Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINGKAT DUKUNGAN KELUARGA DAN KECEMASAN MAHASISWA DIV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA MENGHADAPI OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) Raden Sugeng Riyadi; Alma Vikra Nabila
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan: November 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jik.v13i2.6678

Abstract

Salah satu faktor penyebab kegelisahan pada mahasiswa adalah ketika mereka menghadapi ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Dukungan dari keluarga dapat memberikan perasaan gembira, aman, nyaman, dan mendapatkan dukungan emosional yang dapat memengaruhi kesehatan mental. Oleh karena itu, dukungan keluarga dapat mengurangi tingkat kecemasan, meningkatkan semangat hidup, dan memperkuat komitmen untuk tetap semangat dalam proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kaitan antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan yang dihadapi mahasiswa DIV Anestesiologi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta dalam menghadapi Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasional melalui pendekatan cross-sectional. Sebanyak 110 responden diambil sebagai sampel penelitian dengan menggunakan metode random sampling. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswa memiliki hubungan signifikan dengan perilaku prokrastinasi dalam penyusunan skripsi, yang dibuktikan dengan nilai ρ-value sebesar 0.001 (ρ <0.005). Dalam sampel tersebut, sebanyak 36 responden (32.7%) mengalami kecemasan berat, sementara 9 responden (8.2%) tidak mengalami kecemasan. Responden dengan dukungan keluarga baik berjumlah 61 orang (55.5%), sedangkan yang memiliki dukungan keluarga kurang hanya 22 responden (20.0%). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan pada mahasiswa DIV Anestesiologi yang menghadapi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI MELALUI MEDIA LEMBAR BALIK TERHADAP SELF EFFICACY PASIEN PRE OPERASI DENGAN GENERAL ANESTESI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Latifa Rahayu. CN; Raden Sugeng Riyadi; Istiqomah Rosidah
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.667

Abstract

Rendahnya self efficacy seringkali berkontribusi terhadap timbulnya kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi dengan general anestesi. Edukasi general anestesi menggunakan lembar balik hadir sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan pemahaman pasien, mempersiapkan pasien secara psikologis, dan meningkatkan self efficacy dalam menghadapi prosedur operasi dan anestesi yang akan dijalani pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi melalui media lembar balik terhadap self efficacy pasien pre operasi dengan general anestesi. Penelitian ini menggunakan metode desain pre eksperimental dengan pendekatan one-group pretest/posttest. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan instrumen kuisioner modifikasi General Self Efficacy Scale. Jumlah responden penelitian sebanyak 66 pasien. Hasil analisa uji statistik nonparametrik Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan p- value sebesar 0.000 < 0.05 atau Ho ditolak. Kesimpulan penelitian ini adalah sebelum pemberian intervensi, mayoritas pasien mengalami self efficacy sedang sebanyak 37 pasien (56.1%) sementara setelah intervensi mayoritas mengalami self efficacy sangat tinggi sebanyak 52 pasien (78.8%). Ada pengaruh signifikan pemberian edukasi melalui media lembar balik terhadap self efficacy pasien pre operasi dengan general anestesi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
PERBEDAAN KEJADIAN POSTOPERATIVE NAUSEA AND VOMITING (PONV) PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN METODE ERACS DAN NON-ERACS DI RS PKU MUHAMMADIYAH LAMONGAN Sri Yuniarti Rohmaniyah; Raden Sugeng Riyadi; Anita Setyowati; Munadi
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.693

Abstract

Sectio Caesarea merupakan prosedur persalinan yang semakin diminati seiring dengan perkembangan teknologi medis, dengan metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) yang terbukti mempercepat pemulihan dibandingkan metode Non-ERACS. Namun, salah satu efek samping yang sering terjadi pasca operasi adalah Post-Operative Nausea and Vomiting (PONV), yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kejadian PONV pada pasien SC dengan metode ERACS dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Untuk mengetahui Perbedaan mengetahui Perbedaan Kejadian Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) pasien post operasi Sectio Caesarea dengan metode ERACS dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Desain penelitian ini yaitu kuantitatif komparatif, desain studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Jumlah responden sebanyak 40 dengan kelompok ERACS sebanyak 20 responden dan kelompok Non-ERACS sebanyak 20 responden. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai p-value 0,005<0,05 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kejadian Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) pasien post operasi Sectio Caesarea dengan metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Metode ERACS terbukti lebih efektif dalam menurunkan frekuensi kejadian PONV.
Perbedaan Angka Keberhasilan Pemasangan Laryngeal Mask Airway Antara Teknik Cuff Dikempiskan dan Dikembangkan Sebagian pada Pasien Dewasa Isbhat Nawakhil; Raden Sugeng Riyadi; Anita Setyowati
Inovasi Kesehatan Global Vol. 2 No. 3 (2025): Agustus : Inovasi Kesehatan Global
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/ikg.v2i3.2096

Abstract

Laryngeal Mask Airway (LMA) insertion is an important part of airway management during general anesthesia. Two commonly used techniques are deflated cuff and partially inflated cuff. Choosing the right technique can increase the success rate of insertion and reduce complications such as air leaks or tissue trauma. This study aims to determine the difference in the success rate of laryngeal mask airway inserstion between deflated and partially inflated cuff techniques in adult patients at PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. This study employed a quantitative method with a quasi-experimental design with a two group posttest only design. The sample consisted of 40 patients; and divided into two groups. Data were analyzed using the Mann-Whitney test. The results showed that the partially inflated cuff technique had a higher success rate (75%) than the deflated cuff technique (25%). The statistical test showed a significant difference with a p value <0,05. There was a significant difference in the success of LMA insertion between the two techniques. The partially inflated cuff technique is more recommended to increase the effectiveness and safety of the procedure.
Pengaruh Pendampingan Orang Tua terhadap Tingkat Stress Hospitality Pasien Pediatric di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan Septiliana Dwi Handanyani; Raden Sugeng Riyadi; Nia Handayani
An-Najat Vol. 3 No. 3 (2025): Agustus : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i3.3178

Abstract

Hospitalization in children can trigger stress and anxiety due to unfamiliar environments, medical procedures, and separation from parents. School-age children (6–12 years old) are particularly susceptible to preoperative stress, which if left untreated can interfere with the anesthesia process and surgical procedures. Parental assistance during the pre-operative phase has the potential to reduce stress levels in pediatric patients. This study aims to determine the effect of parental assistance on the level of hospitalization stress in pediatric patients in the pre-operative room at Muhammadiyah Lamongan Hospital. This study uses a quantitative method with a quasi experiment pre-test and post-test two group design. The sample consisted of 24 children aged 6–12 years, who were divided into two groups: experimental (supervised by parents) and controlled (unsupervised). Sampling was carried out by accidental sampling. The measuring tool used is the Face Anxiety Scale. Data analysis used Wilcoxon and Mann-Whitney tests. The results of the Mann-Whitney test showed a p-value = 0.000 which means that there was a significant difference between the experimental and control groups in the level of hospitalization stress after treatment. This shows that parental mentoring has a significant effect on reducing stress in children before surgery. Parental assistance is effective in reducing hospitalization stress levels in pediatric patients in the preoperative room. Hospitals are advised to create policies that support parental counseling during the pre-operative process, and follow-up research can add control variables for more in-depth outcomes as well as consider psychosocial factors, previous experiences, the type of medical procedures performed, as well as parents' anxiety levels before and during counseling.