -5.5%). The pH value, spreadability, adhesion, drying time, and IC50 were used as parameters to determine optimal formula. The results showed that the difference in PVA and CMC Na concentrations had a significant effect on all optimization parameters (p-value <0.05) and the lack of fit for each replication was not significant (p-value> 0.05). The optimal formula obtained PVA concentration of 14.97% and CMC Na 0.53% with a predicted pH of 5.55; adhesion of 6.63 seconds; spread power of 20.34 cm; drying time of 18 minutes, and IC50 of 25.5 ppm (desirability of 0.954), which is not significantly different from the observation results indicating the optimization is valid.
STIFAR “YAYASAN PHARMASI SEMARANG” MENGABDI “GEMA CERMAT MELALUI PENGENALAN APOTEKER KECIL (ApCil)” Martha Cahyani, Intan; Diyah Ikasari, Endang; Narasukma Anggraeny, Ebta; Bagiana, I Kadek
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1180.605 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v1i1.10

Abstract

Apoteker merupakan profesi kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat namun kurangnya pengenalanprofesi apoteker menyebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengerti apa tugas dan peran apoteker dalammeningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Oleh karena itu menjadi sangat penting dilakukan branding apotekersejak dini bagi siswa SD/MI. Materi disampaikan tentang pengenalan apoteker, tugas, wewenang dan tanggungjawab praktek kefarmasian. Ruang lingkup praktek apoteker mulai dari akademisi, apoteker penganggungjawabapotek, rumah sakit, Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan Industri. Berharap masyarakat akan mengenal apotekertidak hanya bekerja di apotek namun memiliki peran dalam bidang kerja kesehatan lainnya. Penyampaian materidilakukan dalam bentuk penyuluhan, tim penyaji merasa perlu menambahkan gambaran sederhana kepada parasiswa tentang tugas apoteker. Gambaran disampaikan tentang tugas dan tanggungjawab praktek apoteker diapotek,salah satunya penyiapan resep. Siswa diajak praktek langsung membuat puyer (pulveres), sirup dan kapsul. SebagaiInformasi tambahan kepada para siswa, disampaikan mengenai materi Gerakan Masyarakat Cerdas MenggunakanObat (Gema Cermat) dengan pokok bahasan DApatkan GUnakan SImpan dan BUang (DAGUSIBU) obat denganbenar serta pengenalan jenis dan bentuk obat (padat, cair, semi padat dan steril), penggolongan obat (keras, bebasdan bebas terbatas) dan disampaikan contoh macam-macam jenis dan penggolongan obat tersebut.
Pemanfaatan Jahe untuk Suplemen Kesehatan di Dusun Demungan, Kab. Semarang Wulan, Hesti; Kresnawati, Yani; Sulistyarini, Indah; H.P., Eka; Adhityasmara, Dhimas; Harni, Tris; suprijono, Agus; Martha Cahyani, Intan; Suwarmi, Suwarmi
Jurnal Dimas Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.976 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i2.25

Abstract

Masa pandemic Covid-19 dibutuhkan tambahan kegiatan masyarakat untuk menopang ekomoni masyarakat. Pada masa ini juga diperlukan suplemen yang dapat untuk meningkatkan imun keseharan masyarakat. Jahe salah satu herbal yang sudah banyak dikenal dan ditanam masyarakat. Ada 3 jenis jahe, yaitu jahe gajah, emprit dan merah. Jahe yang banyak ditanam di Dusun Demungan adalah jahe emprit. Salah satu pengolahan jahe yang ditawarkan pada pengabdian masyarakat ini adalah mengolah menjadi serbuk instan dan syrup. Sediaan ini mudah cara pembuatannya dan menggunalan alat yang sederhana. Penggunaan sediaan ini juga mudah digunakan, dapat langsung diseduh dengan air panas maupun air dingin. Pengabdian masyarakat ini dilakukan langsung tatap muka dengan warga dengan mempertimbangkan Prokes Covid-19 dengan metode penyuluhan dan demontrasi. Warga diajarkan proses pengolahan mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, sampai pada pengemasan sediaan. Alat-alat yang dipakai disesuaikan dengan alat-alat yang dimiliki warga (secara tradisional). Dengan kegiatan pengabdian ini antusiasme warga sangat baik, dan ada keinginan untuk membuat UMKM, untuk pengemasannya warga dapat memakai kemasanyang banyak dijumpai dan kemasan yang higinis. Pengolahan sediaan ini juga dapat menambah ekonomi warga, karena sumber bahan simplisia yang tersedia melimpah, alat yang tidak membutuhkan investasi
Pemanfaatan Kulit Buah sebagai Bahan Baku Eco-enzym di Dusun Demungan Pebriani, Tris Harni; Hesti Wulan S, A. Ariani; Susanti Hanhadyanaputri, Eka; Sulistyarini, Indah; Martha Cahyani, Intan; Suwarmi; Kresnawati, Yani; Suprijono, Agus; Adhityasmara, Dhimas
Jurnal Dimas Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i2.43

Abstract

Pengelolaan sampah menjadi tanggungjawab bersama antara apparat Desa, warga masyarakat maupun penggiat lingkungan hidup. Dusun Demungan merupakan salah satu dusun di Desa karanganyar Kec. Tuntang, Kab. Semarang yang warganya sebagian besar adalah petani, hasil kebunnya salah satunya adalah buah dan sayur. Jika musim panen sampah akan bertambah dan pengolahannya hanya ditimbun dengan tanah sebagai kompos yang membutuhkan tempat dan waktu yang lama. Pengolahan sampah yang dikembangkan dengan metode pemanfaatan sampah sebagai sumber daya alam dan penghasil energi salah satunya dengan pembuatan Eco enzym. Produk ini dapat dimanfaatkan untuk pembersihan lingkung, pembersih seperti desinfektan, maupun sebagai pupuk organik. Pengolahan sampah ini hanya memakai kulit buah; gula:air dengan perbandingan: 3;1:10. Tempat yang digunakan tidak membutuhkan tempat banyak, dan dapat menggunakan sampah anorganik seperti bekas botol minuman mineral, ember benas cat. Eco enzym dapat dikatakan berhasil jika berbau alkohol, agak asam dengan pH dibawah 4, berwarna coklat keruh. Bahan gula dan jenis kulit buah mempengaruhi kualitas dan kuantitas Eco enzym. Manfaat yang bisa diperoleh pada pembuatan Eco enzym ini adalah untuk pencuci pupuk, pencuci sayur, handsanitizer, pembersih lantai. Kegiatan ini dapat dikembangkan lebih lanjut ke semua dusun di desa Karanganyar agar pengolahan sampah dapat maksimal dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.