Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendampingan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning Guna Meminimalisasi Kemungkinan Buta Aksara pada Anak-Anak di Arjasa Jember Febriyanto, Eko Yudi; Yudianto, Erfan; Prayogo, Gilang; Putra, Falih Helmi Wibisono; Maulana, Muhammad Ilzam; Husain, Muhammad Imam; Manuel, Carlos; Dewi, Mayra Fadhilla; Saputri, Adillia Natasya; Hidayat, Siti Holifa; Pribadi, Febrianti
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) Article In Press: VOL. 9 NOMOR 1 MARET 2025 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v9i1.23708

Abstract

Indonesia masih belum maksimal dalam mengupayakannya terutama dalam dunia Pendidikan yang dibuktikan dengan tingginya angka buta aksara. Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang memiliki presentase buta aksara tertinggi, dengan total mencapai 167.118 juta yang tersebar pada usia produktif 15 hingga 59 tahun serta tersebar di 31 Kecamatan di Kabupaten Jember. Setelah dilakukan penelitian mengenai beberapa daerah di Jember didapatkan informasi mengenai buta aksara di Desa Arjasa, Kabupaten Jember. Sebelum dilakukan pendampingan terdapat 20 siswa yang terdaftar dalam program pengabdian yang ditengarai belum mampu membaca dengan lancar. Selanjutnya dilakukan kegiatan observasi pada daerah dan dilakukan wawancara kepada warga desa, karang taruna, dan Perangkat Desa tersebut. Berdasarkan analisa masalah dan kebutuhan didapatkan hasil yakni penyelenggaraan pendampingan pembelajaran berbasis Cooperative Learning dalam meminimalisasi kemungkinan buta aksara yang diselenggarakan di Omah Dolan Desa Arjasa Jember. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap tahap awal, tahap perancangan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Metode pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara bergantian antara ruang dalam gedung (indoor) dan lingkungan luar (outdoor) dalam beberapa pertemuan. Hasil dari kegiatan pendampingan tersebut adalah terdapat peningkatan 8 dari 20 siswa (40%) telah mampu membaca dengan lancar dan 12 siswa lainnya masih dalam proses perkembangan lebih lanjut. Dengan demikian, direkomendasikan kepada guru-guru SDN Arjasa 03 untuk mencoba menerapkan pembelajaran melalui pendekatan Cooperative Learning.
Pendampingan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning Guna Meminimalisasi Kemungkinan Buta Aksara pada Anak-Anak di Arjasa Jember Febriyanto, Eko Yudi; Yudianto, Erfan; Prayogo, Gilang; Putra, Falih Helmi Wibisono; Maulana, Muhammad Ilzam; Husain, Muhammad Imam; Manuel, Carlos; Dewi, Mayra Fadhilla; Saputri, Adillia Natasya; Hidayat, Siti Holifa; Pribadi, Febrianti
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) Article In Press: VOL. 9 NOMOR 1 MARET 2025 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v9i1.23708

Abstract

Indonesia masih belum maksimal dalam mengupayakannya terutama dalam dunia Pendidikan yang dibuktikan dengan tingginya angka buta aksara. Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang memiliki presentase buta aksara tertinggi, dengan total mencapai 167.118 juta yang tersebar pada usia produktif 15 hingga 59 tahun serta tersebar di 31 Kecamatan di Kabupaten Jember. Setelah dilakukan penelitian mengenai beberapa daerah di Jember didapatkan informasi mengenai buta aksara di Desa Arjasa, Kabupaten Jember. Sebelum dilakukan pendampingan terdapat 20 siswa yang terdaftar dalam program pengabdian yang ditengarai belum mampu membaca dengan lancar. Selanjutnya dilakukan kegiatan observasi pada daerah dan dilakukan wawancara kepada warga desa, karang taruna, dan Perangkat Desa tersebut. Berdasarkan analisa masalah dan kebutuhan didapatkan hasil yakni penyelenggaraan pendampingan pembelajaran berbasis Cooperative Learning dalam meminimalisasi kemungkinan buta aksara yang diselenggarakan di Omah Dolan Desa Arjasa Jember. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap tahap awal, tahap perancangan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Metode pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara bergantian antara ruang dalam gedung (indoor) dan lingkungan luar (outdoor) dalam beberapa pertemuan. Hasil dari kegiatan pendampingan tersebut adalah terdapat peningkatan 8 dari 20 siswa (40%) telah mampu membaca dengan lancar dan 12 siswa lainnya masih dalam proses perkembangan lebih lanjut. Dengan demikian, direkomendasikan kepada guru-guru SDN Arjasa 03 untuk mencoba menerapkan pembelajaran melalui pendekatan Cooperative Learning.
IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA SISWA SEKOLAH DASAR UNTUK MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN Febriyanto, Eko Yudi
Madiun Spoor : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37367/jpm.v5i2.478

Abstract

This study aims to describe the implementation of environmental education programs in fostering environmental care character in Kebonan 2 State Elementary School students, Lumajang Regency. The research method uses a qualitative approach with data collection techniques through participatory observation and documentation during the implementation of the program. The results of the study show five main programs implemented: (1) Clean Friday to familiarize the cleanliness of the school environment; (2) Canva Digital Poster Training to increase students' creativity in conveying environmental messages; (3) Natural Disaster Mitigation Mini Seminar to strengthen students' understanding of disaster risk reduction; (4) Making Waste Recycling Crafts as an effort to manage waste based on creativity; and (5) Environmental Poster Competition as a medium for environmental awareness campaigns. The implementation of this program has successfully increased student participation in cleaning activities, graphic design skills, and an understanding of recycling and disaster mitigation. However, students' enthusiasm still needs to be increased through more interactive approaches such as using environment-themed games. The conclusion of the study underlines that the integration of environmental programs based on direct practices is effective in forming the character of caring for the environment. It is recommended that schools strengthen collaboration with local communities such as the Lumajang Children's Creative House and use digital technology such as publication of the results of activities on school social media to expand the impact of the program.