Studi ini mensintesis bukti tentang faktor-faktor pengembangan sumber daya manusia yang membentuk produktivitas karyawan di maskapai penerbangan Indonesia, di mana produktivitas berlandaskan pada efisiensi biaya, kinerja tepat waktu (OTP), keselamatan, dan kualitas layanan. Dengan menggunakan tinjauan pustaka sistematis, kami menyaring studi dan e-book (2017–2025) dari basis data utama. Inklusi mensyaratkan relevansi dengan mentoring, pembinaan, efikasi diri, keterlibatan kerja, atau produktivitas dalam lingkungan organisasi, terutama di bidang penerbangan. Studi yang memenuhi syarat dideduplikasi dan disintesis melalui analisis komparatif dan tematik.Temuan menunjukkan efek positif yang konsisten dari mentoring dan pembinaan terhadap indikator produktivitas individu—volume output, kualitas kerja, efisiensi waktu, dan penggunaan sumber daya. Efek ini diperkuat secara tidak langsung oleh mekanisme psikologis: efikasi diri mendukung penetapan tujuan, ketekunan, dan pengaturan diri, sementara keterlibatan kerja (semangat, dedikasi, penyerapan) beroperasi sebagai pendorong kinerja proksimal. Bukti khusus untuk maskapai penerbangan Indonesia masih terfragmentasi, dengan sedikit studi yang menguji keempat faktor secara bersamaan. Kami mengusulkan kerangka kerja terpadu yang di dalamnya mentoring dan coaching berfungsi sebagai enabler yang meningkatkan efikasi diri dan keterlibatan, sehingga meningkatkan produktivitas dan KPI operasional (misalnya, OTP, turnaround, jam kerja bebas insiden, keluhan). Secara praktis, kami merekomendasikan mentoring terstruktur dan coaching manajerial—pencocokan mentor-mentee, tujuan SMART, dan umpan balik yang jelas—bersama program-program yang menumbuhkan efikasi diri dan keterlibatan yang dipantau dengan instrumen tervalidasi (misalnya, UWES). Tinjauan ini menawarkan agenda berbasis mekanisme yang menghubungkan pengembangan sumber daya manusia dengan peningkatan produktivitas yang terukur.